Anda di halaman 1dari 3

ADAB KE WC

1. Berdoa sebelum masuk


Sebagaimana kegiatan lainnya, ketika akan masuk ke kamar mandi atau wc
sekalipun kita harus membaca doa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki jamban, beliau
ucapkan: Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khobaits (Ya Allah,
aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan”(HR.
Bukhari no. 142 dan Muslim no. 375)
2. Mendahulukan Kaki Kiri Ketika Masuk WC Dan Mendahulukan Kaki Kanan
Ketika Keluar
Dalam masalah ini tidak terdapat hadits shahih yang secara khusus menyebutkan
disukainya mendahulukan kaki kiri ketika hendak masuk WC. Hanya saja
terdapat hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam menyukai mendahulukan yang kanan pada setiap perkara yang
baik.” (HR. Muslim). Oleh karena itu, beberapa ulama seperti Al-Imam An-
Nawawi dalam kitab beliau, Syarhu Shahih Muslim, dan juga Al-Imam Ibnu
Daqiqil ‘Id menyebutkan disukainya seseorang yang masuk WC dengan
mendahulukan kaki kiri dan ketika keluar dengan mendahulukan kaki kanan.
3. Tidak Membawa Sesuatu Yang Terdapat Padanya Nama Allah
Sesuatu apapun yang terdapat padanya nama Allah subhanahu wata’ala, atau
terdapat padanya ayat Al-Qur’an, atau terdapat padanya nama yang disandarkan
kepada salah satu dari nama Allah subhanahu wata’ala seperti Abdullah,
Abdurrahman dan yang lainnya, maka tidak sepantasnya dimasukkan ke tempat
buang hajat (WC). Allah subhanahu wata’ala berfirman: “Barangsiapa yang
mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari
ketaqwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)
4. Berhati-hati Dari Percikan Najis
Tidak berhati-hati dari percikan kencing merupakan salah satu penyebab
diadzabnya seseorang di alam kubur. Tetapi perkara ini sering disepelekan oleh
kebanyakan orang. Suatu ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melewati
dua kuburan, seraya beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sungguh dua penghuni kubur ini sedang diadzab. Tidaklah keduanya diadzab
melainkan karena menganggap sepele perkara besar. Adapun salah satunya, ia
diadzab karena tidak menjaga dirinya dari kencing. Sedangkan yang lainnya, ia
diadzab karena suka mengadu domba….” (HR. Al-Bukhari no. 216 dan Muslim
no. 292)
5. Tidak Menampakkan Aurat
Menutup aurat merupakan perkara yang wajib dalam Islam. Oleh karena itu
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melarang seseorang dalam keadaan
apapun, termasuk ketika buang hajat, untuk menampakkan auratnya di hadapan
orang lain. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila dua orang
buang hajat, maka hendaklah keduanya saling menutup auratnya dari yang lain
dan janganlah keduanya saling berbincang-bincang. Sesungguhnya Allah sangat
murka dengan perbuatan tersebut.” (HR. Ahmad dishahihkan Ibnus Sakan, Ibnul
Qathan, dan Al-Albani, dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu)
6. Tidak Beristinja’ dengan Tangan Kanan
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melarang beristinja’ dengan tangan kanan
sebagaimana sabda beliau shalallahu ‘alaihi wasallam: “Janganlah seseorang
diantara kalian memegang kemaluan dengan tangan kanannya ketika sedang
kencing dan jangan pula cebok dengan tangan kanan.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim dari shahabat Abu Qotadah radhiallahu ‘anhu)
7. Tidak berlama-lama
Salah satu godaan setan adalah berlama-lama di kamar mandi. Kamar mandi
adalah tempat setan sehingga setan sangat suka menggoda manusia untuk
berlama-lama di rumahnya.
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya toilet ini dihadiri setan. (HR. Ahmad 19807, Abu Daud
6, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
8. Tidak Menghadap Atau Membelakangi Kiblat Ketika Buang Hajat
Para ulama berbeda pendapat dalam permasalahan ini. Sebagian ulama
berpendapat dilarangnya buang hajat dengan menghadap atau membelakangi
kiblat secara mutlak, baik di tempat terbuka maupun di tempat tertutup. Inilah
pendapat Ibnu Taimiyyah, Asy-Syaukani, Asy-Syaikh Al-Albani dan yang
lainnya. Berdalil dengan hadits dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu ‘anhu,
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila seseorang dari kalian buang hajat, maka janganlah menghadap kiblat
atau membelakanginya. Akan tetapi hendaknya ia menyamping dari arah kiblat.”
(HR. Al-Bukhari No. 394 dan Muslim No. 264)
9. Diam
Ketika berada di dalam kamar mandi, hendaknya seorang muslim diam tanpa
berkata-kata, apalagi sampai bernyanyi. Bahkan jika ada yang memberi salam,
kita sebaiknya tetap diam. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau
berkata,
“Ada seseorang yang melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun
beliau tidak membalasnya.”
10. Berdoa sesudah keluar
Jika masuk ke kamar mandi kita harus berdoa, maka setelah keluar dari kamar
mandi pun kita juga harus berdoa. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau
berkata,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa setelah beliau keluar kamar mandi
beliau ucapkan “ghufronaka” (Ya Allah, aku memohon ampun pada-Mu).” (HR.
Abu Daud no. 30, At Tirmidzi no. 7, Ibnu Majah no. 300, Ad Darimi no. 680)

Anda mungkin juga menyukai