1. Seorang agen pembaharu harus mampu membantu klien dalam usaha meningkatkan
kehidupannya.
2. Harus diusahakan terjadinya pertukaran informasi tentang hal-hal yang diharapkan akan dicapai
dalam proses perubahan antara agen pembaharu dengan klien.
3. Perlu diusahakan adanya sangsi yang tepat terhadap target perubahan yang akan dicapai.
Rogers mengemukakan ada 7 langkah kegiatan agen pembaharu dalam pelaksanaan tugasnya
memperkanalkan inovasi tunggal kepada sistem klien, yaitu:
Perbandingan antara sistem difusi sentralisasi dan sistem difusi desentralisasi, diuraikan secara
singkat sebagai berikut:
Kelemahan sistem difusi desentralisasi jika dibandingkan dengan sistem difusi sentralisasi antara
lain:
1. Jika inovasi yang dapat disebarluaskan memerlukan tenaga ahli (sarjana bidang ilmu tertentu),
maka sistem difusi desentralisasi kurang tepat digunakan karena akan terjadi kesukaran mencari
tenaga ahli.
2. Sistem difusi desentralisasi yang dilaksanakan secara ekstrim memiliki kelemahan kurang adanya
koordinasi, untuk menentukan mana masalah yang dihadapi, inovasi mana yang tepat digunakan,
siapa yang mengontrol pelaksanaan difusi, dan sebagainya
3. Pada suatu saat kadang-kadang memang diperlukan menyebarkan inovasi yang klien tidak merasa
memerlukannya. Maka jika menggunakan sistem desentralisasi tidak akan terjadi difusi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
Sistem difusi desentralisasi lebih tepat digunakan untuk menyebarkan inovasi yang tidak melibatkan
tenaga ahli tingkat tinggi dan sasaran perubahannya heterogen. Jika sasaran perubahannya
homogen secara relatif lebih tepat dengan sistem disentralisasi.
Dapat juga dilakukan kombinasi antara beberapa unsur sistem desentralisasi dan sistem
sentralisasi. Misalnya untuk koordinasi kegiatan menggunakan sistem sentralisasi, tetapi untuk
menentukan mana inovasi yang akan didifusikan berdasarkan kebutuhan dengan sistem
desentralisasi.