TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Batasan masalah ...................................................................................
C. Rumusan Masalah ................................................................................
D. Tujuan Penulisan ..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................
A. Pengertian Pelayanan Kesahatan Islam ................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan,
islam pun memberikan penjelasan-penjelasan lewat Al-Quran maupun
hadits yang berkaitan tentang pentingnya kesehatan. Firman Allah
berkaitan tentang menjaga kesehatan: Artinya: “Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memberikan
pelayanan kesehatan. Berkaitan dengan hal tersebut kami membuat sebuah
makalah yang berjudul “Paradigma Keperawatan Dalam Islam”.
Keperawatan Islami, bertujuan memberikan pelayanan
keperawatan melebihi harapan klien dengan menggunakan kaidah Islam
berdasar Al-Qur’an dan Hadis dalam menerapkan ahlak pribadi muslim,
landasan kerja dan perilaku muslim serta penampilan dan ciri khas seorang
perawat muslim (Martono,2007).
Hasil penelitian Maulana Pandu, (2010) Mayoritas perawat Rumah
Sakit Islam Surakarta mengalami kepuasan dalam bekerja. Namun
demikian kepuasan kerja yang terjadi pada perawat yang menerapkan
keperawatan islami belum dapat dijelaskan. Hal ini bisa berakibat
pelayanan keperawatan banyak berdasar pada aliran pemikiran positivism
dan pragmatism yang disadari semakin menjauhkan manusia dari nilai
etika universal sehingga tugas keperawatan tidak melahirkan suatu rasa
cinta dan kasih sayang terhadap sesama makhluk Allah karena hanya lahir
dari motivasi untuk tujuan jangka pendek seperti sekedar melaksanakan
kewajiban, motif mencari upah(Ridwan, 2010).
Kondisi tersebut mengakibatkan kepuasan kerja perawat masih
kurang, sedangkan kepuasan kerja yang dirasakan perawat, diharapkan
berdampak terhadap kualitas kinerja pelayanan keperawatan.
Ketidakpuasan kerja perawat tersebut berkaitan dengan faktor kebijakan
dan imbalan (Dewi Basmala,2004). Perusahaan jasa seperti rumah sakit
peran sumber daya manusia sangat diperlukan karena ia berhubungan
langsung dengan kepuasan yang akan dirasakan pasien rumah sakit
tersebut (Novadilastri, 2004) dan (Fatati, 2005).
Kepuasan kerja perawat sangat menentukan kepuasan pasien
karena perawat yang mengalami kepuasan dalam pekerjaan akan
menunjukkan perilaku dan aktivitas yang citizenship seperti menolong
sesama pekerja, menolong pasien dan lebih kooperatif (Moorman (1993)
dalam Luthans (1995). Pendapat ini didukung oleh Syptak, Masrland dan
Ulmer (1999) yang menyatakan terdapat korelasi langsung antara
kepuasan perawat dengan kepuasan pasien.
Menurut Robbins (2003) sikap karyawan yang positif dapat
ditunjukkan karena karyawan memiliki tingkat kepuasan kerja, sedangkan
karyawan yang tidak puas dengan pekerjaan akan menunjukkan sikap yang
negatif terhadap pekerjaan. Dampak Perbuatan Ikhsan dalam asuhan
keperawatan akan melahirkan : Niat yang Ikhlas, bahwa segala sesuatu
diniatkan hanyalah kepada Allah semata, sehingga dengan keikhlasan yang
bersih hanya kepada Allah akan memberikan barier (benteng) bagi
pekerjaan kita agar tetap konsisten dalam garis yang ditetapkan agama dan
profesi. Pekerjaan yang rapi, senantiasa berorientasi kepada kualitas yang
tinggi karena merasakan segala sesuatu berada dalam pengawasan Allah
SWT. Penyelesaian hasil yang baik, artinya setelah berbuat maksimal atas
segala aktivitas, maka secara sunatullah melahirkan pekerjaan yang baik
atau memiliki kualitas yang tinggi. Ikhsan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan bisa menimbulkan komunikasi terapeutik antara perawat dan
pasien yang bisa meningkatkan kualitas mutu pelayanan keperawatan yang
berdampak pada kepuasan pasien dan kepuasan perawat.
Asuhan Keperawatan Islami yang diberikan secara profesional oleh
perawat dengan kaidah Islam memberi kesempatan Umat Islam di negeri
ini mendapatkan pelayanan atau asuhan keperawatan berkualitas sesuai
dengan keimanannya sebagai seorang muslim. Bagi perawat muslim
pemahaman dan pengamalan terhadap rukun iman dan Islam belumlah
cukup dikategorikan dalam insan yang sempurna dalam pengamalan
agamanya, jika belum diikuti oleh perbuatan yang ikhsan. Hal ini yang
mendasari implementasi asuhan keperawatan Islami selain berlandaskan
pada keilmuan, karena Islam mementingkan professionalisme,
pengetahuan dan keterampilan. Perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan sebagai sebuah sistem, profesi perawat dengan segala
penguasaan ilmu pengetehuan, nilai iman dan islam yang dimiliki perawat
merupakan input. Pelaksanaan proses yang diiringi dengan rasa syukur
atas nikmat karunia Allah dan dimanifestasikan dalam sifat Ikhsan, yaitu
rasa ikhlas dalam bekerja sebagai ibadah dalam bentuk perilaku caring,
profesional, ahlakul karimah dan kerjasama yang baik, berdampak pada
pelayanan keperawatan yang diberikan mampu menyentuh esensi fitrah
manusia. Kondisi demikian ini akan melahirkan rasa empati, pandai
bersyukur sehingga menghasilkan output kepuasan kerja perawat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pelayanan Kesahatan Islam
2. Bagaimana Konsep Pelayanan Prima Bagi Perawat
3. Bagaimana Konsep Profesionalitas Perawat Dalam Islam
4. Bagaimana Rancang Tindakan-tindakan Teknis Islam Dikaitkan
Dunia Profesi
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pelayanan Kesahatan Islam
2. Untuk mengetahui Konsep Pelayanan Prima Bagi Perawat
3. Untuk mengetahui Konsep Profesionalitas Perawat Dalam Islam
4. Untuk mengetahui Rancang Tindakan-tindakan Teknis Islam
Dikaitkan Dunia Profesi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelayanan Kesahatan Islami
Pengertian pelayanan kesehatan yang islami adalah segala
bentuk kegiatan asuhan medik danasuhan keperawatan yang dibingkai
dengan kaidah-kaidah Islam melalui pengajaran praktik hubungan
sosial dan kepedulian terhadap sesama dalam suatu ajaran khusus,
yakni akhlak dan dipraktikkan dengan unsur akidah dan syariah.
Asuhan medik dan keperawatan merupakan bagian dari akhlak, maka
seorang muslim yang menjalankan fungsi khalifah harus mampu
berjalan seiring dengan fungsi manusia sebagai hamba Allah Swt,
sehinggamemberikan pelayanan kesehatan adalah bagian dari ibadah.
a. Profesional
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan
ilmu yang dimilikinya dan diperoleh melalui pendidikan
keperawatan. Seorang perawat dikatakan profesional jika
memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan keperawatan
professional serta memiliki sikap profesional sesuai kode etik
profesi.
Artinya :
a) Peran Pelaksana
Peran ini dikenal dengan istilah care giver. Peran perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak
langsung kepada klien sebagai individu keluarga dan
masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak
sebagai comforter, protector, dan advokat, communicator, serta
rehabilitator.
yang artinya:
“ Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia
dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai
orang-orang yang yang berbuat kebaikan.
Dan Q.S Al-Mujadilah ayat 11
Artinya:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagiamu dari duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat
kerusakan dibumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.”
a) Fungsi Dependen
Perawat yang memerlukan kolaborasi dengan tim /
anggota kesehatan lainnya yang ada di Rumah Sakit atau
Institusi seperti dokter, apoteker dan tim kesehatan lainnya.
Dalam pandangan islam kita diajarkan untuk
bersilaturahim antar sesama manusia dalam hal ini
hablumminannas atau hubungan manusia dengan manusia
seperti termaktub dalam al-qur’an surah Al-Hujurat ayat 13
ارفُوا ۚ ِإ َّن
َ شعُوبًا َوقَبَائِ َل ِلتَ َع ُ اس ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ذَك ٍَر َوأ ُ ْنث َ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم
ُ َّيَا أَيُّ َها الن
َّ َّللاِ أَتْقَا ُك ْم ۚ ِإ َّن
َّللاَ َع ِليم َخ ِبير َّ َأ َ ْك َر َم ُك ْم ِع ْند
Artinya:
b) Fungsi Independen
b. Ramah
Ramah dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan adalah
wajah Yang Selalu Ceria Entah kenapa wajah yang cerah ceria
selalu tampak menyenagkan, sebaliknya wajah yang cemberut,
angkuh, musam, selalu saja terlihat tidak menyenangkan.
Rasulullah SAW bahkan bersabda :
Artinya :
c. Amanah
d. Istiqomah
e. Sabar
Sabar dan Tak Lekas Marah Bila seorang perawat sedang kesal,
waspadalah, karena kemarahan dan kekesalan yang tidak
terkendali biasanya menghasilkan kata dan prilaku yang keji,
yang akan melukai orang lain. Hal itu bisa membuat pasien
merasa takut dan disa berakibat patal bagi penya kitnya. Kita
harus senantiasa bersabar dan menyayangi pasien seperti
keluarga sendiri. Penyabar dan pemaaf adalah salah satu dari
budi pekerti yang luhur, yang sangat penting dipelihara.
QS.Asy-Syura, : 43
Al-Baqarah :153)
f. Ikhlas
َالزكَاة َ ۚ َو ٰذَلِك َّ صينَ لَهُ الدِينَ ُحنَفَا َء َويُ ِقي ُموا ال
َّ ص ََلة َ َويُؤْ تُوا َّ َو َما أ ُ ِم ُروا ِإ ََّل ِل َي ْعبُد ُوا
ِ َّللاَ ُم ْخ ِل
ِدينُ ْالقَيِ َم ِة
ANALISA JURNAL
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan