Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah


perjalanan panjang, konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani
kuno, sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya di tahun 1879,
yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. Psikologi
memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak
jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup
(levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang
mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan
(Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat
dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan
intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua
Amerika.
Dunia belajar mengajar (dunia pendidikan) merupakan salah satu lahan
dari psikologi secara umum. Psikologi pendidikan berperan penting dalam
peningkatan mutu siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip psikologi
kedalam dunia pendidikan. Psikologi dengan objek manusia (tingkah
laku), sedangkan pendidikan berorientasi pada perubahan perilaku siswa,
cocok untuk dipadukan dengan harapan mendapatkan perilaku siswa yang
diinginkan.
Dalam proses belajar-mengajar dapat dikatakan bahwa ini inti
permasalahan psikiologis terletak pada anak didik. Bukan berarti
mengabaikan persoalan psikologi seorang pendidik, namun dalam hal
seseorang telah menjadi seorang pendidik maka ia telah melalui proses
pendidikan dan kematangan psikologis sebagai suatu kebutuhan dalam
mengajar. Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah
satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik.
Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa “diantara pengetahuan-
pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan
psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar
peserta didik”

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Psikologi, Sarjana Psikologi, Psikolog dan Sekolah
2. Bagaimana peran Sarjana Psikologi di Sekolah
3. Bagaimana peran Psikolog di Sekolah

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi Psikologi,, Sarjana Psikologi, Psikolog dan
Sekolah
2. Untuk mengetahui bagaimana peran Sarjana Psikologi di Sekolah
3. Untuk mengetahui bagaimana peran Psikolog di Sekolah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Psikologi, Sarjana Psikologi, Psikolog dan Sekolah

Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan


yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik
selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan
lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat
psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain
sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir,
berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Sarjana Psikologi adalah lulusan S1 yang memiliki kompetensi
seperti:

- Memahami pengetahuan dasar psikologi.


- Menguasai teknik pengamatan.
- Mampu menggunakan alat pengukuran psikologi.
- Peka terhadap permasalahan bio-psiko-sosial dalam konteks
Indonesia.
- Mampu melakukan penelitian.
- Menghayati kode etik keilmuan dan penelitian

Psikolog adalah seorang ahli dalam bidang praktik psikologi, bidang


ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Psikolog dapat dikategorikan ke dalam beberapa bidang tersendiri sesuai
dengan cabang ilmu psikologi yang ditekuninya, misalnya Psikolog klinis,
psikolog pendidikan, dan psikolog industri. Tetapi kata “psikolog” lebih
sering digunakan untuk menyebut ahli psikologi klinis, ahli psikologi di
bidang kesehatan mental. Psikolog di Indonesia tergabung dalam
organisasi profesi bernama (HIMPSI Himpunan Psikolog Indonesia
(HIMPSI).
Sekolah adalah lembaga untuk para siswa pengajaran siswa/murid di
bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem
pendidikan formal yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa
mengalami kemajuan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar
di sekolah.
B. Pengertian Psikologi Sekolah
Psikologi sekolah merupakan bagian dari psikologi pendidikan.
Psikologi sekolah mempelajari perilaku dan proses mental di lingkungan
sekolah. Psikologi sekolah juga berusaha menciptakan situasi yang
mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan
akademik, sosialisasi, dan emosi yang bertujuan untuk membentuk pola
pikir anak.
C. Peran Psikologi Sekolah
1. Aktivitas Psikolog
Syah (2003) mengatakan bahwa diantara pengetahuan yang perlu
dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan
yang erat kaitannnya dengan proses belajar mengajar peserta didik.
Winkel (1997) menyatakan bahwa sekolah sebagai lembaga
pendidikan memiliki kewajiban untuk memenuhi tuntutan bidang
pekerjaan melalui pemberian bekal keterampilan, wawasan, dan
bimbingan yang berkaitan dengan dunia kerja.
Berperannya psikolog di sekolah adalah akibat dirasakannya
kebutuhan pelayanan psikologik. Sebagian besar waktu psikolog
sekolah tersita untuk melakukan diagnosis. Tugas ini termasuk
pelaksanaan tes, melakukan berbagai wawancara dengan siswa, guru,
orang tua dan orang lain yang terlibat dalam pendidikan siswa,
observasi siswa di kelas, di tempat bermain dan pada berbagai
kegiatan sekolah yang lain seperti mempelajari data kumulatif prestasi
belajar siswa.
Psikolog pendidikan di sekolah mempelajari hal-hal tentang
prevalensi seperti ADHD, kesulitan belajar, dyslexia, gangguan bicara
serta gangguan ketidakmampuan seperti keterbelakangan mental,
cerebral plays, epilepsy dan buta. Dengan kompetensi ini maka
psikolog dapat membantu orangtua lebih memahami kondisi
keseluruhan yang ada dalam diri siswa, untuk memilih intervensi
pendidikan yang lebih tepat dalam upaya mengoptimalisasikan potensi
siswa. Psikolog di sekolah mempelajari perkembangan sosial, moral
dan kognitif anak. Di samping itu, seorang psikolog pendidikan
mampu melihat perbedaan individual seperti kecerdasan, kreativitas,
gaya belajar dan motivasi.
Psikolog sekolah juga mempelajari tentang motivasi, dan
memiliki kemampuan melakukan riset sehingga psikolog dapat
melihat tingkat minat, tujuan pribadi yang memelihara perilaku
mereka dan kepercayaan mereka tentang sebab dari kesuksesan atau
kegegalan mereka. Selain itu, psikolog sekolah membantu
mengumpulan informasi untuk guru dan orangtua ketika siswa
mempunyai masalah akademik atau perilaku. Mereka menolong
mengevaluasi kemampuan berfikir siswa dan melakukan pemeriksaan
psikologis dari sisi kekuatan dan kelemahan siswa. Berikut peran
psikolog sekolah:
a. Pelaksanaan Tes
Psikolog sekolah bisa melakukan tes seperti tes intelengensi
agar secara dini guru sudah mengenali kemampuan siswanya
sehingga ada komunikasi yang lancar antara orangtua siswa,
psikolog dan guru.
b. Wawancara dengan sisiwa, guru dan pihak yang terkait dengan
pendidikan siswa.
Apabila ada masalah yang dihadapi anak maka disini
psikolog berfungsi. Psikolog bisa melakukan wawancara
dengan siswa yang bersangkutan, guru dan orangtua agar
menemukan solusi yang tepat.
c. Observasi di lingkungan sekolah
Maksudnya psikolog bisa mengamati lingkungan sekolah
agar keberhasilan pendidikan semkain terwujud.
d. Mempelajarai data kumulatif prestasi blajar siswa
Setiap semester siswa diberi laporan prestasi yang disebut
rapor. Dari rapor ini psikolog bisa mengamati perkembangan
prestasi siswa dan bisa menentukan bakat mana yang harus
dikembangkan siswa agar semakin terarah. Contohnya dalam
pemilihan jurusan IA / IS.
2. Fungsi Psikolog Sekolah
a. Sebagai tempat konseling bagi siswa, guru dan pihak
lain. Psikolog harus siap menjadi pendegar yang baik
dan memebrikan solusi yang baik.
b. Pengamat keberhasilan program sekolah. ,emberikan
pilihan kepada siswa ketika ada pilihan yang diberikan
seperti penentuan jurusan di SMA ataupun di perguruan
tinggi.
3. Kekhasan lingkungan sekolah.
Dengan memahami psikolog dalam dunia pendidikan, seorang
guru melalui pertimbangan-pertimbangan psikologisnya diharpkan
dapat:
a. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat
b. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai
c. Memberikan bimbingan aatau bahkan memberikan konselig
d. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik
e. Menciptakan iklim belajar yang kondusif
f. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya
g. Menilai hasil pembelajaran yang adil.

4. Peran Psikolog dalam Pengukuran dan evaluasi di sekolah


a. Pengukuran kesiapan pendidikan
Tes kesiapan sekolah diskriminasi penglihatan dan
pendegarannya, perbendaharaan kata, konsep kuantitatif dan
pengetahuan umum. Tes prognosa, Disusun untuk memprediksi
performansi dibidang-bidang pelajaran tertentu, terdiri atas
subtes-subtes yang memungkinkan diketahuinya letak
kelemahan testi dalam bidang yang diukur. Tes gabungan
antara tes klinis dan pendidikan, Untuk mendeteksi kesulitan
belajar khusus (kesulitan-kesulitan). Kesulitan belajar biasanya
dibarengi gejala-gejala perilaku lain.

b. Pengukurann Prestasi belajar


Dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori:
1) Fungsi intruksional atau disebut juga sebagai fungsi formatif,
ialah untuk memberikan umpan balik bagi siswa dan guru
untuk melanjutkan kemajuan belajar dan untuk mengetahui
kesalah, maupun untuk menemukan kekeliruan dalam unit
pelajaran atau keperluan perbaikan proses pengajaran
2) Fungsi administratif, macamnya adalah sebagai berikut:
(a) Tes seleksi dan penempatan, menyaring siswa dengan
melihat terpenuhinya prasyarat yang dibutuhkan, atau
memasukkan siswa dalam tingkat kelas tertentu
(b) Tes sumatif, ialah memberikan status akhir atau nilai
akhir unit, semester, atau program pendidikan bagi
masing-masing murid, pemberian sertifikat tamat belajar
dan sebaganya
(c) Tes evaluative, digunakan untuk mengevaluasi
efektivitas program inovasi pendidikan, dan untuk
pertanggung jawaban kepad sponsor. Serta bagian dri
evaluasi untuk akreditasi suatu lembaga pendidikan
(d) Tes yang digunakan untuk menemukan indikator
pendidian, berfungsi sebagai sarana melaporkan keadaan
pendidikan suatu Negara atau masyarakat. Indikator
pendidikan ini merupakan derivate dari konsep yang
lebih luas ialah indikator sosial.
3) Fungsi bimbingan, ialah sebagai alat diagnostic
psikoedukasional dalam bentuk bimbingan. Misalnya,
dalam program remedial terhadap elemen-elemen pelajaran

D. Peran dan Fungsi Psikolog Sekolah Tiap Jenjang Pendidikan


1) Peran Psikolog Sekolah pada Anak TK:
 Sebagai Evalutor Artinya psikolog berperan dalam jalannya
sistem belajar mengajar yang berlangsung. Apakah suatu
kurikulum itu berjalan dengan baik atau tidak.
 Mengawasi berjalannya proses belajar mengajar, Misalnya,
mengadakan wawancara kepada pendidik, petugas kebersihan,
atupun keamanan guna menghindari hal- hal yang tidak
diinginkan, seperti pelecehan seksual.
 Mengembangkan potensi yang dimiliki program tersebut
Memberikan pelayanan psikologis pada anak yang
bermasalah Hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan
trauma anak pada hal-hal tertentu misalkan pada anak
yang mengalami pelecehan seksual, masalah dalam keluarga,
dll.

2) Peran Psikolog Sekolah pada Anak SD :


 Membuat dan mengembangkan kurikulum.
cth : membuat jadwal pelajaran, menentukan waktu istirahat
dan bermain pada anak SD.
 Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua,
guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami siswa,
jika ada kesulitan dan bagaimana untuk melayani kebutuhan
siswa.
cth : mengetahui gaya belajar siswa.
 Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif,
manajemen perilaku, program- program sekolah alternatif, dan
intervensi kesehatan mental.
cth : apabila siswa yg diajarkan berkebutuhan khusus dsb.
 Menilai dan mengevaluasi berbagai masalah yang berkaitan
sekolah dan aset anak sekolah yang ditugaskan
 Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui
konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan
keterampilan.Terlibat dalam pencegahan krisis dan layanan
intervensi.

3) Peran psikolog sekolah dengan siswa untuk:


 Meningkatkan prestasi dengan menilai hambatan belajar dan
menentukan strategi belajar.
 Meningkatkan pemahaman dan penerimaan beragam budaya
dan latar belakang.

4) Peran psikolog sekolah dengan siswa dan keluarganya untuk:


 Konsultasi dengan orang tua untuk membantu dalam
memahami pembelajaran dan penyesuaian.
 Mengidentifikasi masalah perilaku yang mengganggu dengan
keberhasilan sekolah.
 Evaluasi kelayakan untuk layanan pendidikan khusus (dalam
sebuah tim multidisiplin),Dukungan siswa sosial, emosional,
dan perilaku kesehatan.
 Mengasuh, Mengajar,dan meningkatkan kolaborasi rumah-
sekolah.
 Membuat arahan dan membantu mengkoordinasikan dukungan
layanan komunitas.
5) Peran psikolog sekolah dengan guru untuk:
 Konsultasi dengan guru dan implementasi kelas metode dan
prosedur dirancang untuk memfasilitasi murid belajar dan
untuk mengatasi belajar dan gangguan perilaku.
 Membantu pendidik dalam melaksanakan suasana yang aman,
kelas sehat dan lingkungan sekolah.
 Mengidentifikasi dan menyelesaikan hambatan akademis
untuk belajar -Merancang dan mengimplementasikan sistem
monitoring kemajuan siswa \.
 Desain dan intervensi akademis dan perilaku melaksanakan.
 Mendukung instruksi individual efektif -Memotivasi semua
siswa untuk terlibat dalam pembelajaran.

6) Peran Psikolog Sekolah dalam Tingkat SMP :


 Asesment dengan pemeriksaan psikologi tentang bakat dalam
menentukan kejuruan, untuk tes masuk dan kelas Akselerasi
Sub komponen:
(1) Masalah Perilaku,
(2) Masalah Pendidikan, dan
(3) Masalah Mental
 Assesment terhadap Kepala Sekolah dan guru yang bertujuan
untuk menggali potensi individu dan membangun teamwork
yang solid agar bermanfaat dalam mengembangkan sekolah.
 Intervensi, Konsultasi dengan orang tua, Pemeriksaan
Psikologi, Konseling siswa.

7) Peran Psikolog sekolah ditingkat SMA:


Dunia belajar mengajar (dunia pendidikan) merupakan salah
satu lahan dari psikologi secara umum. Psikologi pendidikan
berperan penting dalam peningkatan mutu siswa dengan
menerapkan prinsip-prinsip psikologi kedalam dunia pendidikan.
Psikologi dengan objek manusia (tingkah laku), sedangkan
pendidikan berorientasi pada perubahan perilaku siswa, cocok
untuk dipadukan dengan harapan mendapatkan perilaku siswa yang
diinginkan.
Peran Psikolog Sekolah Pelaksanaan psikologi dalam hal
diagnostik disekolah:
 Pelaksanaan tes.
 Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta
orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa.
 Observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan
sekolah lainnya.
 Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.
E. Peran Sarjana Psikologi di Sekolah
1. Memahami perbedaan siswa
Masing-masing siswa memiliki kemampuan dan potensi yang
berbeda-beda. Tentunya perlu untuk memahami perbedaan-perbedaan
karakteristik setiap siswa, tahap tumbuh kembangnya, serta tipe
perilakunya. Pemahaman tersebut dapat menghasilkan interaksi
pembelajaran yang sesuai dan pembelajaran yang efektif serta efisien.
Tidak hanya itu, pemahaman terhadap perbedaan-perbedaan
tersebut memungkinkan untuk memberikan interaksi belajar yang
berbeda pula pada setiap siswa agar pendekatan dan proses belajar
lebih bisa diterima tanpa membeda-bedakan siswa secara personal atau
pilih kasih.

2. Memberikan bimbingan pada siswa


Dengan pendekatan emosional dari hati kehati untuk mendapatkan
kepercayaan siswa. Ketika siswa sudah memberikan rasa percayanya,
maka proses membantu penyelesaian masalah untuk proses
pembelajaran yang efektif akan dapat dilakukan dengan mudah.
3. Berinteraksi dengan tepat dengan siswa
Prinsip-prinsip psikologi mendasari cara berkomunikasi yang tepat
dalam pembelajaran. Komunikasi dengan siswa dinyatakan dengan
menempatkan diri sesuai tahapan tumbuh kembang siswa. Sehingga
dapat memberikan suatu interaksi yang menyenangkan. Penyesuaian
dengan tahapan tumbuh kembang siswa menciptakan pemahaman
pengajar dari sudut siswa dan mengetahui keinginan atau proses
pembelajaran yang disukai dan juga karakter masing-masing siswa.

4. Memotivasi belajar
Mampu memberikan dukungan, dorongan atau motivasi untuk siswanya
dalam semangat belajar yang lebih tinggi, memahami masing-masing
karakteristik siswa dan memberikan motivasi sesuai dengan karakter tersebut
agar lebih efektif mempengaruhi semangat belajar siswa. Pemberian dukungan
positif kepada siswa menghasilkan semangat belajar yang meningkat.

5. Menetapkan tujuan pembelajaran


Menentukan tujuan pembelajaran terhadap perubahan perilaku seperti apa
yang diinginkan sebagai hasil pembelajaran. Tujuan pembelajaran ditetapkan
pada setiap materi yang akan diberikan. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran
dijadikan patokan kesesuaian hasil pembelajaran apakah nantinya dianggap
berhasil atau tidak.

Sarjana S1 Psikologi dia hanya mampu:

- Melakukan assesment dan alat pengukuran psikologi,


- Mampu mengembangkan dan melakukan intervensi psikologis pada
murid
- Mampu melakukan pelatihan yang diperlukan untuk pengembangan
guru dalam menangani murid
- Mampu melakukan konsultasi yang berkaitan dengan institusi sekolah
dan sistem pendidikan yang ada di sekolah
- Mempu membanggakan komunikasi yang baik dengan murid dan orang
tua murid
- Mampu mengembangkan relasi sosial dan keterampilan sosial
- Mampu melakukan penelitian terapan psikologi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikologi sekolah adalah salah satu dari beberapa bidang
pendidikan sehingga kedudukannya sangatlah penting. Psikologi sekolah
berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi dan emosi yang
bertujuan untuk membentuk mind set anak. Psikologi sangat berperan
penting dalam dunia pendidikan. Dengan adanya psikologi sekolah peserta
didik tidak hanya mengubah kemampuannya saja juga mengubah tingkah
laku, sifat, dan pikiran. Peserta didik akan diberikan wawasan yang lebih
tentang dunia supaya dapat mengatasi hidupnya. Bukan hanya guru saja
yang berperan penting dalam sekolah namun lingkungan sekolah, teman
dan orang tua juga berperan.
B. Saran
Peran psikologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting dalam
rangka mewujudkan tindakan psikologi yang tepat dalam setiap kegiatan
pendidikan di sekolah. Pengetahuan psikologi tentang peserta didik adalah
hal yang sangat penting dalam pendidikan. Oleh karena itu pengetahuan
tentang psikologi sekolah harus menjadi kebutuhan bagi para guru bahkan
bagi tiap orang yang menyadari dirinya sebagai pendidik agar keberhasilan
pendidikan semakin terwujud.
DAFTAR PUSTAKA

Husni, Desma, dkk. 2012. Psikologi Sekolah. Pekanbaru: al-mujtahadah press

Novianti. 2015. Peran Psikologi Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar.


Jupendas. Vol 2, No. 2.

Agusstin, Vony. 2012. Kompetensi Lulusan Sarjana St rata 1 (S1) Psikologi


dalam Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi “X”.
Jurnal ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol 1. No. 1

Arifin. 2017. Membangun Karakteristik Siswa Sebagai Kontribusi Terhadap


Karakter Bangsa Melalui Pendekatan Psikologis. Jurnal Edukasi sebelas
April. Vol.1. No.1

http://11039paskhayohana.blogspot.com/2012/04/psikologi-sekolah.html (diakses
8 september 2019 pukul 10.00 WIB)

http://11006nh.blogspot.com/2012/04/psikologi-sekolah.html (diakses 8
september 2019 pukul 10.20 WIB)

Anda mungkin juga menyukai