Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI


HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN MENSTRUASI

“JUST ME”

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi : Hubungannya Dengan Menstruasi”
dengan lancar.
Maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk mmberikan
penjelasan tentang Gizi Reproduksi serta menambah pengetahuan tentang
macam–macam diet ibu hamil khususnya pada ibu hamil dengan hiperemesis, pre
eklamsia dam eklamsia serta konstipasi kepada pembaca. Hal ini karena banyak
yang tidak mengetahui bagaimana cara penanganannya pada ibu hamil sehingga
dapat membahayakan jiwa ibu hamil maupun janin yang di kandungnya.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
kekurangan karena kurangnya pengetahuan dan terbatasnya referensi yang kami
dapatkan, sehingga kami memerlukan saran dan kritik yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Kami mengharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
pengetahuan bagi pembaca tentang penyakit menular seksual pada manusia.

Just Me, Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................1
D. Manfaat............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Status Gizi........................................................................................3
B. Menstruasi........................................................................................5
C. Hubungan Status Gizi dan Menstruasi.............................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .....................................................................................16
B. Saran ................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Status gizi adalah merupakan keadaan kesehatan akibat interaksi
antara makanan, tubuh manusia dan lingkungan hidup manusia. Selanjutnya,
Mc. Laren menyatakan bahwa status gizi merupakan hasil keseimbangan
antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh manusia dan penggunaannya
Gizi atau nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan
serta hubungannya dengan kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi)
membahas sifat-sifat nutrient (zat-zat gizi) yang terkandung dalam makanan,
pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan
(ketidakcukupan) gizi. Zat-zat gizi tidak lain adalah senyawa-senyawa kimia
yang terkandung dalam makanan yang pada gilirannya diserap dan digunakan
untuk meningkatkan kesehatan tubuh kita.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi
tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari
makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur.

B. Rumusan Masalah
1.      Apa  pengertian tentang status Gizi ?
2.      Apa istilah dalam status Gizi ?
3.      Apa pengertian tentang Menstruasi ?
4.      Bagaimana hubungan status gizi dengan menstruasi ?

C. Tujuan
1.      Kita mengetahui tentang status Gizi ?
2.      Kita mengetahui tentang istilah Gizi ?
3.      Kita mengetahui tentang menstruasi ?
4.      Kita mengetahui hubungan status gizi dengan menstruasi ?

1
D. Manfaat
Manfaat  yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :        
1. Untuk memberikan gambaran tentang hubungan status gizi dengan
menstruasi
2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam
pemahaman tentang hubungan status gizi dengan menstruasi.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
           
A. Status Gizi
1. Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah merupakan keadaan kesehatan akibat interaksi
antara makanan, tubuh manusia dan lingkungan hidup manusia.
Selanjutnya, Mc. Laren menyatakan bahwa status gizi merupakan hasil
keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh manusia dan
penggunaannya .
Gizi atau nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari perihal
makanan serta hubungannya dengan kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang
gizi (nutrisi) membahas sifat-sifat nutrient (zat-zat gizi) yang terkandung
dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila
terdapat kekurangan (ketidakcukupan) gizi. Zat-zat gizi tidak lain adalah
senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam makanan yang pada
gilirannya diserap dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan tubuh
kita.
Pertumbuhan normal tubuh memerlukan nutrisi yang memadai,
kecukupan energi, protein, lemak dan suplai semua nutrien esensial yang
menjadi basis pertumbuhan. Pertumbuhan remaja di negara yang sedang
berkembang membutuhkan perhatian khusus pada nutrien vitamin A, seng
atau protein selain kebutuhan energi yang adekuat. Berbeda dengan di
negara barat, di sana dilakukan fortifikasi pada produk makanannya
sehingga jarang ditemukan defisiensi nutrient.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi
tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari
makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi
kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan

3
yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan
sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan
nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari
hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti
keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan
buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral,
yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok didalam masyarakat
yang paling mudah menderita gangguan kesehatannya atau rentan karena
kekurangan gizi. Pada kelompok-kelompok umur tersebut berada pada
suatu siklus pertumbuhan atau perkembangan yang memerlukan zat-zat
gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain.
Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari :
a.      Kelompok bayi 0-1 tahun
b.      Kelompok di bawah bayi (Balita) 1-5 tahun
c.      Kelompok anak sekolah 6-12 tahun
d.      Kelompok Remaja 13-20 tahun
e.      Kelompok ibu hamil dan menyusui
f.      Kelompok Usia lanjut.

2. Istilah Status Gizi


a. BB/U  
1) Gizi lebih > 2.0 SD baku WHO-NCHS
2) Gizi baik -2.0 s.d. +2.0 SD
3) Gizi kurang <- 2.0 SD
4) Gizi Buruk <-3.0 SD
b. TB/U
1) Normal >= -2.0 SD baku WHO-NCHS
2) Pendek (stunted) < -2.0 SD

4
c. Remaja dapat dibagi menjadi tiga sub fase yaitu :
1) Early adolescent (11 – 14 th)
2) Middle adolescent (15 – 17 th)
3) Late adolescent (18 – 20)
Peristiwa yang paling penting pada usia remaja adalah pubertas,
karena pubertas muncul dan berkembang pada rentang usia yang berbeda
menurut jenis kelaminnya. Sangat sulit untuk membuat kategori pubertas
secara kronologis karena itu untuk mendapat pola individu yang konsisten
digunakan istilah tingkat perkembangan pubertas tanpa melihat usia.
Tingkat perkembangan pubertas dibagi dalam tingkat awal, menengah dan
lanjut. Gambaran perkembangan remaja memperlihatkan hubungan yang
lebih erat dengan tingkat perkembangan pubertas atau tingkat maturitas
kelamin (TMK).

B. Menstruasi
1. Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah masa perdarahan yang terjadi pada wanita
secara rutin setiap bulan selama masa suburnya kecuali apabila terjadi
kehamilan. Masa menstruasi biasa juga disebut dengan mens, haid atau
datang bulan. Pada saat menstruasi darah yang keluar sebenarnya
merupakan darah akibat peluruhan dinding rahim (endometrium). Darah
menstruasi tersebut mengalir dari rahim menuju ke leher rahim, untuk
kemudian keluar melalui vagina.
Kapan pertama kali terjadi menstruasi? Ketika seorang gadis mulai
memasuki masa puber (biasanya dimulai dari usia 10-14 tahun, bahkan
ada literatur yang menyebutkan usia 8-13 tahun ), maka tubuh dan pikiran
si gadis akan mulai berubah untuk berkembang menjadi seorang wanita
muda. Pada awal masa pubertas, kadar hormon LH (luteinizing hormone)
dan FSH (follicle-stimulating hormone) akan meningkat, sehingga
merangsang pembentukan hormon seksual. Pada remaja putri, peningkatan
kadar hormon tersebut menyebabkan pematangan payudara, ovarium,
rahim, dan vagina serta dimulainya siklus menstruasi. Di samping itu juga

5
timbulnya ciri-ciri seksual sekunder, misalnya tumbuhnya rambut
kemaluan dan rambut ketiak. Usia pubertas dipengaruhi oleh faktor
kesehatan dan gizi, juga faktor sosial-ekonomi dan keturunan. Menstruasi
merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang perempuan,
yang dimulai dari menarche (menstruasi pertama)  sampai terjadinya
menopause. Usia pertama kali mengalami menstruasi pun bisa beragam,
ada yang sudah menstruasi sejak usia 10 tahun tetapi ada juga yang baru
mengalaminya saat menginjak usia 15 tahun.

2. Masalah-masalah Menstruasi
a. Amenore
Amenore adalah tidak ada menstruasi. Istilah ini digunakan untuk
perempuan yang belum mulai menstruasi setelah usia 15 tahun
(amenore primer) dan yang berhenti menstruasi selama 3 bulan,
padahal sebelumnya pernah menstruasi (amenore sekunder). Amenore
primer biasanya disebabkan oleh gangguan hormon atau
masalah pertumbuhan. Amenore sekunder dapat disebabkan oleh
rendahnya hormon pelepas  gonadotropin (pengatur siklus haid), stres,
anoreksia, penurunan berat badan yang ekstrem, gangguan tiroid,
olahraga berat, pil KB, dan kista ovarium.
b. Sindrom pramenstruasi
Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah sekelompok gejala fisik,
emosi, dan perilaku yang umumnya terjadi pada minggu terakhir fase
luteal (seminggu sebelum haid). Gejala biasanya tidak dimulai sampai
13 hari sebelum siklus, dan selesai dalam waktu 4 hari setelah
perdarahan dimulai.
Beberapa gejala PMS yang sering dirasakan:
1) Payudara menjadi lembut dan bengkak
2) Depresi, mudah tersinggung, murung dan emosi labil (mood swing)
3) Tidak tertarik seks (libido menurun)
4) Jerawat berkala
5) Perut kembung atau kram

6
6) Sakit kepala atau sakit persendian
7) Sulit tidur
8) Sulit buang air besar (BAB)
c. Dismenore
Dismenore adalah menstruasi menyakitkan. Nyeri menstruasi
terjadi di perut bagian bawah tetapi dapat menyebar hingga ke
punggung bawah dan paha. Nyeri juga bisa disertai kram perut yang
parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi dalam rahim, yang
merupakan bagian normal proses menstruasi, dan biasanya pertama
dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32 –
48 jam.
Dismenore yang dialami remaja umumnya bukan karena
penyakit (dismenore primer). Pada wanita lebih tua, dismenore dapat
disebabkan oleh penyakit tertentu (dismenore sekunder), seperti fibroid
uterus, radang panggul, endometriosis atau kehamilan ektopik.
Dismenore primer dapat diperingan gejalanya dengan obat
penghilang nyeri/anti-inflamasi seperti ibuprofen, ketoprofen dan
naproxen. Berolah raga, kompres dengan botol air panas, dan mandi
air hangat juga dapat mengurangi rasa sakit.
Bila nyeri menstruasi tidak hilang dengan obat pereda nyeri,
maka kemungkinan merupakan dismenore sekunder yang disebabkan
penyakit tertentu.
d. Menoragia
Menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi
yang berlebihan. Dalam satu siklus menstruasi normal, perempuan
rata-rata kehilangan sekitar 30 ml darah selama sekitar 7 hari haid. Bila
perdarahan melampaui 7 hari atau terlalu deras (melebihi 80 ml), maka
dikategorikan menoragia.
Penyebab utama menoragia adalah ketidakseimbangan jumlah
estrogen dan progesteron dalam tubuh. Ketidakseimbangan
tersebut menyebabkan endometrium terus terbentuk. Ketika tubuh

7
membuang endometrium melalui menstruasi, perdarahan menjadi
parah.
Menoragia juga bisa disebabkan oleh gangguan tiroid, penyakit
darah, dan peradangan/infeksi pada vagina atau leher rahim.
e. Perdarahan Abnormal
Perdarahan vagina abnormal (di luar menstruasi ) antara lain:
1) Pendarahan di antara periode menstruasi
2) Pendarahan setelah berhubungan seks
3) Perdarahan setelah menopause
Perdarahan abnormal disebabkan  banyak hal. Dokter Anda
mungkin memulai dengan memeriksa masalah yang paling umum
dalam kelompok usia Anda. Masalah serius seperti fibroid uterus,
polip, atau bahkan kanker dapat menjadi sebab perdarahan abnormal.
Baik pada remaja maupun wanita menjelang
menopause, perubahan hormon dapat menyebabkan siklus haid tidak
teratur.

C. Hubungan Status Gizi dan Menstruasi


1. Lamanya Menstruasi dan Siklus Menstruasi
Lama menstruasi biasanya terjadi antara 3-5 hari, walaupun pada
beberapa orang bisa saja mengalami masa menstruasi yang lebih panjang
ataupun lebih pendek. Jumlah hari antara periode menstruasi yang satu
dengan periode menstruasi berikutnya disebut dengan siklus menstruasi
(dihitung dari hari pertama mendapat menstruasi sampai dengan hari
sebelum datang menstruasi berikutnya).
Contoh cara menghitung siklus menstruasi :
Menstruasi pada bulan juli                  :Tanggal 16
Menstruasi pada bulan agustus           :tanggal 14
Siklus menstruasi                                :29 hari
Pada masa awal menstruasi biasanya siklus menstruasi tidak
teratur, karena tubuh perlu menyesuaikan diri. Misalnya di 2 bulan
pertama siklus mentruasi terjadi setiap 28 hari  kemudian tidak mendapat

8
menstruasi selama 1 bulan atau bisa saja dalam 1 bulan terjadi 2 kali
menstruasi. Biasanya setelah 2-3  tahun siklus menstruasi akan menjadi
teratur. Apabila sudah terbiasa kita dapat memperkirakan waktu
menstruasi kita berikutnya. Ada baiknya juga untuk selalu menandai masa
menstruasi kita di kalender setiap bulannya untuk mengetahui lama
menstruasi ataupun siklus menstruasi kita.  Lamanya siklus menstruasi
bisa bervariasi antara 21-40 hari (pada awal menstruasi bisa sampai 45
hari) walaupun biasanya berlangsung sekitar 28 hari.

2. Keluhan saat menstruasi


Pada saat menstruasi, biasanya wanita mengalami perubahan baik
secara fisik ataupun secara emosional, hal ini berkaitan erat dengan kadar
hormon yang melonjak naik & turun didalam tubuh. Berikut adalah
beberapa keluhan yang biasanya terjadi saat menstruasi.
a. Nyeri Haid
Nyeri haid umum dirasakan oleh wanita pada hari-hari pertama
menstruasi. Sebagian dokter beranggapan bahwa nyeri haid terjadi
karena prostaglandin, yaitu zat yang menyebabkan otot rahim
berkontraksi.  Pada sebagian orang nyeri haid yang dirasakan dapat
berupa nyeri yang samar tetapi bagi sebagian yang lain nyeri yang
dirasakan dapat terasa kuat yang bahkan bisa membuat aktifitas
terganggu. Penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat
meredakan rasa nyeri tersebut, atau bisa juga dengan cara mengoleskan
obat gosok atau di kompres dengan handuk hangat. Apabila dengan
cara diatas rasa nyeri tak juga hilang, sebaiknya di konsultasikan
dengan dokter untuk penanganan rasa nyeri tersebut.
b. PMS (Pra Menstrual Syndrome)
Beberapa wanita merasakan pada beberapa hari menjelang
menstruasi, mereka menjadi lebih emosional, seperti lebih mudah
marah, gampang menangis ataupun sedih. Pada sebagian yang lain ada
yang merasakan keinginan untuk makan makanan tertentu. Perubahan
emosional ini merupakan gejala dari PMS (Pre Menstrual Syndrome).

9
PMS sering dikaitkan dengan perubahan hormone yang melonjak naik-
turun di dalam tubuh selama masa menstruasi yang mengakibatkan
perubahan baik secara fisik ataupun emosional. Perubahan fisik yang
terjadi dapat berupa rasa kembung akibat retensi cairan, payudara
terasa tegang ataupun sakit kepala. Gejala PMS biasanya akan
menghilang dengan sendirinya tetapi dapat juga hadir setiap bulan.
Dengan pola makan yang tepat, cukup istirahat & olahraga dapat
membantu mengatasi beberapa gejala PMS. Apabila gejala PMS yang
anda rasakan cukup mengganggu sebaiknya konsultasikan dengan
dokter untuk penanganannya.
c. Jerawat
Biasanya awal-awal mentruasi juga ditandai dengan hadirnya
jerawat, sekali lagi hal ini disebabkan oleh kadar hormon yang
melonjak di dalam tubuh. Biasanya sesudah dewasa masalah jerawat
saat awal menstruasi ini akan hilang dengan sendirinya.

3. Diet Yang Berpengaruh pada Proses menarche dan Menstruasi


a. Menarche
Menarche adalah haid yang pertama terjadi, yang merupakan ciri
khaskedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil. Status gizi
remaja wanita sangat memengaruhi terjadinya menarke baik faktor usia
terjadinya menarke, adanya keluhan-keluhan selam menarke maupun
lamanya hari menarke. Secara psikologis wanita remaja yang pertama
sekali mengalami haid akan mengeluh rasa nyeri, kurang nyaman,
dammengeluh perutnya terasa begah. Tetapi beberapa remaja keluhan-
keluhan tersebut tidak dirasakan. Hal ini dipengaruhi nutrisi yang
adekuat yang biasa dikonsumsi, selain olahraga yang teratur (Brunner,
1996).
Hormon yang berpengaruh terhadap terjadinya menarke adalah
pestrogen dan progesteron. Estrogen berfungsi mengatur siklus haid,
sedangkan progesteron berpengaruh pada uterus yaitu dapat
mengurangi kontraksi,selam siklus haid. Agar menarke tidak

10
menimbulkan keluhan-keluhan, sebaiknya remaja wanita
mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga status
gizinya baik. Status gizi dikatakan baik, apabila nutrisi yang
diperlukan baik protein, lemak, karbohidrat, mineral, maupun air
digunakan oleh tubuh secara keseluruhan (Krummel, 1996).
b. Diet Vegetarian
Fase folekuler memanjang, rata-rata 4.2 hari juga FSH
meningkat, E2 menurun secara signifikan. Sebaliknya 16 orang diet
biasa beralih ke diet yang kurang daging selama dua bulan mengalami
pemendekan fase folikuler, rata-rata 3.8 hari, mengalami penurunan
frekuensi puncak LH dan peningkatan kadar LH. Setelah mengalami
dua kalinjeksi LHRH, terjadi hubungan antara diet dengan fungsi
menstruasi. Pada wanita yang mengkonsumsi diet vegetarian terjadi
peningkatan frekuansi gangguan siklus menstruasi. Prevalensi
ketidakteraturan menstruasi 26.5% pada vegetarian dan 4.9% pada
nonvegetarian.
c. Diet Rendah Lemak
Pada diet rendah lemak akan menyebabkan tiga efek utama, yaitu
panjang siklus menstruasi meningkat rata-rata 1.3 hari, lamanya waktu
menstruasi meningkat rata-rata 0.5 hari, dan fase folekuler meningkat
rata-rata 0.9 hari. Dengan demikian maka bagi wanita yang bukan
vegetarian bila berubah ke diet rendah lemak akan memperpanjang
siklus menstruasi sebagai akibat dari memanjangnya fase menstruasi
dan fase folikuler.

4. Gizi Saat menstruasi


Beberapa nutrient yang dianjurkan  yaitu :
a. Karbohidrat diperlukan untuk peningkatan triptofan ke otak. Triptofan
sebagai putridhis serotonin yang berfungsi untuk relaksasi dan
meredakan rasa sakit.

11
b. Protein, terutama protein susu karena mengandung alfa laktalbumin
yang berfungsi dalam meningkatkan imunitas tubuh, komponen dalam
putrid saraf dan meningktakan ketahanan tubuh terhadap stress
c. Lemak tak jenuh atau omega 3 dapat meredakan payudara yang
bengkak, depresi, mudah marah, kembung dan retensi cairan. Penderita
PMS disarankan meningkatkan asupan omega-3 fatty acid
(kebanyakan ditemukan dalam makanan laut ) dan minyak nabati
d. Karena saat PMS terjadi ketidakseimbangan hormon, hormon estrogen
lebih banyak dari pada hormone progesteron, maka dianjurkan untuk
mengkonsumsi kedelai, sayuran dan buah-buahan, kacang-kacangan,
biji-bijian karena dapat membantu keseimbangan hormon.
e. Studi menunjukkan wanita PMS mempunyai abnormalitas dalam
putridism kalsium. Konsumsi kalsium 1000 ? 1300 mg sehari dari
makanan kaya kalsium mengalami peningkatan signifikan dalam
suasana hati, perilaku, rasa sakit dan kembung selama siklus haid.
f. Konsumsi 200 ? 500 mg magnesium mengurangi kembung dan
payudara bengkak
g. Vitamin E, sekitar 400 unit vitamin E sehari dapat mengurangi
payudara bengkak
h. Vit B6 membantu mengeluarkan air lewat ginjal, 50– 100mg/hr
i. Seng, vitamin B6 dan kalsium dapat mengurangi depresi PMS
j. Makan sedikit tapi sering akan mengurangi rasa kembung.

5. Nutrisi Sehat untuk Wanita dan Siklus Bulannya(Haid)


Haid atau datang bulan seringkali menimbulkan gangguan dan
menganggu aktifitas para wanita. Sakit dan nyeri yang ditimbulkan
membuat kinerja wanita menjadi tidak maksimal. Namun, asupan nutrisi
yang seimbang ternyata dapat mengatasi hal itu. Berikut beberapa menu
makanan harian khusus wanita yang bisa membuatnya merasa lebih bugar
dan terbebas dari nyeri serta gangguan haid seperti dikutip dari Shine.

12
a. Masa haid (Hari 1-5)
Pada periode ini, tingkat sensitivitas wanita sangat tinggi. Oleh
karena itu disarankan untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang
mengandung magnesium dan omega-3 untuk menstabilkan emosi.
Contoh makanan yang mengandung magnesium adalah bayam,
kacang-kacangan, pisang. Contoh makanan mengandung omega-3
adalah ikan dan kacang walnut.
b. Masa penghujung haid (Hari 6-13).
Masa penghujung haid dan 7 hari setelahnya adalah saat hormon
wanita paling stabil. Tingkat stres yang dialami menjadi berkurang.
Untuk menjaganya, makanlah bahan makanan yang mengandung
vitamin dan mineral utuh seperti buah dan sayuran.
c. Hari Haid ke 14-17
Dua minggu setelah haid, biasanya nafsu makan wanita akan
bertambah. Saat ini paling tepat untuk menyantap aneka makanan lezat
seperti seafood atau daging wagyu yang juga sehat.
d. Hari 18-23
Masa-masa ini seringkali dikenal dengan PMS atau sindrom pra-
menstruasi. DI masa ini hormon progesterone mencapai puncaknya.
Akibatnya, para wanita sering mengalami masalah pencernaan seperti
susah buang air besar dan kram perut. Makanan kaya serat paling tepat
dikonsumsi di masa-masa ini.
e. Hari 24-28
PMS terus berlanjut. Butuh makanan berprotein untuk
menyeimbangkan gula darah yang mulai tidak stabil. Ice cream atau
coklat akan membuat para wanita lebih tenang dan terhindar dari nyeri
PMS.Periode PMS biasanya dialami sekitar 1 minggu sebelum
menstruasi.
Gejala-gejala yang biasa dialami meliputi :
1) Perasaan yang sensitif, mudah marah, dan tegang
2) Peningkatan berat air dan merasa bloated
3) Timbulnya jerawat

13
4) Nyeri atau kram perut,punggung,dan kaki sekitar 1-2 hari sebelum
menstruasi.
Pada masa pre-menstruasi, tingkat konsumsi dan tingkat kesukaan
terhadap makanan manis jadi meningkat :
1) Pada 14 hari sesudah ovulasi dan sebelum menstruasi, konsumsi
makanan manis meningkat.
2) Hal ini mungkin berkaitan dengan tingginya kadar hormon estrogen
dan progestin.
Tingkat konsumsi total energi juga meningkat pada periode pre-
menstruasi, dibandingkan post-menstruasi.Bisa disarankan untuk memilih
cemilan yang lebih sehat untuk memenuhi keinginan makan pada masa
pre-menstruasi ini.
Perubahan tingkat konsumsi makanan ini diimbangi dengan
perubahan laju metabolisme tubuh. Laju metabolism (BMR) akan
menurun pada saat menstruasi dan paling rendah pada sekitar 1 minggu
sebelum ovulasi. Setelah itu, laju metabolisme akan meningkat secara
bertahap hingga menstruasi berikutnya.
a) Meningkat pada 7-10 hari sebelum menstruasi
b) Menurun pada awal menstruasi dan naik kembali secara bertahap dan
kembali normal dalam 7-10 hari.
Pola makan diyakini membawa pengaruh pada siklus haid. Selain
pentingnya pemilihan kandungan nutrisi dan asupan gizi, pola makan yang
teratur dan bik memberikan banyak keuntungan serta kebaikan kepada
tubuh secara menyeluruh ketika haid maupun tidak ketika haid.
Makanlah dalam porsi kecil dan lebih sering, agar tidak
menyebabkan perasaan tidak nyaman pada perut namun tetap dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Konsumsi makanan yang sehat seperti
buah-buahan segar, sayur, gandum dan tinggalkan junk food dan makanan
berlemak. Terpenting diatas segalanya adlah asupan nutrisi dan gizi.
Karena status kualitas dari asupan nutrisi dan gizi mempengaruhi kinerja
kalenjar hipotalamus yang memiliki peran mengendalikan kelancaran
siklus haid yang ada. Bagaimanapun lakukanlah pola makan secara teratur.

14
Apapun yang berlebihan tidak baik. Makan terlalu sering ataupun makan
terlalu jarang karena dalam diet yang ekstrim tidak memberikan kebaikan
apapun pada tubuh. Seperti halnya pola makan, jika terdapat
ketidakseimbangan dalam pola asupan dan kualitas gizi, maka akan
berpengaruh pada kelancaran siklus haid pula. Bahkan ketidakseimbangan
tersebut memberikan dampak pula pada terhentinya siklus sama sekali
(amenoreae).

6. Menu
a. Sarapan Pagi
1) Telur matang satu buah
2) Susu rendah lemak 200 ml (satu gelas)
3) Selingan bubur kacang hijau satu mangkuk
b. Makan Siang
1) Nasi 200 gram
2) Sayur tumis kangkung
3) Semur daging kentang (satu potong sapi 50 gram)
4) Sup kacang merah satu mangkuk
5) Air jeruk satu gelas
6) Selingan: kue sus satu buah
c. Makan malem
1) Nasi 200 gram
2) Capcay satu mangkuk kecil
3) Ayam porsi kecil
4) Sapo tahu satu mangkuk kecil
5) Jus strawberry satu gelas
6) Selingan: sebelum tidur susu rendah lemak 200 ml (satu gelas)

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gizi atau nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan
serta hubungannya dengan kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi)
membahas sifat-sifat nutrient (zat-zat gizi) yang terkandung dalam makanan,
pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan
(ketidakcukupan) gizi. Zat-zat gizi tidak lain adalah senyawa-senyawa kimia
yang terkandung dalam makanan yang pada gilirannya diserap dan digunakan
untuk meningkatkan kesehatan tubuh kita.
Pola makan diyakini membawa pengaruh pada siklus haid. Selain
pentingnya pemilihan kandungan nutrisi dan asupan gizi, pola makan yang
teratur dan baik memberikan banyak keuntungan serta kebaikan kepada tubuh
secara menyeluruh ketika haid maupun tidak ketika haid.
Status kualitas dari asupan nutrisi dan gizi mempengaruhi kinerja
kalenjar hipotalamus yang memiliki peran mengendalikan kelancaran siklus
haid yang ada. Bagaimanapun lakukanlah pola makan secara teratur. Apapun
yang berlebihan tidak baik. Makan terlalu sering ataupun makan terlalu jarang
karena dalam diet yang ekstrim tidak memberikan kebaikan apapun pada
tubuh. Seperti halnya pola makan, jika terdapat ketidakseimbangan dalam pola
asupan dan kualitas gizi, maka akan berpengaruh pada kelancaran siklus haid
pula. Bahkan ketidakseimbangan tersebut memberikan dampak pula pada
terhentinya siklus sama sekali (amenoreae).

B. Saran       
1. Bagi mahasiswa agar dapat lebih menambah pengetahuan dalam hubungan
status gizi dengan menstruasi.
2. Bagi mahasiswa agar dapat lebih menambah pengetahuan dalam
pembuatan makalah hubungan status gizi dengan menstruasi pada gizi
dalam kespro.

16
3. Bagi tenaga kesehatan agar lebih menambah pengalaman dalam upaya
meningkatkan status gizi dalam kesehatan reproduksi yang berhubungan
dengan menstruasi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sediaoetama. 1987. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : Depdiknas

(http:/.pengertian menstruasi .co.id/.html)

(http://masalah menstruasi.com/5-jenis-gangguan-menstruasi-haid/)

Paath, Erna Francin, dkk. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta:EGC.

htp://menu-sehat-energi-saat-menstruasi.htm

htp://Nutrisi Sehat untuk Wanita dan Siklus Bulanannya (Haid) _ WRP.htm

18

Anda mungkin juga menyukai