DISUSUN OLEH :
''Target cukup realistis, jika melihat hasil kejuaraan junior beberapa waktu
lalu kami melihat ada peluang di PON Remaja nanti,”ujar Etor.
Peluang tersebut juga, kata Etor, diyakininya karena atlet remaja Jabar kini
dimotoriM. Gifari, yang sukses pada kejuaraan beberapa waktu lalu. Etor
berharap aset Jabar ini bisa menjadi motivator bagi atlet.
Saat ini para atlet yang disiapkan untuk PON Remaja digenjot latihan di GOR
Senam di Jalan Tera Kota Bandung dengan jadwal latihan dua kali sehari yaitu
pagi dan sore hari.
''Kami gembleng terus para atlet, latihan dua kali sehari. Mudah-mudahan
para atlet diberi kesehatan dan kelancaran,”kata Etor.
Dia juga berharap, para pesenam remaja ini bisa menjadi penerus para
pesenam sebelumnya untuk bisa membawa nama harus senam Jabar dengan
prestasi yang gemilang di setiap event. Meski begitu, pihaknya tidak menutup
mata dengan pesaing-pesaing terkuat seperti DKI Jakarta, Jatim, Riau, dan
Kaltim.
"Rata-rata pemain remaja punya pengalaman karena selama ini mereka
juga tulang punggung daerahnya di berbagai kejuaraan," pungkasnya.
Khusus di nomor artistik putra, Sumut diperkuat tiga atlet. Mereka adalah
Imam Aulia F Hutagalung (palang sejajar), Alsendra Doehan (palang tunggal),
dan Nurdiansyah ( kuda pelana). Dikatakan Syafrizal, ketiganya masih berstatus
pelajar. Makanya tidak heran jika perunggu adalah target yang cukup realistis.
“Persaingan tentu akan sangat ketat. Terutama Jawa Timur, Jawa Barat,
DKI Jakarta, Sumbar, dan Riau yang unggul pada cabang ini. Selain itu,
sepertinya kalo tanpa try out kita susah meraih prestasi terbaik,“ jelas Syafrizal.
Menurut Syafrizal, prestasi tidak bisa diraih secara instan. Butuh proses
panjang untuk melahirkan atlet handal. Apalagi skuad tahun ini sebenarnya
dipersiapkan untuk PON 2020 mendatang di Papua.
“Kami dengar kabar daerah lain sudah TC di Jawa Barat. Mereka udah
penyesuaian dengan alat di sana. Penyesuaian alat sangat penting agar tidak kaget
ketika berlaga di PON. Karena alat di sini jauh berbeda kondisinya dengan di
Jabar. Terutama untuk meja lompat dan senam lantai,“ ucapnya.
Selain itu, menurut Syafrizal tidak bisa dipungkiri bahwa prestasi seorang
atlet juga tidak terlepas dari kondisi sarana dan prasarana latihan yang baik.
"Sejauh ini, untuk sejumlah peralatan memang sudah standar. Namun ada
beberapa peralatan yang kurang standar seperti senam lantai dan meja lompat,"
bebernya.
Sementara itu, atlet ritmik putra Imam Aulia F Hutagalung optimistis bisa
meraih perunggu, khususnya di senam palang sejajar.
“Di nomor palang sejajar target perunggu. Tapi untuk nomor kuda plana
saya tidak target medali, karena palang sejajar memang nomor andalan saya di
PON remaja tahun lalu,” cetusnya.
“Saya tidak gentar melawan mereka. Meskipun banyak atlet luar daerah
sudah latihan hingga ke luar negeri. Saya akan menampilkan seluruh kemampuan
yang diperoleh dari tim pelatih,” ucapnya.
Cabang olahraga senam Sumut akan diperkuat enam atlet pada PON 2016,
masing-masing 3 putra (senam artistik) dan 3 putri (senam ritmik). Atlet putra,
Imam Aulia F Hutagalung (Palang Sejajar), Alsendra Doehan Sinambela (Palang
Tunggal), dan Nurdiansyah (Kuda Pelana). Sedangkan nomor Ritmik putri, Vany
Uriyanti Valentin (ritmik pita), Regina Gita Valentin dan Tasya Selvia Valentin (
beregu putri).
Mereka diasuh oleh dua pelatih, masing – masing Syafrizal di nomor
artistik putra dan Lusiana Sitanggang di nomor ritmik putri. Pada PON nanti,
nomor artistik putra mulai dipertandingkan pada 20-22 september. Sedangkan
nomor ritmik putri pada 24 - 26 September mendatang. (Joko Saputra/DS)