Anda di halaman 1dari 7

Peta tematik juga disebut sebagai peta statistik ataupun peta khusus, yaitu peta dengan obyek

khusus. Tujuan utamanya adalah untuk secara spesifik mengkomunikasikan konsep dan data.
Contoh peta tematik yang biasa digunakan dalam perencanaan termasuk peta kadastral (batas
pemilikan), peta zona (yaitu peta rancangan legal penggunaan lahan), peta tata guna
lahan, peta kepadatan penduduk, peta kelerengan, peta geologi, peta curah hujan
dan peta produktivitas pertanian (Anonim, 1992). Pemilihan sumber data disesuaikan dengan maksud
dan tujuan pembuatan peta serta keadaan medan yang dihadapi. Terdapat beberapa sumber data
yang digunakan pada pemetaan yaitu dengan pengamatan langsung di lapangan, dengan
penginderaan jauh atau dari peta yang sudah ada (base map). Secara khusus, peta pengelolaan hutan
berisikan tentang kejelasan pemilikan (batas-batas kadastral maupun administratif), wilayah itu
sendiri dan hasil inventarisasi yang menunjukkan unit-unit tegakan yang seragam. Karena kegiatan
survey lapangan umumnya sangat mahal, maka peta hutan biasanya digambarkan dari potret udara
dengan penafsiran. Kegiatan di lapangan hanya diperlukan untuk pembuktian apakan penafsiran sudah
betul atau belum dan juga melengkapi rincian di lapangan yang tidak dapat dilihat secara langsung
pada potret (Sumaryono, 1995).

Gambar peta tematik kawasan sentra produksi pangan wilayah sumatra barat
Note : gambar peta dari >> http://www.pu.go.id/infopeta/CONTENT/pangan/13pangan.htm

http://nationalinks.blogspot.co.id/2009/03/peta-tematik.html

PETA TEMATIK
Peta merupakan alat utama di dalam ilmu geografi, selain foto udara dan citra satelit.
Melalui peta, seseorang dapat mengamati ketampakan permukaan bumi lebih luas dari batas pandang
mata manusia.

A. Pengertian Peta dan Jenisnya.


1. Menurut ICA ( International Cartographic Association ), Peta adalah suatu gambaran atau
representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi, yang kaitannya
dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Pada umumnya, peta digambarkan pada suatu
bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.
2. Menurut Erwin Raisz, Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil
sebagai ketampakan jika dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal.

3. Menurut R. M. Soetardjo Soerjosoemarno, Peta adalah suatu lukisan dengan tinta dari seluruh
atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil dengan perbandingan ukuran yang disebut skala atau
kedar.
Dari beberapa pengertian tersebut ada beberapa hal penting yang dapat ditarik kesamaannya, yaitu
gambaran konvensional. Maksudnya, gambaran yang telah disepakati secara internasional, baik yang
berupa ketampakan alami mau pun ketampakan sosial budaya. Contoh ketampakan alami adalah
warna air laut, simbol gunung, ketinggian tempat, dan hutan. Contoh ketampakan sosial budaya
adalah sawah, kawasan perkebunan dan tempat pariwisata.

Jenis Peta
Jika dilihat jenisnya, pea yang biasa digunakan sanga beragam. Karena terdapat banyak peta,
sukar untuk menghitung jumlah peta yang sebenarnya. Meski pun begitu, peta dapat digolongkan
sebagai berikut :
a. Berdasarkan Skala Peta.
1. Peta Kadaster (peta berskala sangat besar) adalah peta yang berskala 1 : 100 - 1 :
5.000
2. Peta skala besar adalah peta yang berskala 1 ; 5.000 - 1 : 250.000
3. Peta berskala sedang adalah peta yang berskala 1 ; 250. 000 - 1 : 500. 000
4. Peta skala kecil adalah peta yang berskala 1 : 500.000 - 1 : 1. 000.000
b. Berdasarkan Isi peta
1. Peta umum adalah peta yang memberikann gambaran umum atau ketampakan yan
bersifat umum pada suatu daerah tertentu. Ketampakan umum yang dimaksud adalah
ketampakan umum yang ada di daerah tertentu, baik yang bersifat alami maupun sosial
ekonomi.
Peta umum terdiri dari tiga macam :
 Peta topografi adalah peta umum berskala besar ( biasanya 1 : 50. 000) karena skalanya
besar, daerah yang dipetakan sempit, sedangkan ketampakan yang tergambar sangat detail.
 Peta Chorografi adalah peta umum yang berskala sedang. Berisikan ketampakan yang
bersifat umum dan global dalam daerah yang luas.
 Peta dunia adalah peta umu berskala kecil. Peta ini menggambarkan seluruh dunia dalam
satu peta. Oleh karena itu, ketampakan yang tergambar sangat global sehingga yang di gambar
hanya yang penting-penting saja.
2. Peta Khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan ketampakan yang bersifat
khusus yang terdapat di daerah tertentu.
adapaun jenis peta khususu antara lain peta politik, peta kota, peta pariwisata, peta perhubungan,
peta iklim, peta vegetasi, peta curah hujan dan peta kepdatan penduduk. Untuk membuat peta
khusus dibutuhkan peta dasar informasi yang akan dipetakan.

c. Berdasarkan Objek yang Dipetakan.


1. Peta Statis atau stationer adalah peta yang menggambarkan keadaan yang relatif
tetap atau jarang berubah. Misalnya peta jenis tanah, peta administrasi suatu wilayah desa
atau perkotaan dan peta geologi
2. Peta Dinamis adalah peta yang isinya menggambarkan keadaaan yang dinmais atau
cepat berubah. Misalanya peta transmigrasi, peta urbanisasi, peta tata guna lahan dan peta
perencanaan wilayah kota.
http://desiyantogeomaval.blogspot.co.id/2010/08/peta-tematik.html
Peta tematik (juga disebut sebagai peta statistik atau peta tujuan khusus) menyajikan patron
penggunaan ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tema tertentu. Berbeda dengan peta
rujukan yang memperlihatkan pengkhususan geografi (hutan, jalan, perbatasan administratif),
peta-peta tematik lebih menekankan variasi penggunaan ruangan daripada sebuah jumlah atau
lebih dari distribusi geografis. Distribusi ini bisa saja merupakan fenomena fisikal
seperti iklim atau ciri-ciri khas manusia seperti kepadatan penduduk atau
permasalahan kesehatan.

Contoh kartografer tematik awal[sunting | sunting sumber]


Edmond Haley[sunting | sunting sumber]
Meskipun terkenal kerana penemuan kometnya, Edmond Halley juga diakui sebagai pembuat
peta tematik pertama dengan keahlian kartografik yang diakui. Pada 1686, Halley menghasilkan
peta ukiran tembaga kecil yang menggambarkan arah angin perdagangan di Samudra Atlantik.

John Snow[sunting | sunting sumber]


Salah satu contoh terkenal dari peta tematik awal berasal dari ahli medis London John Snow.
Meskipun penyakit telah dipetakan secara tematik, map kolera Snow pada 1855 adalah salah
satu contoh terbaik penggunaan peta tematik untuk analisis. Teknik dan metodologinya
menggambarkan prinsip dari sistem informasi geografis (GIS).
Dimulai dengan petas dasar yang akurat sekitar London termasuk jalan dan lokasi pompa, Snow
memetakan kejadian peristiwa kematian karena kolera. Pola yang muncul berpusat di sekitar
pompa tertentu di Broad Street. Atas permintaan Snow, pompa tersebut disingkirkan, dan kasus
kolera baru berhenti pada saat itu juga. Invetigasi lebih lanjut daerah tersebut menandakan
pompa di Broad Street dekat dengan saluran parit.
Klasifikasi adalah suatu kegiatan pengelompokan data secara sistematis berdasarkan
karakteristik tertentu. Sebelum melakukan klasifikasi, perlu diketahui sifat dan ukuran
dari data yang akan diklasifikasikan. Data yang digunakan umumnya adalah data-
data statistik yang berupa deretan angka-angka yang menunjukkan suatu
karakteristik. Data yang berupa deretan angka tersebut perlu dikelompokkan sesuai
dengan tujuan dan maksud dari proses klasifikasi tersebut. Dalam mengelompokkan
atau menyusun data yang berupa deretan angka-angka tersebut, biasanya dilakukan
dengan menentukan interval kelasnya. Namun sebelum menentukan interval, harus
ditentukan dulu jumlah kelasnya menggunakan Rumus Sturgess.

Jumlah kelas = 1+3,3 log n , dengan n = jumlah data

Dalam menentukan kelas interval, dapat digunakan lima metode, yaitu : metode
interval teratur, interval aritmatik, interval geometri, interval kuantiles, dan dispersal
graph.

1. Metode interval teratur


Untuk menentukan besarnya interval (x), menggunakan rumus :

X = (B - A) / jumlah kelas , dengan B = nilai data tertinggi, dan A = nilai data terendah

Penentuan interval kelasnya,

Kelas I = A sampai A + x
Kelas II = (A + x) + 1 sampai (A + x + 1) + x , dan seterusnya sampai kelas terakhir

2. Metode interval aritmatik


Besarnya interval menggunakan rumus :

A + x + 2x + 3x + ... + nx = B
(x + 2x + 3x + ... + nx) => disesuaikan dengan jumlah kelasnya

Penentuan interval kelasnya,

Kelas I = A sampai A + x
Kelas II = (A + x) + 1 sampai (A + x + 1) + 2x , dst.

3. Metode interval geometri


Besarnya interval ditentukan menggunakan rumus :

Xn = B/A , dengan n = jumlah kelas

Penentuan interval kelasnya,

Kelas I = A sampai Ax
Kelas II = Ax + 1 sampai Ax2 , dst.

4. Metode interval kuantiles


Besarnya interval ditentukan dengan rumus :

X = jumlah data / jumlah kelas

Penentuan interval kelasnya berdasarkan pada urutan data. Misal besar intervalnya
adalah 5, maka kelas I adalah data ke 1 – 5, kelas II adalah data ke 6 – 10, dst.
5. Metode dispersal graph
Metode ini dilakukan pada sebuah grafik yang hanya memiliki sumbu x saja yang
mewakili nilai data. Semua data yang digunakan, kemudian di-plot pada grafik ini.
Setelah semua data di-plot pada grafik, akan terlihat distribusi dari data-data
tersebut. Pembagian kelas mengacu pada distribusi data dengan ketentuan, data yang
mengelompok dimasukkan dalam satu kelas dengan cara menarik garis sebagai batas
antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya. Dalam penarikan batas antar kelas
memang cukup relatif, sehingga tiap orang akan mempunyai persepsi yang berbeda-
beda dalam menentukan batasnya.
http://gilangtomaskumoro.blogspot.co.id/2012/04/metode-klasifikasi-data.html

Dijelaskan oleh Sutabri (2005:18) Data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan
sumbernya,yang diuraikan sebagai berikut.
Menurut Jenis Data
1. Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu.
2. Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu

Menurut Sifat Data


1. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan
penjumlahan.
2. Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau
sifat sesuatu.

Menurut Sumber Data


1. Data Internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan
sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
2. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain.

Sumber:
Sutabri, Tata. 2005. SistemInformasiManajemen. Yogyakarta :CV. Andi Offset.

Pengertian Data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak daridatum, berasal
dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti
suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau
pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah
sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak
langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan
persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.

Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat
mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar
keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa
dimanfaatkan atau tidak.
Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:

• Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta

• Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan
kejadian (transactions)yang terjadi

• Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi

intinya data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam
menarik suatu keputusan

2.2 Pengertian Data Menurut Beberapa Ahli:

1. Menurut Arikunto (2002), data merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun
suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.

2. Menurut Wahyudi (2008:2), data adalah informasi yang telah diterjemahkan ke dalam bentuk yang
lebih sederhana untuk melakukan suatu proses. Sehubungan dengan komputer saat ini dan media
transmisi, data adalah informasi diubah menjadi bentuk digital biner.

3. Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan
diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan (Kumorotomo
dan Margono, 2010:11).

4. (Mulyanto, 2009:15): Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti
manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka,
huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan
baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga
perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna.

5. Slamet Riyadhi: data adalah kumpulan informasi yang diperolehdari pengamatan berupa
angka/lambang

6. Zulkifli A.M: Data adalah keterangan, fakta tentang suatu kenyataan yang masi original dan belum
diolah.

7. Haer Thalib: Data merupakan sekumpulan fakta yang tak lain adalah sebuah kejadian atau kenyataa.

8. Wahyu Suprianto & Ahmad Muhsin: Data adalah bahan baku informasi/ symbol yang mewakili
kuantitas, fakta, tindakan, benda, dll.

9. Kristanto: Data adalah suatu fakta mengenai objrk yang dapat mngurangi drajat ketidakpastian
tentang suatu keaadaan.

10. Lia Kuswayatno: Data adalah Suatu kejadian yang benar-benar terjadi dalam krhiupan nyata.

2.3 Sumber Data dan Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6), Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya.
Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data
eksternal.
1. Data Internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal
umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.
2. Data Personal, sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga
mencakup konsep, pemikiran dan opini.
3. Data Eksternal, sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor
dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film,
suara gambar, atlas, dan televisi.
Menurut Yakub (2012:6), Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain
sebagai berikut:

1. Elemen Data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit
lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field,
kolom, item, dan atribut.
2. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari
rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.
3. File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun
berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan
relasi.
2.4 Jenis, macam dan klasifikasi data

A. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya


1. Data Primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan
maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi
konsumen bioskop.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti
mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau
metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang
menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
http://fisyadh.blogspot.co.id/2016/02/makalah-pengertian-klasifikasi-data.html

Anda mungkin juga menyukai