Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kesenjangan teori dan penyelesaian

1. Kepatuhan Petugas Dalam Melakukan Tindakan Sesuai SPO


a. Landasan Teori
Standar operasional prosedur adalah suatu perangkat instruksi atau langkah –
langkah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu klien
(Depkes RI, 2014). Merupakan tata cara atau tahapan yang harus dilalui dalam
suatu proses kerja tertentu yang dapat diterima oleh seseorang yang berwenang
untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi tertentu sehingga atau
kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien (Depkes RI, 1995).

Tujuan umum standar operasional prosedur


Tujuan umum standar operasional prosedur adalah untuk mengarahkan kegiatan
asuhan keperawatan untuk memncapai tujuan yang efisien dan efektif sehingga
konsisten dan aman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui
pemenuhan standar yang berlaku.

Tujuan khusus standar operasional prosedur adalah


a) Melayani konsistensi tingkat penampilan kerja atau kinerja
b) Meminimalkan kegagalan, kesalahan dan kelalaian dalam proses
pelaksanaan kegiatan
c) Merupakan parameter untuk menilai mutu kinerja dan pelayanan
d) Memastikan penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif
e) Menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait

85
Mengarahkan pendokumentasian yang adekuat dan akuratSecara mikro
kinerja tenaga kesehatan dilihat sebagai kinerja personal individual dalam
suatu unit organisasi kesehatan. Wibowo ( 2007)
b. Penyelesaian
Kepatuhan petugas dalam melakukan salah satu tindakan belum sesuai SPO.
Untuk mengatasi masalah ini kelompok mendapat persetujuan kepala ruangan
dan petugas dalam rangka penyegaran, agar petugas bisa kembali melakukan
semua tindakan sesuai SPO.
Kelompok membuat video rollplay salah satu tindakan yang dilakukan sesuai
SPO, dan menshare pada kepala ruangan dan share ke group WA petugas ruang
Markisa.

2. Penyimpanan SPO belum tertata rapih.


a. Landasan Teori
Keberadaan dokumen metode, standar, pedoman dan prosedur tetap.Standar
adalah suatu tingkat kerja yang secara umum dikenal sebagai suatu yang dapat
diterima, adekuat, memuaskan dan digunakan sebagai tolak ukur atau titik acuan
yang digunakan sebagai perbandingan. Berdasarkan clinical practice guideline
(1990).
Standar operasional prosedur adalah suatu perangkat instruksi atau langkah –
langkah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu klien
(Depkes RI, 2014).

b. Penyelesaian
Yang kelompok lakukan dengan menata dokumen SPO didalam map dokumen
dengan memberikan daftar isi , sehingga lebih rapih dan mempermudah proses
pencarian.

86
Diharapkan dengan terlihat rapih dan memudahkan pencarian perasat yang
diperlukan, petugas mau membaca ulang dan menerapkan terus dalam setiap
melakukan tindakan.

3. Cara penyimpanan bahan habis pakai terutama spuit masih bersatu


a. Landasan Teori
Standar alat keperawatan adalah penetapan peralatan keperawatan yang meliputi
penentuan kebutuhan (jumlah, jenis dan spesifikasi serta pengelolaanya upaya
mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas (DepKes RI, 2001).
b.Penyelesaian
Yang kelompok lakukan dalam penyelesaian masalah ini, setelah dilakukan
pendekatan dengan kepala ruangan Markisa dan menyambut baik saat kami
munculkan ide untuk memisahkan bahan habis pakai , spuit 3cc, 5 cc, 10 cc, dan
memakai label nama ,agar jelas terpisah, sehingga memudahkan saat pemakaian.

B. Analisa
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh kelompok kami pada tanggal 15 – 17
Maret 2019 di ruang Markisa RSUD Dr Adjidarmo Lebak , terdapat beberapa
masalah dan membandingkan dengan konsep teoritis yang ada dan bagaimana
pencapaiannya.
Dengan mempertimbangkan kemampuan, waktu dan segala keterbatasan kelompok
kami, hanya tiga yang bisa kami selesaikan dari delapan masalah yang kami temukan.

Dari unsur manajemen yang bisa kami temukan permasalahan dan kami
implementasikan, yaitu :
 Kepatuhan petugas dalam melakukan salah satu tindakan belum sesuai SPO.
Untuk mengatasi masalah ini kelompok mendapat persetujuan kepala ruangan
dan petugas dalam rangka penyegaran, agar petugas bisa kembali melakukan

87
semua tindakan sesuai SPO. Kelompok membuat video rollplay salah satu
tindakan yang dilakukan sesuai SPO, dan menshare pada kepala ruangan dan
share ke group WA petugas ruang Markisa.

 Penyimpanan SPO belum tertata rapih.


Yang kelompok lakukan dengan menata dokumen SPO didalam map dokumen
dengan memberikan daftar isi , sehingga lebih rapih dan mempermudah proses
pencarian.

 Cara penyimpanan bahan habis pakai terutama spuit masih bersatu, sehingga
terlihat tidak rapih dan tidak cepat dalam proses pengambilan saat akan
digunakan.
Yang kelompok lakukan dalam penyelesaian masalah ini, setelah dilakukan
pendekatan dengan kepala ruangan Markisa dan menyambut baik saat kami
munculkan ide untuk memisahkan bahan habis pakai , spuit 3cc, 5 cc, 10 cc,
dan memakai label nama ,agar jelas terpisah, sehingga memudahkan saat
pemakaian.

Alhamdulillah dari ketiga rencana implementasi kita sudah dilakukan pada tanggal
24 Maret 2019.

88

Anda mungkin juga menyukai