2. Pemeriksaan Fisik
a. kesadaran
b. keadaan umum
c. tanda-tanda vital
d. rambut dan kepala
e. kulit
f. kuku
g. mata
h. telinga
ANAMNESA
PROSEDUR i. hidung
j. rongga mulut
k. leher
l. kardiorespiratori
m. mamae
n. abdomen
o. lengan dan tungkai
p. genetalia
2. persiapan pasien
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3. gorden dan sampiran dipasang
4. dokter melakukan anamnesa kemudian mulai memeriksa bagian
kepala ,leher pasien, selanjutnya memeriksa bagian mata, hidung,
telinga,dan kerongkongan
PEMERIKSAAN FISIK OLEH DOKTER
PROSEDUR C. Pelaksanaan
1. Termometer diperiksa apakah air raksa tepat pada angka nol
lalu ujung thermometer dijepitkan dengan bagian yang
mengandung air raksa tepat ditengah ketiak dan lengan pasien
diletakkan didada
2. Setelah thermometer diangkat dan dibaca hasilnya
3. Catat dalam buku
4. Air raksa diturunkan kembali sampai angka nol dan
thermometer dicelupkan kedalam botol larutan desinfektan,
kemudian dimasukkan kedalam botol air bersih, selanjutnya dilap
dengan tissue dan disimpan ditempatnya
i. Perawat cuci tangan
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap / jalan
MENGHITUNG DENYUT NADI
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA
26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr. Resfaldi Putra
26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr. Resfaldi Putra
PROSEDUR
TETAP 26 JUNI 2010
Dr. Resfaldi Putra
26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP Dr. Resfaldi Putra
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang sudah tidak membutuhkan cairan lagi
PROSEDUR Persiapan alat
Kapas alkohol
Plester / mikropore
Kassa steril
Nierbeken / bengkok
Persiapan pasien
Pasang alas perlak dibawah tangan yang terpasang infus
Infus diklem
Plester dilepas, kemudian setelah terbuka jarum infus dibuka
Bekas tusukan langsung ditekan dengan kapas alkohol, kemudian
ditutup dengan kassa steril dan diplester.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, Rawat jalan
PASIEN KONSULTASI
PENGERTIAN Menyampaikan pesan kepada seseorang / orang lain dengan baik dan
benar dengan penuh perhatian
TUJUAN Menghindari kasalahpahaman dalam penyampaian pesan kepada
seseorang / orang lain dengan baik dan benar dengan penuh perhatian
KEBIJAKAN Pasien tidak boleh dibawa kecuali ada pemeriksaan khusus
PROSEDUR A. Persiapan
1. Ciptakan situasi lingkungan yang nyaman
2. Siapkan diri untuk dapat berkomunikasi dengan baik
B. Pelaksanaan
1. Tampilkan sikap simpatik dan empatik
2. Perkenalkan diri dan beri salam
3. Beri sapaan pada pasien dengan menyebut nama pasien
4. Komunikasi yang efektif harus memuat pesan yang :
- Jelas
- Singkat
- Logis dan manusiawi
- Menarik
- Mengandung kenyataan
- Mudah dimengerti
5. Bicara dengan gaya mengajak bukan menyuruh
6. Dengarkan segala keluhan pasien
7. Sampaikan informasi secara lengkap dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti pasien
8. Catat respon pasien
9. Catat hasil komunikasi
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap / jalan
MENDAMPINGI DOKTER VISITE
26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr.Resfaldi Putra
PENGERTIAN Timbang terima pasien dari perawat yang bertugas di perawatan kepada
perawat di unit lain ketika pasien akan dipindahkan.
TUJUAN Mempermudah dalam memberikan asuhan keperawatan secara
berkesinambungan.
KEBIJAKAN 1. Pasien telah diijinkan oleh dokter yang merawat dan disetujui oleh
dokter yang merawat di unit perawatan selanjutnya.
2. Perawat wajib membuat catatan resume selama pasien dirawat sesuai
dengan formulir yang ada disertai tandangan dan nama jelas perawat.
3. Perawat menjelaskan segala permasalahan untuk ditindaklanjuti di unit
perawatan lain.
PROSEDUR TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN
PERAWAT DARI UNIT LAIN
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2
PENGERTIAN Timbang terima pasien dari shif sebelumnya dengan shif yang jaga berikut.
TUJUAN Mempermudah dalam memberikan asuhan keperawatan secara
berkesinambungan.
KEBIJAKAN Setiap pergantian tugas harus melakukan timbang terima pasien.
PROSEDUR a. Karu Perawat membagi tugas kepada anggota team.
b. Melakukan timbang terima harus berada disamping tempat tidur
pasien, dan diikuti oleh seluruh perawat yang bertugas pada saat itu.
c. Karu menerima laporan.
d. Perawat yang bertugas saat itu menyampaikan perkembangan pasien
dan permasalahan pasien serta tindakan-tindakan yang telah dilakukan
selama bertugas, meliputi:
1) Keadaan umum pasien.
2) Keadaan kardiovaskuler dan status neurlogis pasien, termasuk
rangsang motorik dan sensorik.
3) Hasil observasi monitoring vital sign.
4) Status reprirasi, penggunaan alat bantu napas, serta alat
penunjang lain.
5) Penggunaan obat-obatan dan program penggunaan selanjutnya.
6) Status kebersihan jalan napas.
PROSEDUR TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN
SHIF SEBELUM DAN SESUDAH DINAS
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2
26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr. Resfaldi Putra
26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP Dr. Resfaldi Putra
PENGERTIAN Tindakan membantu dan menjaga kebesihan agar pasien tetap bersih
TUJUAN 1. Membersihkan penderita dari kotoran – kotoran yang melekat pada
kulit
2. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan penderita terutama kulit
3. Memberikan perasaan nyaman dan segar pada pasien
4. Melancarkan peredaran darah
KEBIJAKAN 1. dilakukan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh mandi sendiri
2. dilakukan 2x sehari, pada pagi hari dan sore hari
PENGKAJIAN 1. mengecek dari catatan rencana perawatan, akan hal-hal yang
berhubungan dengan kemampuan partisipasi pasien pada prosedur
yang akan dijalankan seperti diagnosa, mobilisasi, rencana-rencana
spesifik / khusus tentang hygiene.
2. mengkaji pasien untuk menentukan apakah perlu mendapatkan
prioritas lain yang lebih penting dari pada hygiene. Misalnya:
memberikan kesempatan eliminasi , memberikan istirahat karena
pernafasan yang kurang baik atau dalam keadaan kesakitan.
3. mengkaji apakah kebutuhan akan peralatan khusus sudah
tersedia/belum. Misalnya : sudah tersedia sabun , pasta gigi, sikat gigi,
baju ganti dll.
PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN
26 juni 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr. Resfaldi Putra
PENGERTIAN Membantu pasien untuk membersihkan gigi agar pasien merasa nyaman
TUJUAN Menjaga kebersihan gigi dan mulut
Menghindari bau mulut
Menghindari infeksi mulut
KEBIJAKAN Membantu pasien untuk sikat gigi sehari-hari atau sehabis makan
Dilakukan pada pasien yang tidak dapat melakukan sendiri
PROSEDUR Pengkajian
1. Mengecek dari catatan rencana keperawatan, akan hal-hal yang
berhubungan dengan kemampuan partisipasi, seperti : diagnosa,
mobilitas, rencana rencana spesifik / khusus tentang hygiene
2. Mengkaji pasien untuk menentukan apakah perlu mendapatkan prioritas
lain yang lebih penting misalnya : memberi kesempatan eliminasi,
memberikan istirahat karena pernafasan yang kurang baik atau dalam
keadaan kesakitan.
Perencanaan
1. Persiapan peralatan
a. Sikat gigi
b. Pasta gigi
c. Gelas kumur
d. Kom kumur
e. Handuk atas
f. Sedotan k/p
g. Sarung tangan bersih
2. Mencuci tangan
MEMBANTU PASIEN UNTUK SIKAT GIGI
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2
26 juni 2010
Dr.Resfaldi Putra
PENGERTIAN Merapikan rambut agar rambut tetap bersih, rapi dan terpelihara dengan
menggunakan sisir
TUJUAN Supaya rambut tetap bersih
Memberikan rasa nyaman
Menjaga kerapian
KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RS Bunda Margonda
khususnya departemen Keperawatan
PROSEDUR 1. PERSIAPAN ALAT – ALAT
Handuk kecil
Sisir
Karet pengikat bila perlu
Minyak rambut
2. LANGKAH – LANGKAH
Memberitahu pasiententang apa yang akan dilakukan
Menganjurkan untuk duduk bila memungkinkan
Meletakkan handuk kecil diatas bahu atau dibawah kepala
Rambut dibagi dua dan disisisr sedikit-sedikit dari ujung ke pangkal
Setelah licin dijalin dan diikat bila rambut panjang
Mengumpulkan rambut yang rontok dan dibungkus dengan kertas
Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
MENYISIR RAMBUT
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2
26 juni 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr. Resfaldi Putra
PENGERTIAN Adalah memotong kuku pasien degan gunting agar bersih dan terpelihara
TUJUAN Membersihkan kuku
Membersihkan kuku dari kotoran
Mencegah agar tidak terjadi infeksi
KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RS Bunda Margonda
khususnya departemen Keperawatan
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT-ALAT
Handuk
Gunting kuku
Piala ginjal
Air hangat kalau perlu
Sabun
Sikat kuku
B. PERSIAPAN PASIEN
Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
C. LANGKAH-LANGKAH
Perawat cuci tangan
Meletakkan handuk dan piala ginjal dibawah tangan atau kaki
Menggunting kuku jari tangan bundar jari kaki lurus
Kuku yang keras direndam air hangat
Membersihkan kuku : pinggir kuku yang hitam dan kotor
dibersihkan dengan air sabun/air bersih
Membersihkanalat-alat yang dipakai
MENGGUNTING KUKU
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2
PENGERTIAN Mengganti alat tenun pada waktu tertentu khususnya selama pasien masih
dirawat / bedrest
TUJUAN 1. Memberikan rasa nyaman dan senang pada pasien
2. Mencegah decubitus dan infeksi
3. Supaya alat-alat tenun tetap bersih dan terpelihara
KEBIJAKAN - Alat tenun disusun menurut urutan pemasanagn
- Respon pasien pada waktu memiringkan
PROSEDUR Persediaan
1. Alat tenun bersih yang diperlukan disusun menurut
urutan/sistematika pemasangan
2. Tempat untuk kain kotor
3. Pasien diberi penjelasan
Tata laksana
1. Beri penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Dekatkan kursi/bangku ketempat tidur
3. Siapkan peralatan ketempat tidur yang akan dibersihkan
4. Angkat selimut tebal dan simpan dalam tempat alat tenun yang
kotor
5. Letakkan selimut tebal dan bantal yang tidak diperlukan diatas kursi
atau bangku
PENGGANTIAN ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT
TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/3
PROSEDUR 6. Letakan ala-alat tenun yang terlipat dibawah kasur, dimulai dari letak
dimana posisi perawat berdiri
7. Miringkan pasien kearah yang berlawanan dengan perawat yang
rapihkan tempat tidur
8. Semua alat tenun kotor digulung sampai dibawah sisi pasien
9. Bersihkan tempat tidur dengan lap
10. Letakkan sprei besar bersih diatas tempat tidur dan sebagian
digulung sampai bawah sisi pasien
11. Pasang perlak dan sprei kecil kemudian gulung sampai ketengah
12. Rapihkan alat - alat tenun yang sudah terpasang dan pada setiap
ujung 45 derajat dan dimasukkan dibawah kasur (dahulukan bagian
kepala kemudian bagian kaki )
13. Miringkan pasien kesisi lain
14. Alat tenun yang kotor digulung dan simpan dalam tempat alat tenun
yang kotor
15. Bentangkan alat tenun yang bersih dan rapihkan seperti point 9
16. Kembalikan posisi pasien dalam keadaan terlentang
17. Lepaskan sarung bantal yang kotor dan ganti dengan sarung bantal
yang bersih
18. Letakkan bantal pada kepala pasien
19. Pasang selimut tebal masukkan bagian bawah kasur dengan
membuat sudut 45 derajat kemudian selimut ditarik ke dada pasien
PENGGANTIAN ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT
TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
3/3
26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP
26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr. Resfaldi Putra
PROSEDUR
TETAP
PROSEDUR 7. Bila pasien memanggil segera datang, jika pasien lama tidak
memanggil ( kira – kira 10 – 15 menit ) perawat harus mendatangi
pasien
8. Memakai sarung tangan
9. Membersihkan daerah genital
10. Bila pasien dapat melakukan sendiri beri tissue kepada pasien
untuk membersihkan genitalnya dengan menggunakan tissue
kering
11. Bagian bawah pasien ditutup dengan selimut
12. Urine dibuang dikloset
13. Urine dibersihkan dengan membilas dengan air bersih lalu
dikeringkan, pinggirkan dengan tissue dan disimpan pada
tempatnya
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap
MEMBERSIHKAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN
SPATEL
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/3
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA
PENGERTIAN Memasang catheter / selang pada pasien pria / wanita yang tidak dapat
BAK secara langsung untuk pemantauan output
TUJUAN - Menampung urine
- Mengetahui kelainan pada urine
- Mengurangi gerakan pasien
KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RS Bunda Margonda
khususnya di depertemen keperawatan
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT
Tempat tidur
Catheter ( sesuai dengan nomor yang di butuhkan )
Urine bag
Xylocain jelly
Pinset anatomis
Spuit 10cc
Aquades steril
Bethadine ( untuk anti septik )
Kassa steril
Sarung tangan
PERSIAPAN PASIEN
a. Penjelasan kepada pasien tentang tindakan katheter
b. Mengatur posisi tidur pasien
c. Menanggalkan pakaian bawah pasien
d. Memasang sampiran / hordeng
PROSEDUR PEMASANGAN CATHETER
26 juni 2010
PROSEDUR
TETAP
26 JUNI 2010
Dr. Resfaldi Putra
PENGERTIAN Adalah tata laksana pasien yang sudah diijinkan pulang dari rumah sakit
TUJUAN Menyiapkan pasien untuk kembali ke keluarganya, serta memberikan
penjelasan tentang hal – hal yang berkaitan dengan perawatan pasien
dirumah
KEBIJAKAN Pasien boleh pulang kapan saja setelah di ACC dokter
PROSEDUR 1. Lihat dan baca program pemulangan pasien pada catatan dokter di file
pasien
2. Kaji apakah pasien sudah tahu / belum tentang rencana pulang ini
3. Kaji apakah diperlukan penyuluhan khusus
4. Kaji apa saja yang akan di bawa pulang pasien, misalnya obat –
obatan, surat istirahat, surat asuransi, foto copy hasil laboratorium atau
pemeriksaan lainnya, dll
5. Kaji apakah petugas administrasi / kasir sudah mengetahui atau belum
tentang rencana pulang ini
6. Beritahu pasien / keluarga, bahwa pasien sudah diperbolehkan pulang
oleh dokter yang merawat
7. Berikan formulir pemberitahuan pasien pulang kepada pasien untuk
diserahkan kebagian kasir dan di cap lunas setelah pembayaran
administarsi selesai untuk diserahkan kembali kepada perawat
8. Kumpulkan semua obat – obatan pasien untuk dibawa pulang
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
(SOP)
Penyusun :
Tim Keperawatan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, kelompok kerja keperawatan RS.
THURSINA Telah selesai menyusun buku “ URAIAN TUGAS KEPERAWATAN ”
RS. THURSINA diharapkan tenaga keperawatan dapat bekerja sesuai dengan standart
yang ditetapkan. Selain itu juga untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti
akreditasi RS Indonesia.
Terbitnya buku ini adalah salah satu upaya bidang palayanan keperawatan dalam
memepertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan kepada Masyarakat.
Kepada Direktur RS. THURSINA yang telah menerbitkan sekaligus mengesahkan buku
pedoman ini. Tim penyusun dan pihak-pihak lain yang telah membantu tersusunnya buku ini
hingga terbit, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang setingi-tingginya.
Kepada seluruh jajaran keperawatan RS. THURSINA kami harapkan dapat menggunakan
buku ini sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan keperawatan.
Akhir kata kami mengucapkan banyak terimakasih. Kritik dan saran dari para pembaca yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan, kami sadar bahwa masih jauh dari sempurna
dalam penyusunan buku ini. Harapan kami semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua.