Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rehanil Jannah (11760124797) Kelas : V/B

Matkul : Kesehatan Jiwa

DAMPAK KABUT ASAP TERHADAP KESEHATAN MENTAL


MASYARAKAT

Bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah


Provinsi Riau beberapa waktu lalu menimbulkan dampak yang sangat besar. Salah
satunya kabut asap yang pekat menyelimuti Bumi Lancang Kuning. Sebagaimana
diketahui, bahwa terdapat sejumlah titik api di lahan gambut, yang tersebar di
beberapa wilayah di Bumi Lancang Kuning. Seperti di Pekanbaru, Pelalawan, Siak,
Bengkalis, Dumai, Kampar, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir.

Akibat dari kabut asap ini menyebabkan terganggunya aktivitas, banyak


masyarakat di wilayah riau yang tidak berjalan seperti biasanya. Mulai dari pedagang,
perkantoran sampai ke aktivitas perkuliahanpun tidak berjalan, serta banyak dari
warga masyarakat yang mengungsi ketempat atau kedaerah lain, bahkan banyak
warga masyarakat yang dirawat dirumah sakit akibat terkena ISPA. Efek dari kabut
asap ini bukan saja menyerang secara fisik terhadap individu, tetapi juga
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan mental masyarakat yang ada di riau.

Gangguan kesehatan mental merupakan suatu penyakit yang menghalangi


individu hidup sehat seperti yang diinginkan oleh indidu tersebut maupun orang lain.
Kesehatan mental memperlihatkan individu yang mampu berfungsi dengan tingkat
penyesuaian perilaku dan emosi yang baik. Maksudnya, kesehatan mental tidak hanya
terhindarnya individu dari gangguan mental saja, melainkan juga memiliki
keseimbangan hidup yang selaras dengan dirinya sendiri dan selaras dengan
lingkungannya. Kesehatan mental tidak hanya tidak hanya jiwa yang sehat dalam
tubuh yang sehat akan tetapi juga suatu keadaan yang berhubungan erat dengan
seluruh eksistensi manusia.

Dalam kesehatan mental terdapat beberapa kriteria yang harus diketahui yaitu
menurut killander (wiramiharda, 2007) individu yang memiliki sehat mental yaitu:
pertama, memiliki kematangan emosi yang ditunjukkan dengan perilaku dan
pemikiran matang, yang mencerminkan disiplin diri dan kemandirian.individu yang
disiplin akan mampu mengatur diri, memiliki hidup yang penuh keteraturan,
mentaatin aturan dan hukum-hukum yang berlaku. Kedua, kemampuan menerima
realistis; individu yang memiliki kemampuan menerima realistis akan terlihat ketika
individu dihadapkan pada sebuah permasalahan. Individu yang mampu menerima
realistis itu akan mampu menelaah masalah dengan kacamata yang objektif untuk
kemudian memecahkan masalah dengan matang dan sesegera mungkin serta mampu
mempertanggung jawabkannya.

Ketiga, hidup bersama dan mampu bekerja sama dengan orang lain; manusia
adalah makhluk sosial, yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Individu yang
sehat mental dapat diamati dari perilaku sosialnya. Artinya, individu yang sehat
mental akan melibatkan dan mempertimbangkan minat dan keinginan orang lain
dalam tindakan-tindakan sosialnya. Dan yang Keempat, memiliki filsafat atau
pandangan hidup; individu yang sehat mental memiliki pandangan hidup dan
berpegang teguh pada nilai-nilai yang di anut sehingga dapat membimbingnya untuk
selalu berada pada jalan yang benar , terutama ketika individu berada dalam situasi
yang penuh masalah.

Kriteria kesehatan mental sangat penting dalam kehidupan karena dengan


adanya kriteria sehat mental ini maka individu dapat mengetahui dan membedakan
bagaimana individu yang memiliki kesehatan mental yang baik dan tidak, serta
individu dapat mengenal dirinya, memahami serta menerima dirinya sendiri dengan
segala kekurangan dan kelebihan yang ada. Kesehatan bukan hanya berperan
terhadap mental juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia begitupun juga
sebaliknya.

Apabila kriteria kesehatan mental dikaitkan dengan fenomena asap yang baru
saja terjadi, maka dapat dipastikan bahwa hal tersebut dapat mengganggu kesehatan
mental masyarakat yang ada di riau. Karena efek dari kabut asap tersebut bukan
hanya menyerang secara fisik tetapi juga secara mental. salah satu contohnya yaitu
dapat membuat individu menjadi depresi, hal ini bisa terjadi dikarenakan individu
mengalami sakit akibat asap seperti ISPA yang menyebabkan tidak stabilnya
kematangan emosi yang ada pada individu, atau bahkan individu menjadi menjadi
stress akibat produktivitasnya terganggu akibat kabut asap sehingga membuat
individu menjadi tertekan.

Kesehatan mental juga dapat mempengaruhi ruang lingkup kehidupan


manusia diantaranya; pertama, kesehatan mental dan kesehatan fisik; fisik dan psikis
merupakan suatu kesatuan dalam eksistensi manusia, yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi, jika salah satu bermasalah maka yang lain akan merasakan
dampak atau efeknya. Kedua, kesehatan mental dan agama; agama merupakan
kebutuhan metafisis setiap manusia yang ada dimuka bumi. Orang yang memiliki dan
menjalankan agamanya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku memiliki
ketenangan hidup dibandingkan orang-orang yang tidak beragama.

Ketiga, kesehatan mental dan keluarga; keluarga merupakan unit terkecil


dalam masyarakat yang merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi
individu. Keluarga merupakan wahana bagi anak untuk mengembangkan identitas
diri dan kepribadian, sehat tidaknya kepribadian anak tergantung sehat tidaknya
keluarganya. Keempat, kesehatan mental dan pendidikan; sekolah merupakan salah
satu komunitas dalam masyarakat yang memiliki peranan untuk mendidik serta
melahirkan generasi bangsa yang tangguh dan berkarakter. Program kesehatan mental
berbasis sekolah memiliki dampak jangka panjang dan luas, terutama bagi siswa yang
berada dalam kelompok rentan. Program ini dapat mencegah maupun mengurangi
permasalahan yang terjadi pada individu sehingga program ini berperan untuk
menjamin terwujudnya kesejahteraan dan kesehatan mental bagi siswanya.

Kelima, kesehatan mental dan hukum; dalam UUD Republik Indonesia No 18


tahun 2014 telah menjelaskan bahwa Negara menjamin setiap orang hidup sejahtera
lahir dan batin serta memperoleh pelayanan kesehatan jiwa sehingga kegiatan ini
dapat mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga
dan masyarakat. Keenam, kesehatan mental dan gender; seks merupakan jenis
kelamin berdasarkan anatomi biologis yang membedakan manusia menjadi laki-laki
dan perempuan. Gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan
yang diharapkan sebagai perempuan dan laki-lakiyang dibentuk masyarakat, bukan
karena perbedaan biologis.

Ketujuh, kesehatan mental dan budaya; manusia merupakan makhluk budaya,


artinya memiliki nilai-nilai sebagai hasil dari pemikiran-pemikiran manusia yang
dapat dirasakan, disaksikan dalam kehidupan. Konsep sehat mental pada suatu
budaya tertentu harus dipahami dari hal-hal yang dianggap mempunyai arti dan
makna pada suatu budaya tertentu. Artinya, faktor budaya tidak dapat diabaikan
dalam pembentukan konsep sehat dan sakit.

Fenomena kabut asap yang terjadi di Riau dapat mempengaruhi beberapa


ruang lingkup kesehatan mental seperti; fisik yang menyebabkan terjadinya tekanan
dari sakit yang dialami sehingga menyebabkan depresi pada individu. Namun efek
dari kabut asap ini juga menimbulkan efek positif dalam keagamaan seperti lebih
mendekatkan diri kepada tuhan dengan cara beribadah dengan cara melaksanakan
shalat istisqa.

Referensi :

Marretih, Anggia K. E., dan Yuli Widiningsih. 2015. Dinamika Kepribadian


Mental dalam Kehidupan. Jakarta: Al-Mujtahadah Press

Anda mungkin juga menyukai