Anda di halaman 1dari 3

KMB II Kelas Reguler A

Kasus Pemicu Rhinitis Alergi

Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke poliklinik THT karena bersin-bersin terus
menerus setiap hari sejak 6 tahun yang lalu dan memberat dalam 1 bulan ini. Setiap bersin
dapat mencapai 3-5 kali. Bersin didapatkan pada waktu yang tidak menentu, baik pagi siang
ataupun malam. Bersin meningkat apabila terpapar debu dan dingin. Bersin didapatkan
selama 3-4 hari dalam 1 minggu. Keluhan juga disertai dengan pilek, hidung tersumbat, rasa
gatal pada hidung, dan kadang-kadang muncul demam. Pilek dengan cairan berwarna bening,
encer, dan banyak, namun tidak berbau. terkadang sampai dengan hidung tersumbat. Pasien
juga sering merasakan gatal pada hidung, dan kemudian menggaruk hidung dengan
menggunakan punggung tangan. Keluhan pada pasien tidak mengganggu aktivitas, karena
pasien masih dapat bekerja pada siang hari. Keluhan tidak disertai dengan batuk, nyeri
tenggorok, nyeri kepala dan penurunan fungsi pendengaran. Riwayat alergi: pasien memiliki
alergi terhadap debu dan udara yang dingin. Riwayat pengobatan: sebelumnya pasien hanya
mengobati keluhan dengan menggunakan obat-obatan di warung. Riwayat kebiasaan: pasien
berangkat kerja dengan menggunakan motor dan tidak menggunakan masker baik saat
berkendara dan bekerja. Pasien bekerja sebagai petugas parkir di salah satu kawasan Mall
ternama di Jakarta Timur. Hasil pemeriksaan didapatkan data bahwa keadaan umum sakit
sedang, TD 120/80 mmHg, HR 84x/menit, RR 20x/menit, S 37C. Pemeriksaan fungsi
pendengaran, hasil tes Rinne positif pada aurikula dekstra dan sinistra. Pemeriksaan hidung:
tampak pembengkakan dan hiperemis pada konka hidung, mukosa hidung hiperemis, septum
nasi bentuk C-shape deviasi ke arah sinistra, discharge serous jernih, tidak ada nyeri tekan.
Pemeriksaan tenggorokan: mukosa faring hiperemis dan oedema.
Buatlah asuhan keperawatan pada kasus tersebut!
Kasus Pemicu Myastenia Gravis

Seorang perempuan berusia 28 tahun, pekerjaan teller bank dating ke rumah sakit dengan
keluhan adanya kelemahan otot pada mata. Mata kanan pasien tidak dapat membuka
sempurna secara tiba-tiba disertai pandangan ganda yang dirasakan memberat pada sore hari.
Keluhan dirasakan setelah aktivitas fisik. Keadaan umum: baik, tanda vital TD 110/70
mmHg, HR 84x/menit, RR 24x/menit, S 37,8C.
Hasil pengkajian fungsi persyarafan didapatkan data bahwa:
Nervus II: penurunan ketajaman penglihatan, pandangan ganda
Nervus III, IV dan VI: penurunan kelopak mata bagian atas (ptosis)
Nervus V: paralisis pada otot wajah
Nervus VII: pengecapan terganggu
Nervus IX dan X: mengalami kesulitan mengunyah dan menelan
Nervus XII: lidah tidak simetris

Buatlah asuhan keperawatan pada kasus tersebut!


Kasus Pemicu Reaksi Anafilaksis

Seorang laki-laki berusia 24 tahun dibawa oleh temannya ke rumah sakit karena tidak
sadarkan diri. Pasien mengalami alergi makanan ketika makan di kantin kampus. Pasien
tanpa sengaja dipesankan roti oleh temannya yang mengandung kacang-kacangan. Padahal
selama ini pasien memiliki riwayat alergi makanan jenis kacang-kacangan sejak kecil.
Menurut teman-temannya, sesaat setelah makan pasien merasakan gatal-gatal, muncul ruam
di kulit dan kesulitan bernafas. Hasil pemeriksaan didapatkan tanda : nadi cepat dan lemah,
pernafasan cepat, tensi turun 80/50 mmHg, anggota gerak terutama kaki terasa dingin dan
disertai keringat dingin.

Buatlah asuhan keperawatan pada kasus tersebut!

Anda mungkin juga menyukai