Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : VII / 1
Topic : Sistem Organisasi Kehidupan
Sub Topik : Sel Sebagai Unit Struktural dan Fungsional
Alokasi Waktu : 5 JP
Pembelajaran Ke - : 2 dan 3

Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di ekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih penggunaan bahan kimia untuk
menjaga kesehatan diri dan lingkungan
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi perilaku menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan
3.4 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
sampai organisme, serta komposisi bahan kimia utama penyusun sel.
4.5 Membuat dan menyajikan poster tentang sel dan bagian-bagiannya.
4.6 Melakukan pengamatan dengan bantuan alat untuk menyelidiki struktur tumbuhan dan
hewan.

A. Indikator.
Pertemuan Ke 1 (2 X JP )
1. Siswa dapat mengagumi bahwa sel merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Siswa dapat membedakan antara sel prokariotik dengan sel eukariotik
3. Siswa dapat memahami dan menyebutkan bagian-bagian sel tumbuhan dan hewan.
4. Siswa dapat memahami fungsi sel
Pertemuan Ke 2 (3 X JP )
1. Siswa mampu menggunakan mikroskop sebagai alat dasar mempelajari kehidupan
serta membuat preparat pengamatan
2. Siswa mampu membuat preparat sebagai obyek pengamatan
3. Siswa dapat membedakan antara sel hewan dan tumbuhan.
4. Siswa dapat mengembangkan sikap saling menghargai pendapat melalui kegiatan
pengamatan dan diskusi kelompok
5. Siswa dapat menumbuhkan rasa kagumnya terhadap Sang Pencipta yaitu Tuhan Yang
Maha Besar.

B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1 (2 X JP)
1. Melalui diskusi kelompok diharapkan siswa dapat mengagumi bahwa sel merupakan
ciptaan yang Maha Kasa.
2. Melalui diskusi kelompok diharapkan siswa dapat membedakan sel prokariotik denga
sel eukariotik
3. Disediakan gambar dan diskusi diharapkan siswa mampu memahami dan
menyebutkan bagian- bagian sel
4. Melalui diskusi kekompok diharapkan siswa memahami fungsi sel

Pertemuan Ke 2 (3X JP )
1. Setelah pengamatan sel,diharapkan siswa mampu menggunakan mikroskop untuk
pengamatan dalam kehidupan.
2. Setelah mengamati sel dengan mikroskop siswa dapat membuat preparat sebagai
obyek pengamatan.
3. Dengan membandingkan gambar sel hewan dan sel tumbuhan siswa dapat
menunjukkan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.
4. Dalam diskusi diharapkan siswa dapat mengembangkan sikap saling menghargai
pendapat antar anggota
5. Menumbuhkan rasa kagum terhadap Sang Pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Besar.

C. Materi
Anda pernah mempelajari sel sebagai penyusun tubuh tumbuhan. Selsel apa sajakah yang
menyusun tumbuhan dan apakah fungsi masingmasing sel itu? Jika dilihat sekilas di bawah
mikroskop, tampak bentuk sel itu kaku dan seperti benda mati. Akan tetapi ternyata setelah
diselidiki lebih lanjut, di dalam sel terjadi segala proses kegiatan, bahkan sebenarnya segala
kegiatan kita sehari-hari itu terjadi pada tingkat sel. Ini dapat digambarkan dengan kegiatan
kita sehari-hari, misalnya ketika kita melakukan aktivitasmembaca buku. Sel-sel apa sajakah
yang bekerja saat kita melakukan aktivitas itu? Sel-sel tubuh yang bekerja antara lain sel otot.
Dengan adanya sel otot, maka tangan kita dapat memegang buku. Selain itu, sel batang dan
kerucut mata juga bekerja menerima bayangan tulisan atau gambar. Setelah itu, sel otak akan
menerjemahkan sehingga menghasilkan suatu pengertian. Berdasarkan gambaran tersebut
dapat kita ketahui bahwa sel itu hidup dan saling bekerja sama satu dengan yang lain untuk
melakukan fungsi hidup. Fakta tersebut menunjukkan bahwa tubuh manusia tersusun atas
kumpulan sel-sel. Sel-sel berkelompok membentuk suatu jaringan, dan kemudian jaringan
tersebut akan menyusun organ. Organ mempunyai beragam bentuk dan fungsi. Organ-organ
tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk suatu sistem. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa pada hirarki organisasi kehidupan, sel berada di tingkatan struktural
terendah yang masih mampu menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu melakukan
regulasi terhadap dirinya sendiri, memeroses energi, tumbuh, dan berkembang, tanggap
terhadap lingkungan, serta melakukan reproduksi untuk melestarikan keturunannya. Setiap
organisme tersusun dari salah satu dari dua jenis sel yang secara struktural berbeda: sel
prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteria dan arkea yang memiliki sel prokariotik.
Protista, jamur, tumbuhan, dan hewan semuanya mempunyai sel eukariotik. Sel prokariotik
(berasal dari bahasa Yunani prokaryote, pro berarti “sebelum” dan karyon berarti “karnel”
atau “nukleus”). Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel tetapi inti sel tersebut tidak
diselubungi membran inti. Sel eukariotik (Yunani, eu berarti “sejati/sebenarnya”) merupakan
sel yang memiliki inti sel dan inti sel tersebut dibungkus oleh membran inti.

Gambar 4.3. Struktur Sel Prokariotik (a) Bacillus coagulans (b) dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron
Sumber: Campbell. 2002. Biologi
Sel Prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri.
(a) Prokariotik strukturnya lebih sederhana daripada struktur eukariotik, karena tidak
mempunyai organel terbungkus membran. Batas sel ialah membran plasma. Di luar membran
plasma ini terdapat dinding sel yang cukup kaku Ilmu Pengetahuan Alam dan seringkali
berupa kapsul luar, yang biasanya menyerupai jeli. Sebagian bakteri memiliki flagela
(organel pergerakan), pili (struktur pelekatan), atau keduanya yang menonjol dari
permukaannya.

Gambar: 4.4. Sel Eukariotik, (A) Sel Hewan (B) Sel Tumbuhan
Sumber: Campbell. 2002. Biologi
Sel-sel tersebut nantinya akan menyusun tubuh makhluk hidup melalui pengorganisasian
yang sistematis. Dalam organisasi tubuh, sel memiliki peranan yang sangat penting, tetapi
kita tidak dapat mengamati secara jelas sel pada tanaman atau pada hewan hanya dengan
mata telanjang. Kita membutuhkan alat bantu berupa mikroskop. Beberapa ahli telah
mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori
tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang
menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli
biologi, antara lain seperti berikut.
1) Robert Hooke (1635-1703)
Robert Hooke mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari
hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika
dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga
tersebut dinamakan sel.
2) Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Schleiden dan T. Schwann mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden
mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia
menemukan bahwa banyak sel yang tumbuh. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan
terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata
dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel.
Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua
penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun
makhluk hidup.
3) Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat
benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus.
Berdasarkan analisisnya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan
kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam
sel.
4) Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
5) Max Schultze (1825-1874)
Max Schultze menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan.
Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi
tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a) sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b) sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c) sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d) sel merupakan unit hereditas.
Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir semua
proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.
Umumnya sel berukuran mikroskopis, namun ada sel yang berukuran besar yaitu telur burung
onta dan sel saraf jerapah panjangnya lebih dari 1 meter.

D. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Observasi dan Diskusi
3. Model : Kolaborasi (STAD) dan Discovery Learning

E. Media, Alat, Dan Sumber Pembelajaran


1. Media
Mikroskop , Laptop, LCD
2. Alat dan Bahan
 Mikroskop
 Gelas obyek
 Gelas penutup
 Pipet
 Pinset/jarum
 Cawan petri
 Silet
 Tusuk gigi
 Bawang merah, Rhoediscolor
 Air
 Pensil/alat tulis

3. Sumber Belajar
a) Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013
b) LKS Organisasi Kehidupan
c) Artikel Organisasi Kehidupan
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua (2 JP)
Kegiatan Langkah-Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi
Model Discovery
Pendahu-
1. Menciptakan 1.1. Guru menunjukkan gambar sperma dan sel telur,
luan Situasi (Stimulasi) kemudian meminta peserta didik menyampaikan
tentang apa yang dilihat.
1.2. Guru menanyakan topik yang sudah dipelajari
tentang sel kepada peserta didik.
1.3.Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mem
pelajari sel.
Kegiatan2. Diskusi 2.1.Guru memberikan penjelasan konsep Sel dan
Inti kebanyakan membutuhkan alat bantu untuk
3. Verifikasi mempelajarinya berupa mikroskop.
3.1.Merangkum hasil diskusi
Penutup 4. Generalisasi 4.1.Melakukan refleksi serta penugasan mandiri
melalui penugasan mandiri:
-kegiatan berfikir kritis.

Pertemuan Ke 3 (3 X JP )

Kegiatan Langkah-Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi


Model Discovery
Pendahu-
1. Menciptakan 1.1.Guru mempersiapkan praktikum! Mengamati Sel
luan Situasi (Stimulasi) tumbuhan dan sel hewan dengan mikroskop.
1.2.Guru membandingkan sel hewan dengan sel
tumbuhan.

1.3.Pemusatan perhatian :
a. Guru memperlihatkan mikroskop kemudian,
mengajukan pertanyaan :
- Apakah nama alat ini? Fungsinya untuk apa?
b. Guru menanyakan topik yang sudah dipelajari
tentang sel kepada peserta didik.
c.Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempel
ajari sel.
Kegiatan
Inti 2. Observasi dan 2.1.Peserta didik melakukan kegiatan: mengamati sel
Pengumpulan tumbuhan dan sel hewan dengan menggunakan
data mikroskop.
3.1.Membandingkan sel hewan dengan sel tumbuhan
3.Pengolahan data 3.2.Menuliskan hasil kerjanya sesuai dengan kreasi
dan analisis peserta didik dan mendiskusikan hasilnya.
4.1. Guru mendorong peserta didik untuk tidak takut
4. Verifikasi salah.
4.2.Siswa mempresentasikan hasil observasinya.
Penutup 5. Generalisasi 5.1. Siswa dan guru mereview hasil kegiatan
pembelajaran
5.2.Guru memberikan penghargaan (misalnya pujia
n atau
bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada
kelompok yang berkinerja baik
5.3. Siswa menjawab kuis tentang sel hewan dan sel
tumbuhan.
5.4. Pemberian tugas kelompok berupa proyek:
- membuat model sel

G. Penilaian
1. Metode dan Bentuk Instrumen
No Metode Bentuk Instrumen
1. Sikap
2. Tes Unjuk Kerja
3. Tes Tertulis

2. Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
PENILAIAN SIKAP
Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik
Tanda cek (√) jika sikap sesuai penyataan
Tanda strip (- ) jika sikap tidak sesuai pernyataan
SIKAP
NO NAMA
1 2 3 4 5 Jumlah
1
2
3

Pernyataan:
1. Rasa ingin tahu
2. Objektif dalam mengambil data
3. Teliti dalam mengidentifikasi
4. Jujur dalam menggambar hasil pengamatan
5. Tanggung jawab dalam diskusi kelompok
Penilaian Kinerja.
Hari/Tanggal : Kelas: …...
Aspek yang dinilai Skor tiap
Nama Jumlah
No aspek : 1 s.d.
siswa 1 2 3 4 5 Skor
5/ Nilai

1
2
3
4
5
1 : Persiapan
2 : Pelaksanaan
3 : Penyelesaian
4 : Presentasi
5 : Komunikasi
b. Instrumen Soal Pengetahuan
Soal Uraian Pertemuan 1
Perhatikan gambar sel di bawah ini!

a. Bagian sel yang manakah menjadi penentu sel ini menjadi sel hidup atau sel mati?
b. Apa yang terjadi bila organel yang ditunjuk dengan huruf ( I) tidak berfungsi dengan baik?
c. Bagian manakah yang disebut dinding sel? Mengapa sel ini memiliki dinding sel?
Mengetahui, Lubuklinggau, Oktober 2019
Kepala SMP NEGERI LLG Guru IPA

(_______________________) (_________________________)
Lembar Kerja Siswa
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN

I. Topik : Pengamatan Sel


II. Tujuan : Mengamati sel hewan dan sel tumbuhan

III. Alat dan Bahan:


 Mikroskop
 Gelas obyek
 Gelas penutup
 Pipet
 Pinset/sendok es cream (cotton bud)
 Cawan petri
 Silet
 Bawang merah, Rhoediscolor
 Air
 Pensil/alat tulis

IV. Cara Kerja:

Bagian A: Pengamatan sel bawang merah.

1. Kupas bagian luar bawang merah dan potong umbi lapis bawang merah secara membujur
menjadi dua belahan
2. Angkat salah satu lapisan tipis dari umbi tersebut. Letakkan di atas gelas objek.
Minta bantuan guru jika mengalami kesulitan
3. Letakkan lapisan tipis tersebut di atas gelas objek! Kemudian, tetesi dengansetetes air
4. Tutup dengan kaca penutup.
5. Amati di bawah mikroskop.
6. Gambar hasil pengamatanmu pada tempat di bawah ini. Tentukan bagian-bagian membran
sel, dinding sel, sitoplasma, inti sel, dan vakuola.

Bagian B: Pengamatan sel epitel mulut manusia

1. Bukalah mulutmu. Oleskan ujung batang korek api ke pipimu sebelah dalam.
Letakkan pada gelas objek yang telah diberi setetes air, kemudian tutup dengan
kaca penutup! Amati di bawah mikroskop!
2. Gambar hasil pengamatanmu pada tempat yang telah disediakan! Tentukan
bagian membran sel, sitoplasma, dan inti!
V. Tabel Pengamatan:

No Gambar hasil pengamatan Keterangan


1 Sel bawang merah

2 Epitel pipi

Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan


Perbedaan
No
Sel Tumbuhan Sel Hewan
INSRUMEN SOAL PENGETAHUAN
Soal Uraian Pertemuan 2

1. Mengapa ukuran sel yang sangat kecil dapat dilihat dengan mata ?
2. Apakah ada sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang? Mengapa? Jika ada sesbutkan
5!
3. Pada bagian sel yang mana, sel hewan dan sel tumbuhan dapat dibedakan?
4. Sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan . Adakah manusia yang dapat menciptakan
sel? Jika tidak lalu siapa?
5.
Kunci jawaban:

1. Karena menggunakan alat bantu yaitu mikroskup.


2. Ada, Karena berukuran besar, Contoh: sel telur burung, sel telur ayam , sel telur ular, sel
telurkomodo, sel telurkura- kura
3. Dinding sel, vacuola, sentrosom, kloroplas/ plastid,
4. Tidak ada, Tuhan Yang Maha Esa.

PROYEK:
Membuat Model Sel
1. Bentuklah satu kelompok yang beranggotakan 5 orang peserta didik, pilihlah
salah satu proyek yang akan kamu kerjakan: Membuat model sel hewan atau
membuat model sel tumbuhan!
2. Rakitlah model sel yang kamu pilih untuk dikumpulkan sebagai nilai tugas!
3. Bekerjalah dengan kelompokmu untuk memilih bahan yang akan dipergunakan
untuk membuat model yang sesuai dengan pilihanmu (tumbuhan/hewan)!

Apa yang diperlukan?


Gabus, tanah liat, atau lilin plastisin.
Lem, gunting atau pisau kecil, dan spidol warna (pisau kecil dan cat warna)

Apa yang akan dikerjakan?


1. Bentuk gabus/tanah liat/lilin plastisin menjadi bentuk model sel hewan atau
tumbuhan sesuai pilihan kelompok. Ingat, jangan lupa buat organelnya!
2. Rakit model sel tersebut lengkap dengan organel yang ada! Beri warna yang
berbeda untuk tiap organel yang berbeda dengan spidol warna/cat warna!
3. Beri nomor atau nama tiap organel tersebut!
4. Langkah nomor 1 - 3 dapat digunakan dengan bahan yang berbeda, misalnya
tanah liat.
5. Laporkan hasil pekerjaanmu pada pertemuan berikutnya!
Gambar 4.7 Model sel

REFLEKSI:
Renungkan! Sel yang ukurannya kecil ternyata terdiri atas organel-organel yang lebih
kecil lagi dan hidup. Tidak ada yang dapat menghidupkan sel kecil tersebut, kecuali
Yang Maha Hidup dan Pemberi Kehidupan.
Kembali renungkan! Mengapa pada sel hewan tidak dijumpai dinding sel, sedangkan

Anda mungkin juga menyukai