Buku Pedoman Pelayanan Darah
Buku Pedoman Pelayanan Darah
28
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
Penyusun
28
BAB I Berdasarkan latar belakang di atas, dirasa perlu dibuat suatu sistem
PENDAHULUAN pencatatan dan pelaporan persediaan darah yang meliputi penerimaan darah
dan penggunaan darah di Rumah Sakit umum proklamasi untuk
1.1 Latar Belakang menghindari kesalahan-kesalahan dalam penulisan, menghindari terjadinya
Darah adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam mal praktek yang dilakukan oleh oknum tertentu serta menghasilkan data
pembuluh darah yang berfungsi sebagai alat pengangkut yaitu, yang cepat dan akurat.
mengambil oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan
tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan 1.3 Tujuan Prosedur Transfusi darah di Rumah Sakit Umum Proklamasi
melalui paru-paru, mengambil zat makanan dari usus halus untuk 1.3.1 Tujuan Umum
diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh, mengeluarkan zat- Membuat pencatatan dan pelaporan persediaan darah Rumah Sakit
zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan Umum proklamasi
ginjal, sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, 1.3.2 Tujuan Khusus
menyebarkan panas ke seluruh tubuh. 1. Membuat form identitas darah masuk.
Pada tubuh orang dewasa sehat terdapat darah kira-kira 1/13 dari
2. Membuat form penggunaan darah.
berat badan atau empat sampai lima liter. Bila terjadi kehilangan darah
dalam jumlah banyak dan waktu singkat akibat perdarahan, pembedahan 3. Membuat report penerimaan darah per bulan.
ataupun komplikasi dari melahirkan, yang paling mendesak adalah
4. Membuat report penggunaan darah per bulan.
mengganti cairan yang hilang dengan segera. Transfusi sel darah merah
dapat menjadi penting karena akan mengembalikan kapasitas 5. Membuat report penerimaan darah per semester
pengangkutan oksigen oleh darah. 6. Membuat report penggunaan darah per semester.
28
10. Membuat formulir pengeluaran darah. Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah
dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan
11. Membuat tabel persediaan darah.
mengganti darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi
shock, mempertahankan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
1.4 Manfaat
Untuk mengantisipasi kebutuhan darah, dibentuk Unit Transfusi
1. Memberikan kemudahan bagi petugas dalam pencatatan darah masuk
Darah kabupaten / kota bertugas menyediakan darah yang layak untuk
dan darah keluar. digunakan dan Bank darah di Rumah Sakit sebagai unitdistribusi darah.
Darah yang layak diberikan kepada pasien adalah darah yang telah lulus
2. Memberikan kemudahan bagi
uji saring dan cocok dengan daraah pasien. Dalam setiap pelayanan di
petugas dalam pembuatan tabel laporan.
Bank Darah mulai dari pengambilan sempel darah sampai dengan
pemberian darah kepada pasien dilakukan pencatatan.
28
BAB II Pasal 90
RUJUKAN
(1) Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan
darah yang aman, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan
A. Dasar hukum Upaya Transfusi darah di Indonesia masyarakat.
Undang-undang Kesehatan No.36 tahun 2009 sudah mengakomodir (2)Pemerintah menjamin pembiayaan dalam penyelenggaraan
pelayanan darah.
pelayanan darah sekaligus mengakomodir PP no.18 tahun 1980 yang
sudah lama digunakan dalam kegiatan transfusi darah. Sampai sekarang (3) Darah dilarang diperjualbelikan dengan dalih apa pun.
aturan yang ada PP No.18/1980 yang berbunyi: Pelaksana Pelayanan
Transfusi darah di Indonesia diamanatkan kepada PMI atau badan lain
Pasal 91
yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Jadi untuk daerah yang tidak ada
(1) Komponen darah dapat digunakan untuk tujuan penyembuhan
UTD PMI boleh saja RS atau badan lain yang ditunjuk oleh Menkes.
penyakit dan pemulihan kesehatan melalui proses pengolahan
dan produksi.
a. Pelayanan Darah
(2) Hasil proses pengolahan dan produksi sebagaimana dimaksud
Pasal 86
pada ayat satu ( 1 ) dikendalikan oleh Pemerintah.
(1) Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang
memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan
tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial. Pasal 92
(2) Darah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan darah diatur dengan
pendonor darah sukarela yang sehat dan memenuhi kriteria Peraturan Pemerintah.
seleksi pendonor dengan mengutamakan kesehatan pendonor.
28
B. Bank Darah Rumah Sakit Pasal 87
I. Fungsi bank darah Rumah Sakit
(1) Penyelenggaraan donor darah dan pengolahan darah dilakukan
Sebagai penyimpanan darah dan pendistribusiannya pada pasien oleh Unit Transfusi Darah.
melalui petugas
(2) Unit Transfusi Darah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
rumah sakit. dapat diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
a. Darah aman bagi pasien dan/atau organisasi sosial yang tugas pokok dan fungsinya di
bidang kepalangmerahan.
Pasien tidak tertular penyakit infeksi melalui tranfusi darah
Pasien tidak mendapatkan kompolikasi seperti :
- Ketidak cocokan golongan darah Pasal 88
b. Aman bagi donor (1) Pelayanan transfusi darah meliputi perencanaan, pengerahan
Donor tidak tertular penyakit infeksi melalui tusukan jari / pendonor darah, penyediaan, pendistribusian darah, dan
vena. tindakan medis pemberian darah kepada pasien untuk tujuan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Donor tidak mengalami komplikasi setelah menyumbangkan
darah, seperti : (2) Pelaksanaan pelayanan transfusi darah dilakukan dengan
menjaga keselamatan dan kesehatan penerima darah dan tenaga
- Kekurangan darah kesehatan dari penularan penyakit melalui transfusi darah.
- Mudah sakit / sering sakit
c. Aman bagi petugas
Petugas tidak tertular penyakit infeksi melalui darah Pasal 89
- Melalui luka kecil ditangan Menteri mengatur standar dan persyaratan pengelolaan darah
- Tertusuk jarum pengambilan darah sewaktu menutup untuk pelayanan transfusi darah.
kelmali jarum
28
Lingkungan kerja tidak tercemar oleh darah yang merupakan 2. Dikelola oleh rumah sakit
bahan potensial infeksi Upaya untuk memenuhi syarat penyimpanan
- Melaui alat pakai ulang yang tidak didesinfektan ( seperti 1) Mencegah pembekuan darah
gunting ) 2) Menyediakan bahan untuk metabolisme sel darah
II. Tugas bank darah rumah sakit 3) Menekan metabolisme
1. Menerima darah dari UTD ( unit transfusi darah ) sudah diuji 2. Pengawet / pelindung darah
saring terhadap IMLTD 1) Pengawet darah terdiri dari :
2. Menyimpan darah Antikoagulan : sitrat
3. Melakukan uji cocok serasi darah pada pasien Bahan – bahan untuk metabolisme sel
4. Menyerahkan darah yang cocok untuk pasien pada petugas rumah 2) Pengawet darah dalam penyimpanan bentuk cair :
sakit ( Perawat ) ACD : Acid – Citric – Dextrose
III. Kompetensi petugas Bank darah rumah sakit CPD : Citric- Phosphate- Dextrse
Petugas bank darah rumah sakit harus mengetahui, mampu dan CPD-A : Citric – Phosphote – Dextrose – Adenine
terampil melaksanakan : Lama simpan darah lengkap berdasarkan jenis pengawet darah
1. Penyimpan darah
Jenis pengawet Lama simpan
2. Penyampaian / distribusi darah, termasuk uji cocok serasi
ACD 21 hari
IV. Pengetahuan dasar yang diperlukan petugas bank darah rumah sakit CPD 21 Hari
1. Teknologi tranfusi darah CPD-A 35 Hari
Sitrat sebagai antikoagulan
2. Serologi golongan darah /
Mempertahankan dara tetap dalam keadaan cair dengan mengikat
immunohematologi
kalsium ( Ca 2+) dalam darah
3. Kendali mutu
Aman bagi manusia
4. Pencatatan dan pelaporan
Efek samping keracuanan terjadi bila konsentrasi tinggi dengan gejala
V. Bank Darah Rumah Sakit
√ Semutan sekitar mulut
1. Berlokasi di Rumah Sakit
28
√ Rasa tertekan pada diafragma akibat dari :
Turunnya kadar kalsium ( Ca2+) darah
Peran kalsium dalam metabolisme pembekuan darah C. Penyimpanan Darah
INTRINSIK EKTRINSIK 1. Syarat penyimpanan darah invitro
Kontak kolagen Kerusakan jaringan / Sel darah harus tetap hidup selama disimpan invitro
Perubahan darah
Sel darah harus tetap berfungsi setelah di tranfusikan pada respiren
XII XII a
III Tromboplasma Metabolisme invitro
XI XI a VIIa VII 1) Ada keseimbangan antara :
28
Penyimpanan dalam bentuk beku
Netralisasi sitrat
Dengan memberikan kalsium glukonas 10% 4. Alat penyimpanan darah
√ 10 ml untuk dewasa Blood Bank Refrigerator 40C 20C
√ 4-8 ml untuk bayi Freezer - 300 C
Keracunan dapat terjadi pada : Platelet incubator 220C 20C
√ Transfusi banyak dan cepat Penempatan alat penyimpan darah
√ Transfusi pada pasien dengan gangguan hati Ditempat aman
√ Transfusi tukar pada bayi 5 ml / unit Tidak terkena sinar matahari langsung
Ada jarak dari tembok
Menekan metabolisme
Alur listrik / stop kontak tersendiri
Darah / komponen darah disimpan pada suhu rendah Alat transfortasi darah
0
√ Suhu 4 C : Metabolisme 1/40 x
Blood transporter ( luar RS )
Metabolisme pada suhu 370 C
Kotak khusus darah ( dalam RS )
0
√ Suhu – 196 C : Metabolisme 0
28
Horizontal di atas rak bergoyang dalam inkubator 220C 20C √ Peningkatan amoniak
Tidak ditumpuk √ Peningkatan asam laktat
28
2 Jam 12
0
Suhu C 4 Darah segar
Petugas AL
Daya hidup ( viability ) eritrosit Mengandung trombosit, faktor pembekuan labil ( V, VIII ) yang
Daya hidup eritrosit menurun sebanding dengan masa simpan masih cukup untuk terjadinya pembekuan
Masa simpan Sel musnah Hanya dipakai untuk pasien :
Waktu penyadapan 1–5%
√ Kekurangan eritrosit dengan gangguan pembekuan darah
2 minggu dalam ACD 10%
4 minggu dalam ACD 25% secara bersamaan
Patokan masa simpan eritrosit √ Setelah transfusi masif
% eritrosit hidup 24 jam post tranfusi minimal 70% √ Transfusi tukar
Daya hidup trombosit
Daya hidup trombosit menurun sebanding dengan masa simpan, Darah baru
tergantung suhu simpan Mengandung cukup 2,3 DPG
Daya hidup trombosit pada suhu simpan 4 C 2 C lebih buruk dari
0 0
Rendah kalium ( K+ )
pada suhu simpan 220C 20C
Rendah amoniak
Daya hidup leukosit
Untuk pasien :
Daya hidup leukosit menurun cepat sebanding masa simpan
√ Yang memerlukan resusitasi / oksigenasi jaringan yang cepat
Masa simpan Perubahan
√ Penyakit ginjal
48 jam Bentuk berubah
72 jam Fungsi hilang √ Penyakit hati
Akibat penurunan kadar ATP
Hilangnya lipid membran sel Darah simpan
Berkurangnya elastisitas sel Mengandung eritrosit
Perubahan bentuk sel ( dari bentuk bikonkaf menjadi bulat ) Untuk pasien :
Akibat penurunan 2,3 DPG √ Kekurangan eritrosit
Daya ikat oksigen pada molekul Hb menjadi lebih kuat
28
D. Pemberian komponen darah Pasien dengan aglutinia dingin yang klinis bermakna
1. Transfusi komponen darah
1) Transfusi sel darah merah Menghangatkan darah dalam selang transfusi menuju tubuh
Jenis Darah Perlakuan pasien
Darah Lengkap Dibawa dari bank darah ke ruang rawat
Darah merah
dengan kotak kemas darah yang dapat
pekat menjaga suhu 4020C ( insulated Tidak menghangatkan darah dalam kantong
DMP miskin box )
leukosit Periksa keadaan kantong darah dan keadaan
Darah lengkap darah
Berikan dalam waktu 30 menit setelah Pelepasan oksigen kejaringan menjadi berkurang
segar dikeluarkan dari refrigerator
Tidak perlu dihangatkan Darah dengan 2,3 DPG rendah tidak menambah oksigen jaringan walaupun
Transfusikan tidak lebih dari 4 jam kadar Hb naik
Peningkatan kalium ( K + )
2) Transfusi sel darah merah
Karena sel tidak mampu mempertahankan K+ dalam sel
Dara
Disertai masuknya natrium ( Na+) beserta air kedalam sel
h perlu dihangatkan pada
Darah dengan kalium plasma tinggi kurang tepat untuk penderita penyakit
ginjal
Transfusi banyak dan cepat
Peningkatan amoniak plasma
√ Dewasa :
lebih dari 50 ml/kg/jam Disebabkan oleh penghancuran /destruksi protein
√ Anak : Darah dengan amoniak plasma yang tinggi kurang tepat untuk penderita
Transfusi tukar pada bayi Karena penumpukan asam laktat sebagai hasil akhir proses glikolitik dalam
eritrosit
28
Bertambahnya asam menyebabkan turunnya pH darah Trombosit pekat yang dapat menjaga suhu 220
20C ( insulated box )
Peningkatan Hb plasma ( single donor )
Periksa keadaan kantong darah
Disebabkan oleh bertambahnya eritrosit yang lisan selama penyimpanan dan keadaan komponen
didalamnya
Macam darah menurut lama simpan Berikan segera setelah
Macam Lama Simpan Patokan dikeluarkan dari penyimpanan
Darah segar 48 jam Trombosit dan faktor Transfusikan tidak lebih dari 20
pembekuan labil menit
Darah baru s/d 5 hari 2,3 DPG
Darah simpan s/d tanggal Eritrosit
kadaluarsa
Dara
h dihangatkan dengan alat khusus penghangat darah (blood
warmer)
Men
ghangatkan darah dalam selang transfusi menuju tubuh
pasien
Tida Gunakan blood transfusion set/slang transfusi dengan filter
k menghangatkan darah dalam kantong standar ( 170-200U )
Ganti selang transfusi setelah 12 jam
3) Transfusi trombosit Pada hawa panas ganti slang transfusi lebih sering atau setiap
Jenis komponen Perlakuan setelah 4 kantong darah bila ditransfusi kurang dari 12 jam
Trombosit pekat Dibawa dari bank darah ke ruang
Jangan memasukan obat kedalam kantong darah
( random donor ) rawat dengan kotak kemas darah
Pantau pasien transfusi 15 menit pertama, kemudian setiap 1 jam
Catat pada lembar kerja tindakan transfusi
28
Jenis komponen Hasil Penggunaan darah dan komponen darah secara rasional yang merupakan
Trombosit pekat Urtikari, menggigil, demam, alloimunisasi Rekomendasi Unit Pengkajian Tehnologi Kesehatan Dirjen Yanmedik
antigen trombosit
Leukosit pekat Bila ada urtikari, menggigil, demam Departemen Kesehatan RI:
perlambat transfusi 1. Rekomendasi transfusi sel darah merah:
Plasma segar beku Urtikaria, menggigil, demam, hipervolemia
Plasma donor tunggal - Transfusi sel darah merah diindikasikan pada kaadar Haemoglobin
kriopresipitat Demam, alergi (Hb)<7 g/dl, terutama pada anemia akut.
- Bila pasien asimptomatik dan/ atau ada terapi spesifik lainnya yang
5. Evaluasi hasil transfusi
lebih tepat, batas kadar Hb yang lebih rendah dapat diterima,
Satu ( 1 ) jam post – transfusi ambil sempel darah pasien untuk
misalnya anemia hemolitik autoimun dapat diterapi dengan steroid
evaluasi peningkatan komponen darah yang ditransfusi
(Rekomendasi A)
- Transfusi sel darah merah dapat dilakukan pada kadar Hb 7-10 g/dl
apabila ditemukan tanda-tanda hipoksia atau hipoksemia yang
ditemukan secara klinis (contohnya gangguan kesadaran) dan
laboratorium.(Rekomendasi C)
BAB III
4) Transfusi plasma segar beku 9 FFP ) dan kriopresipitat
KEBIJAKAN TRANSFUSI DARAH
Jenis komponen Perlakuan
Plasma segar beku Dicairkan di bank darah
A. Rekomendasi pemakaian darah ( FFP )
Pemberian/ penggunaan darah hanya dilakukan apabila ada indikasi
medik, memakai komponen darah yang dibutuhkan dalam jumlah dan waktu
yang tepat.
Penentuan jenis pengolahan darah yang akan ditransfusikan kepada
pasien haruslah atas permintaan dokter yang menangani pasien dengan
memperhatikan rasionalitas pemakaian darah.
28
Kriopresipitat ( AHF ) Dibawa dari bank darah ke transport oksigen lebih tinggi (Contoh: Penyakit Paru Obstruktf berat
ruang rawat dengan kotak dan penyakit jantung iskemik berat. (Rekomendasi A).
kemas darah yang dapat
menjaga suhu 40 20C - Transfusi pada neonatus dengan gejala hipoksia dilakukan pada
( insulated box ) kadar Hb ≤ 11 g/dl, bila tidak ada gejala hipoksia batas ini dapat
Periksa keadaan kantong
darah dan keadaan diturunkan hingga 7g/dl (seperti anemia pada bayi premature).
komponen didalamnya - Jika terdapat penyakit jantung atau paru atau yang sedang
Berikan segera setelah
dicairkan di bank darah membutuhkan suplementasi oksigen batas untuk memberi transfusi
Transfusikan tidak lebih darah adalah Hb ≤ 13 g/dl. (Rekomendasi C)
dari 20 menit
Dicairkan pada suhu 370C - Pengobatan pada perdarahan akibat trombositopenia dengan hitung
28
1) Cocokkan identitas pada formulir penyerahan darah dengan identitas
I. Permintaan darah pada kantong darah
1) Perawat mengisi formulir PMI, dokter menandatangani dan mengisi 2) Identifikasi pasien dengan benar
kebutuhan darah ( jumlah ) dan jenis darah yang dibutuhkan. 3) Cocokkan identitas pasien dengan identitas pada kantong darah
2) Perawat mengambil sempel darah pasien yang akan ditransfusi. ( oleh 2 perawat )
3) Perawat menyerahkan sempel dan formulir PMI yang sudah lengkap 4) Gunakan blood transfusion set / slang transfusi dengan filter standar
( diisi ) ke laboratorium serta mengisi buku permintaan darah yang ( 170 – 200 U )
ada di laboratorium. 5) Ganti selang transfusi setelah 12 jam
4) Laboratorium konfirmasi ke PMI untuk kebutuhan darah yang 6) Pada hawa panas ganti slang transfusi lebih sering atau setiap setelah
dibutuhkan oleh pasien di rumah sakit. 4 kantong darah bila ditransfusi kurang dari 12 jam
II. Pengambilan darah 7) Untuk transfusi sel darah merah ( darah lengkap, darah merah pekat,
1) Laboratorium, mencari kurir yang akan berangkat ke PMI. darah lengkap segar ) tidak perlu dihangatkan dan diberikan tidak
2) Orang rumah sakit ( kurir ) ke PMI dengan membawa formulir dan lebih dari 4 jam ( 15 tts / menit )
sempel darah, serta membawa blood transpoter. 8) Untuk transfusi trombosit , berikan segera setelah dikeluarkan dari
III. Pengeluaran darah penyimpanan dan sebelum diberikan harus digoyangkan dulu / di
1) Laboratorium konfirmasi keperawat, persediaan darah sudah ada kocok, dan diberikan tidak lebih dari 20 menit ( 13 tetes/menit ).
2) Laboratorium mencocokana identitas pasien yang ada pada formulir 9) Jangan memasukan obat ke dalam kantong darah
penyerahan darah dengan identitas pada kantong darah. 10) Pantau pasien transfusi 15 menit pertama, kemudian setiap 1 jam.
3) Perawat mengisi buku untuk pengambilan darah dan mencocokan 11) Catat pada lembar kerja tindakan transfusi
identitas pasien dengan identitas yang ada pada kantong darah
4) Perawat membawa darah dari laboratorium dengan menggunakan
insulated box - Pada Kasus trombositopenia karena penyebab khusus (Contoh:
IV. Pemberian darah Anemia Aplastik, ITP) pemberian transfusi thrombosit mengacu
pada protocol khusus.
28
3. Rekomendasi transfusi plasma segar beku (Fresh Frozen Darah adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah
Plasma=FFP) yang berfungsi sebagai alat pengangkut yaitu, mengambil oksigen dari paru-
- Mengganti defisiensi factor koagulasi dan factor inhibitor koagulasi paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut karbondioksida
baik yang didapat atau bawaan bila tidak tersedia konsentrat factor dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil zat makanan dari
spesifik atau dalam bentuk kombianasi (Rekomendasi C). usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh,
- Untuk mengobati perdarahan secara cepat akibat gangguan mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui
hemostasis yang mengancam jiwa pada terapi warfarin kulit dan ginjal, sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit,
(Rekomendasi C) menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
- Untuk mengobati perdarahan akibat gangguan koagulasi pasca Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari
trasfusi massif atau operasi by pass jantung atau pada pasien dengan seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti
penyakit hati. (Rekomendasi C). darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock,
4. Rekomendasi transfusi Kriopresipitat mempertahankan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
- Profilaksis pada pasien dengan defisiensi fibrinogen yang akan
menjalani prosedur invasive atau terapi pada perdarahan.
(Rekomendasi C)
- Pasien dengan hemophilia A dan penyakit von Willebrand dengan
perdarahan atau yang tidak responsive terhadap pemberian
desmopresin asetat atau yang akan menjalani pembedahan
(Rekomendasi C).
BAB V
PENUTUP
28
PENYERAHAN DARAH
1 oktober 2012
H. DJONI DARMADJAJA, dr, SpB,FICS, MARS
Pengertian Proses pengambilan darak ke UTD ( Unit Tranfusi Darah ) / PMI
karawang dan penyerahan darah ke ruangan tempat pasien dirawat
Kebijakan SK DIR Nomor :17/RSUP/SK-DIR/X/2012
Tentang Pedoman Pelayanan Darah
Ruang lingkup Perawat dan bidan
Prosedur kerja 1. Perawat menyerahkan formulir permintaan darah ke petugas
laboratorium dan sampel darah
2. Laboratorium, mencari kurir yang akan berangkat ke PMI.
3. Petugas rumah sakit ( kurir ) ke PMI dengan membawa
formulir dan sampel darah, serta membawa blood transporter
4. Setelah mendapat darah kurir menyerahkan darah ke petugas
laboratorium
5. Petugas Laboratorium konfirmasi ke ruangan , persediaan
darah sudah ada
6. Petugas laboratorium mencatat darah tanggal dan
menyerahkan kepada perawat ruangan
7. Perawat/bidan ruangan mengisi buku penganbilan darah
28
PERMINTAAN DARAH
1 oktober 2012
H. DJONI DARMADJAJA, dr, SpB,FICS, MARS
28