Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

LAPORAN REFLEKSI KASUS

a. Deskripsi kejadian
Seorang klien yang saya temui di rumah sakit jiwa daerah sambang lihum,
masuk rumah sakit dengan diagnosa keperawatan isolasi sosial. Setelah
ditelusuri faktor prepitasinya adalah klien pernah mengalami gangguan jiwa
sejak usia 18 tahun. kemudian kambuh kembali 2-3 tahun terakhir, klien
tinggal sendiri dirumahnya, klien juga sering meresahkan warga, dan klien
diasingkan oleh keluarga dan warga disekir selama kurang lebih 4 tahun.
Yaa, pencetusnya salah satunya adalah koping individu tidak efektif.

b. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut


Perasaan saya menghadapi kasus tersebut kaget mendengar kasus ini adalah
sedih, dimana seharusnya klien mendapatkan dukungan dari keluarga dan
orang disekirnya, tetapi malah sebaliknya, klien diasingkan dari pemukimam
warga, yang mana ini akan memperberat masalah gangguan kejiawaan yang
dialami klien.

c. Evaluasi sisi negatif dan positif dari kasus/kejadian


Sisi negatif dari kejadian ini adalah respon keluarga dan masyarakat dalam
menghadapi seseorang yang mengalami gangguan jiwa yang seharusnya
dibawa ke pelayanan kesehatan namun ini malah diasingkan sehingga
memperburuk keadaan klien, tidak mendapatkan dukungan untuk proses
penyembuhan yang menyebabkan mekanisme kopingnya maladaptif.
Positif: menjadi pelajaran kedepannya untuk lebih bisa mengelola hubungan
sosial melalui orientasi tugas dengan baik.

d. Analisis
a) Mengapa kasus ini menarik?
Karena kasus ini menyangkut seorang ibu-ibu yang mana ibu-ibu ini lebih
tertutup tentang masalah yang dihadapinya.
b) Mengapa bisa terjadi?
Pada dasarnya setiap orang mempunyai daya pertahanan terhadap stress
yang bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Apabila stres yang
dialami terlalu tinggi dan melebihi daya pertahanan stres yang dimiliki
seseorang maka akan timbul gejala dari skizofrenia.
c) Bagaimana hubungan dengan kompetensi ners?
Disini perawat sebagai fasilitator bagi klien yang mengalami isolasi
sosial. Perawat melakukan tindakan yang sesuai dengan prinsip strategi
pelaksanaan isolasi sosial serta membantu klien dengan cara
mengidentifikasi penyebab isolasi sosial serta berdiskusi tentang
keuntungan dan kerugian memiliki teman dan bercakap-cakap,
mengajarkan cara berkenalan dengan orang lain. streategi pelaksanaan ini
tujuannya untuk isolasi sosial yang dialami oleh klien, sehingga klien
mempu untuk melakukan hubungan sosial dengan orang disekitarnya
d) Analisis dari segi psikologis dan kesehatan.
Psikologis: klien mengalami ketidakstabilan emosi, dimana klien
merasakan tidak ingin untuk berinteraksi dengan orang di sekitarnya dan
lebih memilih untuk menyendiri..

e. Kesimpulan dari kasus ini adalah perlunya penanganan koping yang baik
mencegah terjadinya perilaku maladaptif..
f. Action plan:
Menganjurkan klien mencari dukungan sosial seperti minta bantuan
keluarga, teman agar lebih dapat menangani dan menerima. Menggunakan
pengalaman masa lalu untuk mengurangi stres serta mencari dukungan
spritual

Banjarmasin, Septeber 2019

Preseptor Akadeik Preseptor Klinik

( M. Anwari., Ns., M.Kep ) (.........................................)

Anda mungkin juga menyukai