OLEH KELOMPOK 5
2019
PENDAHULUAN
DNA (Deoxyribose Nucleid Acid) adalah master molekul yang mengkode semua
informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap organisme. DNA
merupakan suatu materi genetik yang terbentuk dari dua kelompok basa yang berbeda
yang mengandung nitrogen, yaitu purin dan pirimidin. Dua purin yang paling banyak
terdapat pada DNA adalah adenin dan guanin, dan pirimidin umumnya adalah sitosin
dan timin. Purin dan pirimidin berisi beberapa ikatan ganda yang berhubungan.
Molekul yang berisi ikatan tersebut mempunyai potensi untuk hadir dalam sejumlah
struktur kimia yang berbeda, karena atom hidrogennya mempunyai kebebasan tertentu.
Isolasi DNA yang digunakan bukanlah DNA genom melainkan DNA plasmid,
karena Plasmid memiliki suatu kekhususan yaitu mudah disisipi oleh gen lainnya dan
mampu bereplikasi beberapa kali dalam satu kali masa replikasi, menyebabkan
jumlahnya dapat bertambah dengan sangat cepat. Dari sifat khas itu, plasmid sering
dimanfaatkan untuk menjadi vector suatu gen atau untuk menghasilkan ekspresi gen
yang besar, seperti pada produksi insulin. Penjelasan tersebut cukup mendukung
pemilihan DNA plasmid dalam percobaan dibandingkan DNA genom. Dalam
mempelajari DNA tentu saja tidak terlepas dari adanya suatu gen. Pada gen terdapat
urutan basa nukleotida yang membentuk rantai ganda yaitu DNA itu sendiri. (Reece,
2012).
1. Isolasi DNA
Pada dasarnya isolasi DNA dapat dilakukan dari berbagai sumber, antara lain organ
manusia, darah, daun, daging buah, serangga, kalus, akar batang, daging dan sisik ikan.
Pada individu yang sama DNA yang diperoleh dari berbagai sumber akan memiliki
jenis jumlah dan ukuran yang sama. DNA yang diisolasi dari tanaman seringkali
terkontaminasi oleh polisakarida dan metabolit sekunder seperti tanin, pigmen, alkaloid
dan flavonoid. Sedangkan DNA dari hewan lebih banyak mengandung protein. Salah
satu kesulitan isolasi DNA dari tanaman tinggi adalah proses destruksi dinding sel
untuk melepaskan isi sel. Hal ini disebabkan karena tanaman memiliki dinding sel yang
kuat dan seringkali pada beberapa jenis tanaman, kontaminasi tersebut sulit dipisahkan
dari ekstrak asam nukleat. Kehadiran kontaminasi di atas dapat menghambat aktivitas
enzim, misalnya DNA tidak sensitif oleh enzim restriksi dan menggangu proses
amplifikasi DNA dengan PCR.
2. Isolasi RNA
Isolasi RNA messenger (mRNA) adalah salah satu teknik dasar biologi molekular
yang digunakan untuk mengetahui ekspresi suatu gen baik pada hewan maupun
tumbuhan. RNA messenger adalah hasil transkripsi DNA dengan tujuan untuk
ditranslasi menjadi protein.
Hasil transkripsi DNA yang berupa RNA messenger tersebut memiliki peran
penting terhadap ekspresi suatu gen dan biosintesis protein. Semua komponen di level
selular hingga individu dikendalikan oleh ekspresi gen, sehingga dengan
mempelajari RNA sebagai parameter biokimia sel diharapkan untuk mengetahui
level transkriptomik suatu organisme.
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas RNA yang
dihasilkan ketika ektraksi / isolasi RNA dilakukan pada jaringan tumbuhan. Ekstraksi
RNA tumbuhan dari sampel daun akan memberikan hasil yang lebih besar daripada
akar dan batang. Keberadaan senyawa karbohidrat, fenolik, antosianin, atau metabolit
lain juga dapat menurunkan RNA yang dihasilkan baik dalam segi kuantitas maupun
kualitas.
Prinsip Isolasi RNA sebenarnya tidak jauh berbeda dengan isolasi DNA. Prinsip
isolasi RNA meliputi tiga hal, yaitu: Ekstraksi RNA, Pemurnian RNA, dan Presipitasi
RNA. Isolasi RNA dapat dilakukan dengan mudah menggunakan Kit Isolasi RNA.
Penggunaan Kit Isolasi RNA memberikan hasil isolat RNA yang lebih murni dari
kontaminan dan dari degradasi RNA.
Setelah dilakukan isolasi RNA, maka tahapan selanjutnya yakni karakterisasi
molekular suatu gen yang dapat dilakukan dengan langkah berikut:
Penjelasan bagan tersebut yakni setelah isolasi RNA dilakukan, maka proses
selanjutnya adalah pengukuran konsentrasi RNA yang telah diisolasi menggunakan
spektrofotometri pada panjanggelombang λ260. Kemudian dilakukan sintesis copy
DNA (cDNA) menggunakan Reverse Trancriptase PCR (RT-PCR). RT-PCR berbeda
dengan PCR biasa karena ada penambahan enzim Reverse Trancriptase pada proses
PCRnya. Penambahan enzim Reverse Trancriptase bertujuan agar RNA yang telah
diisolasi dapat digandakan dalam bentuk cDNA. Proses PCR ini tidak jauh berbeda
dengan PCR pada umumnya, yaitu meliputi denaturation, annealing, dan elongation
Kualitas DNA genom yang baik merupakan hal penting yang dibutuhkan dalam
aplikasi biologi molekuler. Aplikasi tersebutmeliputi PCR (Polymerase Chain
Reaction),RFLP(Restriction Fragment Length Polymorphism), RAPD (Random
Amplified Polymorphic DNA), dan analisis molekuler yang lain. Salah satu aplikasi
biologi molekuler yang sering digunakan adalah metode RAPD. RAPD merupakan
teknik pengujian polimorfisme DNA berdasarkan pada amplifikasi dari segmen-
segmen DNA acak menggunakan primer tunggal yang sekuen nukleotidanya
ditentukan secara acak.Teknik RAPD merupakan teknik penanda molekuler
pengembangan dari teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mengetahui
hubungan kekerabatan suatu spesies maupun kekerabatan atau keragaman genetic antar
spesies.
2. Isolasi RNA
Ada dua metode ekstraksi asam nukleat yaitu ekstraksi DNA dan RNA. Kedua
metode tersebut hampir mirip dalam prosesnya, namun molekul RNA relatif pendek
dan lebih sulit rusak dengan shearing sehingga disrupsi sel dapat dilakukan dengan
lebih agresif. Meskipun molekul RNA relatif pendek, tetapi RNA sangat mudah di
digestioleh RNAse yang terdapat endogen dengan konsentrasi yang bervariasi di dalam
sel dan di eksogen di jari.Sehingga, untuk ektraksi RNA harus menggunakan sarung
tangan dan medium yang digunakan untuk isolasi harus mengandung detergen kuat
untuk segera mendenaturasi RNAse yang ada.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam prosedur isolasi RNA:
Untuk mengisolasi mRNA eukariotik (yang hanya 2-5% dari RNA seluler), dari
campuran molecular RNA total dapat dilakukan dengan afinitas kromatografi
terhadap kolumn oligo (dT)-selulosa. Pada konsentrasi garam yang tinggi, mRNA
yang mengandung ekor poli (A) akan berikatan dengan oligo (dT) komplementer
pada kolumn afinitas, sehingga mRNA tertinggal, sedangkan molekul lainnya
dapat dicuci bersih dari kolumn menggunakan larutan tinggi garam. Selanjutnya,
mRNA yang terikat tadi dapat dilarutkan dengan garam berkonsentrasi rendah.
SIMPULAN
Isolasi DNA yang digunakan bukanlah DNA genom melainkan DNA plasmid,
karena Plasmid memiliki suatu kekhususan yaitu mudah disisipi oleh gen lainnya dan
mampu bereplikasi beberapa kali dalam satu kali masa replikasi, menyebabkan
jumlahnya dapat bertambah dengan sangat cepat. Prinsip isolasi DNA adalah
mendapatkan DNA murni yang tidak tercampur dengan komponen sel lainnya seperti
protein dan karbohidrat.
Isolasi RNA messenger (mRNA) adalah salah satu teknik dasar biologi
molekular yang digunakan untuk mengetahui ekspresi suatu gen baik pada manusia,
hewan maupun tumbuhan. Prinsip isolasi RNA meliputi tiga hal, yaitu: Ekstraksi RNA,
Pemurnian RNA, dan Presipitasi RNA.
DAFTAR PUSTAKA
Ifah Dewi, Andi. 2019. Teknik isolasi pemurnian dan analisis RNA. Jakarta. Diakses
dari
https://www.academia.edu/36553540/Teknik_isolasi_pemurnian_dan_analisis_
rna pada tanggal 20 September 2019 jam 19.30
Prasetyo, A. 2008. Karakterisasi virus pada tanaman jarak pagar (Jatropha curcas
L.). Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Skripsi. Diakses dari
https://www.academia.edu/16807033/Laporan_Praktikum_Bioteknologi_Isolas
i_DNA pada tanggal 20 September 2019 jam 19.30
Reece, J. B., et al. 2012. Campbell Biology Concept and Connections : Concept and
Connection. California : Pearson.
Subandiyah, S. 2006. Polymerase Chain Reaction untuk Deteksi atau Identifikasi
Patogen Tumbuhan. Pelatihan dan Workshop Identifikasi DNA dengan Aplikasi
PCR. Diakses dari
https://www.academia.edu/16807033/Laporan_Praktikum_Bioteknologi_Isolas
i_DNA pada tanggal 20 September 2019 jam 19.30
Tiara, Shintia. dkk .2014. Isolasi dan Kuantifikasi RNA pada organ usus ikan betok
(Anabas testudineus ) dengan menggunakan metode Isogen/Genezol . Bogor
Diakses pada hari Jumat, 20 september 2019 pukul 21.00. diakses melalui
https://www.academia.edu/9776946/ISOLASI_DAN_KUANTIFIKASI_RNA