Dosen Pembimbing :
1. Pengertian Lalat
Lalat adalah salah satu insekta ordo diptera yang mempunyai sepasang sayap
berbentuk membran. Saat ini telat ditemukan tidak kurang dari 60.000 sampai
100.000 spesies lalat. Namun tidak semua spesies ini perlu di awasi, karena beberapa
diantaranya tidak berbahaya bagi manusia ditinjau dari segi kesehatan.
Lalat umumnya mempunyai sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil yang
digunakan untuk menjaga stabilitas saat terbang. Lalat sering hidup diantara manusia
dan sebagian jenis dapat menyebabkan penyakit yang serius. Lalat disebut penyebar
penyakit yang serius karena setiap saat hinggap di suatu tempat, kurang dari lebih
125.000 kuman yang jatuh ke tempat tersebut. Lalat mengandalkan penglihatan untuk
bertahan hidup. Mata majemuk lalat terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap
gerakan. Beberapa jenis lalat memiliki penglihatan tiga di mensi yang akurat.
D. Pengendalian Lalat
Beberapa metoda dapat di lakukan. Pertama , metoda non kimiawi. Metoda ini di
kenal sebagai metoda yang ramah lingkungan dan dapat menurunkan populasi
serangga. Salah satu langkahnya, yaitu dengan cara:
a. Perbaikan Hygiene dan sanitasi lingkungan
Perbaikan Hygiene dan sanitasi lingkungan merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam usaha menganggulangi berkembangnya populasi lalat baik dalam
lingkungan perternakan maupun permukiman. Selain murah dan sederhana juga
efektif serta tidak menimbulkan efek-efek samping yang membahayakan
lingkungan.
Upaya yang dapat dilakukan adalah:
1) Mengurangi atau menghilangkan tempat perindukan lalat.
2) Kandang ternak harus dapat di bersihkan.
3) Lantai kandang harus kedap air, dan dapat di siram setiap hari.
4) Terdapat saluran air limbah yang baik.
b. Kandang ayam dan burung
Bila burung atau ternak berada dalam kandang dan kotoranya terkumpul di
sangkar, kadang perlu di lengkapi dengan ventilasi yang cukup agar kandang tetap
kering.
c. Kotoran burung atau ternak dapat di keluarkan dari sangkar dan secara interval (di
sarankan setiap hari)di bersihkan .
d. Timbunan kotoran ternak
Timbunana pupuk kadang yang di buang permukaan tanah pada temperatur
tertentu dapat menjadi tempat perindukan lalat. Sebagai upaya pengendalian,
kotoran sebaiknya di letakan pada permukaan yang keras/semen yang di kelilingi
selokan agar lalat dan pupa tidak bermigrasi ke tanah sekelilingnya. Pola
penumpukan kotoran secara mengunung dapat di lakukan untuk mengurangi luas
permukaan. Tumpuka kotoran sebaiknya di tutupi plastik untuk mencegah lalat
meletakan telurnya dan dapat membunuh larva karena panas yang di produksi
oleh tumpukan kotoran akibat proses fermentasi.
e. Kotoran manusia
Jamban yang memenuhi syarat kesehatan sangat di perlukan guna mencegah
perkembangan lalat pada tempat-tempat pembuangan faces.jamban setidaknya
mengunakan model leher angsa dan berseptic tank. Selain itu, pada pipa vertilasi
perlu di pasang kawat kasa guna mencegah lalat masuk dan berkembang biak di
dalam septic tank.
f. Daerah-daerah pengungsian merupakan daerah yang sangat pontensial untuk
tempat perindukan lalat. Hal ini di karenakan secara umum padadaerah tersebut
jarang sekali di temukan jamban-jamban yang memenuhi syarat kesehatan,
bahkan banyak di antaranya yang hanya menggunakan lahan terbuka sebagai
jamban. Sebaliknya, bila fasilitas jamban tidak ada/tidak sesuai, masyarakat
pengungsi dapat melakukan buang air besar pada jarak 500 meter dengan arah
angin yang tidak mengarah ke dekat perindukan atau timbunan makanan dan 30
meter dari sumber air bersih dengan membuat lubang dan menutupnya secara
berlapis agar tidak menimbulakn bau yang dapat merangsang lalat untuk datang
dan berkembang biak.
g. Sampah basah dan sampah organik
Pengumpulan,penganggkutan dan penbuangan sampah yang di kelola dengan baik
dapat menghilangkan media perindukan lalat. Bila sistem pengumpulan dan
pengangkutan sampah dari rumah tidak ada, sampah dapat di bakar atau di buang
ke lubang sampah, dengan catatan bahwa setiap minggu sampah yang di buang ke
lubang sampah harus di tutup dengan tanah. Dalam cuaca panas, larva lalat di
tempat sampah dapat menjadi pupa hanya dalam waktu 3-4 hari.
h. Membersihkan sisa-sisa sampah yang ada di dasar tong sampah merupakan hal
yang penting karena lalat masih dapat berkembang biak pada tempat
tersebut.pembuangan sampah akhir pada TPA yang terbuka perlu di lakukan
dengan pemadatan sampah terlebih dahulu dan di tutup setiap hari dengan tanah
setebal 15-30 cm.hal ini bertujuan untuk penghilangan tempat berkembang biak
lalat. Lokasi tempat pembuangan akhir sampah adalah harus berjarak beberapa
kilometer dari rumah penduduk.
i. Penggunaan bahan fisik : di pergunakan untuk mencegah kontak dengan lalat.
Misalnya dengan cara mengatur tata letak dan rancang bangun rumah tinggal agar
tidak mudah lalat masuk ke dalam. Penggunaan air curtain. Alat ini sering harus
dipasang ditempat umum, misalnya pertokoan, rumah makan, pada pintu masuk.
Alat ini mengembus udara yang cukup keras sehingga lalat enggan masuk ke
dalam bangunan.
G. Hasil Pengamatan
Dari Praktikum pengukuran tingkat kepadatan lalat maka hasil yang kami dapatkan
adalah sebagai berikut :
Pasar
Kramatwatu 327 : 5
1. 67 49 50 63 69 51 61 59 61 67 = 65,4
(Lapak penjual
ayam potong)
Keterangan :
Dari hasil pengamatan diatas menyatakan bahwa lalat yang beradadi pasar kramat
watu ( lapak penjual ayam potong) sangat padat dengan hasil yang telah di
jumlahkan dengan rata-rata pada 10 kali percobaan
Jadi :
Saran kita sebagai tenaga kesehatan masyarakat yang mengamati lalat harus
mencegah kepadatan lalat tersebut, agar tidak terjadi penyebaran penyakit yang di
sebabkan oleh lalat tersebut yang menempel pada ayam yaitu dengan cara
menyalakan kipas angin di atas lapak ayam tersebut agar mengurangi lalat yang
akan menempel pada ayamnya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kepadatan lalat
di tempat penjualan ayam potong di pasar keramatwatu termasuk dalam kategori diatas 20 ekor,yaitu
populasi sangat padat
I. Saran
Dari hasil praktikum pengukuran tingkat kepadatan lalat maka saran kami adalah dalam pengukuran
tersebut hasil yang di dapatkan yaitu kategori tidak aman dan sangat berbahaya kondisi lingkungan yang
tidak bersih sehingga lalat cukup banyak,sebaiknya lingkungan harus bersih terutama pada tempat
penjualan ayam potong agar terhindar dari berbagai jenis penyakit yang di bawa oleh lalat
LAMPIRAN