PENDAHULUAN
Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat
mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Penderita demensia seringkali menunjukkan beberapa
gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom) yang mengganggu
(disruptive) ataupun tidak menganggu (nondisruptive) Volicer L, Hurley AC, Mahoney E.
(2009)
Demensia berdasarkan klasifikasi dari ICD-105 dibedakan dalam tiga kelompok besar
adalah 1. Demensia alzheimer,
terdiri dari 2 tipe yaitu demensia presinilis (alzheimer tipe 2) yang menyerang orang dewasa
sebelum berumur 65 tahun dan demensia sisnilis (alzheimertipe 1)yangmenyerangsetelah
usia65 tahun.
1. Penyebab penurunan kognitif memenuhi sekurang kurangnya2 fungsi kognitif dari4 fungsi
kognitif yang ada yaitu : 1)daya ingat,2) kemampuan mempertalikan pembicaraan atau
memahami pembicaraan atau menulis, 3) kapasitas untuk merencanakan,membuat keputusan,
meiakukan latihan kompleks,dan4) kemampuan untuk melaksanakan dan berperan dalam
informasi visual.
2. Penurunan harus cukup berat untuk mengganggu kehidupan dari hari ke hari.
Penegakan diagnosis awal merupakan langkah tepat untuk menentukan apakah sesorang
mengalami demensia atau tidak. Terdapat berbagai macam jenis tes yang dapat memberikan
gambaran klinis demensia,salah satunya yaitu tes menggunakan kuesioner Mini Mental State
Examination(MMSE) yang dikembangkan oleh Folstein et al(1975).7 Tes MMSE sering
digunakan dalam berbagai penelitian karena MMSE bisa mendeteksi penurunan kemampuan
intelektual,kemampuan mengingat yang sering terjadi pada penderita demensia dan ledakan
emosional. (Purnakarya, 2009)
Berdasarkan uraian di ataspenulis tertarik untuk melaporkan lebih jauh penelitian “Asuhan
Keperawatan Demensia pada Lansia Ny. J dan Ny. P Dengan Masalah Keperawatan
Gangguan Proses Pikir di UPT PSTW Jember Tahun 2018”
1.4 ManfaatPenulisan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan data untuk melakukan upaya-upaya
dalam peningkatan pemberian pengetahuan kepada mahasiswa dalam bidang kesehatan
khususnya tentang karakteristik demensiapada lansia.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk melakukan penelitian lebih
lanjut yang berkaitan dengan karakteristik demensia pada lansia
Khususnya Perawat Lansia Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan yang optimal untuk merawat klienlansia demensia selanjutnya.
Sebagai data dan pemikiran untuk penulisan lebih lanjut mengenai lansia dengan demensia.
1.4.5 Bagi Responden Penelitian