OLEH
Nama : Hasna
Stambuk : A22117065
Kelas :B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat,
karunia terutama kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tanpa adanya kesempatan, mustahil penyusun
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini secara tuntas, walaupun masih banyak terdapat
kekurangan.
Selama proses membuat makalah ini, penyusun memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam membuat
makalah ini. Untuk itu dari hati yang paling dalam saya menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Dosen Mata Kuliah Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar Biologi, yang telah
memberikan kami tugas ini yang memuat tentang “Konstruksi Non Tes (Daftar Isi Dan
Skala Sikap” dan sebagai tugas individu guna menambah nilai.
Segala kritikan dan masukan yang membangun dari semua pihak, akan menjadi
pengalaman yang sangat berharga bagi penyusun demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Makalah..............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................................3
2.4 Fungsi kontruksi non tes bagian daftar isi pada pembelajaran..................................4
2.5 Keuntungan dan kerugian penerapan konstruksi non tes bagian daftar isi................4
Prinsip-prinsip melandasi konstruksi non tes bagian skala sikap antara lain:.................7
2.9 Fungsi konstruksi non tes bagian skala sikap pada pembelajaran.............................8
2.10 Keuntungan dan kerugian penerapan kontruksi non tes bagian skala sikap pada
pembelajaran..................................................................................................................9
BAB III...........................................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan............................................................................................................10
3.2 Saran......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................11
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian konstruksi tes bagian daftar isi
2. Mengetahui karakteristik konstruksi tes bagian daftar isi
3. Mengetahui prinsip-prinsip konstruksi tes bagian daftar isi
4. Mengetahui fungsi konstruksi tes bagian daftar isi
5. Mengetahui keuntungan dan kerugian konstruksi tes bagian daftar isi
6. Mengetahui pengertian konstruksi tes bagian skala sikap
7. Mengetahui Karakteristik konstruksi tes bagian skala sikap
8. Mengetahui prinsip-prinsip konstruksi tes bagian skala sikap
9. Mengetahui fungsi konstruksi tes bagian skala sikap
10. Mengetahui keuntungan dan kerugian konstruksi tes bagian skala sikap
2
BAB II
PEMBAHASAN
a) Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan tanpa “menguji” peserta didik
b) Penilaian mencakup bidang atau segi sikap (afektif) dan keterampilan
(psikomotor)
c) Penilaian dilakukan dengan cara mengamati peserta didik, wawancara,
kuesioner, tidak menilai dengan ujian atau tes tertulis
3
c) Keterlibatan peserta didik
d) Akuntabel
2.4 Fungsi kontruksi non tes bagian daftar isi pada pembelajaran
Fungsi kontruksi non tes bagian daftar isi antara lain:
2.5 Keuntungan dan kerugian penerapan konstruksi non tes bagian daftar isi
a) Kelebihan konstruksi non tes bagian daftar isi
1. Pada proses pelaksanaan bersifat efisien karena pelaksaan DCM dapat
dilakukan secara klasikal, sehingga guru pembimbing dalam waktu singkat
dapat memperoleh data yang banyak
2. Pada akurasi data yang diperoleh melalui DCM memiliki validaritas dan
reliabitas tinggi mengingat peserta didik yang mengisi dapat langsung
melakukan pengecekan sendiri kesesuaian masalah yang dirasakan atau
dialami, selain itu karena penyediaan butir permasalahan cukup banyak,
maka memberi peluang data masalah yang diungkapkan melalui DCM
bersifat teliti, mendalam dan meluas
4
3. Dari segi fungsinya, penggunaan DCM memudahkan peserta didik
mengemukakan masalah, mengingat penyediaan butir permasalahan yang
memudahkan peserta didik untuk mengenali permasalahan yang sedang
atau pernah dialaminya.
4. Sistemasi jenis masalah yang dikelompokan dalam berbagai bidang
mempermudah guru pembimbing untuk melakukan analisis dan sintesa
data serta merumuskan kesimpulan masalah yang dialami peserta didik.
5. Penggunaan DCM memiliki banyak manfaat antara lain konselor lebih
mengenal peserta didiknya yang membutuhkan bantuan segera, konselor
memiliki peta masalah individu maupun kelompok, hasil DCM dapat
digunakan sebagai landasan penetapan layanan bimbingan dan konseling
yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik dan yang lebih
penting lagi peserta didik dapat memahami masalah yang dialami dan
memahami apakah dirinya memerlukan bantuan atau tidak.
5
Tes skala sikap adalah perasaan suka atau tidak suka atau kecenderungan
seseorang dalam merespon sesuatu atau objek. Seperti : sikap terhadap materi
pelajaran, guru, proses pembelajaran, norma-norma tertentu dan sebagainya.
Penilaian tes skala sikap atas 3 komponen berikut :
a) Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang terhadap
objek.
b) Komponen kongnisi adalah kepercayaan atau keyakinan yang menjadi
pegangan seseorang.
c) Komponen konasi adalah kecenderunan untuk berperilaku atau berbuat dengan
cara-cara tertentu terhadap sesuatu objek.
Skala sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh
responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai
tertentu. Oleh sebab itu, pernyataan yang diajukan dibagi ke dalam dua kategori,
yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan sikap, di samping
kategori positif dan negatif, harus pula mencerminkan dimensi sikap, yakni
kognisi, afeksi, dan konasi.
Ada beberapa model skala yang dikembangkan oleh pakar untuk
mengukur sikap. Dalam buku ini akan diuraikan dua model saja, yaitu skala
diferensiasi semantik (scematic differential techniques) dan skala Likert (Likert
scales). Skala diferensiasi semantik memiliki dua kelebihan dibandingkan dengan
berbagai teknik yang lain. Pertama, teknik ini dapat digunakan dalam berbagai
bidang. Kedua, teknik ini sederhana dan mudah diimplementasikan dalam
pengukuran dan penilaian sikap siswa di kelas. Uraian secara rinci kedua skala
tersebut disajikan pada bab-bab berikutnya.
Pernyataan sikap mungkin mengatakan hal-hal yang positif mengenai
objek sikap, yaitu kalimatnya bersifat mendukung objek sikap. Pernyataan seperti
ini disebut sebagai pernyataan yang favorabel (favorable). Sebaliknya, pernyataan
sikap mungkin pula berisi hal-hal yang negatif mengenai objek sikap. Bersifat
tidak mendukung ataupun kontra terhadap objek sikap yang hendak diungkap.
Pernyataan seperti ini disebut sebagai pernyataan yang tak favorabel
(unfavorable).
6
Suatu skala sikap sedapat mungkin memuat pernyataan favorabel dan
pernyataan tak favorabel dalam jumlah yang hampir seimbang. Dengan demikian,
pernyataan yang disajikan tidak semua positif atau semua negatif. Bila ini
diingkari maka dapat menimbulkan kesan seolah-olah isi skala yang bersangkutan
seluruhnya memihak atau sebaliknya seluruhnya tidak mendukung objek sikap
(Azwar, 1995:107). Variasi pernyataan favorabel dan tak favorabel akan membuat
responden memikirkan lebih hati-hati isi pernyataannya, sebelum memberikan
jawaban sehingga kecenderungan responden dalam menjawab dapat dihindari.
2.9 Fungsi konstruksi non tes bagian skala sikap pada pembelajaran
1. Fungsi instrumenal, fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat
Fungsi ini menyatakan bahwa individu dengan sikapnya berusaha untuk
memaksimalkan hal-hal yang diinginkan dan meminimalkan hal-hal yang tidak
diinginkan. Dengan demikian, individu akan membentuk sikap positif terhadap
hal-hal yang dirasakannya akan mendatangkan keuntungan dan membentuk sikap
negatif terhadap hal-hal yang menurut perasaannya akan merugikan dirinya.
7
2. Fungsi pertahanan ego
Sikap dalam hal ini, merefleksikan problem kepribadian yang tidak
terselesaikan.
3. Fungsi pernyataan nilai
Nilai adalah konsep dasar mengenai apa yang dipandang baik dan
diinginkan. Dengan fungsi ini seseorang sering kali mengembangkan sikap
tertentu untuk memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang dianutnya
yang sesuai dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya.
4. Fungsi pengetahuan
Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu,
untuk mencari penalaran dan untuk mengorganisasikan pengalamannya. Sikap
berfungsi sebagai suatu skema, yaitu suatu cara strukturisasi agar dunia di sekitar
tampak logis dan masuk akal. Sikap digunakan untuk melakukan evaluasi
terhadap fenomena luar yang ada dan mengorganisasikannya.
8
2.10 Keuntungan dan kerugian penerapan kontruksi non tes bagian skala
sikap pada pembelajaran
a). Kelebihan
1. menumbuhkan rasa percaya diri karena peserta didik diminta untuk menilai
dirinya sendir
2. peserta didik dapat termotifasi untuk berbuat jujur dan objektif dalam
menyikapi suatu hal
3. termotifasi untuk selalu berbuat baik kepada siapapun, misalnya berkata
jujur, tidak sombong, pemaaf, memelihara amanah dan janji.
B). Kekurangan
1. sulit merumuskan instrumennya
2. didalam plaksanaanya rentam terhadap subyektifitas guru
3. memerlukan waktu yan panjang.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konstruksi non tes merupakan penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta
didik yang di lakukan dengan tanpa menguji peserta didik melainkan dilakukan
dengan menggunakan pengamatan secara sistematis (observation), melakukan
wawancara (interview), menyebarkan angket (quesstionnaiire), dan memeriksa
atau menilai dokumen-dokumen.
Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran
terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian siswa yang tidak dapat
dinilai secara kuantitatif seperti dalam teknik tes. Dengan kata lain penilaian non
test behubungan dengan penampilan yang dapat diamati dibandingkan dengan
pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidak dapat diamati oleh indera.
Tes skala sikap adalah perasaan suka atau tidak suka atau kecenderungan
seseorang dalam merespon sesuatu atau objek. Seperti : sikap terhadap materi
pelajaran, guru, proses pembelajaran, norma-norma tertentu dan sebagainya.
Penilaian tes skala sikap atas 3 komponen berikut :
a) Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang terhadap
objek.
b) Komponen kongnisi adalah kepercayaan atau keyakinan yang menjadi
pegangan seseorang.
c) Komponen konasi adalah kecenderunan untuk berperilaku atau berbuat dengan
cara-cara tertentu terhadap sesuatu objek.
3.2 Saran
Demikian makalah yang telah diselesaikan oleh penyusun. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi semua kalangan khususnya para pendidik serta calon
pendidik. Untuk memperbaiki kualitas, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran agar makalah ini menjadi lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ilma, Ratu. 2010. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Bentuk Tes Formatif
Terhadap
Sonasih, Dewi N.W. dkk. 1999. Tehnik dan Alat Evaluasi Pendidikan Non Tes. Bogor:
Universitas Ibnu Khlodun.
Sumiati dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima
11