4. Apa yang dimaksud dengan jelaskan kelebihan dan sifat-sifat kemasan HDPE,
LDPE, dan PP berdasarkan :
Jawab :
a. LDPE : polimerisasi yang dijalankan dalam bejana bertekanan tinggi (1000-3000
atm).
Kelebihan : dapat di daur ulang dan baik untuk produk yang memerlukan
fleksibilitas tetapi tetap kuat. Biasanya digunakan untuk kemasan fleksibel dan tidak
kaku
Sifatnya :
a. Agak tembus cahaya
b. Permukaannya agak berlemak
c. Kurang cocok untuk mengemas produk berlemak
d. Tidak tahan suhu sterilisasi
b. HDPE :polimerisasi dalam bejana bertekanan rendah (10-40 atm) dan suhu rendah
(50-70OC).
Kelebihan : sebagai pelindung yang sangat baik terhadap air dan stabil terhadap
panas. Biasanya digunakan untuk kemasan fleksibel dan kaku
Sifatnya :
a. Lebih kaku dan keras daripada LDPE
b. Kurang tembus cahaya
c. Kurang terasa berlemak
d. Mempunyai daya tahan terhadap minyak dan lemak
c. Pp (polipropilen) : polimerisasi molekul propilen yang menghasilkan molekul makro
dengan susunan yang tidak teratur yang disebut bentuk atactic.
Kelebihan : Memiliki daya tahan yang baik terhadap bahan kimia.
Sifatnya :
a. Ringan dan mudah dibentuk
b. Lebih keras dan kaku darpda HDPE serta tidak gampang sobek
c. Tidak dapat digunakan untuk kemasan beku
d. Tahan terhadap asam,basa,minyak
5. Apa yang dimaksud dengan pilfer proof dan biasanya terbuat dari bahan apa
Jawab :
TEKNOLOGI PENGEMASAN I
QUIZ BU INA
Jawab :
Jenis plastik yang dapat mengkontaminasi makanan yaitu, palistik jenis PVC
(Polyvinyl Chloride) yang mengandung di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA) karena
dapat bereaksi saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut.
Mekanismenya dimana plastik seperti PVC agar tidak kaku dan rapuh
ditambahkan dengan suatu bahan pelembut yaitu di(2-ethylhexyl)adipate
(DEHA). Plastik PVC yang menggunakan bahan pelembut DEHA dapat
mengkontaminasi makanan dengan mengeluarkan bahan pelembut ini ke dalam
makanan. DEHA sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengakibatkan
kanker hati.
2. A. Berdasarkan frekuensi pemakaian kemasan dibedakan menjadi apa saja ?
jelaskan dan beri contoh !
Jawab :
Frekuensi Pemakaian
Kemasan Sekali Pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu
kali pakai. Contohnya bungkus plastik es, bungkus permen, bungkus daun, karton box,
makanan kaleng.
Kemasan yang Dapat Dipakai Berulang Kali (Multi Trip), seperti beberapa jenis botol
minuman (limun, bir) dan botol kecap. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang
oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian
dimanfaatkan ulang oleh pabrik.
Kemasan yang Tidak Dibuang (Semi Disposable). Wadah-wadah ini biasanya digunakan
untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai, misalnya kaleng biskuit,
kaleng susu, dan berbagai jenis botol. Wadah-wadah tersebut digunakan untuk
penyimpanan bumbu, kopi, gula, dan sebagainya.
Struktur Sistem Kemas Berdasarkan letak atau kedudukan suatu bahan kemas di
dalam sistem kemasan keseluruhan dapat dibedakan atas :
Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu,
botol minuman, bungkus tempe)
Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan
lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah
buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya.
Kemasan Tersier dan Kuartener, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah
kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama
pengangkutan.
3. Dari sekian banyak jenis bahan kemasan, kaleng menduduki urutan ketiga dalam
jumlah pemakaiannya setelah plastik dan kertas.
a. Apa yang dimaksud dengan kaleng three piece can dan two piece can ?
Jawab :
Kaleng tiga lembar (Three- piece-cans) adalah kaleng yang mempunyai
satu lingkaran dan dua tutup. Bahan baku kaleng tiga lembar ini adalah
plat timah (Tin Plate) atau baja bebas timah (TFS).
Kaleng dua lembar (two piece can ) adalah kaleng yang dibuat dari bahan
baku plat timah, alumunium atau lakur (alloy). Pembuatan kaleng dua
lembar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu proses draw-and-wall-iron
(DWI) dan proses draw-and-redraw (DRD).
b. Apa kelebihan two piece can ?
Jawab :
Mengurangi resiko kerusakan
Seluruh permukaan luar untuk label
Lebih hemat dalam penggunaan bahan
Lebih murah dan stabil jika ditumpuk/ disusun ke atas
c. Bagaimana teknik pembuatan two piece can
Jawab :
Cara pembuatan kemasan two piece can
Metode draw-and wall-iron (DWI)
Lembaran TP (plat timah) ukuran 0,30mm atau alumunium 0,42 mm
ditekan ke dalam membentuk mangkok atau lelukan dangkal. Lalu
lekukan mengalami proses “wall ironed”, mangkok dilewatkan berturut-
turut pada lingkaran logam.
Metode draw-and- redraw (DRD)
Teknik sama dgn pembuatan kaleng secara DWI. Bedanya pada akhir
proses diperoleh ketebalan dan luas permukaan yang sama dgn bahan
awal.