Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ANATOMI FISILOGI

“JANTUNG”

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Adilla Lulu Fujianti (1933001)

Annisa Nurul Haq (1933013)

Dania Octavia Harisa (1933018)

Gita Nur Anggraini (1933031)

Muhammad Aqiel Siroj (1933048)

1D3A Kesehatan Lingkungan

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12120

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
makalah yang kami bahas dengan judul “Jantung”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai sumber dan pihak yang saling membantu antar teman sekelompok
dengan mencari berbagai materi – materi yang dijadikan sebagai isi di dalam makalah ini dan
akhirnya tantangan itu bisa teratasi dengan baik dan lancar. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua sumber dan pihak yang yang telah membantu
dan mendukung kami dalam mengatasi beberapa hambatan sehingga terselesainya penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik bentuk
penyusunannya maupun materinya. Kritik dan saran para pembaca sangat diharapkan agar kami
bisa menyempurnakan pada makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca.

Jakarta, 02 Oktober 2019

(KELOMPOK 8)

2
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ......................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Mikroskopis Jantung ................................................. 6
2.2 Bagian-Bagian Jantung dan Macam-Macam Katup
pada Jantung ............................................................................. 7
2.3 Fisiologi Jantung ...................................................................... 11
2.4 Hemodinamika pada Jantung ................................................... 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................... 18
3.2 Saran ..................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses
pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari
organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri
yang mergalirkan darah dari jantung,dan vena yang mengalirkan darah menuju
jantung. Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke
berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran
sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh
suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk
mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya.
Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik.
Fisiologi jantung terbagi dalam beberapa bagian diantaranya sistem pengaturan
jantung, aktivitas kelistrikan jantung, siklus jantung, bunyi jantung, frekuensi
jantung, curah jantung, cara kerja jantung.
Dalam kehidupan sekarang ini, kita banyak menjumpai berbagai macam
masalah yang timbul akibat penyakit jantung yang mana jantung merupakan organ
maskular berongga yang bentuknya menyerupai piramid atau jantung pisang yang
merupakan pusat sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan terletak dalam rongga toraks
pada mediastinum.
Dari masalah yang timbul akibat penyakit jantung, maka masyarakat di
zaman sekarang ini dituntut untuk dapat mempelajari penyebab penyakit jantung
atau sedikit banyaknya masyarakat mengetahui tentang sistem peredaran pada
jantung. Hal ini sangat diperlukan guna mengantisipasi terjadinya penyakit jantung
yang timbul dari kurangnya informasi tentang jantung.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa sajakah anatomi mikrokopis pada jantung?
2. Apa sajakah bagian-bagian dari jantung dan macam-macam katup pada jantung?
3. Apa sajakah fisiologi pada jantung?
4. Bagaimana hemodinamika pada jantung?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa sajakah anatomi mikrokopis pada jantung.
2. Untuk mengetahui apa sajakah bagian-bagian dari jantung dan macam-macam
katup pada jantung.
3. Untuk mengetahui apa sajakah fisiologi pada jantung.
4. Untuk mengetahui bagaimana hemodinamika pada jantung.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Mikroskopis pada Jantung


1. Ukuran Jantung
Jantung berukuran sedikit lebih besar dari kepalan tangan dewasa dengan berat 200-
425 gram. Struktur jantung berada di antara paru-paru, di tengah dada, tepatnya di
belakang kiri tulang dada. Jantung dapat berbobot paling berat 0,5 kg pada atlet yang
sangat terlatih.

2. Bentuk Jantung
Bentuk jantung manusia lebih mirip kerucut yang tebal, bukan seperti yang
digambarkan pada hari Valentine. Jantung terlingkup dalam dada antara paru-paru kiri
dan kanan, dan dilindungi dengan baik oleh dinding dada dan sangkar tulang iga.

3. Dinding Jantung
Dinding jantung merupakan bagian terluar sebagai pelapis jantung. Pada dinding
jantung terdiri atas 3 lapisan yakni endokardium (terdalam), kemudian miokardium
(bagian tengah), serta epikardium (bagian terluar). Endokardium juga terdiri atas epitel
pipih selapis. Pada miokardium juga terdiri atas otot kardiak atau (otot jantung). Organ
epikardium merupakan membran fibrosa. Dinding jantung berfungsi membuat jantung
berdetak serta mencegah agar jantung tidak bocor.
Terdiri dari tiga lapisan yaitu :
a. Lapisan Epikardium (luar)
Epikardium adalah lapisan jaringan ikat dan lemak, dan berfungsi sebagai
lapisan perlindungan tambahan bagi jantung di bawah perikardium.
b. Lapisan Miokardium (tengah)
Miokardium merupakan jaringan otot jantung dan lapisan tebal dari dinding
jantung. Miokardium terdiri dari sel-sel otot jantung, atau kardiomiosit.
Kardiomiosit adalah sel otot yang mengkhususkan berkontraksi dengan sel
otot lainnya, tapi tidak seperti sel-sel otot lainnya yang menghasilkan dan
menghantarkan listrik untuk mengkoordinasikan kontraksi jantung.

6
c. Lapisan Endokardium (bagian dalam)
Terdiri dari sel-sel endotel yang halus, permukaan endokardium tidak kaku
karena berfungsi untuk mengumpulkan darah, memompa, dan dapat membantu
mengatur kontraktilitas.

2.2 Bagian-Bagian Jantung dan Macam-Macam Katup pada Jantung


1. Bagian-Bagian Jantung
Organ jantung memiliki tugas yang sangat vital yakni menjaga darah supaya tetap
mengalir membawa oksigen dan sari-sari makanan di dalam sel tubuh manusia. Jantung
juga terdiri atas beberapa bagian. Dibawah ini bagian-bagian jantung pada manusia
disertai dengan fungsinya.

a. Aorta
Bagian jantung yang pertama adalah aorta yakni arteri terbesar pada tubuh manusia.
Letak aorta berada di bagian atas organ jantung anda. Aorta berfungsi membawa darah
yang mengandung zat oksigen dari bagian ventrikel kiri sampai ke seluruh tubuh
manusia.
b. Vena Kava Superior
Selanjutnya Vena kava superior atau vena cava ialah vena besar yang ada dalam
tubuh manusia. Letaknya berada di bagian atas bagian jantung. Fungsi dari vena kava
7
superior ialah untuk membawa kembali aliran darah yang mengandung karbon dioksida
yang asalnya dari seluruh tubuh dibagian atas menuju ke jantung.
c. Arteri Pulmonalis
Selanjutnya ialah arteri pulmonalis. Yakni arteri yang tugasnya mengangkut darah
yang berasal dari jantung menuju ke paru-paru. Fungsi dari arteri pulmonalis ini ialah
untuk mengganti kandungan karbon dioksida dengan uap air dalam darah menjadi
oksigen.
d. Katup Aorta
Bagian jantung selanjutnya adalah katup aorta. Yakni katup yang memisahkan
antara ventrikel kiri dan aorta. Adanya perubahan tekanan darah di kedua sisi katup
tersebut juga bisa menyebabkan katup bisa terbuka ataupun tertutup. Fungsi dari katup
aorta sendiri ialah untuk mencegah darah didalam tubuh mengalir pada arah yang keliru.
e. Atrium
Bagian yang berikutnya ada atrium. Yang merupakan bentuk jamak atria yang
artinya sama dengan serambi. Disini ada dua atrium yakni atrium kiri atau (serambi kiri)
dengan atrium kanan atau (serambi kanan). Letak atrium ada di dua ruangan teratas pada
empat ruang utama organ jantung. Fungsi dari atrium kiri ialah menerima darah yang
berasal dari organ paru-paru mengandung oksigen kemudian membawanya pada
ventrikel kiri. Adapun fungsi atrium kanan ialah menerima darah berasal dari seluruh
bagian tubuh yang mengandung karbon dioksida yang membawa ke ventrikel bagian
kanan.
f. Vena pulmonalis
Berikutnya adalah vena pulmonalis yang merupakan vena yang membawa aliran
darah mengandung oksigen dari organ paru-paru menuju ke jantung di bagian atrium
kiri. Ukuran atrium lebih kecil dibandingkan dengan vena cava yang terdiri atas vena
pulmonalis kanan dengan vena pulmonalis kiri. Vena pulmonalis berfungsi membawa
darah mengndung oksigen kembali lagi ke jantung yang selanjutnya akan diedarkan ke
seluruh bagian tubuh manusia.
g. Katup Trikuspidalis
Bagian jantung berikutnya adalah katup trikuspidalis ataupun katup tricuspid. Yakni
katup yang terdiri atas 3 daun katup. Pada katup ini bisa terbuka bila sistole berkontraksi
serta bisa menutup kembali. Katup trikuspidalis berfungsi memisahkan atrium kanan
8
dengan ventrikel kanan guna membantu mengalirkan darah sedikit oksigen dari organ
atrium kanan menuju ke ventrikel kanan.
h. Katup Mitral
Bicuspid atau katup mitral ialah katup yang memisahkan antara atrium kiri dengan
ventrikel kiri. Organ ini juga bisa terbuka ketika darah mengandung banyak oksigen
pada atrium kiri akan mengalir menuju ke ventrikel kiri. Katup mitral berfungsi untuk
mencegah agar darah yang sudah ada pada ventrikel kiri kembali pada atrium kiri.
i. Ventrikel
Berikutnya ada Ventrikel yakni 2 ruang kosong dari keempat ruangan pada bagian
bawah organ jantung. Ventrikel bisa disebut juga dengan bilik. Terdapat dua jenis
ventrikel, yakni ventrikel kiri atau (bilik kiri) dengan ventrikel kanan atau (bilik kanan).
Ventrikel berfungsi menerima darah dari organ atrium lalu akan dibawa keluar dari
organ jantung. Ventrikel kiri berfungsi menerima darah dari organ atrium kiri serta
membawanya menuju ke seluruh tubuh. Ventrikel kanan berfungsi menerima darah
yang berasal dari atrium kanan kemudian membawanya menuju ke paru-paru.
j. Vena Kava Inferior
Organ vena kava inferior ataupun vena cava inferior ialah vena terbesar pada tubuh
manusia. Vena kava inferior berfungsi membawa darah yang berasal dari tubuh bagian
bawah menuju ke atrium bagian kanan jantung.
k. Katup Atrioventrikular
Organ lainnya ialah katup atrioventrikular ataupun katup atrioventrikuler yakni
katup yang berada di antara atrium dengan ventrikel. Katup atrioventrikular berfungsi
membuat darah Cuma bisa mengalir dari atrium menuju pada ventrikel.

2. Ruang Jantung
Jantung manusia dibagi menjadi empat ruang atau bagian yaitu dua atrium dan dua
ventrikel. Adapun fungsi bagian - bagian jantung tersebut adalah sebagai berikut :
a. Atrium : merupakan ruang jantung yang terletak di bagian atas. Jantung memiliki dua
atrium yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Atrium kanan berfungsi menerima darah yang
banyak karbon dioksida dari seluruh tubuh dan membawanya menuju ventrikel kanan.
Sedangkan Atrium kiri berfungsi menerima darah yang banyak oksigen dari paru - paru
dan membawanya menuju ventrikel kiri.

9
b. Ventrikel : merupakan ruang jantung yang terletak di bagian bawah. Jantung memiliki
dua vetrikel yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Ventrikel kanan berfungsi menerima
darah yang banyak karbon dioksida dari atrium kanan dan memompanya ke paru - paru.
Sedangkan Ventrikel kiri berfungsi menerima darah yang banyak oksigen dari atrium
kanan dan memompanya ke seluruh tubuh.

3. Macam-Macam Katup pada Jantung


Katup jantung adalah struktur tubuh yang memungkinkan cairan mengalir dalam tubuh,
katup ini terdapat pada jantung. Sedangkan menurut kamus kesehatan Katup jantung adalah
jaringan khusus yang berada di dalam jantung yang tugasnya mengatur urutan aliran darah
dari satu bagian ke bagian lain.
Katup ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu katup aorta dan katup mitral. Katup aorta ini
adalah katup yang memisahkan ruang utama pemompa jantung (ventrikel kiri) dengan aorta,
pembuluh darah arteri utama yang tugasnya memberikan darah beroksigen ke seluruh
tubuh. Sedangkan Katup mitral adalah katup yang memisahkan ruang kiri atas (atrium)
dengan ruang kiri bawah (ventrikel) dan juga tugasnya menjaga pergerakan aliran darah
yang tertib dari paru ke ventrikel kiri. Dalam Katub ini terdapat banyak penyakit yang
menyerang pada jantung.
Jantung merupakan pompa otot yang berfungsi untuk mempertahankan sirkulasi daerah
sekeliling tubuh. Mekanismenya sama dengan banyak pompa-pompa, jantung bergantung
pada suatu rangkaian kerja katup yang baik.
Fungsi katup adalah sebagai pengatur aliran darah di dalam jantung. Beberapa hal yang
terjadi ketika jantung memompa darah, yaitu jantung menguncup, otot jantung bekerja, dan
mengalir keluar dari jantung.
Macam-macam katup yang ada didalam jantung yaitu :
a. Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini
terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup
trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan
cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid
terdiri dari 3 daun katup
b. Katup Pulmonal

10
Darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis sesaat
setelah katup trikuspid tertutup. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri
pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri.
Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun
katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan
relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri
pulmonalis.

c. Katup Bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju
ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi
ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
d. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini
akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir
keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi,
sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
Pembuluh darah yang terdiri dari arteri, arteriole, kapiler dan venula serta vena
merupakan pipa darah dimana didalamnya terdapat sel-sel darah dan cairan plasma yang
mengalir keseluruh tubuh. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke
jaringan serta organ2 diseluruh tubuh dan sebaliknya. Arteri, arteriole dan kapiler
mengalirkan darah dari jantung keseluruh tubuh, sebaliknya vena dan venula
mengalirkan darah kembali ke jantung.

3.3 Fisiologi pada Jantung


1. Sistem Pengaturan Jantung
a. Serabut Purkinje: serabut otot jantung khusus yang mampu menghantarkan impuls
5x lebih cepat. Serabut tsb memungkinkan atrium berkontraksi bersamaan yang
diikuti oleh kontraksi ventrikel.
b. Nodus Sinoatrial (Nodus SA), Lokasi: dinding posterior atrium kanan dibawah
pembukaan vena cava superior.

11
c. Nodus SA melepas impuls 72 x/menit, dipengaruhi oleh saraf simpatis dan
parasimpatis, berfungsi mengatur frekuensi kontraksi irama sehingga disebut:
pemacu jantung.
d. Nodus Atrioventrikuler (Nodus A-V), Lokasi: dinding posterior atrium kanan.
e. Nodus A-V menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai
sebelum terjadi kontraksi ventrikuler.
f. Berkas A-V (berkas His) Adalah sekelompok serabut Purkinje yang berasal dari
nodus A-V dan membawa impuls di sepanjang septum interventrikuler menuju
ventrikel, lalu bercabang menjadi berkas kanan dan kiri

2. Siklus Jantung

Siklus jantung adalah urutan kejadian yang terjadi saat jantung berdetak. Berikut dua fase
siklus jantung, yaitu :

a. Sistol, jaringan otot jantung berkontraksi untuk memompa darah keluar dari ventrikel.
Sistol Ventrikel terjadi setelah penutupan katup-katup mitral dan trikuspid. Terdiri
atas 2 fase :
 Fase awal sistol yang terdiri atas dua sub bagian :
- Fase kontraksi isovolumetrik, keadaan dimana naiknya tekanan
ventrikel akibat kontraksi setelah penutupan katup mitral dan tricuspid,
sehingga kontraksi ini tidak merubah volume darah dalam ventrikel.
- Fase ejeksi (rapid ventricular ejection), terjadi saat tekanan di ventrikel
melebihi tekanan di aorta dan arteri pulmonalis. Hal ini menyebabkan
darah dipompa ke luar dari ventrikel dengan cepat.
 Fase akhir sistol, terjadi saat ventrikel menurun dan tekanan aorta dan arteri
pulmonalis melebihi tekanan ventrikel sehingga terjadi penutupan katup aorta
dan katup pulmonal.
b. Diastol, otot jantung rileks terjadi pada saat pengisian darah di jantung
Diastol Ventrikel terjadi setelah penutupan katup aorta dan pulmonal. Periode ini
terbagi atas 3 fase :
 Fase pertama, terdiri atas dua bagian :

12
- Relaksasi isovolumetrik, keadaan dimana terjadi relaksasi ventrikel
tanpa merubah volume darah dalam ventrikel karena semua katup
jantung tertutup.
- Fase pengisian cepat (rapid filling phase), terjadi ketika tekanan atrium
melebihi tekanan ventrikel sehingga katup mitral dan tricuspid
membuka dan darah dari atrium dengan cepat masuk ke ventrikel.
 Fase kedua, terjadi pada sepertiga tengah periode diastole disebut sebagai fase
diastasis karena aliran masuk ke dalam ventrikel hampir tidak ada. Ini adalah
keadaan dimana atrium dan ventrikel sama-sama relaksasi.
 Fase ketiga, terjadi pada akhir diastole, dimana terjadi kontraksi atrium (atrial
kick) sehingga darah yang tersisa diatrium didorong ke ventrikel, fase ini
disebut fase pengisian akhir (late filling phase).

3. Bunyi Jantung
a. S1 (lub) terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding ventrikel &
arteri; dimulai pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi
tekanan atrium.
b. S2 (dup) terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol
ventrikel akibattekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta &
arteri pulmonal.
c. S3 disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel secara
tiba-tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering
terdengar pada anak dengandinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
d. S4 terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi
atrium. Jarangterjadi pada individu normal.
e. Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang
berkaitan denganturbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katup
seperti penyempitan (stenosis)yang menghambat aliran darah ke depan, atau katup
yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.

4. Frekuensi Jantung dan Pengaturan Frekuensi Jantung


a. Frekuensi Jantung
13
Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per menit,
dengan rata-ratadenyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus
jantung berlangsung selama 0,8detik: sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik.
Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut
per menit.
Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per
menit.
b. Pengaturan Frekuensi Jantung

Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan parasimpatis susunan
sarafotonom.Pusat refleks kardioakselerator adalah sekelompok neuron dalam medulla
oblongata. Efek impuls neuron ini adalah untuk meningkatkan frekuensi jantung.
Impuls ini menjalar melaluiserabut simpatis dalam saraf jantung menuju jantung. Ujung
serabut saraf mensekresi neropineprin, yang meningkatkan frekuensi pengeluaran
impuls dari nodus S-A, mengurangi waktu hantaran melalui nodus A-V dan sistem
Purkinje, dan meningkatkan eksitabilitas keseluruhan jantung. Pusat refleks
kardioinhibitor juga terdapat dalam medulla oblongata. Efek impuls dari neuron ini
adalah untuk mengurangi frekuensi jantung.Impuls ini menjalar melalui serabut
parasimpatis dalam sarafvagus. Ujung serabut saraf mensekresi asetilkolin, yang
mengurangi frekuensi pengeluaran impulsdari nodus S-A dan memperpanjang waktu
hantaran melalui nodus V-A. Frekuensi jantung dalamkurun waktu tertentu ditentukan
melalui keseimbangan impuls akselerator dan inhibitor dari sarafsimpatis dan
parasimpatis. Impuls aferen (sensorik) yang menuju pusat kendali jantung berasal
darireseptor, yang terletak di berbagai bagian dalam sistem kardiovaskular.
Presoreseptor dalam arterikarotis dan aorta sensitive terhadap perubahan tekanan darah.
Peningkatan tekanan darah akanmengakibatkan suatu refleks yang memperlambat
frekuensi jantung.

Penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang menstimulasi


frekuensi jantung yang menjalar melalui pusat medular. Proreseptor dalam vena cava
sensitif terhadap penurunan tekanan darah. Jika tekanan darah menurun, akan terjadi
suatu refleks peningkatan frekuensi jantung untuk mempertahankan tekanan darah.
Pengaruh lain pada frekuensi jantung. Frekuensi jantung dipengaruhi oleh stimulasi
14
pada hampir semua saraf kutan, seperti reseptor untuk nyeri, panas, dingin, dan
sentuhan, atau oleh input emosional dari sistem saraf pusat. Fungsi jantung normal
bergantung pada keseimbangan elektrolit seperti kalsium, kalium, dan natrium yang
mempengaruhi frekuensi jantung jika kadarnya meningkat atau berkurang.

4.4 Hemodinamika pada Jantung


1. Tekanan Darah
Tekanan Darah adalah jumlah tenaga darah yang ditekan terhadap dinding Arteri
(pembuluh nadi) saat Jantung memompakan darah ke seluruh tubuh manusia. Beberapa
penyakit yang diakibatkan oleh Tekanan darah tinggi diantaranya adalah Stroke,
Penyakit Jantung, Penyakit Ginjal dan Aneurisma.
Terdapat 2 (dua) pengukuran penting dalam Tekanan darah, yaitu Tekanan Sistolik
dan Tekanan Diastolik.
a. Tekanan Sistolik (Systolic Pressure) adalah Tekanan Darah saat Jantung berdetak
dan memompakan darah.
b. Tekanan Diastolik (Diastolic) adalah Tekanan darah saat Jantung beristirahat di
antara detakan.
Klasifikasi Tekanan Darah untuk Orang Dewasa

Kategori Tekanan Sistolik, mm Hg Tekanan Diastolik, mm Hg

Hipotensi < 90 < 60

Normal 90 – 119 60 – 79

Prehipertensi 120 – 139 80 – 89

Hipertensi Tingkat 1 140 – 159 90 – 99

Hipertensi Tingkat 2 160 – 179 100 – 109

Hipertensi Tingkat Darurat ≥ 180 ≥ 110

15
Berdasarkan Tabel Klasifikasi Tekanan Darah diatas, Tekanan Darah yang Normal
adalah berkisar antara 90mmHg sampai 119mmHg untuk Tekanan Sistolik sedangkan untuk
Tekanan Diastolik adalah sekitar 60mmHg sampai 79mmHg. Tekanan darah dibawah 90/60
mmHg dikategorikan sebagai Hipotensi (Hypotension) atau Tekanan Darah Rendah,
sedangkan diatas 140/90mmHg sudah dikategorikan sebagai Tekanan Darah Tinggi atau
Hipertensi (Hypertension).

2. Pengaturan dan Pengukuran Tekanan Darah


Tekanan darah dikontrol oleh otak, sistem saraf otonom, ginjal, beberapa kelenjar
endokrin, arteri dan jantung. Otak adalah pusat pengontrol tekanan darah didalam tubuh.
Serabut saraf adalah bagian sistem saraf otonom yang membawa isyarat dari semua
bagian tubuh untuk menginformasikan kepada otak perihal tekanan darah, volume darah
dan kebutuhan khusus semua organ. Semua informasi ini diproses oleh otak dan
keeputusan dikirim melalui saraf menuju organ-organ tubuh termasuk pembuluh darah,
isyaratnya ditandai dengan mengembang atau mengempisnya pembuluh darah. Saraf-
saraf ini dapat berfungsi secara otomatis.
Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur fluida di dalam tubuh. Ginjal juga
memproduksi hormon yang disebut hormon renin. Renin dari ginjal merangsang
pembentukan angiotensin yang menyebabkan pembuluh darah kontriksi sehingga
tekanan darah meningkat. Sedangkan hormon dari beberapa organ juga dapat
mempengaruhi pembuluh darah seperti kelenjar adrenal pada ginjal yang mensekresikan
beberapa hormon seperti adrenalin dan aldosteron juga ovari yang mensekresikan
estrogen yang dapat meningkatkan tekanan darah. Kelenjaar tiroid atau hormon tiroksin,
yang juga berperan penting dalam pengontrolan tekanan darah.
Pada akhirnya tekanan darah dikontrol oleh berbagai proses fisiologis yang bekerja
bersamaan. Serangkaian mekanisme inilah yang memastikan darah mengalir di sirkulasi
dan memungkinkan jaringan mendapatkan nutrisi agar dapat berfungsi dengan baik. Jika
salah satu mekanisme mengalami gangguan, maka dapat terjadi tekanan darah tinggi
(hipertensi) atau tekanan darah rendah (hipotensi).
a) Metoda Pengukuran Tekanan Darah

16
Tekanan darah dapat di ukur dengan 2 metoda, yaitu:
1. Metoda langsung (direct method)
Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang di masukkan ke dalam pembuluh
darah dan di hubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang sangat
tepat untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap dan
keterampilan yang khusus
2. Metoda tidak langsung ( indirect method )
Metoda ini menggunakan shpygmomanometer ( tensi meter ). Tekanan darah dapat
diukur dengan dua cara, yaitu :
Cara palpasi.
Dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik.
Cara auskultasi.
Dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun tekanan diastolik, cara ini
memerlukan alat “stethoscope”

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses
pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ
penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan
darah dari jantung,dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung.
Jantung merupakan sistem cardiovaskuler yang berfungsi untuk memompa darah ke
seluruh tubuh. Secara anatomi jantung terdiri atas aorta, vena kava superior, arteri
pulmonalis, katup aorta, atrium, vena pulmonalis, katup trikuspidalis, katup miral, ventrikel,
vena kava inferior, katup atrioventikular, dan dinding jantung. Dalam fisiologi jantung juga
terdapat sistem pengaturan jantung, siklus jantung, bunyi jantung dan frekuensi jantung.
Tekanan Darah adalah jumlah tenaga darah yang ditekan terhadap dinding Arteri
(pembuluh nadi) saat Jantung memompakan darah ke seluruh tubuh manusia. Beberapa
penyakit yang diakibatkan oleh Tekanan darah tinggi diantaranya adalah Stroke, Penyakit
Jantung, Penyakit Ginjal dan Aneurisma.

3.2 Saran
Jantung merupakan salah satu materi yang sulit untuk di pahami, karena jantung memiliki
banyak bagian dan disetiap bagian memiliki banyak fungsi. Untuk itu kita sebagai mahasiswa
harus lebih sering belajar dan membaca terkait materi-materi tentang jantung. Agar kita dapat
dengan cepat memahami tentang jantung dan mekanisme kerja jantung.
Disarankan agar semua orang yang bekerja atau mempelajari tentang jantung tidak salah
dalam mengasumsikan dan mempraktekkannya. Supaya mengerti dan mengaplikasikannya ke
masyarakat luas sehingga tidak terjadi kesalahan yang fatal dan merugikan orang lain. Bagi
para pembaca diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini dengan sebaik-baiknya
sebagai penambah ilmu pengetahuan.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://budisma.net/2015/09/3-lapisan-jantung-dan-fungsinya.html
https://doktersehat.com/bagaimana-struktur-jantung-yang-normal/
https://www.ruangguru.co.id/12-bagian-bagian-jantung-manusia-beserta-fungsinya-terlengkap/
https://budisma.net/2015/09/3-lapisan-jantung-dan-fungsinya.html

19

Anda mungkin juga menyukai