Anda di halaman 1dari 16

ASKEP PADA PASIEN DG ASMA

Oleh: Ns. Sri Rahayu, S.Kep., M.S.


Pengertian
• Penyakit yang ditandai adanya respon berlebihan dari trakhea
dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan yang
mengakibatkan penyempitan saluran pernafasan yang tersebar
luas di seluruh paru dan yang derajatnya dapat berubah secara
spontan setelah pengobatan.
• Asma adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel,
terjadi ketika bronkus mengalami inflamasi/peradangan dan
hiperesponsif.
3
Penyebab
Faktor Ekstrinsik (asma imunologik/ asma alergi)
Reaksi antigen-antibodi
Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu
binatang)
Faktor Intrinsik (asma non imunologi/ asma non alergi)
Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
Iritan : kimia
Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
Emosional : takut, cemas dan tegang
Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor
pencetus.
Tanda dan Gejala
Stadium dini
Faktor hipersekresi yang lebih menonjol
o Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek
o Rochi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang
timbul
o Wheezing belum ada
o Belum ada kelainan bentuk thorak
o Ada peningkatan eosinofil darah dan IG E
o BGA belum patologis
Faktor spasme bronchiolus dan edema yang lebih
dominan
o Timbul sesak napas dengan atau tanpa sputum
o Wheezing
o Ronchi basah bila terdapat hipersekresi
o Penurunan tekanan parsial O2
Stadium Lanjut
o Batuk, ronchi
o Sesak nafas berat dan dada seolah –olah tertekan
o Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan
o Suara nafas melemah bahkan tak terdengar (Silent Chest)
o Thorak seperti Barel chest
o Tampak tarikan otot sternokleidomastoideus
o Sianosis
o BGA Pa O2 kurang dari 80%
o Rontgen paru terdapat peningkatan gambaran
bronchovaskuler kanan dan kiri
o Hipokapnea dan alkalosis bahkan asidosis respiratorik
Klasifikasi
Asma ekstrinsik Asma Intrinsik
Alergen perlu diketahui Allergen tidak diketahui
Test kulit positif
Test kulit negatif
IgE meningkat pada 60%
IgE normal atau rendah
penderita
Onset biasanya pada anak- Onset biasanya pada orang
anak dan dewasa muda tua
Asma intermitten Asma terus menerus
Derajat asma bervariasi
Asma pada umumnya berat
Riwayat alergi keluarga
Jarang ada riwayat alergi
positif
pada keluarga
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan sputum
• Pemeriksaan kadar IgE
• Pemeriksaan radiologi
• Pemeriksaan fungsi paru: spirometri
• CT-Scan paru
• Analisa gas darah
Komplikasi

• Pneumotoraks
• Atelektasis
• Gagal nafas
• Bronkitis
• PPOK
Penatalaksanaan
• Menghindari rangsangan/ faktor pencetus
munculnya asma
• Mengurangi / menghilangkan faktor penyebab
• Pengobatan serangan sesak
• Pencegahan serangan sesak dengan obat
bronkodilator
Pengkajian

 Keluhan utama: adanya sesak nafas, nafas berat dan sulit


bernafas
 Riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan dahulu: Penyakit yang pernah diderita
sebelumnya seperti sesak nafas batuk dan disertai dahak dan
alergi.
 Riwayat kesehatan sekarang Ditanyakan : -
Kapan terjadinya asma?
Sering / kadang-kadang
Batuk produktif atau non produktif
sputum dan warna
Riwayat kesehatan keluarga: adakah faktor keturunan
Riwayat Penyakit Dahulu: ISPA, riwayat asma dan alergen yg
dicurigai, riwayat pengobatan
Diagnosa Keperawatan
• Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d bronkospasme :
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi
kental : penurunan energi/kelemahan
• Ketidakefektifan pola nafas b.d hioksemia, gagal nafas dan
peningkatan kerja nafas
• Kerusakan pertukaran gas b.d gangguan suplai oksigen,
kerusakan alveoli
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
penurunan masukan oral
• Kecemasan berhubungan dengan sesak nafas.
• Kurang pengetahuan b.d kurang informasi/tidak mengenal
sumber informasi
Intervensi Diagnosa Kep. 1
• Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas, mis; mengi, krekels, ronki
• Kaji/pantau frekuensi pernafasan
• Catat adanya/derajat diespnea mis : gelisah, ansietas, distres pernafasan,
penggunaan otot bantu
• Kaji pasien untuk posisi yang nyaman mis : peninggian kepala tempat tidur,
duduk pada sandaran tempat tidur
• Pertahankan polusi lingkungan minimum
• Dorong/bantu latihan nafas abdomen/bibir
• Observasi karakteristik batuk mis : menetap, batuk pendek, basah
• Tingkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hr sesuai toleransi jantung
dan memberikan air hangat, anjurkan masukkan cairan sebagai ganti
makanan
• Berikan obat sesuai indikasi: seperti bronkodilator
• Awasi/buat grafik seri AGD, nadi oksimetri, foto dada

Anda mungkin juga menyukai