Disusun Oleh :
Sukiswanti Andryana Sari SN (1913020024)
A. Latar Belakang
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) atau yang biasa disebut
“congek atau teleran” adalah radang kronis telinga tengah dengan adanya
lubang (perforasi) pada gendang telinga (membran timpani) dan riwayat
keluarnya cairan (sekret) dari telinga (otorea) lebih dari 6-8 minggu, baik
terus menerus atau hilang timbul. Sekret dapat encer, kental, bening atau
berupa nanah.1
Angka kejadian OMSK di negara-negara berkembang lebih banyak
dibandingkan negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh faktor
sosioekonomi, higiene buruk dan kepadatan penduduk.2 OMSK biasanya
terjadi pada sosial ekonomi rendah, area pedesaan dengan kebersihan dan
faktor nutrisi yang kurang.3 Faktor risiko OMSK lainnya yaitu infeksi
saluran pernafasan atas yang sering, status imun yang buruk dan perokok
pasif. 2 Prevalensi morbiditas pada kasus telinga dan gangguan pendengaran
di Indonesia cukup tinggi, yaitu sebesar 18,5%, sedangkan prevalensi
OMSK di Indonesia antara 3-5,2% atau kurang lebih 6,6 juta penduduk
Indonesia menderita OMSK.4
OMSK mempunyai potensi untuk menjadi serius karena
komplikasinya yang dapat mengancam kesehatan dan dapat menyebabkan
kematian seperti kehilangan pendengaran, meningitis, abses serebri,
mastoiditis, parese nervus fasial, kolesteatoma, jaringan granulasi dan
empiema subdural.5
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi telinga.
2. Untuk mengetahui, mengerti dan memahami kasus Otitis Media
Supuratif Kronis (OMSK).
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat :
No RM :