Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

BERPIKIR MATEMATIS

“Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (berpikir kritis)”

OLEH:

ELA SALSABIELA : 18205054


INTAN PARWATI PANE : 18205016
SINTIA ARIA YUNAND : 18205068

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Irwan, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dengan hati dan pikiran yang tulus diucapkan atas
kehadirat Allah SWT., karena berkat nikmat dan hidayah- Nya, makalah dengan
judul “Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (berpikir kritis) ini dapat
diselesaikan.
Shalawat dan salam dihaturkan pada Nabi Muhammad SAW. Beserta
Keluarga dan sahabatnya yang setia mengorbankan jiwa raga dan lainnya untuk
tegaknya syi’ar Islam, yang pengaruh dan manfaatnya hingga kini masih terasa.
Makalah ini dibuat dari berbagai referensi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah banyak membantu dalam merampungkan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Padang, 19 Oktober 2019

Penulis

ii
ii

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
..........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................
.............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
.............................................................................................................................2
C. Tujuan ..............................................................................................................
.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Kemampuan Berfikir Kritis...............................................................
.........................................................................................................................................3
B. Karakteristik Berfikir Kritis...............................................................................
.........................................................................................................................................4
C. Unsur-unsur Dasar Berfikir Kritis.....................................................................
.........................................................................................................................................4
D.Indikator Kemampuan Berfikir Kritis................................................................
.........................................................................................................................................5
E. Rubrik penskoran kemampuan berpikir kritis...................................................
.........................................................................................................................................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................................
...........................................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................
...........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berpikir merupakan suatu aktivitas mental untuk membantu memecahkan
masalah, membuat keputusan, atau memenuhi rasa keingintahuan. Kemampuan
berpikir terdiri dari dua yaitu kemampuan berpikir dasar dan kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Kemampuan berpikir dasar (lower order thinking) hanya
menggunakan kemampuan terbatas pada hal-hal rutin dan bersifat mekanis,
misalnya menghafal dan mengulang-ulang informasi yang diberikan sebelumnya.
Sementara, kemampuan berpikir tinggi (higher order thinking) membuat siswa
untuk mengintrepretasikan, menganalisa atau bahkan mampu memanipulasi
informasi sebelumnya sehingga tidak monoton. Kemampuan berpikir tinggi
(higher order thinking) digunakan apabila seseorang menerima informasi baru
dan menyimpannya untuk kemudian digunakan atau disusun kembali untuk
keperluan pemecahan masalah berdasarkan situasi.
Permen 22 Tahun 2006 (Standar Isi) menyatakan mata pelajaran
matematika diberikan kepada semua peserta didik untuk membekali mereka
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
kemampuan bekerjasama. Oleh karena itu sangat diperlukan peningkatan
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang merupakan salah satu prioritas dalam
pembelajaran matematika sekolah.

Secara umum, keterampilan berpikir terdiri atas empat tingkat, yaitu:


menghafal (recall thinking), dasar (basic thinking), kritis (critical thinking) dan
kreatif (creative thinking) (Krulik & Rudnick, 1999). Tingkat berpikir paling
rendah adalah keterampilan menghafal (recall thinking) yang terdiri atas
keterampilan yang hampir otomatis atau refleksif. Tingkat berpikir selanjutnya
adalah keterampilan dasar (basic thinking). Keterampilan ini meliputi memahami

1
konsep-konsep seperti penjumlahan, pengurangan dan sebagainya termasuk
aplikasinya dalam soal-soal.
Berpikir kritis adalah berpikir yang memeriksa, menghubungkan, dan
mengevaluasi semua aspek dari situasi atau masalah. Termasuk di dalamnya
mengumpulkan, mengorganisir, mengingat, dan menganalisa informasi. Berpikir
kritis termasuk kemampuan membaca dengan pemahaman dan mengidentifikasi
materi yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. Ini juga berarti mampu menarik
kesimpulan dari data yang diberikan dan mampu menentukan ketidakkonsistenan
dan pertentangan dalam sekelompok data. Berpikir kritis adalah analitis dan
refleksif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
rumusan masalah dalam makalah ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Kemampuan Berpikir Kritis?
2. Bagaimana Karakteristik Berpikir Kritis?
3. Apa saja Unsur-unsur Dasar Berpikir Kritis?
4. Apa Indikator Kemampuan Berpikir Kritis?
5. Bagaimana rubrik dan instrumen kemampuan Berpikir Kritis?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis
2. Karakteristik Berpikir Kritis
3. Unsur-unsur Dasar Berpikir Kritis
4. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
5. Untuk mengetahui rubrik dan instrumen kemampuan Berpikir Kritis

BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Kemampuan Bepikir Kritis


Ennis (Baron , dan Srenberg, (Eds), 1987) mendefinisikan berfikir kritis
sebagai berfikir reflektif yang beralasan dan difokuskan pada penetapan apa yang
dipercaya atau dilakukan. Berfikir kritis berelasi dengan lima ide kunci yaitu:

2
Praktis, reflektif, masuk akal, kepercayaan, dan aksi. Selain kelima kata kunci
ditas berfikir kritis juga memliki empat komponen yaitu : kejelasan (clarity), dasar
(bases), Inferensi (inference) dan interaksi (interaction). Dalam matematika Glaser
(2000) mendefinisikan berfikir kritis matematik memuat kemampuan dan disposisi
yang dikombinasikan dengan pengetahuan, kemampuan penalaran dan strategi
kognitif yang sebelumnya untuk mengeneralisasikan, membuktikan, mengakses
situasi secara reflektif.
Penulis lain, Langrehr (2003) menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan
berpikir evaluative yang melibatkan kriteria yang relevan dalam mengakses
informasi disertai dengan ketepatan (accuracy), relevansi (relevancy), kepercayaan
(reliability), konsistensi (consistency) dan bias (bias). Serupa dengan pendapat
Langrehr, Bayer (Hassoubah, 2004) mengemukakan bahwa berpikir kritis memuat
kemampuan menetapkan sumber yang dapat dipercaya, membedakan antara
sesuatu atau data yang relevan dan yang tidak relevan, mengidentifikasi dan
menganalisis asumsi, mengidentifikasi bias dan pandangan mengakses bukti.
Dalam melaksanakan berpikir kritis, terlibat disposisi berpikir yang dicirikan
dengan: bertanya secara jelas dan beralasan berusaha memahami dengan baik,
menggunakan sumber dan terpercaya, mempertimbangkan situasi secara
keseluruhan, berusaha tetap mengacu dan relevan ke masalah pokok, mencari
berbagai alternative, bersikap terbuka, berani mengambil posisi, bertindak cepat,
bersikap atau berpandangan bahwa sesuatu adalah bagian keseluruhan yang
kompleks, memanfaatkan cara berfikir orang lain yang kritis juga termuat
sejumlah kemampuan yaitu : memfokuskan diri pada pertanyaan, menganalisis dan
mengklarifikasi pertanyaan, jawaban, dan argument, mempertimbangkan sumber
yang terpercaya, mengamati dan menganalisis deduksi, menginduksi dan
menganalisis induksi, merumuskan eksplanatori, kesimpulan dan hipotesis,
menarik pertimbangan yang bernilai, menentapkan suatu aksi dan berinteraksi
dengan orang lain (Ennis, dalam Baron dan Sternberg, (Eds),1087).

3
Berdasarkan uraian di atas dapat dismpulkan bahwa berpikir kritis
matematis adalah kemampuan yang melibatkan berbagai aktivitas kognitif dalam
matematika seperti menganalisis, mensintesis, mengenal permasalahan dan
pemecahannya, menyimpulkan, dan mengevaluasi.

B. Karakteristik Berpikir Kritis


Wade (dalam Yulyanti 2011: 27) mengidentifikasi delapan karakteristik
berpikir kritis, yakni meliputi:
1. Kegiatan merumuskan pertanyaan
2. Membatasi permasalahan
3. Menguji data-data
4. Menganalisis berbagai pendapat dan bias
5. Menghindari pertimbangan yang sangat emosional
6. Menghindari penyederhanaan berlebihan
7. Mempertimbangkan berbagai interpretasi
8. Mentoleransi ambiguitas

C. Unsur-unsur Dasar Berpikir Kritis


Menurut Ennis (1996: 364) terdapat 6 unsur dasar dalam berpikir kritis
yang disingkat menjadi FRISCO :
1. F (Focus): Untuk membuat sebuah keputusan tentang apa yang diyakini
maka harus bisa memperjelas pertanyaan atau isu yang tersedia, yang
coba diputuskan itu mengenai apa.
2. R (Reason): Mengetahui alasan-alasan yang mendukung atau melawan
putusan-putusan yang dibuat berdasar situasi dan fakta yang relevan.
3. I (Inference): Membuat kesimpulan yang beralasan atau
menyungguhkan. Bagian penting dari langkah penyimpulan ini adalah
mengidentifikasi asumsi dan mencari pemecahan, pertimbangan dari
interpretasi akan situasi dan bukti.
4. S (Situation): Memahami situasi dan selalu menjaga situasi dalam
berpikir akan membantu memperjelas pertanyaan (dalam F) dan
mengetahui arti istilah-istilah kunci, bagian-bagian yang relevan sebagai
pendukung.
5. C (Clarity): Menjelaskan arti atau istilah-istilah yang digunakan.
6. O (Overview): Melangkah kembali dan meneliti secara menyeluruh
keputusan yang diambil.

D. Indikator kemampuan Berpikir Kritis


Indikator berpikir kritis menurut Ennis (dalam Sumarmo, 2013:200)

4
a. Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan;
b. Mencari alasan;
c. Berusaha mengetahui informasi dengan baik;
d. Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya;
e. Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan;
f. Berusaha tetap relevan dengan ide utama;
g. Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar;
h. Mencari alternatif;
i. Bersikap dan berpikir terbuka;
j. Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk sesuatu:
k. Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan;
l. Bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan
masalah

Keterkaitan taksonomi Bloom dan soal berpikir kritis menurut Gokhale


(Sumarmo: 358) bahwa soal berpikir kritis adalah soal yang melibatkan analisis,
sintesis, dan evaluasi dari suatu konsep. Indikator berpikir kritis tersebut menurut
Nickerson dan Bayer (Sumarmo, 2013:200), yaitu :
1. Menentukan kredibilitas suatu sumber
2. Membedakan antara yang relevan atau valid dari yang tidak relevan atau
valid dan antara fakta dan penilaian
3. Mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi, bias dan sudut pandang
4. Mengevaluasi bukti untuk mendukung pengakuan.

Indikator berpikir kritis tersebut menurut Glaser (Fisher, 2001:7)


merupakan kemampuan dalam:

1. Mengenal masalah;
2. Menemukan cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-
masalah;
3. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan;
4. Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dapat dinyatakan;
5. Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas;
6. Menganalisis data;
7. Menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan;
8. Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah;
9. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang
diperlukan;
10. Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang
seseorang ambil;

5
11. Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan
pengalaman yang lebih luas; dan
12. Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas
tertentu dalam kehidupan sehari-hari

Berdasarkan indikator menurut beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat


diambil beberapa indikator yang akan di bahas pada kemampuan berfikir kritis,
yaitu :

1. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan


2. Menentukan cara untuk menyelesaikan masalah
3. Menganalisis dan mengklarifikasi pertanyaan, jawaban, dan argumen
4. Mengidentifikasi adanya keterkaitan antar pernyataan

E. Rubrik Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis


Tabel 1. Rubrik Kemampuan Berpikir Kritis

Indikator Kemampuan Skala


No Berpikir Kritis 0 1 2 3

1 Mengumpulkan dan Tidak ada Informasi yang Informasi yang


menyusun informasi jawaban dituliskan kurang dituliskan
yang diperlukan lengkap. lengkap dan
benar.

2 Menentukan cara untuk Tidak ada Menentukan cara Menentukan cara Menentukan
menyelesaikan masalah. jawaban untuk untuk cara untuk
menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan
masalah tetapi masalah tetapi masalah
salah. kurang lengkap dengan
lengkap dan
benar

3 Menganalisis dan Hasil Dapat Dapat


mengklarifikasi analisis menganalisis menganalisis
pertanyaan, jawaban, salah pertanyaan, dan
dan argument jawaban dan mengklarifikasi
argumen tetapi pertanyaan,
kurang lengkap jawaban dan
argumen
dengan tepat

6
dan benar

4 Mengidentifikasi adanya Tidak ada Mampu Mampu


keterkaitan antar jawaban mengidentifikasi mengidentifikasi
pernyataan adanya adanya
keterkaitan antar keterkaitan antar
pernyataan tetapi pernyataan
tidak lengkap dengan lengkap
dan benar

Tabel 2. Soal Kemampuan Berpikir Kritis


Indikator

No. Kemampuan Soal Penyelesaian


Berpikir Kritis

1 Mengumpulkan Jika saya menambahkan a. Persegi


dan menyusun 6 cm pada salah satu
x
informasi yang sisi suatu persegi, dan
x
diperlukan menambahkan 4 cm
Persegi panjang
pada sisi yang lain, saya
memperoleh x+4
persegipanjang yang
x+6

7
2 Menentukan cara luasnya sama dengan b. Misalkan:
Panjang sisi persegi semula =
untuk dua kali luas persegi
menyelesaikan semula.
a. Berapakah
masalah.
panjang sisi
persegi semula?
b. Bagaimana
caramu
menyelesaikan
masalah di atas?
Karena adalah panjang sisi

persegi maka nilai yang


diambil adalah 12 cm
(bernilai positif).

3 Menganalisis Nilai rata-rata ujian 5 Misalkan nilai Andi = x


jumlahnilai
dan orang siswa adalah 80. rata  rata 
banyaksiswa
mengklarifikasi Andi yang kemudian (5  80)  x
85 
pertanyaan, menyusul ikut ujian 6
510  400  x
jawaban, dan mengatakan bahwa x  110
argumen “Nilai rata-rata ujian
Diperoleh nilai Andi = 110.
kita berenam sekarang Hal ini tidak mungkin karena
maksimal nilai hanya 100.
menjad 85”. Apakah
ucapan Andi itu masuk Jadi, ucapan Andi tidak masuk
akal, tidak mungkin nilai rata-
akal kalau maksimal rata ujian keenam siswa
nilai ujian yang adalah 85.

mungkin dicapai adalah


100? Mengapa?

4. Mengidentifikasi Apakah balok  Prisma adalah bangun ruang


yang dibatasi oleh dua
adanya merupakan prisma?

8
keterkaitan antar Jelaskan pendapatmu! bidang sisi berbentuk segi-n
yang sejajar dan kongruen,
pernyataan
serta bidang-bidang tegak
yang menghubungkan
bidang segi-n tersebut.
 Balok merupakan bangun
ruang yang dibatasi oleh tiga
pasang persegi panjang yang
kongruen dan masing
masing pasangan yang
kongruen terletak sejajar.
Gambar balok menurut definisi
yang diberikan

Jelas bahwa balok dibatasi


dengan dua bidang segi–n yaitu
persegi panjang yang sejajar
dan kongruen.
Selain itu dua bidang tersebut
dihubungkan dengan bidang
bidang tegak.
Jadi, balok merupakan prisma.

BAB III
PENUTUP

9
A. Kesimpulan

Berpikir kritis matematis adalah kemampuan yang melibatkan


berbagai aktivitas kognitif dalam matematika seperti menganalisis,
mensintesis, mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan, dan
mengevaluasi.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis menyarankan, agar pembaca


dapat membaca secara teliti dan memahami isi makalah secara utuh, serta
dapat member masukan pada penulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA

10
Ennis, R.H (1996). Critical Thinking. USA: Prentice Hall, Inc

Fisher.Alec. 2008. Befikir Kritis Sebuah Pengantar. Erlangga: Jakarta


Harisman, Yulyanti. 2011. “Penerapan Model Grouping Investigation untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa UMMY Solok dalam
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika”. Tesis tidak diterbitkan.
Padang: Universitas Negeri Padang

Mahmudi, Ali. 2010. “Mengukur Kemampuan Berpikir Matematis”. Makalah


disajikan pada konferensi nasional matematika XV UNIMA Manado, 30 Juni
– 3 Juli

Sumarmo, Utari. 2013. Berpikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya.


Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

https://www.scribd.com/doc/133322380/Review-Jurnal-What-Another-Way

11

Anda mungkin juga menyukai