TUGAS KEDUA
Disusun
Nama : Agus Ari Bowo
NIM : 1809035019
Banyak orang biasanya menunjuk energi terbarukan sebagai antitesis untuk bahan
bakar fosil. Bahan bakar fosil memiliki tradisi penggunaan yang panjang, sementara
sektor energi terbarukan baru saja mulai berkembang dan ini adalah alasan utama
mengapa energi terbarukan masih sulit bersaing dengan bahan bakar fosil.
Energi terbarukan masih perlu meningkatkan daya saing, karena sumber energi yang
terbarukan masih membutuhkan subsidi untuk tetap kompetitif dengan bahan bakar
fosil dalam hal biaya (meskipun harus juga disebutkan bahwa perkembangan teknologi
pada energi terbarukan terus menurunkan harganya dan hanya masalah waktu energi
terbarukan akan memiliki harga yang kompetiti tanpa subsidi dibandingkan bahan
bakar tradisional.)
Selain dalam hal biaya, energi terbarukan juga perlu meningkatkan efisiensinya.
Sebagai contoh, panel surya rata-rata memiliki efisiensi sekitar 15% yang berarti
banyak energi akan terbuang dan ditransfer menjadi panas, bukan menjadi bentuk lain
energi yang bermanfaat untuk digunakan. Namun, ada banyak penelitian yang sedang
berlangsung dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi teknologi energi terbarukan,
beberapa darinya benar-benar menjanjikan,meskipun kita belum melihat solusi energi
terbarukan yang sangat efisien dan bernilai komersial tinggi.
Energi terbarukan sering dianggap sebagai cara terbaik untuk mengatasi pemanasan
global dan perubahan iklim. Energi terbarukan akan mengurangi penggunakan bahan
bakar fosil yang terus kita bakar, mengurangi pembakaran bahan bakar fosil berarti
juga mengurangi emisi karbon dioksida dan memberikan dampak perubahan iklim
yang lebih rendah.
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
A. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Air adalah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial untuk Pusat
Listrik Tenaga Air (PLTA), dengan jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi tenaga
air tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Dengan pemanfaatan air sebagai energi
primer, terjadi penghematan penggunaan bahan bakar. Pembangkit listrik ini
menggunakan energi kinetik dari aliran air untuk memutar turbin. Sebagaimana kita
ketahui bahwa aliran air akan selalu mengarah kebawah, prinsip inilah yang digunakan
oleh PLTA. Secara garis besar ada dua jenis PLTA berdasarkan aliran airnya yaitu Run
Of River atau menggunakan aliran air sungai secara langsung dan jenis PLTA dam
yaitu PLTA yang menggunakan bendungan untuk menampung air sebelum diarahkan
ke turbin air.
B. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap
(PLTU) digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah
menjadi energi listrik. Energi primer yang digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar
yang dapat berwujud padat, cair maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar
dan minyak merupakan wujud cairnya.
Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa macam
bahan bakar.PLTUmenggunakan siklus uap dan air dalam pembangkitannya. Mula-
mula air dipompakan ke dalam pipa air yang mengelilingi ruang bakar ketel. Lalu
bahan bakar dan udara yang sudah tercampur disemprotkan ke dalam ruang bakar dan
dinyalakan, sehingga terjadi pembakaran yang mengubah bahan bakar menjadi energi
panas/ kalor.
Setelah keluar dari turbin tekanan tinggi, uap akan masuk ke dalam Pemanas Ulang
yang akan menaikkan suhu uap sekali lagi dengan proses yang sama seperti di Pemanas
Lanjut. Selanjutnya uap baru akan dialirkan ke dalam turbin tekanan menengah dan
langsung dialirkan kembali ke turbin tekanan rendah. Energi gerak yang dihasilkan
turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah inilah yang akan diubah wujudnya dalam
generator menjadi energi listrik.Dari turbin tekanan rendah uap dialirkan ke kondensor
untuk diembunkan menjadi air kembali. Pada kondensor diperlukan air pendingin
dalam jumlah besar. Inilah yang menyebabkan banyak PLTU dibangun di daerah
pantai atau sungai. Jika jumlah air pendingin tidak mencukupi, maka dapat digunakan
cooling tower yang mempunyai siklus tertutup. Air dari kondensor dipompa ke tangki
air/deareator untuk mendapat tambahan air akibat kebocoran dan juga diolah agar
memenuhi mutu air ketel berkandungan NaCl, Cl,O2 dan derajat keasaman (pH).
Setelah itu, air akan melalui Economizer untuk kembali dipanaskan dari energi gas sisa
dan dipompakan kembali ke dalam ketel.
Panas Bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat Listrik Tenaga
Panas (PLTP). Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja
uap yang digunakan adalah uap panas bumi yang berasal langsung dari perut bumi.
Karena itu, PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya
operasional PLTP juga lebih murah daripada PLTU, karena tidak perlu membeli bahan
bakar, namun memerlukan biaya investasi yang besar terutama untuk biaya eksplorasi
dan pengeboran perut bumi.Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTP :Uap panas
bumi didapatkan dari suatu kantong uap di perut bumi.
Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras di atas magma dan mendapat air dari lapisan
humus di bawah hutan penahan air hujan. Pengeboran dilakukan di atas permukaan
bumi menuju kantong uap tersebut, hingga uap dalam kantong akan menyembur keluar.
Semburan uap dialirkan ke turbin uap penggerak generator. Setelah menggerakkan
turbin, uap akan diembunkan dalam kondensor menjadi air dan disuntikkan kembali ke
dalam perut bumi menuju kantong uap. Jumlah kandungan uap dalam kantong uap ini
terbatas, karenanya daya PLTP yang sudah maupun yang akan dibangun harus
disesuaikan dengan perkiraan jumlah kandungan tersebut. Melihat siklus dari PLTP ini
maka PLTP termasuk pada pusat pembangkit yang menggunakan energi terbarukan.
E. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama
untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam
perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG).Mesin
diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar tersebut
menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi
putar. Energi putar ini digunakan untuk memutar generator yang merubahnya menjadi
energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi udara yang dicampur dengan bahan bakar
dinaikkan tekanan dan temperaturnya dahulu pada turbo charger. turbo charger ini
digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar.
Mesin diesel terdiri dari 2 macam mesin, yaitu mesin diesel 2 langkah dan 4 langkah.
Perbedaannya terletak pada langkah penghasil tenaga dalam putaran toraknya. Pada
mesin 2 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 2 langkah atau 1 kali putaran. Sedang
pada mesin 4 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 4 langkah atau 2 putaran.
Seharusnya mesin 2 langkah dapat menghasilkan daya 2 kali lebih besar dari mesin 4
langkah, namun karena proses pembilasan ruang bakar silindernya tidak sesempurna
mesin 4 langkah, tenaga yang dihasilkan hanya sampai 1,8 kalinya saja. Ilustrasi siklus
perubahan energi pada PLTD :Selain kedua jenis mesin di atas, mesin diesel yang
digunakan di PLTD ada yang berputaran tinggi (high speed) dengan bentuk yang lebih
kompak atau berputaran rendah (low speed) dengan bentuk yang lebih besar.
F. PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya)
Pada prisipnya panel surya Solar Cell mengubah sinar matahari menjadi energi listrik
yang kemudia disimpan dalam batterei atau aki untuk digunakan setiap saat. Berbeda
dengan pembangkit jenis lain yang menggunakan tenaga pemutar dan generator, PLTS
tidak menggunakan generator dan prime mover sebagai untuk menghasilkan listrik
melainkan dari reaksi foton pada sel surya. Komponen utama PLTS adalah sel
foltovotaik yang berperan menangkap sinar matahari yang panas. Sinar matahari yang
tertangkap berfungsi memanaskan cairan yang akan berubah menjadi uap. Uap tersebut
yang akan diubah oleh generator menjadi energi listrik. Digunakan secara besar-
besaran, untuk lingkungan tertentu atau satu unit rumah atau bangunan.
PLTS
Kelebihannya :
o Memanfaatkan sinar matahari tanpa biaya,
o cocok sekali untuk daerah tropika
o Praktis dan hemat
o Energi yang terbarukan/ tidak pernah habis
o Bersih, ramah lingkungan
o Umur panel sel surya panjang/ investasi jangka panjang
o Praktis, tidak memerlukan perawatan
o Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia
Kekurangan :
o Ketergantungan oleh sinar matahari, tetapi untuk hal ini diatasi dengan kekuatan
penyimpanan aki/baterei
o Biaya awal relatif mahal
PLTO
Kelebihan :
o energi bisa diperoleh secara gratis,
o tidak butuh bahan bakar,
o tidak menghasilkan limbah,
o mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah,
o serta dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai
Kekurangan :
o Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula tidak,
o Perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara
konsisten.
PLTG
Kelebihan :
o Fleksibel dalam pengoperasian.Start– stopcepat.
o Cocok untuk memenuhi beban puncak
o Fondasi lebih ringan.
o Masa pembangunan cepat.
o Tidak membutuhkan lahan yang luas.
o Bisa dibangun di daerah padat ( pusat kota ).
o Ramah lingkungan.
o Investasi awal cukup murah.
Kekurangan :
o Spare part mahal.
o Perlu sering dilakukan pemeriksaan terhadap area yang dilewati gas panas.
o Daya yang dihasilkan rendah.
o Usia tidak panjang.
o Efisiensi rendah.
o Hanya bisa menggunakan bahan bakar jenis tertentu (cair dan gas).
PLTSa
Kelebihan :
o PLTS menghasilkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Hal ini berarti mambantu menutupi defisit energi listrik PLN. Jadi, sudah
waktunya sampah diolah jadi energi listrik. Dengan begitu, krisis listrik yang
dihadapi dapat teratasi dan tarif pun bisa murah.
o Keberadaan TPA tidak hanya menguntungkan pengelola tetapi juga masyarakat
sekitar. Adanya PLTS membuat masyarakat sekitar TPA dapat menggunakan
listrik dengan gratis. Solusi ini dapat mencegah penolakan masyarakat sekitar
terhadap keberadaan TPA.
Kekurangan :
o dibutuhkan sampah dalam jumlah besar, yang mengakibatkan diperlukannya
beaya tinggi untuk penyediaan sampah itu atau untuk mengganti kekurangan
sampah itu dengan energi lain
o proyek tersebut bukan proyek yang mendatangkan untung
o mencemari lingkungan hidup dan mendatangkan penyakit
o akan memicu orang-orang untuk memerbesar produksi sampah
PLTN
Keuntungan :
o Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) – gas rumah
kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya
sedikit menghasilkan gas)
o Tidak mencemari udara – tidak menghasilkan gas-gas berbahaya seperti karbon
monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau
asap fotokimia.
o Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)
o Biaya bahan bakar rendah – hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan.
Ketersedian bahan bakar yang melimpah – sekali lagi, karena sangat sedikit
bahan bakar yang diperlukan
Kekurangan :
o Risiko kecelakaan nuklir – kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan
Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building).
o Limbah nuklir – limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan
hingga ribuan tahun
PLTPS
Keuntungan
o Setelah dibangun energi listrik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan secara gratis,
o tidak membutuhkan bahan bakar sehingga tidak menimbulkan efek rumah kaca
o produksi listrik stabil karena pasang surut air laut bisa diprediksi.
Kekurangan
o bukan energi masa depan karena memiliki berbagai kelemahan.
o Biaya pembuatan dam mahal dan merusak ekosistem dipesisr pantai.
Meliputi area yang sangat luas sehingga merubah ekosistem lingkungan baik ke
arahhulu maupun hilir hingga berkilo-kilometer
Hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap harinya, ketika
ombak bergerak masuk ataupun keluar