Anda di halaman 1dari 3

INSOMNIA

No. Dokumen SOP/BP/PKU/82


No. Revisi 00
SOP
Tgl. Terbit 6 Pebruari 2017
Halaman 1/2
UPT. PUSKESMAS dr. Ni Putu Purlimaningsih, S.Ked
KUTA UTARA Nip.197911202006042006

1. Pengertian Insomnia adalah gejala atau gangguan dalam tidur, dapat berupa
kesulitan berulang untuk mencapai tidur, atau mempertahankan tidur
yang optimal, atau kualitas tidur yang buruk. Pada kebanyakan kasus,
gangguan tidur adalah salah satu gejala dari gangguan lainnya, baik
mental (psikiatrik) atau fisik.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melaksanakan langkah-langkah insomnia.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 066/PKU/2017 tentang Standar Layanan
Klinis UPT. Puskesmas Kuta Utara.
4. Referensi Kemenkes RI Nomor HK.02.02/MENKES/514 tahun 2015 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.
5. Alat dan Bahan Tidak ada Peralatan khusus
6. Langkah- Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Langkah :
Sulit masuk tidur, sering terbangun di malam hari atau mempertahankan
tidur yang optimal, atau kualitas tidur yang buruk.
Faktor Risiko
1. Adanya gangguan organik (seperti gangguan endokrin, penyakit
jantung).
2. Adanya gangguan psikiatrik seperti gangguan psikotik, gangguan
depresi, gangguan cemas, dan gangguan akibat zat psikoaktif.

Faktor Predisposisi
1. Sering bekerja di malam hari .
2. Jam kerja tidak stabil.
3. Penggunaan alkohol, cafein atau zat adiktif yang berlebihan.
4. Efek samping obat.
5. Kerusakan otak, seperti: encephalitis, stroke, penyakit Alzheimer

Pemeriksaan fisik (Objective)


Pemeriksaan Fisik
Pada status generalis, pasien tampak lelah dan mata cekung. Bila
terdapat gangguan organik, ditemukan kelainan pada organ.

Penegakan diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis.
Pedoman Diagnosis
1. Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur
atau kualitas tidur yang buruk
2. Gangguan terjadi minimal tiga kali seminggu selama minimal satu
bulan.
3. Adanya preokupasi tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan
terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hari.
4. Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur
menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi
fungsi dalam sosial dan pekerjaan.

Diagnosis Banding
Gangguan Psikiatri, Gangguan Medik umum, Gangguan Neurologis,
Gangguan Lingkungan, Gangguan Ritme sirkadian.

Komplikasi
Dapat terjadi penyalahgunaan zat.

Penatalaksanaan komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Pasien diberikan penjelasan tentang faktor-faktor risiko yang
dimilikinya dan pentingnya untuk memulai pola hidup yang sehat
dan mengatasi masalah yang menyebabkan terjadinya insomnia.
2. Untuk obat-obatan, pasien dapat diberikan Diazepam 2-5 mg pada
malam hari. Pada orang yang berusia lanjut atau mengalami
gangguan medik umum diberikan dosis minimal efektif.

Konseling dan Edukasi


Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga agar mereka dapat
memahami tentang insomnia dan dapa tmenghindari pemicu terjadinya
insomnia.

Kriteria Rujukan
Apabila setelah 2 minggu pengobatan tidak menunjukkan perbaikan,
atau apabila terjadi perburukan walaupun belum sampai 2 minggu,
pasien dirujuk kefasilitas kesehatan sekunder yang memiliki dokter
spesialis kedokteran jiwa.
7. Bagan alir

Anamnesis Pemeriksaan Penegakan


fisik diagnosis

Rujuk sesuai Konseling dan Penatalaksanaan


kriteria rujukan edukasi

kriteria rujukan
8. Hal-hal yang Menanyakan riwayat alergi obat.
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Poli Umum
10. Dokumen Rekam Medis
terkait
11. Rekaman historis
perubahan No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS KUTA UTARA
Jl. Raya Kesambi, Kerobokan, Kuta Utara – Telp. (0361) 429981
Email : kutautara_dikesbadung@yahoo.com
Website : http://dinkes.badungkab.go.id/puskesmaskutautara

DAFTAR TILIK SOP INSOMNIA

No Kegiatan Ya Tidak

1. Petugas melakukan anamnesis yang diperlukan

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan

3. Petugas melakukan penegakan diagnosis

4. Petugas melakukan penatalaksanaan

5. Petugas melakukan konseling dan Edukasi

6. Petugas melakukan rujukan sesuai kreteria rujukan

CR : …………………………%.

Anda mungkin juga menyukai