GANGGUAN DISOSIATIF
DISUSUN OLEH :
Assalamu’alaikum.wr.wb….
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
filsafat ini dengan tepat waktu.
Makalah ini telah kami buat sebaik mungkin dan kami mengambil
referensi dari buku maupun internet. Namun kami pun menyadari dalam makalah
kami ini pasti memiliki banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu kami menerima
segala saran dan kritik dari ibu Hafidah Asni Akmalia S.Pd, M.Sc selaku dosen
pengampu untuk memperbaiki makalah kami agar lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah kami bias bermanfaat, jelas,
dan mudah dimengerti oleh ibu maupun teman-teman sekalian.
Wassalamu’alaikum.wr .wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan disosiatif adalah sekelompok gangguan yang ditandai oleh
suatu kekacauan atau disosiasi dari fungsi identitas, ingatan, atau kesadaran.
Gangguan disosiatif merupakan suatu mekanisme pertahanan alam bawah sadar
yang membantu seseorang melindungi aspek emosional dirinya dari mengenali
dampak utuh beberapa peristiwa traumatic atau peristiwa yang menakutkan
dengan membiarkan pikirannya melupakan atau menjauhkan dirinya dari situasi
atau memori yang menyakitkan.
Disosiasi dapat terjadi baik selama maupun setelah suatu peristiwa. Seperti
pada mekanismekoping atau mekanisme perlindungan lainnya, disosiasi menjadi
lebih mudah jika dilakukan berulang-ulang. Gangguan identitas disosiatif
biasanya disebut sebagai kepribadianganda.
Gangguan Disosiatif memiliki gambaran esensial berupa gangguan pada
fungsi yang biasanya terintegrasi mencakup kesadaran, memori, identitas, atau
persepsilingkungan. Hal ini sering menghambat kemampuan individu untuk
melakukan fungsi dalam kehidupan sehari-hari ,mengganggu hubungan, dan
menghambat kemampuan individu untuk melakukan koping terhadap realitas
peristiwa yang traumatik. Identitas gangguan ini sangat bervariasi pada individu
yang berbeda dan dapat muncul tiba-tiba atau bertahap, bersifat sementara atau
kronis.
Gejala utama disosiatif adalah adanya kehilangan (sebagian atau seluruh)
dari integrasi normal di bawah kendali kesadaran antara :
1. Ingatan masa lalu
2. Kesadaran identitas dan pengindraan segera (awareness of identity and
immediate sensation) dan,
3. Kontrol terhadap gerakan tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gangguan disosiatif
Gangguan disosiasi (dissociative disorder) adalah gangguan psikologis
yang melibatkan kehilangan memori atau perubahan identitas yang mendadak.
Dalam kondisi stress yang amat berat atau keterkejutan, kesadaran individu
menjadi terdisosiasi (terpisah atau terpecah) dari pengalaman-pengalaman dan
ingatan sebelumnya. Individu yang mengembangkan gangguan disosiasi mungkin
memiliki masalah mengkin tegrasikan beragam aspek kesadaran, hingga
pengalaman pada tingkat kesadaran yang berbeda terasa seperti seolah-olah itu
terjadi pada orang lain. Artinya, dalam beberapa individu, bagian-bagian dari
kesadaran nya terpecah dan berfungsi secara mandiri satu dari yang lain.
Disosiasi dianggap sebagai cara individu untuk menghadapi stress yang
ekstrem dengan melindungi diri secara sadar dari sebuah kejadian yang traumatis.
Gangguan disosiasi sering terjadi pada individu yang juga menunjukkan gejala
PTSD. Kedua gangguan psikologis dianggap memiliki akar, sebagian, pada
kejadian hidup yang traumatis.
Tiga jenis gangguan disosiatif adalah amnesia disosiasi, fugudisosiasi, dan
gangguan identitas disosiasi.