Anda di halaman 1dari 21

Nama : Agus Ari Bowo Mata Kuliah; Manajemen Persediaan

NIM : 1809035019 Perihal : Ujian Tengah Semester


Program Studi : Teknik Industri 2018 Dateline : Rabu, 3 November 2021

Cari suatu usaha/industry atau sejenisnya yang nyata ada dan setidaknya memiliki 5 unit item
yang harus dipesan/dibeli secara rutin untuk dijadikan persediaan. Aplikasikan pengelolaan
persediaan deterministic. Carilah data selengkap mungkin. Apabila data nyata sulit untuk
didapatkan, diperbolehkan menggunakan asumsi. Asumsi yang dibuat harus dijelaskan dan
memang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah
1. Buat Perhitungan biaya persediaan dan analisis dengan EOQ Single Item dan multi item
2. Skenariokan adanya diskon, bagaimana kebijakan yang harus diambil
3. Skenariokan adanya keterbatasan tempat, bagaimana kebijakan yang harus diambil
4. Skenariokan adanya keterbatasan modal kerja. Bagaimana kebijakan yang harus diambil.

Usaha/industri yang akan menjadi studi kasus adalah PT Mabar Feed. PT Mabar Feed
Indonesia merupakan perusahaan yang produknya dipasarkan di dalam negeri, aspek
pemasaran produk meliputi wilayah Aceh, Jambi, Kalimantan, Riau, Sumatera Barat dan
Sumatera utara. Komposisi bahan baku produksi pakan ternak ayam ini terdiri dari beberapa
bahan. 5 item yang dijadikan bahan baku pakan ternak yakni jagung, biji gandum, BKK
Argentina, Dedak Katul dan Corn Gluten. Data-data mengenai 5 unit item yang harus dipesan
secara rutin dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut.

Tabel 1.1 Jumlah Persediaan 5 Bahan Baku Pakan Ternak


Jagung Biji Gandum BKK Dedak Corn
No Bulan
(Kg) (Kg) Argentina (Kg) Katul (Kg) Gluten (Kg)
1 Januari 80 40 25 15 30
2 Februari 70 30 30 40 15
3 Maret 60 50 40 20 40
4 April 50 30 25 25 35
5 Mei 70 25 25 30 20
6 Juni 50 20 30 15 15
7 Juli 60 30 40 25 20
8 Agustus 65 30 15 50 10
9 September 40 25 20 30 30
10 Oktober 75 40 25 15 20
11 November 80 50 15 30 65
12 Desember 40 30 15 20 45
Total 740 400 305 315 345
Sumber PT. Mabar Feed Indonesia
Selain itu terdapat data-data mengenai pemakaian bahan baku pakan ternak ayam selama 12
periode yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai berikut.

Tabel 1.2 Jumlah Pemakaian Bahan Baku Pakan Ternak Selama 12 Periode
Biji Gandum BKK Dedak Corn
No Bulan Jagung (Kg)
(Kg) Argentina (Kg) Katul (Kg) Gluten (Kg)
1 Januari 15 10 12 15 10
2 Februari 20 8 16 18 12
3 Maret 10 6 8 14 11
4 April 9 4 11 11 9
5 Mei 12 14 6 10 14
6 Juni 10 12 7 15 7
7 Juli 12 10 11 10 6
8 Agustus 20 9 14 9 8
9 September 12 7 15 7 12
10 Oktober 15 13 12 12 14
11 November 12 10 10 17 18
12 Desember 13 17 8 12 14
Total 160 120 130 150 135
Sumber : PT. Mabar Feed Indonesia

PT. Mabar Feed Indonesia mempertimbangkan biaya pemesanan dalam mengelola persediaan
yang ada agar memperoleh pengeluaran yang kecil. Dimana biaya pemesanan tersebut terdiri
dari 3 aspek yakni biaya pemrosesan (administrasi), biaya menurunkan pesanan dan peletakan
barang dan gaji pegawai yang terlibat. Untuk lebih jelasnya mengenai biaya pemesanan dapat
dilihat pada Tabel 1.3 sebagai berikut.

Tabel 1.3 Biaya Pesan


No Bahan Baku Biaya Pemesanan (Rp) Lead Time (hari)
1 Jagung 8.500 2
2 Biji Gandum 5.000 1
3 BKK Argentina 7.000 2
4 Dedak Katul 5.000 1
5 Corn Gluten 6.500 1

Dalam inventory system terdapat satu biaya yang sangat berpengaruh dalam proses berjalannya
suatu perusahaan dalam menjaga produktivitasnya. Biaya tersebut adalah biaya simpan atau
holding cost. Biaya ini timbul akibat adanya pemeliharaan bahan baku pakan ternak di dalam
warehouse. Biaya simpan ini diperhitungkan dengan mempertimbangkan besarnya persentase
yang sudah ditetapkan oleh pihak PT. Mabar Feed Indonesia. Data mengenai biaya simpan
untuk 5 bahan baku pakan ternak dapat dilihat pada Tabel 1.4 sebagai berikut.
Tabel 1.4 Biaya Simpan
No Bahan Baku % Biaya Simpan Harga Perunit (Rp/Kg) Biaya Penyimpanan (Rp)
1 Jagung 15% 5.500 825
2 Biji Gandum 15% 3.500 525
3 BKK Argentina 15% 3.500 525
4 Dedak Katul 15% 2.500 375
5 Corn Gluten 15% 4.000 600

Berdasarkan data-data yang tersedia diatas, dapat dilakukan perhitungan Economic Order
Quantity (EOQ) dengan berbagai kendala yang dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. EOQ single item dan EOQ Multi Item
Metode Single Item digunakan untuk pemesanan satu jenis bahan baku, sedangkan metode
Multi Item adalah untuk pemesanan beberapa jenis bahan baku. Perhitungan mengenai
pemesanan ekonomis untuk masing-masing bahan baku pakan ternak dapat diselesaikan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.

2DS
EOQ =√
H

a. Pemesanan Ekonomis Persediaan Jagung


Perhitungan mengenai pemesanan ekonomis untuk bahan baku jagung dalam
pembuatan pakan ternak adalah sebagai berikut.

2DS
EOQ = √
H

2 x (160) x (8500)
=√
825

= √3.296,97 = 57,42 Kg/Pesan


Mengenai frekuensi pemesanan yang diperlukan oleh PT Mabar Feed Indonesia untuk
bahan baku jagung dapat diselesaikan melalui perhitungan sebagai berikut.
𝐷
F=
𝑄
160
= = 2,78 (3 kali/tahun)
57,42

b. Pemesanan Ekonomis Biji Gandum


Perhitungan mengenai pemesanan ekonomis untuk bahan baku biji gandum dalam
pembuatan pakan ternak adalah sebagai berikut.
2DS
EOQ = √
H

2 x (120) x (5000)
=√
525

= √2.285,714 = 47,8 Kg/Pesan

Selain itu mengenai frekuensi pemesanan yang diperlukan oleh PT Mabar Feed
Indonesia untuk bahan baku biji gandum dapat diselesaikan melalui perhitungan
sebagai berikut.
𝐷
F=
𝑄
120
= = 2,51 (3 kali/tahun)
47,8

c. Pemesanan Ekonomis BKK Argentina


Perhitungan mengenai pemesanan ekonomis untuk bahan baku BKK Argentina dalam
pembuatan pakan ternak adalah sebagai berikut.

2DS
EOQ = √
H

2 x (130) x (7000)
=√
525

= √3.466,667 = 58.878 Kg/Pesan

Selain itu mengenai frekuensi pemesanan yang diperlukan oleh PT Mabar Feed
Indonesia untuk bahan baku biji gandum dapat diselesaikan melalui perhitungan
sebagai berikut.
𝐷
F=
𝑄
130
= = 2,20 (2 kali/tahun)
58,878

d. Pemesanan Ekonomis Dedak Katul


Perhitungan mengenai pemesanan ekonomis untuk bahan baku Dedak Katul dalam
pembuatan pakan ternak adalah sebagai berikut.
2DS
EOQ = √
H

2 x (150) x (5000)
=√
375

= √4000 = 63,245 Kg/Pesan

Selain itu mengenai frekuensi pemesanan yang diperlukan oleh PT Mabar Feed
Indonesia untuk bahan baku biji gandum dapat diselesaikan melalui perhitungan
sebagai berikut.
𝐷
F=
𝑄
150
= = 2,371 (2 kali/tahun)
63.245

e. Pemesanan Ekonomis Corn Gluten


Perhitungan mengenai pemesanan ekonomis untuk bahan baku Corn Gluten dalam
pembuatan pakan ternak adalah sebagai berikut.

2DS
EOQ = √
H

2 x (135) x (6500)
=√
600

= √2925 = 54,083 Kg/Pesan

Selain itu mengenai frekuensi pemesanan yang diperlukan oleh PT Mabar Feed
Indonesia untuk bahan baku Corn Gluten dapat diselesaikan melalui perhitungan
sebagai berikut.
𝐷
F=
𝑄
135
= = 2,49 (2 kali/tahun)
54,083
2. EOQ Quantity Discount
Perhitungan mengenai potongan pembelian persediaan untuk sebuah gudang dapat
diselesaikan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
BTP = Biaya pesan + biaya simpan + biaya pembelian
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2

a. Menghitung biaya total pembelian untuk bahan baku jagung


Jumlah pemesanan Harga per unit
1 - 59 Rp 82,5
60– 119 Rp 75
120 - 179 Rp 70

1) Menghitung besarnya diskon


Besarnya diskon dalam Economic Order Quantity dapat dicari dengan
menggunakan Persamaan sebagai berikut.
Harga awal - Harga diskon
Besar Diskon (%) =
Harga awal

a) Q = 57,42 ≈ 58
Besarnya Diskon (%) = 0%
b) Q = 60
82,5 - 75
Besar Diskon (%) =
75
= 0,09= 9%
c) Q = 120
75 - 70
Besar Diskon (%) =
75
= 0,0666 = 6,6 %

2) Menghitung biaya total pembelian


Kuantitas pembelian 1-59 (Q = 58)
BTP = Biaya pesan + biaya simpan + biaya pembelian
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
160 58
= x 8.500 + x 825 + 82.5 x 160
58 2
= 23.448,3 + 23.925 + 13.200
= Rp 60.5733
Kuantitas pembelian 60-119 (Q = 60)
BTP = Biaya pesan + biaya simpan + biaya pembelian
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
160 60
= x 8500 + x 825 + 75 x 160
60 2
= 22.666,67 + 24.750 + 12.000
= Rp 59.416,67
Kuantitas pembelian 120 - 159 (120)
BTP = Biaya pesan + biaya simpan + biaya pembelian
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
160 120
= x 8500 + x 825 + 70 x 160
120 2
= 11.333,3 + 49.500+ 11.200
= Rp 72.033,3

Sehingga, kesimpulan yang dapat diambil adalah kebijakan pembelian yang harus
diterapkan oleh perusahaan yaitu memilih kuantitas pembelian dengan Q = 60 unit
dengan harga Rp 75 karena memiliki total biaya terkecil yaitu sebesar Rp 59.416,67

b. Menghitung biaya total pembelian untuk bahan baku biji gandum


Jumlah pemesanan Harga per unit
1 - 49 Rp 52,5
50– 99 Rp 47,5
100- 149 Rp 42

1) Menghitung besarnya diskon


Besarnya diskon dalam Economic Order Quantity dapat dicari dengan
menggunakan Persamaan sebagai berikut.
Harga awal - Harga diskon
Besar Diskon (%) =
Harga awal

Q = 47,8 ≈ 48
Besarnya Diskon (%) = 0%
Q = 50
52,5 - 47,5
Besar Diskon (%) =
52,5
= 0,095= 9,5%
Q = 100
47,5 - 42
Besar Diskon (%) =
47,5
= 0,1157 = 11,57 %

2) Menghitung biaya total pembelian


Kuantitas pembelian 1-49 (Q = 48)
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
120 48
= x 5.000 + x 525 + 52.5 x 120
48 2
= Rp 12.500 + 12.600 +Rp 6.300
= Rp 31.400
Kuantitas pembelian 50-99 (Q = 60)
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
120 60
= x 5.000 + x 525 + 47,5 x 120
60 2
= 10.000 + 15.750 + 5.700
= Rp 31.450
Kuantitas pembelian 100 - 149 (100)
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
120 100
= x 5.000 + x 525 + 42 x 120
100 2
= 6000 + 26.250+ 5.040
= Rp 37.290

Sehingga, kesimpulan yang dapat diambil adalah kebijakan pembelian yang harus
diterapkan oleh perusahaan yaitu memilih kuantitas pembelian dengan Q = 48 unit
dengan harga Rp 52,5 karena memiliki total biaya terkecil yaitu sebesar Rp 31.400
c. Menghitung biaya total pembelian untuk bahan baku BKK Argentina
Jumlah pemesanan Harga per unit
1 – 79 Rp 52,5
80– 159 Rp 47,5
160 – 219 Rp 42

1) Menghitung besarnya diskon


Besarnya diskon dalam Economic Order Quantity dapat dicari dengan
menggunakan Persamaan sebagai berikut.
Harga awal - Harga diskon
Besar Diskon (%) =
Harga awal
Q = 58,8 ≈ 59
Besarnya Diskon (%) = 0%
Q = 80
52,5 - 47,5
Besar Diskon (%) =
52,5
= 0,095= 9,5%
Q = 160
47,5 - 42
Besar Diskon (%) =
47,5
= 0,1157 = 11,57 %

2) Menghitung biaya total pembelian


Kuantitas pembelian 1-49 (Q = 48)
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
130 59
= x 7.000 + x 525 + 52.5 x 130
59 2
= Rp 15.423 + 15.487,5 + Rp 6.825
= Rp 37.735,5
Kuantitas pembelian 80-159 (Q = 80)
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
130 80
= x 7.000 + x 525 + 47.5 x 130
80 2
= 11.375 + 21.000 + 6.175
= Rp 38.550
Kuantitas pembelian 160 - 219 (160)
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
130 160
= x 7.000 + x 525 + 42 x 130
160 2
= 5.687,5 + 42.000 + 5.460
= Rp 53.147,5

Sehingga, kesimpulan yang dapat diambil adalah kebijakan pembelian yang harus
diterapkan oleh perusahaan yaitu memilih kuantitas pembelian dengan Q = 59 unit
dengan harga Rp 52,5 karena memiliki total biaya terkecil yaitu sebesar Rp 37.735,5

d. Menghitung biaya total pembelian untuk bahan baku Dedak Katul


Jumlah pemesanan Harga per unit
1 – 69 Rp 37,5
70– 139 Rp 34,5
140 – 209 Rp 31

1) Menghitung besarnya diskon


Besarnya diskon dalam Economic Order Quantity dapat dicari dengan
menggunakan Persamaan sebagai berikut.
Harga awal - Harga diskon
Besar Diskon (%) =
Harga awal
Q = 63,2 ≈ 63
Besarnya Diskon (%) = 0%
Q = 70
37,5 - 34,5
Besar Diskon (%) =
37,5
= 0,08= 8%
Q = 140
34,5- 31
Besar Diskon (%) =
34,5
= 0,1014= 10,14 %
2) Menghitung biaya total pembelian
Kuantitas pembelian 1-69 (Q = 63)
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
150 63
= x 5.000 + x 375 + 37,5 x 150
63 2
= Rp 11.904,8 + 11.812,5 + Rp 5.625
= Rp 29.342,3
Kuantitas pembelian 70-139 (Q = 70)
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
150 70
= x 5.000 + x 375 + 34,5 x 150
70 2
= 10.714,3 + 13.125 + 5.175
= Rp 29.014,3
Kuantitas pembelian 140 - 209 (140)
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
150 140
= x 5.000 + x 375 + 31 x 150
140 2
= 5.357,14 + 26.250 + 4.650
= Rp 36.257,14

Sehingga, kesimpulan yang dapat diambil adalah kebijakan pembelian yang harus
diterapkan oleh perusahaan yaitu memilih kuantitas pembelian dengan Q = 70 unit
dengan harga Rp 34,5 karena memiliki total biaya terkecil yaitu sebesar Rp 29.014,3

e. Menghitung biaya total pembelian untuk bahan baku Corn Gluten


Jumlah pemesanan Harga per unit
1 – 69 Rp 60
70 – 129 Rp 57
130 – 199 Rp 54

1) Menghitung besarnya diskon


Besarnya diskon dalam Economic Order Quantity dapat dicari dengan
menggunakan Persamaan sebagai berikut.
Harga awal - Harga diskon
Besar Diskon (%) =
Harga awal

Q = 54
Besarnya Diskon (%) = 0%
Q = 70
60 - 57
Besar Diskon (%) = = 0,05= 5%
60
Q = 130
57 - 54
Besar Diskon (%) = = 0,0526 = 5, 26 %
57

2) Menghitung biaya total pembelian


Kuantitas pembelian 1-69 (Q = 54)
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
135 54
= x 6.500 + x 600 + 60 x 135
54 2
= Rp 16.250 + 16.200 + Rp 8.100
= Rp 40.550
Kuantitas pembelian 70-129 (Q = 70)
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
135 70
= x 6.500 + x 600 + 57 x 135
70 2
= 12.535,71 + 21.000 + 7.695
= Rp 41.230,71
Kuantitas pembelian 130 - 199 (130)
D Q
BTP = xs + x h + CD
Q 2
135 130
= x 6.500 + x 600 + 54 x 135
130 2
= 6.750 + 39.000 + 7.290
= Rp 53.040
Sehingga kebijakan pembelian yang harus diterapkan oleh perusahaan yaitu memilih
kuantitas pembelian dengan Q = 54 unit karena memiliki total biaya sebesar Rp 40.550
3. EOQ Kendala Tempat
Jika luas lantai yang tersedia untuk menyimpan kelima jenis persediaan dari PT Mabar
Feed Indonesia tersebut adalah sekitar 500 m2. Dan biaya simpan diperkirakan 15% per
tahun, maka didapatkan beberapa data yang dapat dilihat pada Tabel berikut.

Komposisi Bahan Baku Pakan Ternak


Biji BKK Dedak Corn
Jagung
Gandum Argentina Katul Gluten
Permintaan per tahun (unit) 160 120 130 150 135
Biaya Pesan (Rp) 8500 5000 7000 5000 6500
Harga Per unit (Rp) 5500 3500 3500 2500 4000
Kebutuhan Ruang (m2) 10 8 5 5 6

a. Perhitungan EOQ kendala tempat bahan baku Jagung


Mencari nilai G atau Biaya gudang dengan menggunakan Persamaan sebagai berikut.
Harga per unit x diskon %
G=
Kebutuhan ruangan
5500 x 15 %
G = = Rp 82,5
10

Setelah itu melakukan perhitungan untuk menentukan nilai λ. Hal ini bertujuan untuk
melihat apakah valid untuk menambah persediaan di gudang.

F 2DS
=√
O h + 2O (G + λ)

500 2 x (160) x (8500)


=√
10 825 + 2 (10) (82.5 + λ)

1.360.000
22500 =
412,5 + 825 + 10λ
2500 (1237,5 + 10λ) = 1.360.000
3.093.750 + 25000 λ = 1.360.000
25000 λ = 1.360.000 – 3.093.250
25000 λ = -1.733.250
λ = - 69,33
karena −𝐺 < λ ≤ 0, maka dapat dikatakan biaya gudang dari PT Mabar Feed Indonesia
harus diminimumkan
b. Perhitungan EOQ kendala tempat bahan baku Biji Gandum
Mencari nilai G atau Biaya gudang dengan menggunakan Persamaan sebagai berikut.
3500 x 15 %
G =
8
= Rp 65,625

Setelah itu melakukan perhitungan untuk menentukan nilai λ. Hal ini bertujuan untuk
melihat apakah valid untuk menambah persediaan di gudang.

F 2DS
=√
O h + 2O (G + λ)

500 2 x (120) x (5000)


=√
8 525 + 2 (8) (65,625 + λ)

1.200.000
3.906,25 =
262,5 + 525 + 8λ
3.906,25 (787,5 + 8λ) = 600.000
3.076.171,875 + 31.250 λ = 600.000
31.250 λ = 600.000 – 3.076.171,875
31.250 λ = -2.476.171,875
λ = - 79,24

2DS
karena λ ≤-G, maka akan berlaku persamaan Q = √ valid sehingga penambahan
h

persediaan Q optimal adalah sebagai berikut.

2DS
Q =√
h

2x120x5000
=√ = 47,809
525

c. Perhitungan EOQ kendala tempat bahan baku BKK Argentina


Mencari nilai G atau biaya gudang dapat menggunakan Persamaan sebagai berikut.
3500 x 15 %
G =
5
= Rp 105
Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mencari nilai λ yang
dijadikan sebagai ketentuan. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah valid untuk
menambah persediaan di gudang.

F 2DS
=√
O h + 2O (G + λ)

500 2 x (130) x (7000)


=√
5 525 + 2 (4) (105 + λ)

910.000
10.000 =
262,5 + 420 + 4λ
10.000 (682,5 + 4λ) = 910.000
6.825.000 + 40.000 λ = 910.000
40.000 λ = -5.915.0000
λ = - 147,875

2DS
karena λ ≤-G, maka akan berlaku persamaan Q = √ valid sehingga penambahan
h

persediaan Q optimal adalah sebagai berikut.

2DS
Q =√
h

2x130x7000
=√ = 58,88
525

d. Perhitungan EOQ kendala tempat bahan baku Dedak Katul


Mencari nilai G atau biaya gudang terlebih dahulu dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut.
2500 x 15 %
G = = Rp 75
5

Langkah berikutnya adalah mencari nilai λ. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah
masih bisa menambah atau membeli persediaan lagi kemudian ditaruh didalam gudang.

F 2DS
=√
O h + 2O (G + λ)
500 2 x (150) x (5000)
=√
5 375 + 2 (5) (75 + λ)

750.000
10.000 =
187,5 + 375 + 5λ
10.000 (187,5 + 5λ) = 750.000
1.875.000 + 50.000 λ = 750.000
50.000 λ = - 1.125.000
λ = - 22,5

karena −𝐺 < λ ≤ 0, maka dapat dikatakan biaya gudang dari PT Mabar Feed Indonesia
harus diminimumkan

e. Perhitungan EOQ kendala tempat bahan baku Corn Gluten


Langkah pertama adalah mencari nilai G atau Biaya gudang terlebih dahulu dengan
menggunakan Persamaan sebagai berikut.
4000 x 15 %
G = = Rp 100
6

Setelah itu melakukan perhitungan untuk menentukan nilai λ. Hal ini bertujuan untuk
melihat apakah masih bisa menambah persediaan di gudang atau tidak

F 2DS
=√
O h + 2O (G + λ)

500 2 x (135) x (4000)


=√
6 600 + 2 (6) (100 + λ)

540.000
6.944,44 =
300 + 600 + 6λ
3.906,25 (787,5 + 8λ) = 540.000
3.076.171,875 + 31.250 λ = 540.000
31.250 λ = 540.000 – 3.076.171,875
λ = -81,16

karena −𝐺 < λ ≤ 0, maka dapat dikatakan biaya gudang dari PT Mabar Feed Indonesia
harus diminimumkan
4. EOQ Keterbatasan Modal Kerja
Jika pemilik perusahaan memiliki modal sekitar Rp 25.000.000. Total modal tersebut
terbagi menjadi 5 bagian berdasarkan bahan baku yang digunakan. Modal untuk masing-
masing bahan baku dapat dilihat pada Tabel 1.x sebagai berikut.

Jenis Bahan Baku Modal Bahan Baku Biaya Penyimpanan (Rp)


1 Jagung Rp 110.000 825
2 Biji Gandum Rp 40.000 525
3 BKK Argentina Rp 35.000 525
4 Dedak Katul Rp 20.000 375
5 Corn Gluten Rp 55.000 600
Total

Perhitungan EOQ akibatnya modal kerja yang minim dapat diselesaikan dengan
menggunakan Persamaan sebagai berikut.

2M 2DS
=√
C C (H+λ)

a. Perhitungan EOQ Keterbatasan Modal Kerja Bahan Baku Jagung

2M 2DS
=√
C C (H+λ)

2 (110.000) 2 x (37623) x (5.400.000)


=√
825 630 (0,15+λ)

3296,97
71.111,11 =
(0,15+ λ)
3296,97
(0,15 + λ) =
71.111,11
(0,15 + λ) = 0,046364
λ = 0,046364 – 0,15 = - 0,10364

Dikarenakan setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan diatas.


Didapatkan nilai λ < 0, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa modal kerja yang
dipunyai oleh pemilik PT Mabar Feed Indonesia untuk bahan baku jagung mencukupi
apabila ingin melakukan penambahan persediaan yang optimal.
Oleh karena itu perhitungan EOQ dasar dapat digunakan yakni sebagai berikut

2DS
Q = √
CH

2 x (160) x (8.500)
=√ = 148,255
825 x 0,15

Setelah mendapatkan nilai Q, bisa dihitung modal yang digunakan dalam proses
pemenuhan persediaan yakni dengan melakukan perhitungan sebagai berikut.
𝑄
M= 𝑐
2
148,255
= x 825 = Rp 61.115,54
2
Jadi dapat dikatakan bahwa selama modal kerja yang dimiliki sekitar Rp 110.000 maka
akan memiliki sisa modal kerja untuk membeli sekitar 148,255 kg

b. Perhitungan EOQ Keterbatasan Modal Kerja Bahan Biji Gandum

2M 2DS
=√
C C (H+λ)

2 (40.000) 2 x (120) x (5000)


=√
525 525 (0,15+λ)

2285,714
23.219,95 =
(0,15+ λ)
2285,714
(0,15 + λ) =
23.219,95
(0,15 + λ) = 0,098438
λ = 0, 098438 – 0,15 = - 0,05156

Dikarenakan setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan diatas.


Didapatkan nilai λ < 0, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa modal kerja yang
dipunyai oleh pemilik PT Mabar Feed Indonesia untuk bahan baku biji gandum mencukupi
apabila ingin melakukan penambahan persediaan yang optimal.
Oleh karena itu perhitungan EOQ dasar dapat digunakan yakni sebagai berikut

2DS
Q = √
CH

2 x (120) x (5000)
=√ = 123,4427
525 x 0,15

Setelah mendapatkan nilai Q, bisa dihitung modal yang digunakan dalam proses
pemenuhan persediaan yakni dengan melakukan perhitungan sebagai berikut.
𝑄
M= 𝑐
2
123,4427
= x 525 = Rp 32.403,7
2
Jadi dapat dikatakan bahwa selama modal kerja yang dimiliki sekitar Rp 40.000 maka akan
memiliki sisa modal kerja untuk membeli sekitar 123,4427 kg biji gandum

c. Perhitungan EOQ Keterbatasan Modal Kerja Bahan Baku BKK Argentina

2M 2DS
=√
C C (H+λ)

2 (35000) 2 x (130) x (7000)


=√
525 525 (0,15+λ)

3.466,667
17.777,78 =
(0,15+ λ)
3.466,667
(0,15 + λ) =
17.777,78
(0,15 + λ) = 0,195
λ = 0,195 – 0,15 = 0,45

Dikarenakan setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan diatas.


Didapatkan nilai λ > 0, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa modal kerja yang
dipunyai oleh pemilik PT Mabar Feed Indonesia untuk bahan baku BKK Argentina tidak
mencukupi apabila ingin melakukan penambahan persediaan yang optimal.
d. Perhitungan EOQ Keterbatasan Modal Kerja Bahan Baku Dedak Katul

2M 2DS
=√
C C (H+λ)

2 (20.000) 2 x (150) x (5000)


=√
375 375 (0,15+λ)

4000
11.377,78 =
(0,15+ λ)
4000
(0,15 + λ) =
11.377,78
(0,15 + λ) = 0,351563
λ = 0,351563 – 0,15 = 0,201

Dikarenakan setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan diatas.


Didapatkan nilai λ > 0, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa modal kerja yang
dipunyai oleh pemilik PT Mabar Feed Indonesia untuk bahan bakudedak katul tidak
mencukupi apabila ingin melakukan penambahan persediaan yang optimal.

e. Perhitungan EOQ Keterbatasan Modal Kerja Bahan Corn Gluten

2M 2DS
=√
C C (H+λ)

2 (55.000) 2 x (135) x (6.500)


=√
600 600 (0,15+λ)

14.933.333,33
33.611,11 =
(0,15+ λ)
2925
(0,15 + λ) =
33.611,11
(0,15 + λ) = 0,087025
λ = 0,087025 – 0,15 = - 0,06298

Dikarenakan setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan diatas.


Didapatkan nilai λ < 0, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa modal kerja yang
dipunyai oleh pemilik PT Mabar Feed Indonesia untuk bahan baku corn gluten mencukupi
apabila ingin melakukan penambahan persediaan yang optimal.
Oleh karena itu perhitungan EOQ dasar dapat digunakan yakni sebagai berikut

2DS
Q = √
CH

2 x (135) x (6500)
=√ = 139,6424
600 x 0,15

Setelah mendapatkan nilai Q, bisa dihitung modal yang digunakan dalam proses
pemenuhan persediaan yakni dengan melakukan perhitungan sebagai berikut.
𝑄
M= 𝑐
2
139,6424
= x 600 = Rp 36.656,13
2
Jadi dapat dikatakan bahwa selama modal kerja yang dimiliki sekitar Rp 55.000 maka akan
memiliki sisa modal kerja untuk membeli sekitar 139,6424 kg corn gluten.

Berdasarkan perhitungan EOQ terkait modal pemesanan bahan baku pembuatan pakan
ternak, dapat dikatakan bahwa dari 5 bahan baku ada sekitar 2 bahan baku yang bisa
dikatakan memiliki modal yang kurang apabila ingin melakukan pemesanan. Solusinya
adalah melakukan penambahan persediaan bahan baku tersebut dengan menyesuaikan
ketersediaan dana yang dimiliki oleh PT Mabar Feed Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai