An. N jenis kelamin laki-laki usia 6 bulan di bawa orang tuanya keIGD RS X
dengan keluhan nyeri saat buang air kecil. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan
suhu tubuh 39,3oC, frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi nafas 38 x/menit, BB anak
saat ini 6 kg. Orang tua (ibu) mengatakan An.N mengeluh nyeri saat BAK sudah 3
hari yang lalu, selalu menangis saat BAK, dan anak mudah rewel. Ibu mengatakan
anak sering terbangun malam hari untuk pergi ke kamar mandi atau ngompol.
Hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik di dapatkan frekuensi BAK sering kurang
lebih 10 kali/hari,
Buang air kecil yang di keluarkan sangat sedikit dan sering. Hasil pemeriksaan
palpasi abdomen anak merasakan sakit pada pinggul bagian belakang, dan sakit
perut di daerah kandung kemih (dibawah pusar). Sempel urin menunjukkan berbau
busuk dan terlihat keruh. Kemudian perawat meneruskan pemeriksaan sempel urin
secara lengkap ke laboratorium.
Saat ini anak nampak gelisah rewel dan menangis sangat keras ingin pulang. An.N
tidak mau di pegang selain ibunya dan tidak mau kooperatif dengan semua tindakan
yang di berikan kepada anak, ibu tampak cemas dan kebingungan melihat kondisi
anaknya yang rewel.
16
PENGKAJIAN
I. Identitas Diri Klien
Nama : An.N
Tempat/tgl lahir : Surakarta, 6 April 2019
Umur : 6 bulan
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Surakarta
Status perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan :-
Diagnosa Medis : Infeksi Saluran Kemih
No. CM : 579xxx
Tgl masuk RS : Minggu, 8 september 2019
Sumber informasi : Klien, Keluarga Klien, Rekam Medis, Tim Medis
17
pada pinggul bagian belakang, dan sakit perut di daerah kandung kemih
(dibawah pusar). Kemudian klien di lakukan pemeriksaan sempel urin untuk
pengecekan di laboratorium.
V. Riwayat Keluarga
a. Sosial ekonomi
Keluarga klien bekerja sebagai wiraswasta dengan penghasilan kurang
lebih Rp. 1.000.000. Gaya hidup keluarga klien dirumah sederhana.
b. Penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit seperti Hipertensi, Asma, DM dan penyakit menular seperti TBC.
c. Genogram
Keluarga mengatakan klien tinggal serumah dengan ibu, ayah, dan
saudaranya. Jumlah anggota keluarga dalam satu rumah 4 orang.
VI. GENOGRAM
18
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Garis Hubungan
19
3. Aktivitas dan Latihan
Keluarga (ibu) mengatakan sebelum masuk RS sejak 3 hari yang lalu
anak selalu menangis saat BAK, dan anak mudah rewel. Ibu
mengatakan ibu sering terbangun malam hari untuk pergi ke kamar
mandi atau anaknya ngompol.
Jenis kegiatan 0 1 2 3
Makan dan minum √
BAB/BAK √
Mandi √
Ambulasi √
Berubah posisi √
Keterangan :
0 mandiri
1 dengan alat
2 dengan bantuan
3 dengan alat dan bantuan
5. Eliminasi
a. Eliminasi fekal
Sebelum masuk RS klien BAB 1x sehari pada pagi hari dengan
warna kuning kecoklatan. Klien tidak pernah menggunakan obat
pencahar. Selama di RS klien belum pernah BAB.
b. Eliminasi urin
20
Sebelum masuk RS klien BAK 5-6x sehari dengan warna urin
kuning jernih. Selama sakit klien BAK kurang lebih 10x/sehari
dengan urin berbau busuk dan terlihat keruh
7. Koping Keluarga
Strategi koping, stressor tidak ada masalah.
9. Konsep diri
a. Harga diri
Klien sering menangis, gelisah dan rewel karena merasakan nyeri
saat bergerak dan BAK. Klien didukung oleh keluarga dalam setiap
proses pengobatan yang dijalani di rumah sakit.
b. Identitas diri
21
Klien tidak menyadari bahwa dirinya sedang dirawat di RS karena
sakit dan selalu meminta pulang.
c. Peran diri
Klien belum memahami tentang peran dirinya.
d. Ideal diri
Klien tidak bersedia menjalani pengobatan yang ada di rumah sakit
untuk kesembuhannya, klien meminta ingin pulang dan tidak
kooperatif dalam tindakan yang di berikan perawat.
e. Gambaran diri
Keluarga (ibu) menyadari akan kondisi yang sekarang dialami
anaknya dan keluarga menganggap ini semua adalah ujian dari
Tuhan yang harus dijalani dengan sabar dan ikhlas.
10. Seksual
Klien berjenis kelamin laki-laki.
22
3. Kepala
Bentuk : mesochepal, ukuran normal
4. Mata
Klien tidak memakai alat bantu penglihatan, fungsi penglihatan klien
normal, konjungtiva kemerahan.
5. Telinga
Posisi telinga simetris, tidak terasa nyeri di bagian telinga, telinga klien
bersih tidak ada sekret, fungsi pendengaran klien normal, klien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.
6. Hidung
Tidak terpasang NGT, tidak menggunakan selang oksigen, pernafasan
klien normal tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada sekret.
7. Mulut dan Tenggorokan
Klien tidak mengalami kesulitan bicara ataupun menelan,mulut klien
bersih, klien gosok gigi 2 kali sehari, gigi klien lengkap, mukosa bibir
lembab.
8. Leher
Tidak ada edema dan nodul, tidak ada peningkatan JVP
9. Thoraks
Inspeksi :Bentuk dada simetris, tidak ada luka, tidak ada retraksi
dinding dada, pengembangan dada optimal, teraba iktus
cordis pada ICS 4 dan 5
Palpasi : Tidak ada ketinggalan gerak, tidak teraba adanya massa
Perkusi : Suara paru sonor
Auskultasi : Suara paru vesikuler
10. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada luka,
tidak asites.
Palpasi : Sakit pada pinggul bagian belakang
Perkusi : Tidak ada asites
Auskultas : Bising usus 16x/menit
23
11. Ekstremitas
Atas : tidak ada edema, turgor kulit baik, tidak terjadi sianosis,
terpasang infus asering ditangan kiri 16 tpm, kekuatan otot
5 5 ,
12. Genitalia : Tidak terdapat kemerahan, tidak ada lesi, genitalia klien
bersih
13. Anus dan rektum : Tidak ada hemoroid
14. Neurologi
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Nervus
I (Olvakturius) : klien dapat membedakan bau-bauan
II (Optikus) :klien mampu mengenali keluarganya
III,IV,VI (Okulomotoris) : reaksi pupil isokor kiri dan kanan,
kelopak mata dapat tertutup dengan baik.
V (Trigeminus) : klien dapat menutup dan
mengatupkan mulutnya
VII (Fasialis) : gerakan normal, pengecap lidah
normal
VIII (Akustikus) : tidak ada gangguan pendengaran
IX (Glosofaringeus) : tidak ada masalah
X (Vagus) : refleks menelan klien baik
XI (Akisesonus) : klien mampu menggerakkan kepala
XII (Hipoglossus) : tidak ada masalah dengan lidah
IX. DataLaboratorium
Hari/Tanggal : Kamis, 19 April 2018
24
Jenis Pemeriksaan : Darah Rutin
No Jenis Pemeriksaan Nilai Lab Nilai Normal Interpretasi
HEMATOLOGI
1. Hemoglobin 14.00-18.00
2. Hematokrit 42.00-52.00
3. Leukosit 4.0-10.5
4. Trombosit 150-450
5. Eritrosit 4.50-6.00
7. RDW 35.0-56.0
INDEX
8. MCV 80.0-90.0
9. MCH 27.0-32.0
HITUNG JENIS
25
No Jenis Pemeriksaan Nilai Lab Nilai Normal Interpretasi
20. Basofil # 0.0-10.0
PROTHROMBIN TIME
KIMIA
Gula Darah
HATI
GINJAL
29. Ureum 10-50
26
XI. Pengobatan :
Terapi yg diberikan:
1. - - Antibiotik
27
ANALISA DATA
Do :
1. Klien menangis menahan sakit
P : klien mengalami mengalami nyeri saat
buang air kecil
Q : nyeri yang dirasakan pasien seperti
tertekan
R : nyeri yang dialami dibagian pinggul
bagian belakang, dan sakit perut di daerah
kandung kemih (dibawah pusar)
S : skala nyeri berat
T : pada saat digerakkan terasa nyeri
U : nyeri dirasakan saat buang air kecil
V : klien berharap rasa nyeri hilang dan
sembuh
28
2. Ds : Gangguan Infeksi
- Keluarga mengatakan klien sering buang eliminasi saluran
air kecil dan hanya sedikit urin kemih
- Ketika pasien BAK pasti selalu menangis
kencang
- Keluarga mengatakan pasien rewel
Do :
- Klien terlihah sering buang air kecil kurang
lebih 10 kali/hari
- Frekuensi urin sedikit
- Sempel urin berbau busuk dan terlihat
keruh
- Klien terlihat rewel
3. Ds : Penyakit Hipertermi
- Keluarga mengatakan klien panas 2
hari tidak turun
- Berkeringat banyak
- Anak rewel
Do :
- Tanda tanda vital
N : 120 x/menit
S : 39,3 oC
R : 38 x/menit
- Akral terasa hangat
- Anak rewel
29
4. Ds : Perubahan Resiko
- keluarga pasien mengatakan sakit PH sekresi infeksi
klien BAK kurang lebih 10x/sehari
dengan urin berbau busuk dan
terlihat keruh
- keluarga mengatakan anak rewel
dan menangis keras saat BAK
Do :
- pasien terlihat rewel dan gelisah
- urin pasien berbau busuk dan terlihat
keruh
-
30
NURSING CARE PLAN
31
5= secara konsisten menunjukkan
Keterangan:
1= berat
2= cukup berat
3= sedang
4= ringan
5= tidak ada
32
Denyut nadi radikal 3 4
Keterangan:
1= deviasi berat dari kisaran normal
2= deviasi yang cukup besar dari kisaran
normal
3= deviasi sedang dari kisaran normal
4= deviasi ringan dari kisaran normal
5= tidak ada deviasi dari kisaran normal
2. Gangguan eliminasi Setelah dilakukan tinakan keperawatan Manajemen eliminasi perkemihan (0590)
urin bd infeksi selama 3x24 jam diharapkan gangguan 1. Monitor eliminasi urin termasuk
saluran kemih eliminasi urin berkurang dengan kriteria frekuensi, konsistensi, bau, dan warna
hasil : 2. Anjurkan keluarga untuk mencatat
Eliminasi urin (0503) output urin yang sesuai
Indikator Outcome target 3. Ajarkan keluarga mengenai tanda dan
awal gejala infeksi saluran kemih
Pola eliminasi 3 4 4. Rujuk ke dokter jika tanda dan gejala
Bau urin 2 4 infeksi saluran kemih terjadi
Jumlah urin 3 4
Kejernihan urin 2 4
Frekuensi berkemih 2 4
33
Nyeri saat kencing 2 4
Keterangan:
1= sangat terganggu / berat
2= banyak terganggu / cukup berat
3= cukup terganggu / sedang
4= sedikit terganggu / ringan
5= tidak terganggu / tidak ada
3. Hipertermi b.d Setelah dilakukan tinakan keperawatan Perawatan demam ( 3740 )
penyakit selama 3x24 jam diharapkan gangguan 1. Pantau suhu dan tanda tanda vital
eliminasi urin berkurang dengan kriteria lainnya
hasil : 2. Monitor suhu dan warna kulit
Termoregulasi ( 0800 ) 3. Fasilitasi istirahat
Indikator Outcome target 4. Lakukan Kompres pasien pada
awal lipatan paha dan aksila tapid water
Suhu tubuh 3 4 sponge
Denyut nadi radial 3 4 5. Beri antipiretik
Pernafasan 3 4 6. Pantau komplikasi yang
Warna kulit 3 4 berhubungan dengan demam serta
Keterangan: tanda gejala kondisi penyebab
1= sangat terganggu / berat deman (kejang, penurunan tingkat
2= banyak terganggu / cukup berat kesadaran, aritmia jantung)
34
3= cukup terganggu / sedang 7. Dorong konsumsi cairan
4= sedikit terganggu / ringan
5= tidak terganggu / tidak ada
4. Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan tinakan keperawatan Kontrol infeksi (6540)
perubahan PH selama 3x24 jam diharapkan resiko 1. Memonitor tanda dan gejala
sekresi terjadinya infeksi dengan kriteria hasil : sistemik dan lokal
Keparahan infeksi (0703)
35
Indikator Outcome target 2. Gunakan kateterisasi intermiten
awal untuk mengurangi kejadian infeksi
Cairan luka berbau 3 4 kandung kemih
busuk 3. Dorong intake cairan yang sesuai
Nyeri 3 4 4. Beri terapi antibiotik yang sesuai
Malaise 3 4 5. Ajarkan keluarga mengenai tanda
Draiase Purulen 3 4 dan gejala infeksi dan kapan harus
Keterangan: melaporkannya kepada penyedia
1= sangat terganggu / berat perawatan kesehatan
2= banyak terganggu / cukup berat
3= cukup terganggu / sedang
4= sedikit terganggu / ringan
5= tidak terganggu / tidak ada
36
IMPLEMENTASI
37
T : pada saat digerakkan terasa
nyeri
U : nyeri dirasakan saat buang air
kecil
V : klien berharap rasa nyeri
hilang dan sembuh
38
2. Senin, 9 Gangguan eliminasi 12.00 Melakukan monitor eliminasi urin S : keluarga klien mengatakan
september urin bd infeksi saluran termasuk frekuensi, konsistensi, jumlah urine klien masih
2019 kemih bau, dan warna sedikit
O : jumlah urine yang dikeluarkan
pasien masih sedikit, bau
menyengat khas urine, warna
urine keruh
39
13.30 Rujuk ke dokter jika tanda dan S : Keluarga klien mengatakan
gejala infeksi saluran kemih terjadi akan mengikuti anjuran
perawat
O : Keluarga klien terlihat
mengikuti anjuran perawat
3. Senin, 9 Hipertermi b.d 12.00 Memonitor suhu dan warna kulit S : Keluarga mengatakan klien
september penyakit masih demam ada bintik
2019 merah, anak rewel
O : Pasien terlihat pucat bibir
kering akral hangat ada bintik
merah pada kulit
N : 120 x/menit
S : 39,3 oC
RR : 42 x/menit
40
S : 37 oC
RR : 42 x/menit
4. Resiko infeksi b.d Memonitor tanda dan gejala S : keluarga pasien mengatakan
perubahan PH sekresi sistemik dan lokal anak BAK kurang lebih
41
10x/sehari dengan urin berbau
busuk dan terlihat keruh, anak
rewel dan menangis keras saat
BAK
O : pasien terlihat rewel dan
menangis keras, semple urin
berbau busuk dan terlihat
keruh,
42
Memberikan terapi antibiotik yang S : keluarga mengatakan anak
sesuai sudah tidak menangis, rewel
berkurang
O :pasien terlihat lebih tenang,
tidak rewel
43
EVALUASI
44
Indikator Outcome Outcome
awal akhir
P : lanjutkan intervensi
45
2. S : - Klien mengatakan BAK lancar, tidak nyeri lagi
46
3. S : keluarga pasien mengatakan anak sudah tidak rewel lagi, panas sudah
turun
47
4. S : keluarga pasien mengatakan warna urin sudah jernih, baunya tidak busuk
lagi, anak lebih tenang dan sudah tidak rewel lagi
O : pasien terlihat tenang, tidak rewel warna urin jernih, bau khas urin, saat
BAK sudah tidak nyeri lagi
N : 120 x/menit
S : 37 oC
RR : ..... x/menit
48
CATATAN PERKEMBANGAN
49
Indikator Outcome Outcome
awal akhir
P : lanjutkan intervensi
Eni
Manajemen nyeri (1,2,3,5)
50
Jumlah urin 3 2
Kejernihan urin 2 2
Frekuensi berkemih 2 2
Nyeri saat kencing 2 2
P : lanjutkan interverensi (1,2)
O : pasien terlihat tenang, tidak rewel warna urin jernih, bau khas
urin, saat BAK sudah tidak nyeri lagi
N : 120 x/menit
51
S : 37 oC
RR : ..... x/menit
52
- N : 120 x/mnt
- RR : ...... x/mnt
- S : .....C
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian dengan ditandai
53
P : lanjutkan intervensi
54
Indikator Outcome Outcome
awal akhir
Suhu tubuh 3 2
Denyut nadi radial 3 2
Pernafasan 3 2
Warna kulit 3 2
O : pasien terlihat tenang, tidak rewel warna urin jernih, bau khas
urin, saat BAK sudah tidak nyeri lagi
N : 120 x/menit
S : 37 oC
RR : ..... x/menit
55
Hari/ No. Jam Evaluasi Paraf
tgl Dx
56
Indikator Outcome Outcome
awal akhir
P : lanjutkan intervensi
57
Frekuensi berkemih 2 2
Nyeri saat kencing 2 2
58
Menggambarkan faktor penyebab 2 1
Dina
P : lanjutkan intervensi
59
Indikator Outcome Outcome
awal akhir
Pola eliminasi 3 1
Bau urin 2 1
Jumlah urin 3 1
Kejernihan urin 2 1
Frekuensi berkemih 2 1
Nyeri saat kencing 2 1
60
4. S : keluarga pasien mengatakan warna urin sudah jernih, baunya tidak
busuk lagi, anak lebih tenang dan sudah tidak rewel lagi
O : pasien terlihat tenang, tidak rewel warna urin jernih, bau khas
urin, saat BAK sudah tidak nyeri lagi
N : 120 x/menit
S : 37 oC
RR : ..... x/menit
61
62