LANDASAN TEORI
1. Kebiasaan Membaca
tingkah laku. Hal ini akan terus berubah sesuai dengan kegiatan yang
22
Ade Hikmat, Kreativitas, Kemampuan Membaca, dan Kemampuan Apresiasi Cerpen,
(Jakarta: Uhamka Press, 2014), 13.
18
19
banyak definisi, bahkan sampai sekitar 160 buah definisi tentang arti
adalah;
23
Ibid., 13-14.
24
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 128.
25
Ibid.
20
sebagai kegiatan atau sikap, baik fisik maupun mental, yang telah
Naim, yaitu:
26
Ibid., 15.
27
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
Cetakan ke-2, 2008), 2.
28
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Ketetampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), 7.
29
Ngainun Naim, The Power . . . , 33.
21
ditulisnya tersebut”.32
6) Menurut Mulyono:
30
Ade Hikmat, Kreativitas, Kemampuan Membaca . . . , 15.
31
Ibid.
32
Ibid.
22
pemahaman.33
manfaat dari buku yang dibacanya dengan mudah. Ini seperti yang
antara pembaca dan teks.34 Ketika terjadi interaksi yang baik antara
tujuan yang ingin dicapai dari aktivitas tersebut. Begitu juga dengan
33
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak . . . , 200.
34
Farida Rahim, Pengajaran Membaca . . . , 3.
23
1) Kesenangan
2) Menyempurnakan membaca nyaring
3) Menggunakan strategi tertentu
4) Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik
5) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah
diketahuinya
6) Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis
7) Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi
8) Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan
informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa
cara lain dan mempelajari tentang struktur teks
9) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.37
35
Tarigan, Membaca . . . , 9.
36
Farida Rahim, Pengajaran Membaca…, 11.
37
Ibid., 11-12.
38
Ade Hikmat, Kreatifitas, Kebiasaan Membaca . . . , 19.
24
Dilihat dari segi asalnya, maka paling tidak ada dua faktor
misalnya:
wawasan. Sumber bacaan adalah bisa dari buku, majalah atau surat
hari dan sepanjang waktu maka lambat laun akan tertanam dalam diri
kita suatu keadaan atau perasaan selalu ingin tahu (curiosity). Dan
dorongan yang kuat dalam batin kita maka disitulah mulai timbul
minat (interest). Salah satu minat yang muncul antara lain minat
39
Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, (Yogyakarta: TERAS, 2009), 288-292.
25
KOLEKSI KEBIASAAN
BACAAN MEMBACA
yang ada saling kait mengkait.Dari gambar di atas kita melihat bahwa
40
Idris Kamah, Pedoman Pembinaan Kebiasaan membaca, (Jakarta: Perpustakaan RI,
2002), 18.
26
41
Ibid., 18.
42
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Ketetampilan Berbahasa, …, 107.
27
untuk dibaca.”43
bisa menjadi kegiatan yang aktif saat siswa merasa terlibat dalam
43
Ngainun Naim, The Power Of Reading, …, 45-64.
44
Pat Hollingsworth & Gina Lewis, Pembelajaran Aktif Meningkatkan kegiatan di kelas,
(Jakarta: Indeks, 2008), 141.
45
Idris Kamah, Pedoman Pembinaan Kebiasaan membaca, …, 21.
28
1) Kesenangan membaca,
2) Frekuensi membaca,
3) Jumlah buku yang dibaca dalam waktu tertentu,
4) Asal buku bacaan diperoleh,
5) Frekuensi mengunjungi perpustakaan,
6) Macam buku yang disenangi,
7) Frekuensi membaca surat kabar,
8) Hal berlangganan surat kabar,
9) Bagian surat kabar yang senang dibaca,
10) Hal berlangganan majalah,
11) Jenis majalah yang dilanggani, dan
12) Majalah yang paling senang dibaca.46
2. Sejarah Islam
bahasa Arab. Secara etimologi kata sejarah berasal dari kata syajarah
dinamisnya”.
46
Hikmat, Kreativitas, Kemampuan Membaca . . . , 17.
47
Muhammad In’am Esha, Percikan Filsafat Sejarah & Peradaban Islam, (Malang: UIN-
MALIKI PRESS, 2011), 9.
29
bukan untuk membangun masa lalu demi masa lalu itu sendiri”.
lampau”.48
mendefinisikan bahwa:
manusia.
48
Ibid., 12-13.
49
Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (Jogjakarta: Gre Publishing, 2011), 87.
50
Muhammad In’am Esha, Percikan Filsafat Sejarah . . . , 13.
30
dilestarikan.
Muhammad saw. dari Allah SWT dan dipelihara serta dipahamkan dengan
rapi dan diteliti oleh para sahabatnya dan orang-orang pada jaman sahabat
itu.52
yang umum, sejarah ini merupakan salah satu aspek dari agama Islam.
Islam lahir dan terus hidup berkembang melalui garis lintas sejarah. Islam
menganut ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Dilihat
51
Ibid., 35.
52
Abu Ahmadi, Sejarah Agama, (Solo: CV. Ramadhani, 1991), 157.
31
Tanah Arab Sebelum Islam”. Keadaan tanah Arab sebelum Islam itu, diisi
agama Islam, ini merupakan pendahuluan dari Sejarah Islam. Ini perlu
dimuat dalam pengungkapan sejarah Islam, agar sejarah itu sendiri tidak
Sejarah Islam adalah salah satu bacaan yang wajib dipelajari dan
53
Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), 109.
54
Ngainun Naim, Rekontruksi Pendidikan Nasional Membangun Paradikma Yang
Mencerahkan, (Yogyakarta: TERAS, 2009), 205.
32
Islam yang baik agar mampu memahami sejarah Islam dengan baik.
Agar relevan dengan penelitian yang dilakukan, dari dua belas aspek yang
B. Motivasi Belajar
1. Motivasi
kebutuhannya.57
55
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus. . . , 113.
56
Sardiman, Interaksi dan Motivasi . . . , 73.
57
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi. . . , 3.
33
tujuan tertentu.
berikut.
Needs,
desires, Behavior
or expectation
Feedback Goals
Menurut seorang ahli ilmu jiwa dalam motivasi ada suatu hierarki,
atas, yakni:
61
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi . . . , 5.
35
Aktualisasi Diri
Penghargaan/Penghormatan
GambarKebutuhan
Hierarki Kebutuhan
Fisiologis Maslow
Suatu hal yang penting ialah, bahwa motivasi pada setiap tingkat
motivasi yang di bawahnya. Bila kita ingin anak belajar dengan baik
(tingkat 5), maka haruslah terpenuhi tingkat 1 s/d 4. Anak yang lapar,
merasa tak aman, yang tak dikasihi, yang tidak diterima sebagai anggota
masyarakat kelas, yang guncang harga dirinya, tidak akan dapat belajar
dengan baik.
2. Belajar
62
S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 75.
63
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi . . . , 6.
36
sosial.
kebutuhannya.64
perilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk
64
Ibid., 15.
37
hidup tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita pun hidup menurut hidup
dan bekerja menurut apa yang kita pelajari. Belajar itu bukan sekedar
pengalaman. “Belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil. Karena
berharga seperti menurut Paulo Freire yang dikutip oleh Mujamil Qomar
65
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya,
2008), 126.
66
Ibid.
67
Ibid., 127.
38
dengan lingkungan”.68
3. Motivasi Belajar
menarik.71
68
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, …, 127.
69
Djaali, Psikologi Pendidikan . . . , 103.
70
Ibid.
71
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi . . . , 23.
39
belajar.
harapan memperoleh hasil yang baik. dalam hal itu, tampak bahwa
untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda
untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti
belajar. 72
72
Ibid, 27-29.
73
Djaali, Psikologi Pendidikan . . . , 110.
41
berikut.
akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan
dicapai.
74
Ibid.
42
tersebut. 75
a. Motivasi Intrinsik
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
melakukan sesuatu.77
jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai adalah belajar, tanpa
b. Motivasi Ekstrinsik
oleh sebab tujuan-tujuan itu terletak di luar perbuatan itu, yakni tidak
a. Memberi angka
78
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar . . . 90.
79
Ibid.
80
S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar . . . , 75.
81
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar . . . 91.
44
motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa
bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja.
baik. Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa
yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah
dan afeksinya.82
b. Hadiah
akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat
82
Ibid, 92.
83
Ibid.
45
c. Saingan/kompetisi
belajar siswa.84
Hasil belajar akan lebih baik apabila pada anak ada hasrat atau
e. Ego-involvement
f. Memberi ulangan
ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan
bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya
84
Ibid, hal. 93.
85
S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar . . . , hal. 79.
86
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar . . . 91.
87
Ibid.
46
g. Mengetahui hasil
pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat.88
h. Pujian
tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk
pemberian harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan suasana yang
i. Hukuman
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh
hukuman.90
88
Ibid, 94.
89
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar . . . 91.
90
Ibid.
47
sudah barang tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan.
yang bermakna.
91
S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar . . . , 82.
92
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar . . . 95.
93
Nyanyu Khodijah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014),
149.
48
1. Hasil Belajar
dengan lingkungan.95
94
Mulyono, Pendidikan bagi Anak . . . , 37.
95
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi . . . , 16.
96
Ibid., 17.
49
Tabel 2.1
97
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), 75.
98
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 151.
50
jamani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa
99
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005), 145-146.
51
2. Sikap siswa
3. Bakat siswa
100
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, Cetakan ke XVII, 2011), 131.
101
Ibid., 132.
102
Ibid., 133.
52
4. Minat siswa
5. Motifasi siswa
kegiatan belajar.104
a) Keluarga
anak.105
103
Ibid.
104
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, Cetakan VII, 2012), 22-23.
105
Dalyono, Psikologi Pendidikan (Komponen MKDK), (Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cetakan
ke III, 2005), 59.
53
b) Sekolah
anak.106
c) Masyarakat
d) Lingkungan sekitar
106
Ibid., 59-60.
107
Ibid., 60.
108
Ibid., 60
54
belajar dapat dilakukan melalui tes hasil belajar. Adapun tes hasil
1) Tes Formatif
2) Tes Subsumatif
109
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),
106.
110
Ibid.
55
3) Tes Sumatif
bahasa dan aspek istilah. Apabila ditinjau dari aspek bahasa, maka
kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajarotun yang artinya
111
Ibid.
56
112
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas VII, (Semarang: PT.
Karya Toha Putra, 2009), 4.
113
Abdullah Fadjar, Peradaban dan Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 1991), 2.
114
Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia,
2010), 4.
57
peserta didik.
adalah:
115
Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus . . . , 175.
58
masa lampau.
perdagangan.
1) Hasil Khulafaurrasyidin.
Umayah.
60
Dinasti Umayah.
Abbasiyah.
Dinasti Abbasiyah.
Ayyubiyah.
Dinasti Al-Ayyubiyah.
Dinasti Al-Ayyubiyah.
61
Sebab, hampir semua orang akan mengiyakan jika ditanya tentang makna
117
Mahrus As’ad, dkk, Ayo Mengenal Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Erlangga,
2009), 2.
62
mampu menjelajah selaksa wilayah luas kehidupan yang tak bertepi. Ada
banyak hal luar biasa yang bisa diraih dari menjelajahi dunia aksara
ini”.118
tinggi. Membaca adalah hal yang tidak bisa terlepas dari proses belajar
baik itu belajar di pendidikan formal maupun non formal. Salah satu
yang tidak bisa lepas dari membaca dari membaca adalah pelajaran
SKI sangatlah jelas karena hasil belajar SKI yang tinggi tidak akan
118
Ngainun Naim, The Power Of Reading, …, hal.vii
63
yang tinggi, maka bisa dipastikan hasil belajar SKI juga tidak bisa
maksimal.
melakukan kegiatan belajar agar menjadi lebih giat lagi dalam belajarnya
mempelajari SKI maka semakin tinggi hasil belajar SKI yang dapat
hasil belajar SKI karena mata pelajaran SKI menuntut siswa untuk
119
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012), hal. 320.
64
belajar SKI siswa. Hal itu juga berlaku untuk motivasi belajar siswa.
E. Kerangka Konseptual
Kebiasaan r1
Membaca buku
sejarah Islam
(X1) R Hasil Belajar
Sejarah Kebudayaan
r3
Islam Siswa (Y)
Motivasi
Belajar
(X2) r2
Keterangan:
Independen)
Dependen)
F. Penelitian Terdahulu
Korelasi Antara Minat Membaca Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII
antara minat membaca buku pelajaran dengan hasil belajar siswa kelas
positif lagi signifikan antara minat membaca majalah dengan hasil belajar
kebiasaan membaca surat kabar dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS di
membaca buku pelajaran dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS di MAN
2 Tulungagung pada taraf interval 5%. dan tidak ada korelasi yang positif
120
Anik Nadhiroh, Korelasi Antara Minat Membaca Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII Di MTsN Ngantru Tulungagung, Skripsi, 2011.
67
membaca surat kabar dengan hasil belajar siswa kelas XI IPS di MAN 2
Tulungagung.121
Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fiqih pada Siswa Kelas
belajar intrinsik terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqih pada siswa
ekstrinsik terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas
121
Siti Nur Kumala, Korelasi Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Siswa
Kelas XI IPS di MAN 2 Tulungagung. IAIN Tulungagung, Skripsi, 2013.
68
ekstrinsik terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas
kuantitatif dengan uji t diperoleh hasil thitung 8,767 > 2,000 (ttabel), maka 1)
terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas VIII MTs
signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas
Fiqih pada siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah Tawangsari Kedungwaru
122
Pendik Hanafi, Pengaruh motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fiqih pada Siswa
Kelas VIII MTs Darul Hikmah Tawangsari Kedungwaru Tulungagung Tahun Pelajaran
2012/2013, IAIN Tulungagung, Skripsi, 2013.