921 SK Area Prioritas DG 3h1p
921 SK Area Prioritas DG 3h1p
03
KLINIK MARGA HUSADA PATI
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di :Pati
Pada Tanggal :
KEPALA KLINIK MARGA HUSADA
SUTARJO
Lampiran: KeputusanKepala Marga Husada
Nomor :C / IX / SK / 08 / 16 / 03
Tentang : Penetapan
AreaPrioritasDenganMempertimbang
kan3 H + 1 P
I. DEFINISI
Penetapan prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk
menentukan urutan prioritas dari yang paling penting sampai yang
kurang penting. Penetapan prioritas dapat dilakukan secara
kualitatif dan kuantitatif.
Penetapan prioritas dilakukan oleh Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien bersama dengan Kepala Klinik Marga
Husada dan unit kerja Klinik Marga Husada.
II. TUJUAN
Sebagai acuan dalam menetapkan area prioritas dan
pelayanan prioritas Klinik Marga Husada.
Agar Klinik Marga Husada memiliki fokus area dan pelayanan
yang akan dilakukan evaluasi dan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
III. PROSEDUR
1. Identifikasi unit kerja di Puskesmas yang kritikal, risiko tinggi
(high risk), diberikan dalam volume besar (high volume),
pembiayaan yang tinggi(high cost),cenderung bermasalah
(problem prone) yang langsung terkait dengan mutu asuhan
dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari data insiden
keselamatan pasien, komplain pasien, data 10 besar penyakit,
atau data lain yang mendukung.
2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan
menggunakan 3 kriteria, diberi nilai 1-5 dari yang paling sedikit
hingga yang paling banyak : (a) high risk, dilihat dari laporan
insiden dari unit ; (b) high volume, dilihat dari jumlah pasien
yang mendapatkan pelayanan di unit tersebut, (c) pembiayaan
yang tinggi(high cost) dan (d) problem prone, dilihat dari data
register resiko masing-masing unit.
3. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan
bobot. Nilai diperoleh dari data high risk, high volume,high
cost dan problem prone yang tadi sudah diberi angka,
sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high risk
adalah 40, high volume adalah 30, high cost adalah 10 dan
problem prone adalah 20.
4. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skor
tertinggi setelah dijumlahkan skor high risk, high
volume,high cost dan problem prone nya.
5. Identifikasi pelayanan yang bermasalah dari area prioritas (unit
yang skornya paling tinggi) yang sudah ditetapkan pada
pelayanan yang kritikal, risiko tinggi (high risk), diberikan dalam
volume besar (high volume), pembiayaan yang tinggi(high cost),
cenderung bermasalah (problem prone) yang langsung terkait
dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan
melihat dari data insiden keselamatan pasien, komplain pasien,
data 10 besar penyakit, atau data lain yang mendukung.
6. Tetapkan nilai pelayanan antara 1-5 dari pelayanan yang sudah
dipilih dari point sebelumnya melalui pertimbangan ,masing-
masing pada segi high risk, high volume,high cost dan problem
prone.
7. Hitung skor masing-masing pelayanan dengan mengalikan nilai
dan bobot. Nilai diperoleh dari pertimbangan yang sudah
ditetapkan, sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot
high risk adalah 40, high volume adalah 30, dahigh cost adalah
10 dan problem prone adalah 20.
8. Tetapkan pelayanan prioritasnya, yaitu pelayanan yang
memiliki skor tertinggi setelah dijumlahkan skor high risk,
high volume, high costdan problem prone nya.
9. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah
ditetapkan pada program komite mutu dan keselamatan pasien.