Anda di halaman 1dari 2

PEMISAHAN ALAT KOTOR DAN

BERSIH, YANG MEMERLUKAN


STERILISASI DAN PERAWATAN
LEBIH LANJUT

No. Dokumen : 800/30.f-708/UKP/


PPI/PKM/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01 April 2016
Halaman : 1/2

KEPALA PUSKESMAS
Tanggal Di Berlakukan : CICALENGKA DTP
PUSKESMAS
CICALENGKA DTP
dr. Hj. Yanti Fadillah, MM. RS.
NIP. 19770414200712011
Penanganan linen kotor infeksius (linen kotor bekas dipakai oleh
pasien, linen yang ternoda cairan tubuh dan darah serta bekas pasien
1. Pengertian berpenyakit menular) mulai dari pengumpulan, pemilahan,
pengangkutan, pencucian dan pendistribusian, sehingga mencegah
infeksi mikroba ke pasien lain, petugas dan lingkungan.
Pencegahan infeksi untuk mengurangi penularan penyakit dari linen
2. Tujuan kotor infeksius, linen kotor bekas dipakai oleh pasien, dan linen yang
ternoda cairan tubuh dan darah, (serta linen bekas pasien berpenyakit
menular)
 SK Ka.Puskesmas Cicalengka DTP No. 440/056A/SK/UPT/2016
Tentang Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas
Cicalengka DTP Kec.Cicalengka.
 Petugas yang bekerja dalam pengelolaan linen harus
menggunakan pakaian kerja khusus, alat pelindung diri dan
dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala serta dianjurkan
memperoleh imunisasi hepatitis B.
 Tersedia tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana
3. Kebijakan penunjang berupa mesin cuci, desinfektan, pengering, meja dan
mesin setrika.
 Kantong untuk membungkus linen bersih harus dibedakan dengan
kantong yang digunakan untuk membungkus linen kotor.
 Menggunakan kreta dorong yang berbeda dan tertutup antara linen
kotor dan linen bersih, kereta harus dicuci dengan desinfektan
setelah digunakan mengangkut linen kotor.
 Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan
bersamaan.
1. Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor :
270/Menkes/SK/III/2007 Tentang Pedoman Manajerial Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Fasilitas Kesehatan
4. Referensi Lainnya.
2. Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor :
382/Menkes/SK/III/2007 Tentang Pedoman Manajerial Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Fasilitas Kesehatan
Lainnya. Edisi Tahun 2011
3. Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
1. Lakukan CTPS/Handrub
2. Gunakan APD sarung tangan rumah tangga sampai dengan proses
pengeringan
3. Pengumpulan Linen
 Linen kotor hendaknya sesedikit mungkin dipegang dan digerak-
gerakan untuk mencegah kontaminasi udara, bilal linen terkena
darah atau cairan tubuh hendaknya dilipat dan digulung
sedemikian rupa sehingga bagian yang paling kotor berada
ditengah gulungan kemudian masukan linen kedalam kantong
pelastik warna kuning.
4. Pemilihan Linen
 Pemilahan linen dilakukan diruang pencegahan infeksi ruang
pencucian.
5. Langkah-Langkah  Bersihkan linen kotor dari tinja, urine, darah, dan muntahan
 Jika linen terkontaminasi darah dan cairan tubuh, pastikan linen
direndam menggunakan chlorin selama 10 menit.
5. Pencucian Linen
 Cucian menggunakan detergendikelompokan berdasarkan
tingkat kekotorannya
6. Pengeringan Linen
 Kekeringan linen dengan dijemur pada matahari
 Setelah dijemur linen disetrika
7. Penyimpanan Linen
 Penyimpanan linen dipisahkan sesuai dengan jenisnya, linen
baru yang diterima ditempatkan dilemari bagian bawah, dan pintu
lemari harus selalu tertutup

6.Unit Terkait 1. Puskesmas Cicalengka

Anda mungkin juga menyukai