Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH GIZI DAN DIET

DIET KOMPLIKASI KEHAMILAN

TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah…Puji syukur kehadirat Allah SWT.Atas segala rahmat dan
hidayahnya segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-nya yang sungguh
tiada berkira besarnya, sehingga penulisan dapat diselesaikan makalah yang
penulis beri judul “diet komplikasi kehamilan”. Dalam penyusunan makalah ini,
penulis banyak mendapatkan banyak bantuan dari pihak lain, oleh karena itu
penulis mengucapkan rasa berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka
yang telah membantu, kedua orang tua dan segenap keluarga yang memberikan
dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini di mulai, dan semua ini
bisa memberikan sebuah kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang
lebih baik. Penulis tentu berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah,
berupa kekurangan dan kesalahan namun kemungkinan akan selalu tersisa
kekurangan yang tidak di sadari oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.Akhir kata, penulis
mangharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikuam Wr. Wb.

Palembang, Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
C. Rumusan masalah ............................................................................ 2
D. Tujuan ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
I. Hiperemesis Gravidarum ................................................................ 3
A. Pengertian ................................................................................... 3
B. Etiologi ........................................................................................ 3
C. Patologi ...................................................................................... 4
D. Patofisiologi ................................................................................ 4
E. Tanda dan Gejala......................................................................... 5
F. Pencegahan .................................................................................. 6
G. Prognosis .................................................................................... 8
H. Kehamilan Kembar ..................................................................... 8
II. Diet Pre Eklamsia Dan Diet Hiperemesis ....................................... 9
A. Diet Preeklamsia ......................................................................... 9
1. Tujuan Diet ............................................................................. 9
2. Syarat diet ............................................................................... 9
3. Macam Diet Preeklampsia...................................................... 10
4. Makanan yang dianjurkan ...................................................... 11
5. Makanan yang tidak dianjurkan ........................................... 11
6. Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis
Gravidarum ............................................................................ 11
7. Komplikasi Kehamilan Anemia Dan Gestional Diabetes ...... 11
8. Menu Keseharian Ibu Hamil .................................................. 13

iii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah hal yang patut disyukuri. Tak heran, bila Ibu
seringkali menjalani tahapan demi tahapan kehamilan dengan antusias.
Namun saking antusiasnya, tak jarang Ibu salah kiprah dalam menyikapinya.
Karena beranggapan harus memberi makan dua orang (ibu dan janin),
Ibu seringkali menambah porsi makan Ibu secara berlebihan, tanpa terlalu
memperhatikan kualitas dari makanan itu sendiri. Padahal makan rasional
dengan kuantitas dan kualitas yang sama seimbangnya lebih dianjurkan.
Apa yang dimaksud dengan makanan yang seimbang kuantitas dan
kualitasnya? Makanan yang seimbang kuantitas maupun kualitasnya adalah
makanan yang mencakup semua zat gizi yang dibutuhkan (karbohidrat, lemak,
protein, vitamin dan mineral, serta air) dalam jumlah kalori yang sesuai
dengan kebutuhan Ibu selama kehamilan.
Maka dari itu, sebelum menentukan pola makan, Ibu perlu memahami
dan mengenali terlebih dahulu kondisi tubuh Ibu, serta kebutuhan-kebutuhan
Ibu maupun janin dalam kandungan.
Pada kehamilan trimester pertama Ibu masih menyesuaikan diri
dengan kehamilannya. Namun sekalipun Ibu mengalami muntah-muntah,
sebaiknya Ibu tidak mengurangi porsi dan kualitas makanan, karena apabila
pada masa trimester pertama ini Ibu hamil mengalami kekurangan zat gizi
tertentu, bukan tak mungkin akan menyebabkan gagalnya pembentukan otak
dan organ-organ penting lainnya pada janin, yang bisa menyebabkan cacat
bawaan.
Mengingat pentingnya gizi di awal kehamilan, Ibu perlu memasukkan
gizi seimbang, seperti kalori, protein, serat, kalsium, zat besi dan air dalam
menu sehari-hari. Selain itu, Ibu perlu menambahkan beberapa vitamin dan
mineral penting yang sangat dibutuhkan janin di awal kehidupannya.

1
B. Tujuan Penulisan
Untuk melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil (maternitas)
memerlukan sebuah pengetahuan mendasar untuk hal tersebut. Termasuk
salah satunya adalah pengkajian nutrisi bagi ibu hamil.Pembuatan makalah ini
pun bertujuan, agar mahasiswa mampu memahami pentingnya nutrisi pada ibu
hamil khususnya dengan berbagai gangguan tertentu.

C. Rumusan masalah
1. Menjelaskan pengertian dari diet komplikasi kehamilan?
2. Menjelaskan macam-macam tipe etik ?
3. Menjelaskan macam macam prinsip etik ?
4. Jelaskan pengertian dari moral ?
5. Apa yang di maksud dari Konsep moral dalam praktik keperawatan
6. Apa pengerian nilai nilai esensial dari profesi ?

D. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari nilai etik dan moral
2. Agar mahasiswa mengetahui tentang tipe-tipe etik
3. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam prinsip etik
4. Agar mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari moral
5. Untuk mengetahui konsep moral dalam praktik keperawatan

2
BAB II
DIET KOMPLIKASI KEHAMILAN

I. Hiperemesis Gravidarum
A. Pengertian
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada
wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan
umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998).
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan
bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah
hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah
nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas
sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan. (Ben-
Zion, MD, hal : 232) Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi
secara berlebihan selama kehamilan. (Hellen Farrer, 1999, hal:112

B. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.
Frekuensi kejadian adalah 3,5 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor
predisposisi yang dikemukakan ( Rustan Mochtar, 1998 ) antara lain yaitu:
1. Faktor organik, yaitu karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi
maternal dan perubahan metabolik akibat kehamilan serta resistensi yang
menurun dari pihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya
alergi, yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap
janin.
2. Faktor Psikologik. Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit
ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu, dapat
menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah
sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau
sebagai pelarian kesukaran hidup

3
3. Faktor endokrin lainnya yaitu hipertiroid, diabetes, peningkatan kadar
HCG dan lain-lain.

C. Patologi
Pada otopsi wanita meninggal karena hiperemesis gravidarum diperoleh
keterangan bahwa terjadinya kelainan pada organ-organ tubuh adalah sebagai
berikut:
1. Pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa
nekrosis.
2. Hepar jantung atrofi, menjadi lebih kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai
perdarahan sub-endokardial.
3. Jantung terdapat bercak-bercak perdarahan pada otak dan kelainan seperti
pada ensepalopati Wirnicke.
4. Otak ginjal tampak pucat dan degenerasi lemak dapat ditemukan pada
tubuli kontorti.
5. Ginjal

E. Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan
dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena okisidasi lemak yang tak
sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam
hidroksida butirik, dan aseton dalam darah. Muntah menyebabkan dehidrasi,
sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.
Natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi menyebabkan
hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini
menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula
tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Di samping dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus

4
dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat perdarahan
gastrointestinal.

F. Tanda dan Gejala


Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis
gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan, bila lebih dari
sepuluh kali muntah. Akan tetapi, apabila keadaan umum ibu terpengaruh
dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut
berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1) Tingkatan I (Ringan)
a. Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum
penderita.
b. Ibu merasa lemah.
c. Nafsu makan tidak ada.
d. Berat badan menurun.
e. Merasa nyeri pada epigastrium.
f. Nadi meningkat sekitar 100 per menit.
g. Tekanan darah menurun.
h. Turgor kulit berkurang.
i. Lidah mengering.
j. Mata cekung.
2) Tingkatan II (sedang)
a. Penderita tampak lebih lemah dan apatis.
b. Turgor kulit mulai jelek.
c. Lidah mengering dan tampak kotor.
d. Nadi kecil dan cepat.
e. Suhu badan naik (dehidrasi).
f. Mata mulai ikteris.
g. Berat badan turun dan mata cekung.
h. Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria, dan kontipasi.
i. Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria.

5
3) Tingkatan III ( Berat )
a. Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai
koma).
b. Dehidrasi hebat.
c. Nadi kecil, cepat dan halus.
d. Suhu meningkat dan tensi turun.
e. Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenalsebagai
ensepalopati Wernicke, dengan gejala nistagmus, diplopia, dan
penurunan mental.
f. Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati.

G. Pencegahan
1) Pencegahan
a. Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala
yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
kehamilan berumur 4 bulan.
b. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan
makanan dalam jumlah kecil tetapi sering.
c. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
d. Hindari makan yang berminyak dan berbau lemak.
e. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas
ataupun terlalu ingin.
f. Usahakan defekasi teratur.
2) Terapi obat-obatan
Apabila dengan cara di atas keluhan dan gejala tidak berkurang
diperlukan pengobatan.
a. Tidak memberikan obat yang teratogen.
b. Sedetiva yang sering diberikan adalah Phenobarbital.
c. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6.
d. Anthistaminika seperti dramamin, avomin.

6
e. Pada keadaan berat, antiemetik seperti disiklomin hidrokhloride atau
khlorpromasin.
3) Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap di rumah
sakit.
Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut:
a. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan
peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya
perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar
dan masuk. Kadang-kadang isolasi dapat mengurangi atau
menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan.
b. Terapi psikologik
Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar,
normal, dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. Yakinkan
penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah
atau konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
c. Terapi parental
Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan
protein dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3
liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya
vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein,
dapat diberikan pula asam amino secara intravena. Buat dalam daftar
kontrol cairan yang masuk dan dikeluarkan. Berikan pula obat-obatan
seperti yang telah disebutkan di atas.
d. Terminasi kehamilan
Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.
Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan
memburuk.
Delirium, kebutaan, takhikardi, ikterius, anuria, dan perdarahan
merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian
perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk
melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu

7
pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi di lain pihak tidak
boleh menunggu sampai terjadi gejala irreversibel pada organ vital.

H. Prognosis
Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum
sangat mamuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun
demikian pada tingkatan yang berat, penyakit in dapat mengancam jiwa ibu
dan janin.

I. Kehamilan Kembar
Seperti juga semua kehamilan baik kehamilan tunggal atau kembar
mempunyai resiko, dan memang untuk kehamilan kembar resiko menjadi
lebih tinggi. Tapi tentu saja bukan saatnya untuk menjadi kuatir setiap
waktu, kehamilan kembar ini juga adalah Anugerah dan anda tidak dapat
mencegah untuk mendapatkan kehamilan kembar ini. Tetapi anda dapat
mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi kehamilan kembar
anda dan resikonya.
Persiapan yang dapat dilakukan untuk kehamilan kembar yang sehat;
Nutrisi yang mencukupi:
BBLR atau berat badan lahir rendah adalah salah satudari
kebanyakan permasalahan dengan kelahiran kembar. Dengan
memberikan nutrisi makanan yang cukup dan sehat dengan diet yang
seimbang, akan membantu menurunkan kemungkinan komplikasi. Makan
dengan nutrisi yang mencukupi, dalam kehamilan ini anda memerlukan
tambahan 300 - 500 kalori perhari, makan dengan variasi makanan
seimbang.
Pemeriksaan Antenatal Care yang teratur:
Setiap kehamilan sebaiknya melakukan pemeriksaan antenatalcare
yang teratur sehingga dokter dapat melakukan pemeriksaan dan
pemantauan terhadap kehamilan baik ibu dan bayi. Begitu juga untuk
kehamilan kembar anda perlu untuk melakukan pemeriksaan ANC yang
teratur sesuai jadwal yang diberikan untuk memonitor kehamilan kembar

8
anda sehingga dapat membantu untuk menurunkan resiko atau komplikasi
yang berhubungan dengan kehamilan kembar. Dengan melakukan
pemeriksaan ANC teratur anda dapat lebih yakin bahwa anda dalam
monitor dan penanganan medis yang terbaik sedapat mungkin.
Istirahat Yang Cukup:
Pada kehamilan kembar tubuh anda bekerja dua kali lebih keras,
untuk itu anda juga memerlukan istirahat dua kali lebih banyak. Cobalah
untuk mencari waktu untuk beristirahat selama aktivitas anda sehari-
hari. Carilah bantuan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga anda.
Dokter anda mungkin akan menganjurkan anda untuk mengambil cuti
kerja lebih awal bila anda bekerja, dan bahkan mungkin untuk melakukan
istirahat tidur dirumah

II. Diet Pre Eklamsia Dan Diet Hiperemesis


A. Diet Preeklamsia
1. Tujuan Diet:
Mencapai & mempertahankan status gizi normal, mencapai &
mempertahankan tekanan darah normal, mencegah & mengurangi retensi
garam/air, mencapai keseimbangan nitrogen, menjaga agar penambahan
berat badan tdk melebihi normal, mengurangi & mencegah timbulnya
factor resiko lain pd saat hamil/ setelah melahirkan.

2. Syarat diet
a. Energy & semua zat gizi cukup sesuai kemampuan pasien.
b. Pertambahanan energy tdk>300 kkal dari makanan sebelum hamil.
c. Garam diberikan rendah sesuai berat ringannya retensi garam/air.
Pertambahanan BB diusahakan seimbang.
d. Protein tinggi, 1,5-2 gr/kg BB.
e. Lemak & KH cukup. Vitamin cukup terutama vit.c & B6 sedikit lebih
tinggi, mineral cukup terutama kalium & kalsium
f. Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien.

9
g. Cairan 2500 ml/hr. pada keadaan oliguria, cairan dibatasi &
disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urin, muntah, keringat
& pernapasan.

3. Macam Diet Preeklampsia


Diet Preeklampsia I
Diberikan kepada pasien dengan preeklampsia berat
Makanan diberikan dalam bentuk cair, yang terdiri dari susu dan sari
buah
Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari per oral dan
kekurangannya diberikan secara parental
Makanan ini kurang energi dan zat gizi karena itu hanya diberikan 1 –
2 hari
Diet Preeklampsia II
Sebagai makanan perpindahan dari diet preeklampsia I atau kepada
pasien preeklampsia yang penyakitnya tdk begitu besar
Makanan berbentuk saring atau lunak.
Diberikan sebagai diet rendah garam I
Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya
Diet Preeklampsia III
Sebagai makanan perpidahan dari diet preeklampsia II atau kepada
pasien dengan preeklampsia ringan.
Makanan ini mengandung protein tinggi dan rendah garam .
Diberikan dalam bentuk lunak atau biasa .
Jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang
boleh lebih dari 1 kg per bulan .
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum
ringan. Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh
diberikan bersama makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan
energi dan semua zat gizi.

10
4. Makanan yang dianjurkan
Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah :
a. Roti panggang, biskuit, crackers
b. Buah segar dan sari buah
c. Minuman botol ringan, sirop, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer

5. Makanan yang tidak dianjurkan


Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III
adalah makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan
berbumbu tajam. Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan
yang mengadung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap)
juga tidak dianjurkan.

6. Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum


a. Gravida
Faktor presdisposisi yang sering ditemukan sebagai penyebab
hiperemesis
Gravidarum adalah pada primigravida (Prawihardjo, 2005).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian
hiperemesis gravidarum lebih sering dialami oleh primigravida
daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat
kestresan dan usia si ibu saat mengalami kehamilan pertama
(Nining, 2009).
Hiperemesis gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-
60% pada multigravida (Arief.B, 2009).

7. Komplikasi Kehamilan Anemia Dan Gestional Diabetes


1. Anemia
Anemia juga biasa dialami oleh ibu hamil. Hal ini umumnya
disebabkan adanya kekurangan zat besi. Pada kehamilan awal,
disarankan untuk memeriksa darah, apakah ibu mengidap anemia atau
tidak.

11
Gejala:
Cepat lelah
Wajah pucat
Sulit bernafas
Seperti ingin pingsan
Faktor resiko:
Ibu hamil yang kurang nutrisi
Ibu hamil yang sulit makan karena mual dan muntah
Kehamilan kembar
Kehamilan dengan jarak yang berdekatan dengan kehamilan
sebelumnya
Pengobatan atau makanan yang baik:
Vit B12 dengan asam folat sangat penting untuk metabolisme intra
sel Dibutuhkan untuk sintesis DNA yang normal
Folat terdapat pada setiap jenis makanan dengan kadar tertinggi
dalam hati, ragi dan daun hijau yang segar. Folat mudah rusak
dengan pengolahan (pemasakan) makanan
Mengkonsumsi vitamin zat besi yang disarankan dokter SpOG
untuk mengatasinya.
Bantu dengan makanan yang kaya zat besi seperti daging merah,
bayam dan buah-buahan kering
2. Gestational diabetes
yaitu kehamilan dimana ibu hamil mengalami kadar gula darah
yang tinggi karena tubuh tidak cukup memproduksi cukup insulin.
Insulin adalah sebuah hormon yang dibuat oleh pankreas yang
membuat sel merubah gula menjadi energi atau bahan bakar yang
berguna. Apabila diabetes saat hamil tidak diobati, akan
mempengaruhi janin. Bayi akan lahir dengan berat berlebih atau besar.
Faktor resiko:
Ibu hamil yang sebelumnya sudah mengidap diabetes
Kegemukan
Ibu hamil di usia matang

12
Ibu hamil dengan riwayat diabetes dalam keluarga
Gejala:
Rasa haus dan lapar yang berlebihan
Sering buang air kecil
Kenaikan tekanan darah
Gula dalam urin
Kelelahan
Cara mengatasi:
Caranya dengan diet ketat untuk mengurangi berat badan, olah
raga teratur dan kontrol gula darah secara teratur

8. Menu Keseharian Ibu Hamil


Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan
lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun,
serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan
meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat
secara proporsional.

Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan
selama hamil, antara lain:

a. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang


berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.
b. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.
c. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
d. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.
e. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.
f. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti
sawi, kool, kubis dan lain-lain.
g. Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.
h. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa kehamilan adalah sesuatu yang sangat ditunggu oleh banyak
pasangan yang telah menikah, sehingga kadang kala mereka melakukan apa
saja demi kesehatan ibu dan janin, namun kadang kala apa yang mereka
lakukan terlalu berlebihan dan terlihat salah kaprah. Preeklampsia,
eklampsia, dan hiperemesis gravidarum adalah komplikasi yang dapat terjadi
pada saat kehamilan. Ketiga gangguan ini sangat berpengaruh pada asupan
nutrisi klien. Di mana perlu diatur diit seimbang bagi pasien-pasien dengan
gangguan tersebut. Lemak, karbohidrat dan protein adalah sumber energi
utama bagi ibu hamil. Kemudian tiga zat gizi penting yang terkandung dalam
makanan, seperti asam folat, zat besi dan kalsium sangat berperan penting
bagi kehamilan baik bagi ibu maupun bagi kehidupan awal janin.

B. Saran
Pengetahuan tentang gangguan pada masa kehamilan sangatlah penting,
baik bagi para perempuan yang kelak menjadi calon ibu, dan bagi para
mahasiswa laki-laki yang akan menjadi seorang bapak. Pemahaman kita tidak
hanya dituntut karena sebatas profesi saja yang mengaruskan, namun lebih
kepada kita sebagai calon orang tua, yang mampu peduli pada kesehatan
pasangan dan buah hati kita.
Semoga makalah ini menjadi salah satu pegangan untuk hal itu, dan menjadi
salah satu referensi dalam mata ajar Ilmu Gizi dan referensi bagi calon orang
tua yang membutuhkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.

Wiryo, H. 2002. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui dengan
Bahan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto.

15

Anda mungkin juga menyukai