Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam memeriksa keluhan pasien, seorang dokter gigi perlu untuk

menegakan anamnesa untuk mendapatkan informasi-informasi yang akan

membantu dokter gigi untuk menegakan diagnosa dari penyakit pasien.

Didalam anamnesa terdapat upaya penggalian informasi pasien dengan metode

tanya jawab.

Seorang dokter gigi tidak mungkin berkesempatan untuk mengikuti

penyakit pasien sejak mulanya. Biasanya dokter gigi akan menggunakan

metode anamnesis dengan pemeriksaan fisik untuk melihat kondisi umum

pasien dan yang terpenting juga dokter gigi akan menanyakan seputar riwayat

kesehatan pasien.

Dalam menegakan diagnosis, anamnesis adalah pintu pembuka atau

jembatan untuk membangun hubungan antatra dokter gigi dengan pasiennya

sehingga dapat mengembangkan keterbukaan dan kerjasama dari pasien untuk

tahap-tahap pemeriksaan selanjutnya (Baughman dan Hackley,2000)

B. Tujuan

1. Mengetahui Anamnesis sebagai penegak diagnosa


2. Mengetahui penegakan diagnosa berdasarkan anamnesa dengan beberapa

aspek-aspeknya

3. Mengetahui metode anamnesa dengan riwayat kesehatan pasien

C. Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui penegakan diagnose berdasarkan anamnesa

dengan menggunakan aspek riwayat kesehatan pasien.

2. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan riwayat kesehatan dan juga riwayat

psikososial pasien.

D. Rumusan Masalah

Apakah dengan menggunakan anamnesa dan aspek riwayat psiko-sosial

mampu menegakan diagnosis masalah medis pasien?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Anamnesis

Anamnesis adalah suatu teknik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu

percakapn anatara seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau

dengan orang lain yang mengetahi tentang kondisi pasien, untuk mendapaykan

data pasien beserta permasalahan medisnya (Gleadle,2007)

B. Riwayat kesehatan

Menurut Prout dan Cooper tahun 2002, Riwayat Kesehatan adalah

ringkasan kondisi kesehatan klien mulai dari waktu lampau hingga alasan

mengapa saat ini datang ke pusat kesehatan. Riwayat ini meliputi hal – hal

sebaga berikut.

a. Data demografi

b. Keluhan utama

c. Presepsi tentang kondisi sakit saat ini

d. Riwayat penyakit terdahulu, riwayat pembedahan, riwayat diawat dirumah

sakit.

e. Riwayat penyakit keluarga

f. Pengobatan yang saat ini sedang dijalani

g. Riwayat alergi

h. Status perkembangan mental klien

i. Riwayat psikososial
j. Riwayat sosiokultural

C. Penegakan Anamnesa Pasien

Menurut Helen Varney tahun 2007, komponen anamnesa sebagai berikut :

A. Identitas Pasien

1. Nama

Sebaiknya nama lengkap bukan nama panggilan atau alias.

2. Usia

Terutama penting pada anak-anak karena kadang-kadang digunakan untuk

menentukan dosis obat. Juga dapat digunakan untuk memperkirakan

kemungkinan penyakit yang diderita.

3. Ras/Suku

Berhubungan dengan kebiasaan tertentu atau penyakit-penyakit tertentu

dengan ras/ suku.

4. Alamat/ telepon

Apaila pasien sering berpindah-pindah tempat maka tanyakan bukan hanya

alamat sekarang saja tetapi juga alamat pada waktu pasien merasa sakit

untuk pertma kalinya. Data ini kadang diperlukan untuk mengetahui

terjadinya etiologi keluhan pertama terjadi.

5. Agama

Keterangan ini berguna untuk mengetahui apa saja yang boleh dan tidak

boleh seorang pasien menurut agamanya

6. Pekerjaan
Bila seorang dokter gigi mencurigai terdapatnya hubungan antara keluhan

pasien dengan pekerjaanya, maka tanayakan bukan hanya pekerjaan

sekarang tetapi pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.

7. Jenis kelamin

Sebagai kelengkapan harus juga ditulis datanya

B. Keluhan Utama ( Chief Complaint )

Berkaitan dengan keluhan oleh pasien datang kedokter gigi keluhan utama

pasien akan berpengaruh terhadap pertimbangan dokter dalam menentukan

tindakan yang akan dilakuhkan kepada pasien. Contoh rasa sakit ataupun

ngilu rasa tidak nyaman, pembengkakan, perdarahan, halitosis, rasa malu

karena penampilan

C. Present Illness

Mengetahui keluhan utama saja tidak cukup, maka perlu dilakuhkan

pengembangan masalah yang ada dalam keluhan utama dan lain - lain.

Mencari tahu kapan pasien merasakan sakit/ rasa tidak nyaman sejak

pertama kali terasa, apakah bersifat berselang atau terus menerus, dilihat

apakah terlalu pasien merasakan sakit, dilihat faktor pemicunya contoh

lokasi, faktor pemicu, karakter, keparahan, penyebaran

D. Medical History

Apakah pasien pernah rawat inap dirumah sakit karena dengan gejala umum

demam, penurunan berat badan serta gejala umum lainnya. Perawatan

bedah, radiologi, alergi obat dan makanan, anestesi, dan rawat inap dirumah

sakit karena penyakit riwayat umum. Jika pasien pernah rawat inap.
E. Riwayat Dental

Apakah pasien ernah datang kedokter gigi karena akan mempengaruhi

seseorang dokter gigi dalam meninjau tindakan perawatan pada pasien yaitu

pasien rutin kedokter gigi apa tidak, sikap pasien datang kedokter gigi saat

dilakuhkan perawatan, keluhan gigi pasien, perawatan restorasi, dll. Jika

pasien pernah datang kedokter gigi

F. Riwayat Keluarga

Ini berkaitan dengan problem herediter yang berkaitan dengan riwayat

penyakit keluarga, seperti ayah ibu pernah rawat inap dirumah sakit, ayah

ibu pernah berkunjung kedokter gigi memeriksakan keluhan.

G. Riwayat Sosial

Riwayat sosial yang dapat dipertimbangkan

1. Apakah pasien masih memiliki keluarga

2. Keadaan sosial ekonomi pasien

3. Pasien pergi kekeluar negeri

4. Riwayat seksual pasien

5. Kebiasaan merokok, minum alkohol, pengguna obat-obatan

6. Informasi tentang diet makan pasien

D. Anamnesa Tentang Riwayat Kondisi Psikologik-Sosial

Menurut Gleadle tahun 2007, Riwayat Psikososial yang lengkap

menunjukan siapa system dukung pasien, termasuk pasangan, anak-anak

anggota keluarga lain, atau teman dekat.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penegakan diagnosa dengan menggunakan anamnesa sebagai langkah untuk

menggali sumber keluhan medis pasien diperlukan banyak aspek yang diperlukan

oleh dokter gigi untuk menganalisisnya salah satunya riwayat psikososial pasien

yang lengkap menunjukan siapa system pendukung pasien, termasuk pasangan,

anak-anak anggota keluarga lain, atau teman dekat yang nantinya dapat membantu

seorang dokter gigi untuk menentukan diagnosa penyakit pasien.

B. Saran

Kepada tenaga kesehatan khususnya dokter gigi yang akan memeriksa

pasiennya diharapkan memiliki sikap yang ramah dan mudah akrab, sehingga

pasien merasa nyaman dan tidak canggung yang nantinya diharapkan semua

keluhan dari pasien dapat tersampaikan.


DAFTAR PUSTAKA

Baughman D C, Hackley J C. 2000. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:

EGC

Gleadle J.2007. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Erlangga

Mansjoer, Arif. 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC

Prout B J, Cooper J G.2002. Pedoman Praktis Diagnosis Klinik Edisi 2. Jakarta:

Binarupa Aksara

Varney, Helen. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC
MAKALAH PRAKTIKUM KGK 1
“ANAMNESA”

Disusun oleh :

I Putu Visnu Gangga W.A (10617049)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI


INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2019

Anda mungkin juga menyukai