Oleh:
Gregorius Brian Antono, S.Pd.
2001719058
1
BAB I
PENDAHULUAN
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari definisi kurikulum inilah timbul dua
dimensi pada kurikulum itu sendiri. Dimensi pertama mengacu kepada rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan untuk
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan
yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang
2
digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4)
Teks itu sendiri memiliki dua unsur utama, yaitu konteks situasi dan
konteks budaya. Konteks situasi merupakan konteks yang terdekat yang menyertai
penciptaan teks, sedangkan konteks sosial atau konteks budaya lebih bersifat
bahasa Indonesia di kelas VII.A yang lebih terkhusus pada pembelajaran teks
laporan hasil observasi. Di dalam proses pembelajaran teks ini, siswa mengalami
Kesulitan siswa dalam menyusun sebuah jenis teks laporan hasil observasi
dapat ditinjau dari beberapa hal. Kesulitan yang dimaksud tersebut sangat
bergantung dengan minat belajar siswa terhadap pembelajaran teks ini. Hasil
pengamatan yang diperoleh dari karya siswa dalam menyusun teks laporan hasil
observasi itu antara lain adalah siswa kurang jeli dalam memahami ketiga struktur
di dalam teks ini dan bagaimana siswa menuangkan beberapa ciri bahasa di dalam
3
pencapaian ketuntasan belajar minimal (KBM) yang dicapai oleh siswa masih
penelitian tindakan kelas ini, peneliti mencoba memberikan sesuatu yang berbeda
kelompok. Sebagai suatu simpulan sederhana, dengan model ini peneliti mampu
pembelarajan sebelumnya.
Mengacu dari paparan yang dijelaskan di atas dan mengingat secara jelas
4
dengan jalurnya maka peneliti memilih judul penelitian tindakan kelas
Pangkalpinang”.
B. Identifikasi Masalah
keterampilan menyusun teks laporan hasil observasi kelas VII.A SMP Santa
observasi melalui model pembelajaran sinektik siswa kelas VII.A SMP Santa
Theresia Pangkalpinang?
C. Batasan Masalah
lingkup. Ruang lingkup yang dimaksud adalah ruang lingkup wilayah penelitian
dan ruang lingkup materinya. Untuk ruang lingkup wilayah penelitian ditujukan
kepada siswa atau rombongan kelas yang mengalami kesulitan dalam menyusun
teks laporan hasil observasi. Di dalam penelitian ini siswa yang dimaksud adalah
Selanjutnya ruang lingkup yang kedua adalah materi yang sukar dipahami
siswa yaitu terdapat pada kompetensi dasar 4.8 menyajikan rangkuman teks
laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan secara lisan dan tulis
dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lisan. Oleh karena itu,
5
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada peningkatan keterampilan menyusun
teks laporan hasil observasi melalui model pembelajaran sinektik siswa kelas
D.Rumusan Masalah
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
b. Bagi siswa
6
2) dapat memberikan pengetahuan secara mendalam kepada siswa terkait
pembelajaran.
c. Bagi sekolah
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Perlu diketahui bahwa penelitian ini dilandasi pada berbagai teori. Adapun
segala sesuatu yang dipikirkan. Melalui pikiran, segala sesuatu yang dirasakan,
yaitu berupa rangkaian kata, khususnya kata tertulis yang disusun sebaik-baiknya.
Jadi, dapat dipahami dan dipetik manfaatnya dengan mudah oleh orang yang
pendengaran, sentuhan, penciuman, dan rasa. Fokus penulisan tergantung pada hal
pancaindera mana, umur pembaca dan emosi pembaca yang akan ditunjukkan
kepada pembaca.
8
Narasi adalah bercerita. Penulisan ini digunakan untuk menjelaskan suatu
keadaan dan melestarikan sejarah dan juga untuk menghibur pembaca. Selain itu,
eksposisi adalah penulisan untuk untuk menjelaskan suatu proses atau ide-ide.
Dalam penulisan ini dibutuhkan hal yang rinci tentang suatu proses ataupun
penjelasan dari suatu definisi. Jenis tulisan yang keempat adalah persuasi. Jenis
proses dan produk. Produk merupakan tujuan penulis dan juga merupakan alasan
kegiatan menulis merupakan suatu proses dimana harus melalui beberapa tahap
yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, tahap perbaikan, dan tahap editing.
1. Tahap prapenulisan
Tahap ini merupakan tahap berpikir sebelum menuliskan sesuatu. Tahap ini
tahap ini adalah perlu dipertimbangkannya calon pembaca yang akan membaca
tulisan tersebut. Calon pembaca adalah suatu konsep yang penting untuk dapat
untuk siswa, anak laki-laki, anak perempuan, untuk orang tua atau bahkan tulisan
akan memutuskan pola bahasa yang akan digunakan dalam tulisannya sehingga
9
Tahap ini ini berarti penulis mulai untuk mengorganisasi semua ide-ide
yang ada ke dalam kesatuan tulisan yang saling berkaitan. Ada tiga hal yang
dilakukan dalam tahap ini, yaitu memulai dan mengakhiri tulisan dengan jelas,
menuliskan suatu pernyataan atau suatu pendapat dengan jelas, dan menuliskan
kalimat-kalimat dengan lancar dimana unsur koherensi dan kohesi antar paragraf
harus diperhatikan.
Dengan melakukan tiga hal tersebut diharapkan tulisan yang dihasilkan
pembaca sehingga mereka lebih mudah dalam memahami suatu tulisan. Untuk
bagian isi dari suatu tulisan bertujuan untuk menyatakan topik yang ingin
disampaikan oleh penulis yang disertai dengan contoh dan gambaran dari topik
tulisan tersebut.
Bagian terakhir dari suatu tulisan adalah simpulan. Bagian ini adalah
menyimpulkan hal-hal yang telah ditulis di bagian pendahuluan dan isi dengan
tanpa ada pengulangan kalimat yang sama. Selain itu, di bagian ini juga berisi
tulisannya.
3. Tahap perbaikan
Pada tahap ini seorang penulis dapat memberikan tambahan-tambahan
berupa ide dan hal-hal yang spesifik. Selain itu, penulis dapat menggunakan fakta-
fakta, gambaran fisik, dan pengalaman yang dapat meningkatkan ide pokok. Di
10
sinilah penulis berkesempatan untuk berpikir bagaimana membuat tulisannya
tercapai tujuan dari suatu tulisan yang akan disampaikan oleh pembaca dengan
contoh-contoh yang telah diberikan. Pada tahap perbaikan ini, seorang penulis
sejawat atau teman adalah orang lain atau bisa disebut dengan pembaca dari
tulisan tersebut. Akan tetapi, hal ini bukan berarti semua masukan atau saran dari
atas, penulis juga dapat mengecek tata bahasa dengan mengurangi kesalahan tata
(report) ini juga disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai
atau menggambarkan bentuk, ciri, atau sifat umum (general) seperti benda,
kita.
Pada umumnya teks laporan hasil observasi memiliki bentuk yang hampir
sama dengan teks deskripsi, tetapi sebenarnya sifat kedua teks tersebut berbeda.
11
Teks laporan menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai fakta apa adanya
secara khusus (unik dan individual) dan menggambarkan sesuai dengan sudut
pandang penulis.
Struktur teks laporan hasil observasi adalah definisi umum, deskripsi
bagian, dan deskripsi manfaat. Sementara itu, ciri bahasa yang ada dalam teks
laporan hasil observasi adalah konjungsi, kalimat deskriptif, kata rujukan, kata
berimbuhan, frasa. Ciri-ciri teks laporan hasil observasi antara lain adalah:
a) harus mengandung fakta dan bersifat objektif;
b) harus ditulis sempurna dan lengkap;
c) tidak memasukkan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka, atau
pemihakan;
d) disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya berbobot,
sinektik merupakan salah satu model pembelajaran yang didesain oleh Azhar
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan
12
melaksanakan aktivitas pembelajaran.
1) kreativitas itu penting bagi kehidupan sehari-hari bukan kegiatan yang luar
Proses kreativitas bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir, malainkan dapat
datang.
laporan hasil observasi melalui proses metafora dan analogi yang menekankan
13
Prinsip yang harus dipegang dalam menggunakan model sinektik adalah
sebagai berikut.
unsur metafora, yang menurut Joyce dan Weil mampu memperkenalkan jarak
konseptual antara siswa dengan mata pelajaran yang menunjang motivasi dan
187). Menurut Waluyo (2001: 187), ada tiga langkah dalam model sinektik ini,
dibedakan objek atau konsep sederhana dan tekanan pada pertentangan. Ada
14
Proses analogi langsung akan menghasilkan analogi personal, yang harus
dicatat dan dianalisis secara personal. Dalam hal ini siswa akan mengidentifikasi
masalah yang dibahas. Siswa harus mencoba berpikir dan merasa, bagaimana
a) mendeskripsikan fakta;
siswa dapat memahami apa yang telah dibaca atau dilihat dari dua sudut
mendalam.
c) Siswa menjadi bagian dari analogi yang dipilihnya pada tahap sebelumnya.
15
d) Siswa yang mengembangkan pemikiran dalam bentuk deskripsi-deskripsi dari
pertentangan-pertentangan.
f) Guru mengarahkan agar siswa kembali pada tugas dan masalah semula yang
pengalaman sinektik.
16
2.4 Kerangka Berpikir
Kesulitan utama yang dihadapi siswa adalah menyusun teks laporan hasil
diharapkan siswa menyampaikan informasi atau pesan dalam tulisan yang mereka
susun. Permasalahan menulis tersebut tidak lepas dari beberapa faktor, yaitu
sinektik. Pembelajaran ini menuntut siswa untuk berpikir kritis dan berbagi
melatih siswa bekerja sama dan menghargai kemampuan orang lain, melatih siswa
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Untuk memberi arah yang jelas tentang maksud dari penelitian ini dan
berdasarkan pada rumusan masalah yang diajukan, tujuan secara umum adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengukur peningkatan hasil belajar dan partisipasi siswa kelas VII.A
SMP Santa Theresia Pangkalpinang, dalam belajar teks laporan hasil observasi.
Pangkalpinang.
18
Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.A SMP
tersebut. Selain itu, kelas VII.A tergolong kelas heterogen, sesuai dengan teknik
yang harus dilakukan dalam model yang diterapkan dalam proses pembelajaran.
siswa yang mengalami kesulitan dalam menyusun teks laporan hasil observasi,
C. SUBJEK PENELITIAN
Pangkalpinang yang terdiri atas 16 kelas, tetapi yang menjadi subjek penelitiannya
adalah siswa kelas VII.A sebanyak 32 siswa, terdiri atas 16 siswa putra dan 16
siswa putri.
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat kriteria sebagai
berikut.
secara signifikan.
19
2. Kriteria penilaian menyusun teks laporan hasil observasi
Kriteria penilaian menyusun teks laporan hasil observasi dalam PTK ini
kalimat definisi
Definisi umum
Kata rujukan
Kata berimbuhan
ejaan
konjungsi
Kalimat deskriptif
(frasa)Kelompok kata
No.
20
Deskripsi bagian
a. Mendeskripsikan hasil pengamatan 3
dengan isi yang sangat komunikatif dan
mudah dipahami.
2. Kata rujukan
a. Menuliskan kata rujukan dalam teks 3
dengan tepat.
b. Menuliskan kata rujukan dalam teks 2
kurang tepat.
c. Menuliskan kata rujukan dalam teks tidak 1
tepat.
Kelompok kata (frasa)
a. Menuliskan frasa dalam teks dengan 3
tepat.
21
Kalimat deskriptif
a. Menuliskan kalimat deskriptif dalam teks 3
dengan tepat.
wawancara antara peneliti dan siswa yang bertujuan untuk mengetahui apa,
model sinektik.
22
Kriteria ini adalah hasil catatan teman sejawat tentang sejauh mana
tindakan telah membawa perubahan apa dan dimana letak perubahan itu terjadi,
E. PROSEDUR PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari
empat kegiatan. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari
tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, guru (bersama peneliti,
apabila PTK-nya tidak dilakukan sendiri oleh guru) menentukan rancangan untuk
siklus kedua.
Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan
terdahulu yang tentu saja ditujukan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau
melanjutkan dengan tahap-tahap kegiatan seperti pada siklus pertama. Jika sudah
selesai dengan siklus kedua dan guru belum merasa puas, dapat melanjutkan
dengan siklus ketiga, yang cara dan tahapannya sama dengan siklus sebelumnya.
Tidak ada ketentuan tentang berapa kali siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus
tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun ada saran, sebaiknya tidak
23
Siklus I
Pengamatan/
Refleksi I pengumpulan data
Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan tindakan II tindakan II
baru hasil
Siklus II
refleksi
Pengamatan/
Refleksi pengumpulan data
Dilanjutkan ke II
Apabila siklus berikutnya
permasalahan
belum terselesaikan
Adapun keempat tahap yang dimaksud di atas dalam siklus pembelajaran
a. Perencanaan
Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan
tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan
tersebut dilakukan.. pada tahapan ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang
berlangsung.
b. Tindakan
Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran
berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini, peneliti melakukan
pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama
24
d. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan
hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan proses pengkajian ulang melalui
siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindkan ulang, daan
Lama penelitian dilakukan selama tiga bulan pada semester gasal dengan asumsi
bahwa peneliti dapat menghasilkan hasil peningkatan belajar siswa dengan data yang
akurat. Adapun rangkaian kegiatan dalam jadwal penelitian ini disajikan pada tabel di
bawah ini.
25
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Sunarsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta; PT. Bumi
Aksara.
-------. 2013. Salinan Lampiran Permendikbud No. 68 th. 2013 ttg Kurikulum
SMP-MTs. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
26