Diketahui sebuah pabrik sepatu pria memproduksi 4 jenis sepatu yakni sepatu trainers, sepatu
casual, sepatu formal dan sepatu slippers. Dimana diketahui struktur produk sepatu dengan
data random yang tertera pada Tabel 1.1 sebagai berikut.
Selain itu diketahui biaya dari masing-masing bahan sepatu yakni dapat dilihat pada Tabel 1.2
sebagai berikut.
Langkah selanjutkan adalah men-generate data untuk tingkat kebutuhan sesuai data tingkat
kebutuhan komponen. Ada 4 data random yang digunakan dengan perintah sebagai berikut:
A =NORMINV(RAND();250,50) C =NORMINV(RAND();450,90)
B =NORMINV(RAND();350,70) D = NORMINV(RAND();150,30)
Berdasarkan nilai random yang didapatkan pada Microsoft Excel dengan menggunakan
formula =NORMINV(RAND();Probabilitas; Standar Deviasi) dimana formula ini
menampilkan nilai fungsi distribusi normal terbaik untuk nilai, rata-rata dan simpangan baku,
Didapatkan total kebutuhan tiap komponen yang dapat diuraikan sebagai berikut:
Kebutuhan komponen X selama 40 periode = 47.666 unit
Kebutuhan komponen A1 selama 40 periode = 23.996 unit
Kebutuhan komponen B2 selama 40 periode = 14.449 unit
Dengan mempertimbangkan nilai order cost dan holding cost, maka didapatkan ukuran lot
yang dapat diuraiakan sebagai berikut.
2CoD
EOQ untuk X =√
h
2 x 1250 x 47.666
=√
40
2CoD
EOQ untuk A1 =√
h
2 x 600 x 23.966
=√
40
2CoD
EOQ untuk B2 =√
h
2 x 300 x 14.449
=√
40
Selanjutnya dilakukan perhitungan terkait frekuensi tiap subkomponen yang dapat dilihat pada
Tabel 1.4.
Tabel 1.4 Frekuensi Tiap SubKomponen
Nilai Q* ≈ Frekeuensi ≈
X 1726,02 1727 27,62 28
A1 848,46 849 28,28 29
B1 465,54 466 31,04 32
Initial Order adalah suatu penandaan untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan
biaya atau bisa disebut juga sebagai fungsi logika. Dimana apabila dilakukan sebuah
pemesanan (atau order tidak sama dengan nol) maka nilai initial diberi tanda 1, sedangkan
kejadian lainnya diberi tanda nol. Pada kasus ini dimasukkan fungsi pada Microsoft Excel
dengan formula =IF(Z4>0,1,0).
Sub total merupakan biaya tiap periode. Nilai subtotal dipengaruhi beberapa parameter
seperti jumlah inventory, nilai holding cost dan order cost.
Perhitungan untuk periode 2 sampai periode 40 dilakukan dengan bantuan Microsoft
Excel. Mengenai perhitungan EOQ untuk setiap komponen dapat dilihat seperti pada Tabel
1.5 sebagai berikut:
Dari nilai-nilai tersebut terlihat bahwa biaya dari 1250 naik menjadi 1348, artinya
perusahaan harus memesan untuk 1 periode karena biaya akan lebih rendah daripada
memesan untuk 2 periode (periode sekarang dan 1 periode di depan). Berarti pada
periode 1 ini perusahaan sebaiknya memesan komponen X sebesar 1338 unit.
b. Periode 2
Biaya 1 periode 1 = (order cost + GR*holding cost)/jumlah periode
= (1250 + 0)/1 = 1250 (terlihat di Tabel 1.8)
Biaya 2 periode 1 = (1250+ 835)/2 = 2085/2 = 1042 (terlihat di Tabel 1.8)
Biaya 3 periode 1 = ((1250+ 835)+(2 x 953))/3 = 3991/3 = 1330 (Tabel 1.8)
Mengenai arti dari perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1) Apabila diambil keputusan untuk melakukan pemesanan hanya untuk keperluan
permintaan 1 periode, maka hanya biaya pesan saja yang perlu dikeluarkan oleh
perusahaan, tindakan ini tidak akan mengakibatkan biaya penyimpanan, karena
diasumsikan barang langsung habis. Dengan kebijakan ini biaya 1 periode yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan sebesar 1250.
2) Bila diputuskan melakukan pemesanan untuk keperluan permintaan sekarang dan
permintaan 1 periode di depan (keperluan 2 periode), maka perusahaan harus
menanggung beban pesan dan juga beban inventoryy selama satu periode. Dengan
kebijakan ini biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sebesar 1042.
3) Bila diputuskan melakukan pemesanan untuk keperluan permintaan sekarang dan
permintaan 2 periode di depan (keperluan 3 periode), maka pabrik sepatu harus
menanggung beban pesan dan juga beban inventory selama satu periode. Dengan
kebijakan ini biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sebesar 1330.
Berdasarkan nilai tersebut terlihat bahwa biaya dari 1250 turun menjadi 1042. Artinya
bahwa perusahaan harus memesan persediaan untuk 2 periode (kebutuhan sekarang
dan kebutuhan 1 periode ke depan) karena biaya akan lebih rendah. Berarti pada
periode 2 ini perusahaan sebaiknya memesan komponen X sebesar 2281 unit.
Mengenai ringkasan semua perhitungan tersebut telah dilakukan dengan bantuan
Microsoft Excel terlihat pada Tabel 1.8 sebagai berikut:
Hasil penghitungan lot dan biaya dengan silver meal untuk komponen B2 dapat dilihat
pada Tabel 1.11 sebagai berikut:
Tabel 1.11 Lot dan biaya dengan silver meal komponen B2
Periode GR OC H B2 GR Order NR Inventory Subtotal
1 436 300 0 1 436 436 436 0 300
2 534 300 534 2 534 756 534 223 523
3 223 300 446 3 223 0 223 0 0
4 226 300 679 4 226 226 226 0 300
5 306 300 1224 5 306 306 306 0 300
6 390 300 1949 6 390 804 390 414 714
7 414 300 2485 7 414 0 414 0 0
8 282 300 1972 8 282 282 282 0 300
9 283 300 2261 9 283 283 283 0 300
10 454 300 4087 10 454 454 454 0 300
11 402 300 4019 11 402 402 402 0 300
12 426 300 4685 12 426 426 426 0 300
13 404 300 4851 13 404 720 404 315 615
14 315 300 4100 14 315 0 315 0 0
15 257 300 3597 15 257 257 257 0 300
16 379 300 5678 16 379 841 379 462 762
17 462 300 7398 17 462 0 462 0 0
18 292 300 4961 18 292 590 292 298 598
19 298 300 5369 19 298 0 298 0 300
20 290 300 5519 20 290 290 290 0 300
21 312 300 6250 21 312 312 312 0 300
22 408 300 8562 22 408 810 408 403 703
23 403 300 8857 23 403 0 403 0 0
24 270 300 6220 24 270 270 270 0 300
25 446 300 10705 25 446 446 446 0 300
26 417 300 10413 26 417 843 417 427 727
27 427 300 11101 27 427 0 427 0 0
28 257 300 6942 28 257 257 257 0 300
29 354 300 9921 29 354 720 354 366 666
30 366 300 10607 30 366 0 366 0 0
31 266 300 7986 31 266 266 266 0 300
32 170 300 5257 32 170 170 170 0 300
33 334 300 10673 33 334 334 334 0 300
34 456 300 15053 34 456 456 456 0 300
35 505 300 17175 35 505 505 505 0 300
36 414 300 14493 36 414 414 414 0 300
37 404 300 14537 37 404 404 404 0 300
38 406 300 15008 38 406 406 406 0 300
39 423 300 16064 39 423 423 423 0 300
40 339 300 13222 40 339 339 339 0 300
Jumlah 2908 12.808
5. Analisis perbandingan biaya antara metode EOQ dan Silver meal
Adapun mengenai total cost dengan menggunakan data yang telah ada sebelumnya didapat
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
Total cost = (jumlah order x order cost) + (inventory x holding cost)
Untuk komponen X:
Total cost dengan EOQ = (28 x 1250) + (32.603 x 1) = 67.603
Total cost dengan Silver meal = (25 x 1250) + (16.633 x 1) = 47.883
Langkah selanjutnya dihitung kembali dengan cara yang sama untuk komponen A1 dan
B2. Mengenai rincian perbandingan biaya dengan metode Economic Order Quantity
(EOQ) dan Silver meal untuk komponen X dapat dilihat pada Tabel 1.12.
Tabel 1.12 Perbandingan biaya metode EOQ dan Silver meal komponen X
Metode EOQ Silver meal
Jumlah order 28 25
Order cost 1250 1250
Inventory 32603 16633
Holding cost 1 1
Total cost 67603 47883
Biaya pemesanan 35000 31250
Biaya penumpukan 32603 16633
% biaya pemesanan 51,77% 65,26%
% penumpukan 48,23% 34,74%
Hasil perbandingan biaya menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan
Silver meal untuk komponen A1 dapat dilihat pada Tabel 1.13 sebagai berikut:
Tabel 1.13 Perbandingan biaya metode EOQ dan Silver meal komponen A1
Metode EOQ Silver meal
Jumlah order 29 29
Order Cost 600 600
Inventory 18680 5512
Holding Cost 1 1
Total Cost 36080 22912
Biaya pemesanan 17400 17400
Biaya penumpukan 18680 5512
% biaya pemesanan 48,23% 75,94%
% penumpukan 51,77% 24,06%
Metode Silver meal akan fleksibel terhadap jumlah permintaan, tidak terikat kepada
jumlah pemesanan tertentu melainkan parameternya adalah cost terkecil, manakala
menguntungkan pesan banyak, maka dengan metode ini akan memungkinkan untuk
memesan untuk beberapa periode sekaligus. Biaya yang lebih kecil dari metode Silver
meal juga disebabkan karena jumlah inventory pemesanan yang lebih kecil dibandingkan
dengan metode EOQ. Hal itu dikarenakan pemesanan komponen disesuaikan dengan
jumlah permintaan pada setiap periode, sehingga tidak ada inventory yang disimpan terlalu
banyak dan dapat mengurangi biaya penyimpanan persediaan pada gudang. Berdasarkan
hasil perhitungan. untuk komponen X, Silver meal akan menghasilkan inventory lebih
kecil sekitar 16.633 unit Selain itu untuk komponen A1, Silver meal akan menghasilkan
inventory lebih kecil sekitar 5512 unit Dan untuk komponen B2 dengan menggunakan
metode Silver meal bahkan menghasilkan12808 unit inventory.
Maka secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa metode Silver meal dapat
dikatakan lebih baik dibanding dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) dengan
parameter biaya, tetapi untuk kemudahan dalam pemakaian EOQ jauh lebih sederhana
dibandingkan dengan metode Silver meal.