Anda di halaman 1dari 64

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN BARU

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
A 1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA
PROSEDUR
TETAP 26 JUNI 2010

Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Menerima pasien baru dengan mempersiapkan ruang perawatan pasien


dan lingkungannya dalam rangka pelaksanaan pemberian pelayanan
kesehatan kepada pasien
TUJUAN 1. Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk pasien baru agar siap
pakai
2. Menumbuhkan kepercayaan dan kesan yang baik kepada pasien /
keluarga
KEBIJAKAN 1. Semua pasien yang akan dirawat harus terdaftar dan melalui
pendaftaran atau informasi
2. Petugas informasi harus melakukan pengecekan ulang tempat kosong
diruang perawatan
PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN BARU

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
2/2

PROSEDUR 1. Perawat menerima pemberitahuan dari informasi, instalasi rawat jalan (


poliklinik ), UGD, kiriman dokter pribadi/ dokter praktek, pindahan dari
ruangan / rumah sakit lain
2. Siapkan tempat tidur dan perlengkapan pasien
3. Siapkan rekam medik dan rekam keperawatan
4. Terima pasien baru diruang rawat :
- Pindahkan pasien dari kursi roda / tempat tidur / kereta dorong /
inkubator ketempat tidur atau inkubator lainnya
- Lakukan wawancara dengan orang tua pasien dan membuat
rencana keperawatan
- Ukur tanda – tanda vital
- Cek data – data pasien
5. Lakukan tindakan yang diminta sprt: EKG
6. Hubungi bagian gizi
7. Hubungi / lapor pada dokter yang akan merawat/ dokter jaga
8. Tulis dibuku registrasi pasien masuk
UNIT TERKAIT 1. Pusat informasi
2. Rekam medik
3. Devisi keuangan/ kasir
4. Ruang rawat jalan / inap
5. Instalasi gizi
6. Pemeriksaan penunjang
ANAMNESA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA
PROSEDUR
TETAP 26 JUNI 2010

Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Anamnesa adalah wawancara dengan pasien atau keluarga tentang


keluhan yang dialami pasien oleh dokter
TUJUAN Untuk mengetahui keluhan pasien dan riwayat penyakitnya
KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien baru
PROSEDUR 1. Riwayat Kesehatan
b. Diagnosa medik
c. Penyakit yang pernah dialami
d. Riwayat alergi
e. Riwayat ketergantungan : obat-obatan, merokok, minuman
f. Riwayat penyakit keluarga
g. Alasan dirawat/keluhan utama

2. Pemeriksaan Fisik
a. kesadaran
b. keadaan umum
c. tanda-tanda vital
d. rambut dan kepala
e. kulit
f. kuku
g. mata
h. telinga
ANAMNESA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
2/2

PROSEDUR i. hidung
j. rongga mulut
k. leher
l. kardiorespiratori
m. mamae
n. abdomen
o. lengan dan tungkai
p. genetalia

UNIT TERKAIT Dokter dan seluruh perawat


PEMERIKSAAN FISIK OLEH DOKTER

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/3
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA
PROSEDUR
TETAP
26 JUNI 2018

Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan


atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu oleh dokter yang
bersangkutan
TUJUAN Memperoleh data yang berhubungan dengan keadaan pasien dalam
rangka menegakkan diagnosa ,tindakan pengobatan dan perawatan
KEBIJAKAN Dilakukan pada semua pasien baru
PROSEDUR 1. persiapan alat
a. Alat tulis
b. Buku catatan
c. Format pengkajian
d. Senter
e. Spatel lidah
f. Sarung tanggan
g. Reflek Hamer
h. Stetoskop
i. Tensi meter

2. persiapan pasien
 Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
 Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3. gorden dan sampiran dipasang
4. dokter melakukan anamnesa kemudian mulai memeriksa bagian
kepala ,leher pasien, selanjutnya memeriksa bagian mata, hidung,
telinga,dan kerongkongan
PEMERIKSAAN FISIK OLEH DOKTER

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
2/3

PROSEDUR 5. daerah mulut diperiksa dengan menggunakan spatel lidah


6. pasien dibantu oleh perawat/petugas, membuka bajunya untuk
memeriksa daerah dada dan punggung, bila pasien tidak sadar
atau kesadaran melemah. Bajunya di bukakan oleh
perawat/petugas setelah selesai baju pasien dipasangkan kembali
7. pakaian pasien bagian bawah diturunkan untuk pemerikasaan
daerah perut dan sekitarnya, bila dokter memerlukan pemerikasaan
dalam melalui vagina atau rectum. Perawat / Petugas memberikan
sarung tangan untuk dipakai dan vaselin sebagai pelicin, setelah
selesai pakaian pasien bawah dirapikan kembali
8. selanjutnya pemeriksaan dilakukan terhadap kedua tungkai pasien
dengan menggunakan reflek hamer
9. tekanan darah diukur bila perlu
10. setelah pemeriksaan selesai, pasien dirapikan
11. peralatan dibersihkan dan dikembalikan ketempat semula.
Perhatian :
 perawat harus menjelaskan pertanyaan dokter yang kurang di
mengerti oleh pasien
 hindarkan tindakan yang menyebabkan pasien merasa malu,
takut pada waktu pemeriksaan berlangsung.
PEMERIKSAAN FISIK OLEH DOKTER

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
3/3

PROSEDUR Langkah Pemeriksaan Fisik :


1. kesadaran......
2. keadaan umum......
3. tanda vital.....
4. rambut dan kepala.....
5. kulit.....
6. kuku......
7. mata.....
8. telinga..... pendengaran.......
9. hidung........
10. rangga mulut........ gigi dan geligi.... lidah.....
11. leher......
12. kardiorespiratori :
Respiratori
Batuk
Sirkulasi
13. mammae....
14. abdomen pinggang
bising usus.....
benjolan.....
nyeri.....
hernia.....
15. lengan dan tungkai
16. genetalia:
Wanita........
Pria...........
Anus........
UNIT TERKAIT Dokter dan Perawat
PENGUKURAN TEKANAN DARAH

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA
PROSEDUR 26 JUNI 2010
TETAP
Dr Resfaldi Putra

PENGERTIAN Mengukur desakan darah melalui permukaan dinding arteri berdasarkan


kembang kempisnya jantung
TUJUAN 1. Untuk mendeteksi sedini mungkin ketidaknormalan tekanan darah
agar dapat segera di antisipasi
2. Sebelum diukur pasien harus dalam keadan istirahat
KEBIJAKAN 1. Lokasi pengukuran tekanan darah tidak boleh dekat dengan daerah
pemasangan infus
2. Sebelum diukur pasien harus dalam keadaan istirahat
PROSEDUR a. Lihat kondisi pasien, pasien baru dan pemeriksaan rutin
b. Siapkan alat
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Catatan tekanan darah
c. Siapkan pasien
Pasien diberi penjelasan dan posisi diatur sesuai kebutuhan
d. Pelaksanaan
1. Lengan baju dibuka dan digulung
2. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa
karetnya berada disisi dalam lengan manset dipasang tidak
terlalau longgar
3. Pompa tensimeter dipasang
PENGUKURAN TEKANAN DARAH

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
2/2

PROSEDUR 4. Denyut nadi arteri brachialis diraba lalu stetoskop ditempatkan


pada daerah tersebut
5. Skrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka selanjutnya
balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air
raksa didalam gelas naik
6. Skrup balon dibuka perlahan lahan sehingga air raksa turun
perlahan lahan sambil memperhatikan turunnya air raksa
dengarkan bunyi denyutan pertam dan terakhir
7. Detak yang pertama disebut systole sebagai pembilang dan
tekanan diastole sebagai penyebut.
Contoh : Tekanan systole 120 mmHg, Tekanan diastole 80 mmHg.
Menulis : 120/80 mmHg
8. Manset dibuka kemudian pasien dan peralatan dirapihkan kembali
9. Hasil dicatat
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap dan rawat jalan
PENGUKURAN SUHU TUBUH

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

PROSEDUR 26 JUNI 2010


TETAP
Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Kegiatan mengukur suhu tubuh pasien dengan menggunakan termometer.


TUJUAN 1. Untuk mengetahui suhu badan pasien
2. Membantu menegakkan diagnosa
3. Mendeteksi sedini mungkin perubahan suhu tubuh yang merupakan
salah satu adanya infeksi / ketiak normal didalam tubuh dan untuk
menentukan tindakan perawatan
KEBIJAKAN 1. Pakailah thermometer sesuai penggunaannya seperti thermometer
untuk mulut, ketiak dan pelepasan ( anus )
2. Frekuensi pengukuran suhu badan pasien sesuai keadaan atau
kebutuhan
PROSEDUR A. Melihat kondisi pasien
B. Mempersiapkan alat :
1. Termometer bersih dalam tempatnya
2. Nierbeken
3. Tissue dalam tempatnya
4. Catatan suhu dan nadi
5. Mempersiapkan pasien :
a. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan
b. Menyiapkan lokasi untuk pemasangan thermometer (misal cara
membersihkan ketiak pasien sampai kering, untuk thermometer
axieller )
PENGUKURAN SUHU TUBUH

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
2/2

PROSEDUR C. Pelaksanaan
1. Termometer diperiksa apakah air raksa tepat pada angka nol
lalu ujung thermometer dijepitkan dengan bagian yang
mengandung air raksa tepat ditengah ketiak dan lengan pasien
diletakkan didada
2. Setelah thermometer diangkat dan dibaca hasilnya
3. Catat dalam buku
4. Air raksa diturunkan kembali sampai angka nol dan
thermometer dicelupkan kedalam botol larutan desinfektan,
kemudian dimasukkan kedalam botol air bersih, selanjutnya dilap
dengan tissue dan disimpan ditempatnya
i. Perawat cuci tangan
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap / jalan
MENGHITUNG DENYUT NADI
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Menghitung denyut nadi selama 1 menit


TUJUAN  Membantu menegakkan diagnosa
 Mengetahui keadaan umum pasien, khususnya pada pasien jantung
KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh perawat khususnya bagian Keperawatan
PROSEDUR DEFINISI DENYUT NADI
Denyut nadi adalah mengembang & mengempisnya pembuluh darah arteri
secara teratur akibat desakan darah ke dalam pembuluh darah arteri
sebagai hasil kontraksi ventrikel kiri
1. PERSIAPAN
 Jam tangan
 Buku catatan
 Alat tulis
2. LANGKAH-LANGKAH
 Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
 ,Meraba denyut nadi selama 15 detik dikalikan 4
 Bila nadi tidak teratur dihitung selama 1 menit
 Mengamati irama denyut nadi(teratur/tidak)
 Mengamati volume(keras/lemah)
 Mencatat jumlah denyut nadi di buku catatan
 Bila perlu mencatat volume dan iramanya
MENGHITUNG DENYUT NADI

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
2/2

PROSEDUR  Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan


 Membuat grafik/kurve pada status pasien dengan tepat dan benar
3. YANG HARUS DIPERHATIKAN
 sopan terhadap pasien (komunikasi)
 tidak tergesa-gesa
 menghitung dan mencatat dengan benar

UNIT TERKAIT Pelayanan medis


MENGHITUNG PERNAFASAN (RESPIRASI)
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Menghitung pernapasan pasien selama 1 menit


TUJUAN  membantu menegakan diagnosa
 mengetahui keadaan umum pasien
KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh perawat khususnya bagian Keperawatan
PROSEDUR DEFINISI PERNAFASAN
Pernapasan adalah mengembang / mengempisnya paru-paru secara
teratur akibat peristiwa udara berisikan zat asam(o2) ke dalam paru-paru /
keluranya udara yang berisi CO2 ,air&sisa-sisa oksidasi dari paru-paru
1. PERSIAPAN
 Jam tangan
 Buku catatan
 Bolpoin
 stetoskop
2. LANGKAH-LANGKAH
 Perawat cuci tangan
 Meletakan tangan seperti menghitung denyut nadi
 Menghitung pernafasan waktu inspirasi pada dada atau perut
selama 1 menit
 Pasien tidak di ajak bicara
 Mengamati kedalaman pernafasan
MENGHITUNG PERNAFASAN (RESPIRASI)
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR  Mengamati bunyi pernafasan, mencatat jumlah, kedalaman, irama


dan bunyi
 Mencuci tangan
3. YANG PERLU DIPERHATIKAN
 Sopan terhadap pasien (komunikasi)
 Teliti dan hati-hati
UNIT TERKAIT Pelayanan medis
MENGUKUR TINGGI BADAN
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur Rs THURSINA

PROSEDUR 26 JUNI 2010


TETAP

Dr. Resfaldi putra

PENGERTIAN Mengukur tinggi badan pasien dengan pengukur tinggi badan


TUJUAN  Untuk mengetahui tinggi badan pasien
 Membantu menegakkan diagnosa
KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RS Bunda Margonda
khususnya departemen Keperawatan
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
 Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
 Menyediakan alat pengukur tinggi badan atau sentimeter dan
penggaris segitiga siku-siku
 Alat tulis
2. LANGKAH-LANGKAH
 Pada pasien yang bisa berdiri
a. memakai alat pengukur khusus dengan cara pasien
dipersilahkan melepas alat pengukur,pandangan lurus kedepan
b. merapatkan alat pengukur pada kepala kemudian perawat
membaca skalalya
3. YANG HARUS DIPERHATIKAN
 Teliti
 Sopan
 sabat
UNIT TERKAIT Pelayanan medis
MENIMBANG BERAT BADAN PASIEN ANAK DAN
BAYI
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

PROSEDUR
TETAP 26 JUNI 2010
Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Menimbang berat badan pasien dengan menggunakan timbangan badan


TUJUAN 1. Untuk mengetahui berat badan pasien
2. Untuk mengetahui naik / turunnya berat badan pasien
3. Untuk membantu menentukan diagnosa
4. Untuk menentukan dosis pengobatan,diet,dll
KEBIJAKAN Dilakukan pada setiap pasien rawat jalan dan rawat inap yang
membutuhkan
PROSEDUR Persiapan alat
a. Timbangan manual untuk dewasa
b. Alat tulis/pulpen
c. Meja untuk tempat timbangan bayi
d. Alas untuk timbangan bayi
Persiapan pasien
a. Pada pasien anak, pasien diberitahukan supaya tas,sepatu,/sandal
dilepas
b. Pada bayi, bedongan/selimut dibuka
MENIMBANG BERAT BADAN PASIEN ANAK DAN
BAYI
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR cara kerja


1. Timbangan untuk bayi dipersiapkan dengan diletakkan diatas meja
dengan posisi timbangan siap pakai
2. Timbangan untuk anak diletakkan dilantai dengan posisi timbangan
siap pakai.
3. Untuk pasien bayi, aturlah posisi bayi tidur / duduk (pada bayi yang
sudah duduk)
4. Pada anak aturlah posisinya untuk berdiri diatas timbangan agar
berdiri tegak.
5. Bacalah angka pada petunjuk jarum yang tepat, kemudian tulislah
hasilnya pada buku / status pasien
UNIT TERKAIT Rawat jalan, rawat inap
PEMASANGAN INFUS

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

26 JUNI 2010

PROSEDUR
TETAP Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Memasukkan cairan / zat makanan / obat-obatan dalam jumlah tertentu


melalui vena secara terus menerus dalam jangka waktu yang agak lama
TUJUAN a. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta pemberian obat yang
diperlukan oleh tubuh
b. Memberi zat makanan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh
makan minum melalui mulut
KEBIJAKAN 1. Pemberian infuse harus sesuai indikasi dan berdasarkan “standing
order” dokter
2. Bekerja dengan tehnik aseptic
PROSEDUR a. Lihat kondisi pasien
b. Lihat keperluan pasien dalam terapi
c. Siapkan alat :
1. Standar infuse
2. Cairan yang diberikan
3. Infus set
4. Abbocath sesuai ukuran
5. Kapas
6. Alkohol 70 %
7. Kassa steril
8. Gunting
9. Plester
10. Baki dan pengalas
11. nierbeken (bengkok)
PEMASANGAN INFUS
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR 12. Tourniquet


d. Pelaksanaan pemasangan infuse
1. Beri penjelasan kepada pasien & keluarga
2. Siapkan area yang akan di infuse
3. Periksa ulang cairan yang akan diberikan, catat nama obat yang
dimasukkan pada flabot/botol
4. Masukkan selang infuse kedalam flabot botol dan keluarkan
udara dari selang infuse
5. Tentukan vena yang akan ditusuk
6. Pasang pengalas
7. Pasang tourniquet dibagian atas daerah yang akan ditusuk
8. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5 – 10 cm
9. Tusukan jarum infuse / abbocath pada vena yang telah
ditentukan
10. Hubungkan dengan selang infuse dan atur tetesan infuse sesuai
“ Standing Order “ dokter
11. Catat dalam daftar infus dan tindakan keperawatan
e. Perlu diperhatikan
1. Reaksi pasien
2. Infus: tetesan, jenis cairan
3. Tanggal kadaluarsa cairan infuse
4. Bekerja dengan tehnik aseptik
UNIT TERKAIT - Instalasi farmasi
- Ruang rawat inap/jalan
PROSEDUR MENCABUT INFUS
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA
PROSEDUR
26 JUNI 2010
TETAP

Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Menghentikan pemberian cairan / obat langsung ke dalam pembuluh darah


vena dengan melepas infus
TUJUAN Mencegah terjadinya plebitis
Memberi rasa nyaman / kebebasan dalam ruang gerak dan aktifitas pasien

KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang sudah tidak membutuhkan cairan lagi
PROSEDUR Persiapan alat
Kapas alkohol
Plester / mikropore
Kassa steril
Nierbeken / bengkok
Persiapan pasien
Pasang alas perlak dibawah tangan yang terpasang infus
Infus diklem
Plester dilepas, kemudian setelah terbuka jarum infus dibuka
Bekas tusukan langsung ditekan dengan kapas alkohol, kemudian
ditutup dengan kassa steril dan diplester.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, Rawat jalan
PASIEN KONSULTASI

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/1
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

PROSEDUR 26 JUNI 2010


TETAP
Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Melakukan konsultasi pasien dengan unit lain


TUJUAN Memperlancar kegiatan pemeriksaan pasien, untuk menunjang
pengobatan / penyembuhan pasien
KEBIJAKAN Pasien tidak boleh dibawa kecuali ada pemeriksaan khusus
PROSEDUR a. Formulir konsultasi ditulis oleh dokter yang merawat
b. Tulis pada rekam medik pasien konsul
c. Tulis dipapan acara
d. Beri penjelasan pada pasien / keluarga
e. Kirim formulir konsultasi / hubungi lewat telepon
f. Siapkan rekam medik dan data-data penunjang
g. Siapkan pasien, alat dan lingkungan
h. Dampingi pasien selama pemeriksaan
i. Dokter menulis jawaban pada formulir konsultasi
j. Catat hasil konsultasi pada buku visite dan rekam keperawatan
k. Laporkan hasil konsultasi
l. Laksanakan hasil konsultasi
m. Tulis pada rekam keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Ruang rawat inap
2. Ruang rawat jalan
3. Unit yang terkait
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/1
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

PROSEDUR 26 JUNI 2010


TETAP
Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Menyampaikan pesan kepada seseorang / orang lain dengan baik dan
benar dengan penuh perhatian
TUJUAN Menghindari kasalahpahaman dalam penyampaian pesan kepada
seseorang / orang lain dengan baik dan benar dengan penuh perhatian
KEBIJAKAN Pasien tidak boleh dibawa kecuali ada pemeriksaan khusus
PROSEDUR A. Persiapan
1. Ciptakan situasi lingkungan yang nyaman
2. Siapkan diri untuk dapat berkomunikasi dengan baik
B. Pelaksanaan
1. Tampilkan sikap simpatik dan empatik
2. Perkenalkan diri dan beri salam
3. Beri sapaan pada pasien dengan menyebut nama pasien
4. Komunikasi yang efektif harus memuat pesan yang :
- Jelas
- Singkat
- Logis dan manusiawi
- Menarik
- Mengandung kenyataan
- Mudah dimengerti
5. Bicara dengan gaya mengajak bukan menyuruh
6. Dengarkan segala keluhan pasien
7. Sampaikan informasi secara lengkap dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti pasien
8. Catat respon pasien
9. Catat hasil komunikasi
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap / jalan
MENDAMPINGI DOKTER VISITE

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/1
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr.Resfaldi Putra

PENGERTIAN Mendampingi dokter pada waktu mengunjungi pasien


TUJUAN 1. Memperlancar kegiatan pemerikasaan visite, pemeriksaan penunjang
untuk program pengobatan / penyembuhan pasien
2. Memberi rasa tenang pada pasien
KEBIJAKAN 1. Sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan harus cuci tangan
2. Waktu visite dokter sesuai keadaan
PROSEDUR 1. Dokter menemui kepala ruang rawat / penanggung jawab shift ruangan
2. Menyiapkan rekam medik dan data penunjang
3. Menyiapkan pasien, alat – alat dan lingkungan
4. Dokter memeriksa pasien
5. Perawat mendampingi pasien selama pemeriksaan
6. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan
7. Menulis rencana medik dalam buku visite, rekam keperawatan di status
pasien
8. Melaksanakan program dokter, mendiskusikan keadaan pasien untuk
berkolaborasi
9. Memanggil orang tua / keluarga untuk berbicara dengan dokter
mengenai kondisi pasien saat ini
UNIT TERKAIT Ruang rawat jalan / inap
PROSEDUR TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN
PERAWAT DARI UNIT LAIN
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA
PROSEDUR
26 JUNI 2010
TETAP

Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Timbang terima pasien dari perawat yang bertugas di perawatan kepada
perawat di unit lain ketika pasien akan dipindahkan.
TUJUAN Mempermudah dalam memberikan asuhan keperawatan secara
berkesinambungan.
KEBIJAKAN 1. Pasien telah diijinkan oleh dokter yang merawat dan disetujui oleh
dokter yang merawat di unit perawatan selanjutnya.
2. Perawat wajib membuat catatan resume selama pasien dirawat sesuai
dengan formulir yang ada disertai tandangan dan nama jelas perawat.
3. Perawat menjelaskan segala permasalahan untuk ditindaklanjuti di unit
perawatan lain.
PROSEDUR TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN
PERAWAT DARI UNIT LAIN
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR Perawat yang merawat pasien menyampaikan masalah-masalah


keperawatan dan medis kepada perawat dari unit perawatan lain , meliputi:
1) Keadaan umum pasien.
2) Keadaan kardiovaskuler dan status neurlogis pasien.
3) Hasil observasi monitoring hemadinamik serta status temperatur
tubuh.
4) Status reprirasi, bersihan jalan napas, penggunaan jalan napas
buatan (tracheostomi), penggunaan oksigen.
5) Penggunaan obat-obatan dan program penggunaan selanjutnya,
serta jenis pemeriksaan yang harus ditindaklanjuti.
6) Penggunaan alat-alat invasive dan waktu pemasangan.
Masalah-masalah keperawatan dan medis yang ditemukan selama
bertugas dan perkembangan pasien.
a. Masalah-masalah keperawatan dan medis yang ditemukan selama
dirawat dan rencana tindakan keperawatan selanjutnya.
b. Menyertakan obat-obat yang masih dipergunakan (jika pasien masih
memiliki).
c. Meminta perawat dari unit perawatan lain untuk menandatangani
resume yang telah dibuat.
UNIT TERKAIT Buku Panduan Implementasi modal praktek keperawatan professional di
rumah sakit.
PROSEDUR TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN
SHIF SEBELUM DAN SESUDAH DINAS
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA
PROSEDUR
26 JUNI 2010
TETAP

Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Timbang terima pasien dari shif sebelumnya dengan shif yang jaga berikut.
TUJUAN Mempermudah dalam memberikan asuhan keperawatan secara
berkesinambungan.
KEBIJAKAN Setiap pergantian tugas harus melakukan timbang terima pasien.
PROSEDUR a. Karu Perawat membagi tugas kepada anggota team.
b. Melakukan timbang terima harus berada disamping tempat tidur
pasien, dan diikuti oleh seluruh perawat yang bertugas pada saat itu.
c. Karu menerima laporan.
d. Perawat yang bertugas saat itu menyampaikan perkembangan pasien
dan permasalahan pasien serta tindakan-tindakan yang telah dilakukan
selama bertugas, meliputi:
1) Keadaan umum pasien.
2) Keadaan kardiovaskuler dan status neurlogis pasien, termasuk
rangsang motorik dan sensorik.
3) Hasil observasi monitoring vital sign.
4) Status reprirasi, penggunaan alat bantu napas, serta alat
penunjang lain.
5) Penggunaan obat-obatan dan program penggunaan selanjutnya.
6) Status kebersihan jalan napas.
PROSEDUR TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN
SHIF SEBELUM DAN SESUDAH DINAS
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR 7) Penggunaan alat-alat medis dan waktu pemasangan


8) Hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya.
9) Masalah-masalah keperawatan dan medis yang ditemukan selama
bertugas dan perkembangan pasien.
e. Mendiskusikan dengan petugas terdahulu bila menemukan masalah-
masalah baru pada saat serah terima.
f. Mencatat masalah-masalah keperawatan dan medis yang ditemukan
serta rencana tindakan selanjutnya.
g. Membaca laporan kegiatan dan catatan perkembangan pasien.

UNIT TERKAIT Buku pedoman implementasi modal praktek keperawatan profesional di


rumah sakit.
MENCUCI TANGAN
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan untuk membersihkan tangan


TUJUAN Mencegah penyebaran mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi
silang
KEBIJAKAN Mengacu pada kebijakan pedoman pengendalian infeksi nasokomial
PROSEDUR Cara biasa
1. Menggulung lengan baju sampai diatas siku
2. Semua perhiasan dilepas ( jam, cincin, gelang )
3. Basahi kedua tangan dan kedua lengan bawah secara keseluruhan
4. Gunakan sabun / cair sampai menghasilkan busa
5. Gosokkan kedua telapak tangan
6. Telapak tangan kanan diatas punggung telapak kiri, telapak kiri
diatas punggung telapak tangan kanan
7. Jari-jari kedua telapak tangan saling menjalin
8. Balikkan jari-jari telapak tangan secara berlawanan dengan kedua
jari saling berpautan satu sama lain
9. Tangan kanan menggenggam ibu jari kiri sambil diputar dan
digosok, begitu sebaliknya
10. Jari-jari tangan kanan digenggam oleh telapak tangan kiri kemudian
diputar digosok kedepan kebelakang, begitu sebaliknya
11. Bilas dan keringkan tangan dan kedua lengan keseluruhan
UNIT TERKAIT Semua petugas kesehatan yang bekerja dirumah sakit
PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/8
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

26 JUNI 2010

PROSEDUR
TETAP Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Tindakan membantu dan menjaga kebesihan agar pasien tetap bersih
TUJUAN 1. Membersihkan penderita dari kotoran – kotoran yang melekat pada
kulit
2. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan penderita terutama kulit
3. Memberikan perasaan nyaman dan segar pada pasien
4. Melancarkan peredaran darah
KEBIJAKAN 1. dilakukan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh mandi sendiri
2. dilakukan 2x sehari, pada pagi hari dan sore hari
PENGKAJIAN 1. mengecek dari catatan rencana perawatan, akan hal-hal yang
berhubungan dengan kemampuan partisipasi pasien pada prosedur
yang akan dijalankan seperti diagnosa, mobilisasi, rencana-rencana
spesifik / khusus tentang hygiene.
2. mengkaji pasien untuk menentukan apakah perlu mendapatkan
prioritas lain yang lebih penting dari pada hygiene. Misalnya:
memberikan kesempatan eliminasi , memberikan istirahat karena
pernafasan yang kurang baik atau dalam keadaan kesakitan.
3. mengkaji apakah kebutuhan akan peralatan khusus sudah
tersedia/belum. Misalnya : sudah tersedia sabun , pasta gigi, sikat gigi,
baju ganti dll.
PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
2/8

PERENCANAAN persiapan peralatan


1. 2 (dua) Waskom stainless besar, 1 untuk Waskom bilas bersih dan 1
untuk Waskom bilas kotor
2. 1 (satu) buah handuk :
3. 2 (dua) buah waslap 1 untuk muka dan bagian atas, 1 untuk bagian
bawah
4. 1 ( satu ) set alat tenun
5. 1 schort untuk memandikan
6. 1 set pakaian pasien
7. 1 set alat untuk menggosok gigi
8. 1 standar untuk tempat Waskom mandi atau meja makan pasien
9. Sabun, sisir, dan baju pasien (bila pasien belum membawa sabun
perawat dapat memberikan sabun dari RS ).
10. Tempat linen kotor
11. Sarung tangan bersih
12. Urinal/ pispot
13. Botol berisi air pembilas
14. Siapkan peralatan tambahan sesuai kebutuhan
15. Letakkan semua peralatan dibagian kanan tampat tidur pasien , sejajar
dengan bagian terbuka atas
16. Mencuci tangan
PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
3/8

PELAKSANAAN 1. memberi salam dan mengidentifikasi pasien


2. perawat memberi tahu pasien/ keluarganya tentang apa yang akan
dilakukan
3. tirai untuk tempat tidur ditutup, semua proses memandikan perhatikan
privacy pasien dan jangan membuat pasien merasa malu serta jangan
sampai pasien kedinginan dan kelelahan
4. meninggikan posisi tempat tidur untuk kenyamanan kerja perawat
5. jika pasien menggunakan pogas tempat tidur , turunkan pagar tempat
tidur/cek terlebih dahulu
6. mengangkat bantal , dan letakkan dikursi, tinggalkan bantal untuk
kepala saja, selimut tebal diangkat dan dilipat serta diletakkan dikursi.
7. pasien ditawarkan untuk buang air kecil atau besar, jika ya, lakukan
sesuai dengan cara pemberian urinal dan pispot
8. perawat mengisi ¾ bagian dari Waskom dengan air hangat dan
letakkan diatas standar Waskom atau meja makan pasien
9. pindahkan pasien kedekat perawat
10. memberi posisi tidur supine/ terlentang, fowler atau semifowler sesuai
kondisi pasien
11. pasien ditawarkan untuk sikat gigi
12. mencuci muka dan leher
a. handuk dibentangkan melintang dibawah kepala atau diletakkan
didada melingkar sampai bawah telinga
b. muka dan telinga dibasahi kalau perlu disabun (tergantung
keinginan pasien) kemudian dibilas dan dikeringkan. Sebelumnya
menanyakan kepada pasien apakah muka pasien akan diberi
sabun atau tidak
PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
4/8

PELAKSANAAN c. bagi pasien yang dapat melakukan sendiri tawarkan kepada


pasien untuk melakukan sendiri, perawat membantu membilas di
Waskom dan memberikan kepada pasien
d. mencuci mata pasien , lakukan bagian inner
e. mencuci dan membilas mata kiri kemudian membalik waslap untuk
mencuci mata kanan
f. leher bagian depan dan samping dibasahi, disabun dan dikeringkan
13. mencuci lengan
a. membuka baju pasien bagian atas
b. selimut putih dipergunakan untuk menutup badan hingga perut.
Handuk atas diletakkan dibawah lengan yang dekat dengan
perawat,handuk bawah diletakkan dibawah lengan yang dekat
dengan perawat, handuk bawah diletakkan dibawah lengan yang
jauh dengan perawat.
c. Lengan dari jari- jari sampai ketiak dibasahi , disabun, dibilas dan
dikeringkan , dimulai dari lengan yang jauh dari perawat, kemudian
pindah kelengan yang dekat dengan perawat
14. mencuci dada dan perut
a. kedua tangan diletakkan keatas , disisi kepala
b. selimut putih diturunkan hingga menutupi genitalia dan kaki
c. handuk atas dibentangkan disisi yang dekat dengan perawat,
handuk dibawah dibentangkan disisi yang jauh dari perawat
dada dan perut pasien dibasahi, disabun,dibilas dan dikeringkan
PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
5/8

PELAKSANAAN 15. mencuci punggung sampai dengan pinggang


a. handuk bawah dibentangkan menutupi bagian depan pasien
b. pasien dimiringkan membelakangi perawat sambil memegang hek
tempat tidur , sehingga seluruh punggung yang akan dibersihkan
akan dapat terjangkau
c. handuk atas dibentangkan memanjang dibawah punggung
d. leher bagian belakang dan punggung dibasahi, disabun, dibilas dan
dikeringkan
e. Pada pasien potensial terjadi decubitus, punggung digosok dengan
Vaseline/ minyak kelapa terutama pada bagian-bagian yang
menonjol
f. pasien ditelentangkan kembali dan pakaian bagian atas dikenakan
dengan rapi
16. mencuci paha atas dan kaki
a. handuk atas dibentangkan menutupi genitalia
b. selimut putih diangkat
c. pakaian bawah ditinggalkan
d. handuk bawah dibentangkan , memanjang kebawah kedua kaki
e. kedua lutut ditekuk dan kaki agak direnggangkan
f. kaki mulai dari pangkal paha sampai jari- jari kaki dan telapak kaki
dibasahi, disabuni , dibilas dan dikeringkan dengan handuk bawah.
Diawali dari kaki yang jauh dari perawat, kemudian kekaki yang
dekat dengan perawat. Keringkan mulai dari paha kearah jari- jari
kaki
PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
6/8

PELAKSANAAN 17. mengganti air, jika sudah kotor


18. mencuci bagian bawah
a. handuk atas dibentangkan menutupi bagian adepan
b. Handuk bawah dibentangkan melintang dibawah bokong pasien
c. Jika pasien mampu melakukan sendiri, tawarkan pasien untuk
melakukan sendiri, perawat membantu menyediakan waslap dan
membilas
d. Bagi pasien yang tidak mampu melakukan sendiri, maka perawat
melakukan dengan cara kedua paha agar direnggangkan.
Genetalia dan lipat paha dibasahi, disabun, dibilas dan dikeringkan
dari depan kebelakang. (pada pasien pria perhatikan kebersihan
daerah orifisium urethra, lipatan antara penis scrotum harus kering;
pada pasien wanita vulva harus dibuka, bila sangat kotor lakukan
vulva hygiene)
e. Pasien dimiringklan membelakangi perawat, dengan posisi handuk
tetap. Bokong, lipatan bokong dan rectum dibasahi, disabun, dibilas
dan dikeringkan dengan handuk. Arah pembersihan anus harus
kearah pinggang
f. Pasien ditelentangkan kembali dan dikenakan pakaian bagian
bawah dengan rapih
PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
7/8

PELAKSANAAN 19. menyelesaikan


a. Air bekas memandikan dibuang ke kloset
b. Perawat mencuci tangan
c. Handuk dan alat tenun kotor disingkirkan dan dimasukkan kedalam
trolley atau kantong linen kotor
d. Bila pasien tidak dapat menyisir rambutnya sendiri, bantu pasien
menyisir rambut
e. Ganti alat tenun dan pasang kembali selimut
f. Berikan posisi tidur yang nyaman dan aman bagi pasien
g. Perawat mencuci tangan
h. Setelah melakukan tindakan perawat mengembalikan semua
peralatan ke janitor/spoelhok
i. Trolley/ kantong linen kotor, dibawa keluar keruang linen kotor
j. Waskom mandi, urinal, pispot diletakkan ketempat semula
PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
8/8

EVALUASI Evaluasi menggunakan criteria sebagai berikut :


1. kelelahan
2. Rasa nyaman yang bersih
DOKUMENTASI 1. Mencatat apa yang dilakukan pada lembaran perencanaan
2. Mencatat kemampuan partisipasi pasien pada catatan perawatan
3. Mencatat informasi-informasi yang diperoleh selama proses
berlangsung
4. Mencatat pemakaian peralatan RS pada catatan pemakaian :
a. Selama melakukan tindakan perhatikan keadaan umum pasien,
jangan sampai kedinginan atau kelelahan
b. Membilas minimum 2 kali
c. Menjaga rasa malu pasien, jangan membuka pakaian pasien
sekaligus
d. Memperhatikan kelainan-kelainan yang ada (lecet, kemerahan) dan
melaporkan kepada penanggung jawab shift
e. Luka operasi jangan sampai kena air
UNIT TERKAIT Semua unit rawat inap
MEMBANTU PASIEN UNTUK SIKAT GIGI
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

26 juni 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Membantu pasien untuk membersihkan gigi agar pasien merasa nyaman
TUJUAN  Menjaga kebersihan gigi dan mulut
 Menghindari bau mulut
 Menghindari infeksi mulut
KEBIJAKAN  Membantu pasien untuk sikat gigi sehari-hari atau sehabis makan
 Dilakukan pada pasien yang tidak dapat melakukan sendiri
PROSEDUR Pengkajian
1. Mengecek dari catatan rencana keperawatan, akan hal-hal yang
berhubungan dengan kemampuan partisipasi, seperti : diagnosa,
mobilitas, rencana rencana spesifik / khusus tentang hygiene
2. Mengkaji pasien untuk menentukan apakah perlu mendapatkan prioritas
lain yang lebih penting misalnya : memberi kesempatan eliminasi,
memberikan istirahat karena pernafasan yang kurang baik atau dalam
keadaan kesakitan.
Perencanaan
1. Persiapan peralatan
a. Sikat gigi
b. Pasta gigi
c. Gelas kumur
d. Kom kumur
e. Handuk atas
f. Sedotan k/p
g. Sarung tangan bersih
2. Mencuci tangan
MEMBANTU PASIEN UNTUK SIKAT GIGI
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR Cara kerja


1. Memberi salam dan mengidentifikasi pasien
2. Perawat memberitahukan pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan
3. Gorden ditutup
4. Meninggikan posisi tempat tidur untuk kenyamanan kerja perawat
5. Pindahkan posisi pasien kesisi tempat tidur yang dekat dengan
peralatan
6. Memberi posisi tidur supine/terlentang, fowler atau semifowler sesuai
kondisi pasien
7. Letakkan handuk dibawah dagu pasien
8. Memakai sarung tangan
9. Basahi sikat gigi dengan air
10. Letakkan pasta gigi pada sikat gigi
11. Beri pasien untuk menyikat gigi, bagi pasien yang tidak dapat
melakukan sendiri, perawat membantu menyikat gigi dan berikan
pasien mengeluarkan air bekas sikat gigi ke kom kumur
12. Beri pasien kumur kumur
13. Mengelap mulut pasien dengan handuk. Bagi pasien yang dapat
melakukan sendiri, biarkan pasien melakukannya sendiri
14. Mencuci peralatan
a. Membilas sikat gigi, gelas dan kom kumur dengan air mengalir
b. Keringkan dengan menggunakan tissue/ lap
c. Melepas sarung tangan
15. Mencuci tangan
16. Mengembalikan peralatan sikat gigi ketempat semula
17. Merapihkan pasien dan memberi posisi yang nyaman
18. Menurunkan tinggi tempat tidur
UNIT TERKAIT Semua unit keperawatan
MENCUCI RAMBUT
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA
PROSEDUR
TETAP 26 juni 2010

Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Menghilangkan kotoran rambut dari kulit kepala dengan menggunakan


sabun atau sampo
TUJUAN  Memberikan perasaan senang dan segar pada pasien
 Rambut tetap bersih, rapi dan terpelihara
KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RS Thursina khususnya
departemen Keperawatan
PROSEDUR 1. PERSIAPAN ALAT
a. Handuk kecil
b. Sisir
c. Karet pengikat/kalau perlu
d. Sampo
2. LANGKAH-LANGKAH
a. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Menganjurkan untuk duduk bila memungkinkan
c. Meletakkan handuk kecil diatas bahu atau dibawah kepala
d. Rambut dibagi dua dan disisisr sedikit-sedikit dari ujung ke pangkal
e. Setelah licin dijalin dan diikat bila rambut panjang
f. Mengumpulkan rambut yang rontok dan dibungkus dengan kertas
g. Membereskan alat alat
h. Mencuci tangan
MENCUCI RAMBUT
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR 3. SIKAP/ YANG HARUS DIPERHATIKAN


a. Ramah
b. Sopan
c. Hormat
d. Busng sir di ember bila hanpir penuh
e. Bekerja harus telit agar sekitarnya tetap bersih
f. Bila pakaian kotor / basah harus segera diganti
UNIT TERKAIT Pelayanan Medis
MENYISIR RAMBUT
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

26 juni 2010

Dr.Resfaldi Putra

PENGERTIAN Merapikan rambut agar rambut tetap bersih, rapi dan terpelihara dengan
menggunakan sisir
TUJUAN  Supaya rambut tetap bersih
 Memberikan rasa nyaman
 Menjaga kerapian
KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RS Bunda Margonda
khususnya departemen Keperawatan
PROSEDUR 1. PERSIAPAN ALAT – ALAT
 Handuk kecil
 Sisir
 Karet pengikat bila perlu
 Minyak rambut
2. LANGKAH – LANGKAH
 Memberitahu pasiententang apa yang akan dilakukan
 Menganjurkan untuk duduk bila memungkinkan
 Meletakkan handuk kecil diatas bahu atau dibawah kepala
 Rambut dibagi dua dan disisisr sedikit-sedikit dari ujung ke pangkal
 Setelah licin dijalin dan diikat bila rambut panjang
 Mengumpulkan rambut yang rontok dan dibungkus dengan kertas
 Membereskan alat-alat
 Mencuci tangan
MENYISIR RAMBUT
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR 3. YANG HARUS HIPERHATIKAN


 Sopan terhadap pasien
 Bekerja dengan hati-hati sehingga tidak melelahkan dan menyakiti
pasien
 Bila rambut kusut beri minyak dahulu dengan persetujuan pasien
UNIT TERKAIT Pelayanan Medis
MENGGUNTING KUKU
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

26 juni 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Adalah memotong kuku pasien degan gunting agar bersih dan terpelihara
TUJUAN  Membersihkan kuku
 Membersihkan kuku dari kotoran
 Mencegah agar tidak terjadi infeksi
KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RS Bunda Margonda
khususnya departemen Keperawatan
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT-ALAT
 Handuk
 Gunting kuku
 Piala ginjal
 Air hangat kalau perlu
 Sabun
 Sikat kuku
B. PERSIAPAN PASIEN
Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
C. LANGKAH-LANGKAH
 Perawat cuci tangan
 Meletakkan handuk dan piala ginjal dibawah tangan atau kaki
 Menggunting kuku jari tangan bundar jari kaki lurus
 Kuku yang keras direndam air hangat
 Membersihkan kuku : pinggir kuku yang hitam dan kotor
dibersihkan dengan air sabun/air bersih
 Membersihkanalat-alat yang dipakai
MENGGUNTING KUKU
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR D. YANG PERLU DIPERHATIKAN


 Hati-hati
 Tidak melukai kuku pasien
UNIT TERKAIT Pelayanan Medik
PENGGANTIAN ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT
TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/3
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA
PROSEDUR
TETAP
26 JUNI 2010

Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Mengganti alat tenun pada waktu tertentu khususnya selama pasien masih
dirawat / bedrest
TUJUAN 1. Memberikan rasa nyaman dan senang pada pasien
2. Mencegah decubitus dan infeksi
3. Supaya alat-alat tenun tetap bersih dan terpelihara
KEBIJAKAN - Alat tenun disusun menurut urutan pemasanagn
- Respon pasien pada waktu memiringkan
PROSEDUR Persediaan
1. Alat tenun bersih yang diperlukan disusun menurut
urutan/sistematika pemasangan
2. Tempat untuk kain kotor
3. Pasien diberi penjelasan
Tata laksana
1. Beri penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Dekatkan kursi/bangku ketempat tidur
3. Siapkan peralatan ketempat tidur yang akan dibersihkan
4. Angkat selimut tebal dan simpan dalam tempat alat tenun yang
kotor
5. Letakkan selimut tebal dan bantal yang tidak diperlukan diatas kursi
atau bangku
PENGGANTIAN ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT
TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/3

PROSEDUR 6. Letakan ala-alat tenun yang terlipat dibawah kasur, dimulai dari letak
dimana posisi perawat berdiri
7. Miringkan pasien kearah yang berlawanan dengan perawat yang
rapihkan tempat tidur
8. Semua alat tenun kotor digulung sampai dibawah sisi pasien
9. Bersihkan tempat tidur dengan lap
10. Letakkan sprei besar bersih diatas tempat tidur dan sebagian
digulung sampai bawah sisi pasien
11. Pasang perlak dan sprei kecil kemudian gulung sampai ketengah
12. Rapihkan alat - alat tenun yang sudah terpasang dan pada setiap
ujung 45 derajat dan dimasukkan dibawah kasur (dahulukan bagian
kepala kemudian bagian kaki )
13. Miringkan pasien kesisi lain
14. Alat tenun yang kotor digulung dan simpan dalam tempat alat tenun
yang kotor
15. Bentangkan alat tenun yang bersih dan rapihkan seperti point 9
16. Kembalikan posisi pasien dalam keadaan terlentang
17. Lepaskan sarung bantal yang kotor dan ganti dengan sarung bantal
yang bersih
18. Letakkan bantal pada kepala pasien
19. Pasang selimut tebal masukkan bagian bawah kasur dengan
membuat sudut 45 derajat kemudian selimut ditarik ke dada pasien
PENGGANTIAN ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT
TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
3/3

PROSEDUR 20. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan


21. Cuci tangan
22. Rapihkan alat kotor dan peralatan lainnya
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap
Ruang rawat jalan
UGD
PROSEDUR MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP

Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Menyiapkan tempat tidur khusus agar segera siap pakai.


TUJUAN - Memudahkan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan.
- Memberi rasa aman dan nyaman.
KEBIJAKAN Digunakan untuk pasien-pasien yag akan segera masuk keperawatan.
PROSEDUR Persiapkan alat:
1. Tempat tidur khusus
2. Kasur dan bantal
3. Alat-alat tenun untuk memudahkan cara bekerja, maka alat-alat tenun
harus dlipat dan disusun menurut urutan pemakaian.
4. Alat kasur atau sarung kasur.
5. Perlak
6. Steek laken
7. Laken
8. Perlak dan pengalas kepala
9. Selimut
10. Sarung bantal.
UNIT TERKAIT Bagian Logistic, perawat, dan laundry
MENOLONG PASIEN MENGGUNAKAN PISPOT
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

26 JUNI 2010
PROSEDUR
TETAP
Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Membantu pasien menggunakan pispot di tempat tidur yang diletakkan


pada bawah bokong
TUJUAN Membantu pasien dalam menggunakan pispot, urinal secara hygiene
sesuai kebutuhan dan kondisi
KEBIJAKAN 2. Dilakukan pada pasien yang mobilisasi tirah
3. Siapkan pispot kamar/ didekat pasien
PROSEDUR 2. Persiapan peralatan
a. Pispot
b. Tissue
c. Air bersih dalam botol
d. Sabun mandi
e. Satu handuk
f. Kalau perlu 1 waslap
g. Sarung tangan
h. Kalau perlu kom berisi air
i. Trolley
3. Pelaksanaan
a. mencuci tangan
b. mengidentifikasi pasien
c. memberi tahu dan menjelaskan pada prosedur yang akan
dijalankan.
d. Menutup gorden
e. Menaikkan posisi tempat tidur
f. Dekatkan pispot, tissue, air untuk membilas dan tempat sampah
MENOLONG PASIEN MENGGUNAKAN PISPOT
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR g. Lepaskan pakaian bagian bawah pasien dan menutup bagian


bawah dengan selimut
h. Pasang pispot
Pasien dalam posisi recumbent , tangan kiri perawat menyanggah
pada bagian lumba sacral pasien, sementara itu pasien dianjurkan
untuk mengangkat bokong, tangan kanan perawat mendorong
pispot sampai terletak dibawah bokong pasien
i. Perawat dapat meninggalkan pasien bila kondisi memungkinkan
j. Bila pasien memanggil segera datang
k. Memakai sarung tangan
l. Membersihkan daerah genetalia
m. Faeces/ urine dibuang di kloset
n. Pispot dibersihkan
o. Pispot dikembalikan ketempat semula
p. Lepaskan sarung tangan
q. Perawat mencuci tangan
r. Setelah melakukam pencatatan, peralatan lainnya dikembalikan
ketempat semula
s. Mencuci tangan kembali
4. Hal hal yang harus diperhatikan
- Perhatikan privacy pasien
- Untuk kenyamanan pasien dan efisiensi beri posisi yang paling
nyaman
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap
MENOLONG PASIEN MENGGUNAKAN URINAL
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

PROSEDUR
TETAP

Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Membantu pasien BAK ditempat tidur


TUJUAN Agar pasien ditempat tidur dengan aman dan nyaman
KEBIJAKAN 1. Dilakukan pada pasien yang bedrest
2. Dilakukan pada pasien laki – laki
3. Prosedur ini khusus untuk pasien laki – laki
PROSEDUR a. Persiapan
1. Urinal
2. Tissue rol
3. Tempat sampah
b. Pelaksanaan
1. Dekatkan urinal, tissue dan tempat sampah
2. Pada pasien yang mampu berdiri, bantu pasien untuk berdiri
3. Jika pasien sudah berdiri dengan nyaman berdiri, lepaskan /
turunkan pakaian bawah lalu pasang urinal
4. Pada pasien yang tidak mampu berdiri, lepaskan pakaian bawah
5. Pasang urinal dengan cara :
b) Pasien memiringkan badan sambil berpegangan pada hek,
berikan urinal kepada pasien untuk dipasang sendiri
c) Pasien memiringkan badan sambil berpegangan pada hek,
perawat memasang urinal
d) Jika tidak ada kontraindikasi, naikkan posisi bagian kepala
tempat tidur, semi atau high fowler
6. Perawat dapat meninggalkan pasien bila kondisi memungkinkan
MENOLONG PASIEN MENGGUNAKAN URINAL
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR 7. Bila pasien memanggil segera datang, jika pasien lama tidak
memanggil ( kira – kira 10 – 15 menit ) perawat harus mendatangi
pasien
8. Memakai sarung tangan
9. Membersihkan daerah genital
10. Bila pasien dapat melakukan sendiri beri tissue kepada pasien
untuk membersihkan genitalnya dengan menggunakan tissue
kering
11. Bagian bawah pasien ditutup dengan selimut
12. Urine dibuang dikloset
13. Urine dibersihkan dengan membilas dengan air bersih lalu
dikeringkan, pinggirkan dengan tissue dan disimpan pada
tempatnya
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap
MEMBERSIHKAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN
SPATEL
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/3
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

PROSEDUR 26 juni 2010


TETAP
Dr .Resfaldi Putra

PENGERTIAN Membantu pasien untuk membersihkan mulut agar tetap bersih


TUJUAN 1. Agar rongga mulut, lidah dan gigi tetap bersih, bebas dari bibir tidak
kering
2. Memberikan rasa segar dan nyaman kepada pasien
PROSEDUR 1. Dilakukan pada pasien yang boring
2. Dilakukan 2x sehari pada pagi setelah mandi
PENGKAJIAN 1. Kaji tingkat kesadaran pasien
2. Kaji kebersihan rongga mulut, ada stomatitis, bibir kering/ pecah –
pecah
3. Kaji kemampuan pasien untuk membuka mulut
PERENCANAAN Siapkan peralatan sebagai berikut :
1. Trolley berisi
2. Kom berisi air matang / aqua
3. Spatel lidah dua buah
4. Kalau perlu lidi kapas tergantung dari kebersihan mulut, kasa
jumlahnya tergantung dari kebersihan mulut semakin kotor diperlukan
jumlah yang banyak
5. Kalau perlu sodium bicarbonas dan boroxglyserin
MEMBERSIHKAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN
SPATEL
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/3

PELAKSANAAN 1. Mencuci tangan


2. Memberi salam dan cocokkan identitas pasien antara data di gelang
nama pasien dan data di file pasien
3. Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Posisi tinggi tempat tidur yang nyaman bagi anda yang bekerja
5. Memberi posisi tidur semi fowler dengan kepala pasien miringkan dan
menghadap keperawat
6. jaga privacy pasien dengan menutup gorden tempat tidur
7. Dekatkan alat – alat yang akan digunakan
8. Letakkan handuk atau dibawah dagu pasien dan diatas leher dada
pasien
9. Pakai sarung tangan
10. Bersihkan mulut pasien dengan air matang
11. Basahi kasa dengan aqua yang terdapat didalam kom
12. Balut kasa lembab tersebut pada spatel
13. Jika kemampuan membuka mulut sangat terbatas, boleh dibantu
dengan menekan lidah dengan spatel
14. Bila kemampuan pasien membuka cukup besar, ronga mulut
dibersihkan dengan menggunakan spatel yang telah dibungkus dengan
kasa basah. Bila kemampuan membuka mulut sangat terbatas bisa
menggunakan lidi kapas basah
15. Bersihkan mulai dari rongga sebelah kiri, kanan, palatum, lidah gusi
dan gigi secara berturut – turut dan diulang sampai benar – benar
bersih
16. bila kasa sudah kotor, ganti kasa tersebut dengan yang baru
17. Bila tidak sangat kotor boleh dibersihkan dengan sodium bicorbonas
dan apabila bibir kering diberi bory blycerin dengan menggunakan lidi
kapas
MEMBERSIHKAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN
SPATEL
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
3/3

PELAKSANAAN 18. Alat –alat dibersihkan dan dikemablikan pada tempatnya


19. Handuk diangkat
20. buka sarung tang
21. Pasien dirapihkan, diberi posisi tidur yang nyaman bagi pasien
22. Buka gorden – gorden tempat tidur
23. Cuci tangan
EVALUASI Evaluasi menggunakan criteria sebagai berikut :
1. Pasien merasa nyaman (pasien tenang )
2. Bibir tidak kering
3. Mulut dan lidah kering
4. Bebas dari bau mulut
DOKUMENTASI Catat pada catatan keperawatan :
1. Tanggal dan jam tindakan dilakukan
2. Nama dan paraf perawat yang melakukan tindakan
3. Catat semua keadaan diatas yang ditemukan
4. Obat yang dipakai untuk membersihkan lidah ( jika ada )
5. Obat yang dipakai untuk mencagah terjadinya bibir kering atau tidak
UNIT TERKAIT Semua unit rawat inap
PROSEDUR PEMASANGAN CATHETER

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

PROSEDUR 26 JUNI 2010


TETAP

Dr. RESFALDI PUTRA

PENGERTIAN Memasang catheter / selang pada pasien pria / wanita yang tidak dapat
BAK secara langsung untuk pemantauan output
TUJUAN - Menampung urine
- Mengetahui kelainan pada urine
- Mengurangi gerakan pasien
KEBIJAKAN Sebagai pedoman bagi seluruh pejabat dan staf RS Bunda Margonda
khususnya di depertemen keperawatan
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT
 Tempat tidur
 Catheter ( sesuai dengan nomor yang di butuhkan )
 Urine bag
 Xylocain jelly
 Pinset anatomis
 Spuit 10cc
 Aquades steril
 Bethadine ( untuk anti septik )
 Kassa steril
 Sarung tangan
PERSIAPAN PASIEN
a. Penjelasan kepada pasien tentang tindakan katheter
b. Mengatur posisi tidur pasien
c. Menanggalkan pakaian bawah pasien
d. Memasang sampiran / hordeng
PROSEDUR PEMASANGAN CATHETER

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
2/2

PROSEDUR LANGKAH – LANGKAH


 Mencuci tangan
 Memakai sarung tangan
 Mendesinfektan sekitar alat vital pasien dari arah dalam ke luar
 Memasukkan xylocain jelly 10cc bila pasien laki – laki / oleskan jelly
pada kateter bila pasien perempuan
 Mulai dengan tindakan pasang kateter dengan pasien posisi tegak
lurus / dorsum flexi 90
 Kemudian posisi penis di arahkan ke lipat paha sambil catheter
terus di dorong sampai sisa luar 10 – 15 cm
 Coba fungsi melalui catheter bila urine sudah keluar langsung di
hubungkan dengan urine bag
 Balon diisi dengan air aquabidest 10 -15 cc
 Catheter tarik sampai ada tegangan
 Hitung urine yang keluar
 Merapikan pasien
 Membereskan alat – alat
 Mencuci tangan
YANG HARUS DI PERHATIKAN
 Menunjukkan sikap yang nyaman kepada pasien
 Bekerja dengan teknik aseptik dan antiseptik
 Teliti
 Hati – hati
 Menjaga prifaci pasien
UNIT TERKAIT Pelayanan medis
MELAKUKAN VULVA HYGIENE

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA

26 juni 2010
PROSEDUR
TETAP

Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Melakukan vulva hygiene adalah kegiatan membersihkan vulva sampai


perinium dengan menggunakan kapas desinfektan
TUJUAN  vulva tetap bersih
 terhindar dari infeksi
KEBIJAKAN  menilai keadaan vulva dan perinium
 selama tindakan jaga privasi pasien
 selama melakukan tindakan perawat berada disamping kanan pasien
PROSEDUR 1. Persiapan
 Kapas basah desinfektan
 Bengkok
 Sarung tangga (hand scon)
 Perlak dan alas bokokng
 Pinset steril
 Alat tulis
2. beri tahu pasien dan jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan
3. mencuci tangan
4. memasang sampiran/tutup korsen
5. memasang alas pada pantan
6. mengatur posisi lithotomi
7. mendekatkan alat disamping pasien
8. memakai sarung tangan
MELAKUKAN VULVA HYGIENE
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR 9. membersihkan permukaan vulva dengan kapas basah desin fektan


dengan cara;jari telunjuk dan ibu jari membuka labia mayora lalu
tangan kanan membersihkan vulva sampai perinium sengan
menggunakan penset dari arah kebawah satu kapas untuk sekali
hapus, sampai vulva dan perinium bersih
10. meletakan kapas kotor pada bengkok
11. memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
12. merapikan pasien dan alat2
13. membersihkan lingkungan
14. mencuci tangan
15. mendokumentasikan hasil tindakan
UNIT TERKAIT Perawat
PROSEDUR MENCABUT CHATETER URINE
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan Oleh
PROSEDUR TERBIT Direktur RS THURSINA
TETAP

26 JUNI 2010
Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Melepaskan cateter dari urethra


TUJUAN  Mencegah terjadinya infeksi
 Mengurangi rasa nyeri dan memberikan rasa nyaman
 Agar pasien dapat berkemih secara spontan
KEBIJAKAN Dilakukan setelah pasien berhasil melakukan blader training 2-3 jam
PROSEDUR Persiapan alat
 Nearbeken (bengkok)
 Spuit 20 cc
Persiapan pasien
Pasien diberi tahu dengan tindakan yang akan dilakukan
Cara kerja
1. sikap pasien dorsal recumbent
2. pasang sampiran dan pintu ditutup
3. keluarkan cairan yang ada dalam fully cateter dengan spuit 20cc
sampai habis kurang lebih 10-15 cc
4. kemudian cateter dilepas dengan cara ditarik perlahan-lahan,
sambil pasien dianjurkan untuk tarik nafas
5. setelah selesai pasien dikembalikan ke posisi semula
6. alat-alat dirapihkan dan cateter direndam dengan cairan savlon
7. perawat cuci tangan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Perhatikan keadaan umum pasien
2. Observasi pasien selama 2-6 jam, harus sudah bisa buang air kecil
secara spontan.
UNIT TERKAIT Rawat Inap
PENATALAKSANAAN PASIEN PULANG RUANG INAP

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/4
TANGGAL Ditetapkan Oleh
TERBIT Direktur RS THURSINA
PROSEDUR
TETAP
26 JUNI 2010

Dr. Resfaldi Putra

PENGERTIAN Adalah tata laksana pasien yang sudah diijinkan pulang dari rumah sakit
TUJUAN Menyiapkan pasien untuk kembali ke keluarganya, serta memberikan
penjelasan tentang hal – hal yang berkaitan dengan perawatan pasien
dirumah
KEBIJAKAN Pasien boleh pulang kapan saja setelah di ACC dokter

PROSEDUR 1. Lihat dan baca program pemulangan pasien pada catatan dokter di file
pasien
2. Kaji apakah pasien sudah tahu / belum tentang rencana pulang ini
3. Kaji apakah diperlukan penyuluhan khusus
4. Kaji apa saja yang akan di bawa pulang pasien, misalnya obat –
obatan, surat istirahat, surat asuransi, foto copy hasil laboratorium atau
pemeriksaan lainnya, dll
5. Kaji apakah petugas administrasi / kasir sudah mengetahui atau belum
tentang rencana pulang ini
6. Beritahu pasien / keluarga, bahwa pasien sudah diperbolehkan pulang
oleh dokter yang merawat
7. Berikan formulir pemberitahuan pasien pulang kepada pasien untuk
diserahkan kebagian kasir dan di cap lunas setelah pembayaran
administarsi selesai untuk diserahkan kembali kepada perawat
8. Kumpulkan semua obat – obatan pasien untuk dibawa pulang
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
(SOP)

PERAWATAN PASIEN RAWAT INAP

Penyusun :
Tim Keperawatan

RUMAH SAKIT THURSINA DURI


Jl. Hangtuah no 93-94 Duri – Riau
Tel.(0765)597773, Email; rs.thursina@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, kelompok kerja keperawatan RS.
THURSINA Telah selesai menyusun buku “ URAIAN TUGAS KEPERAWATAN ”

Buku ini ditebitkan sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan di

RS. THURSINA diharapkan tenaga keperawatan dapat bekerja sesuai dengan standart
yang ditetapkan. Selain itu juga untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti
akreditasi RS Indonesia.

Terbitnya buku ini adalah salah satu upaya bidang palayanan keperawatan dalam
memepertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan kepada Masyarakat.

Kepada Direktur RS. THURSINA yang telah menerbitkan sekaligus mengesahkan buku
pedoman ini. Tim penyusun dan pihak-pihak lain yang telah membantu tersusunnya buku ini
hingga terbit, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang setingi-tingginya.

Kepada seluruh jajaran keperawatan RS. THURSINA kami harapkan dapat menggunakan
buku ini sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan keperawatan.

Akhir kata kami mengucapkan banyak terimakasih. Kritik dan saran dari para pembaca yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan, kami sadar bahwa masih jauh dari sempurna
dalam penyusunan buku ini. Harapan kami semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua.

Duri , 26 Juni 2010

Kepala Bidang Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai