Anda di halaman 1dari 27

Anatomi dan fisiologi

hematologi dan imunitas

NS. DWI AGUSTINA, S.KEP, M.KEP


 Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang
mempelajari darah, organ pembentuk darah dan
penyakitnya.
 Asal katanya dari bahasa Yunani haima artinya
darah.
dua komponen dasar pada darah

 Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel


darah 4 Eritrosit, Lekosit, Trombosit.
 Plasma Darah adalah cairan darah
Fungsi Darah

 Transportasi (sari makanan, oksigen,


karbondioksida, sampah dan air)
 Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
 Imunologi (mengandung antibodi tubuh)
 Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH
regulator)
Eritrosit (Sel Darah Merah)

 Merupakan bagian utama dari sel darah.


 Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah
dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah.
 Berbentuk Bikonkaf
 warna merah disebabkan oleh Hemoglobin (Hb)
fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen.
 Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan patokan dalain
menentukan penyakit Anemia.
Cont...

 Eritrosit berusia sekitar 120 hari.


 Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa 4.
 Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen
Bilirubin (pigmen empedu).
Lekosit (Sel Darah Putih)

 Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000


– 9000 sel/cc darah.
 Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit
(pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk
ke dalam tubuh. Maka jumlah sel tersebut
bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang
masuk tubuh.
 Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk
adanya infeksi Þ misalnya radang paru-paru.
Cont...

 Lekopeni : Berkurangnya jumlah lekosit sampai di


bawah 6000 sel/cc darah.
 Lekositosis : Bertambahnya jumlah lekosit melebihi
normal (di atas 9000 sel/cc darah).
 Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang harus
mencapai benda asing/kuman jauh di luar pembuluh
darah.
 Diapedesis : Kemampuan lekosit untuk menembus
dinding pembuluh darah (kapiler) untuk mencapai
daerah tertentu disebut
 Gerakan lekosit mirip dengan amoeba Gerak
Amuboid.
Jenis Lekosit

 Granulosit Lekosit yang di dalam sitoplasmanya


memiliki butir-butir kasar (granula).
Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil.
 Agranulosit Lekosit yang sitoplasmanya tidak
memiliki granola. Jenisnya adalah limfosit dan
monosit.
 Eosinofil mengandung granola berwama merah
(Warna Eosin) disebut juga Asidofil. Berfungsi pada
reaksi alergi (terutama infeksi cacing).
Cont...

 Basofil mengandung granula berwarna biru


(Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi.
 Netrofil (ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang
dan Netrofil Segmen). Disebut juga sebagai sel-sel
PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai
fagosit.
 Limfosit (ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B).
Keduanya berfungsi untuk menyelenggarakan
imunitas (kekebalan) tubuh
sel T4 Þ imunitas seluler
sel B4 Þ imunitas humoral
 Monosit merupakan lekosit dengan ukuran
paling besar
Trombosit (KEPING DARAH)

 Disebut pula sel darah pembeku.


 Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 –
500.000 sel/cc.
 Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor
pembeku (Hemostasis) antara lain adalah Faktor
VIII (Anti Haemophilic Factor) Jika seseorang
secara genetis trombositnya tidak mengandung
faktor tersebut, maka orang tersebut menderita
Hemofili.
Proses Pembekuan Darah

 Trombosit yang menyentuh permukaan yang kasar


akan pecah dan mengeluarkan enzim Trombokinase
(Tromboplastin). Prosesnya adalah sebagai berikut;
TROMBOSIT pecah Þ TROMBOPLASTIN
ion Ca
PROTROMBIN Þ TROMBIN
Vitamin K
FIBRINOGEN Þ FIBRIN
Cont...

 Prosesnya pembekuan adalah sebagai berikut;


TROMBOSIT pecah TROMBOPLASTIN
ion Ca

PROTROMBIN TROMBIN

Vitamin K
FIBRINOGEN FIBRIN
Cont...

 Pada masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di


dalam Limpa dan Hati (extra medullary
haemopoiesis).
 Setelah embrio sudah cukup usia, fungsi itu diambil
alih oleh Sumsum Tulang.
Plasma Darah

 Terdiri dari air dan protein darah ( Albumin,


Globulin dan Fibrinogen ).
 Cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen
disebut Serum Darah.
 Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai
Antibodi terhadap adanya benda asing (Antigen).
 Zat antibodi adalah senyawa Gama (Globulin).
 Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap antigen dan
reaksinya bermacam-macam.
- Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen (
Presipitin).
- Antibodi yang dapat menguraikan antigen (Lisin).
- Antibodi yang dapat menawarkan racun
(Antitoksin).
ABO System oleh Landsteiner

 Aglutinogen = antigen ; aglutinin = antibodi


 Jika aglutinogen dan aglutinin yang “sesuai”
bercampur Reaksi Aglutinasi.
 Donor Universal golongan darah yang dapat
memberikan darahnya pada semua jenis golongan
darah yang lain Golongan Darah O.
 Resipien Universal golongan darah yang dapat
memberikan darah dari semua jcnis golongan darah
yang lain Golongan Darah AB.
Sistem Rhesus oleh Landsteiner

 Nama Rhesus diambil dari sejenis kera Macacca


rhesus (di India).
 Prinsipnya adalah terdapatnya antibodi terhadap
antigen D (anti-D).
 Sistem rhesus mengenal dua jenis golongan darah
yaitu:
1. Rhesus POSITIF
2. Rhesus NEGATIF (diturunkan secara genetis, Rh+
dominan terhadap Rh-)
 Eritroblastosis Foetalis adalah kelainan pada bayi di
mana telah terjadi ketidaksesuaian faktor rhesus
(bayi Rh + dan ibu Rh -).
 Gejala penyakit ini adalah Ikterik ditemukan oleh
Levine.
 Pertolongan pada bayi tersebut adalah dengan cara
Transfusi Eksanguinasi (Exchange Transfussion).
Review

 Apa yang dimaksud dengan leukopenia ?


 Apa yang dimaksud dengan trombin ?
 Bagaimana vitamin K membantu dalam proses
pembekuan darah ?
 Siapakah 2 komponan utama pada darah ?
 Sebutkan 4 fungsi darah ?
ANATOMI IMUNITAS

 ENDOKRIN  KELENJAR

Anda mungkin juga menyukai