Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

LEUKEMIA LYMPHOBLASTIC AKUT

Definisi : Pemeriksaan diagnostic :


Leukemia lymphoblastic akut (ALL) atau juga 1. Pemeriksaan sumsum tulang (BMP/Bone Marrow Punction):
disebut leukemia limfositik akut adalah kanker a. Ditemukan sel blast yang berlebihan
darah dan sumsum tulang. Kanker jenis ini biasanya b. Peningkatan protein
semakin memburuk dengan cepat jika tidak diobati. 2. Pemeriksaan darah tepi
a. Pansitopenia (anemia, lekopenia, trombositopneia)
b. Peningkatan tembaga (Cu) serum
Penyebab leukemia lymphoblastic kemungkinan c. Penurunan kadar Zink (Zn)
karena virus (virus onkogenik) dan faktor lain : d. Peningkatan leukosit dapat terjadi (20.000 – 200.000 / µl)
1. Faktor eksogen tetapi dalam bentuk sel blast / sel primitif
a. Sinar x, sinar radioaktif 3. Biopsi hati, limpa, ginjal, tulang untuk mengkaji keterlibatan /
b. Hormon infiltrasi sel kanker ke organ tersebut
c. Bahan kimia seperti: bensol, arsen, preparat 4. Fotothorax untuk mengkaji keterlibatan mediastinum
sulfat, chloramphinecol, anti neoplastic agent) 5. Sitogenik:
2. Faktor endogen 50-60% dari pasien ALL dan AML mempunyai kelainan berupa:
a. Ras (orang Yahudi lebih mudah terkena a. Kelainan jumlah kromosom, seperti diploid (2n), haploid (2n-
dibanding orang kulit hitam) a), hiperploid (2n+a)
b. Kongenital (kelainan kromosom, terutama b. Bertambah atau hilangnya bagian kromosom (partial
pada anak dengan Sindrom Down) delection)
c. Herediter (kakak beradik atau kembar satu c. Terdapat marker kromosom, yaitu elemen yang secara
telur) morfologis bukan komponen kromosom normal dari bentuk
yang sangat besar sampai yang sangat kecil
Manifestasi klinik :
1. Pilek tak sembuh-sembuh Komplikasi :
2. Pucat, lesu, mudah terstimulasi 1. Anemia dan perdarahan terjadi gangguan pada eritrosit dan
3. Demam, anoreksia, mual, muntah plasma disebabkan pengaturan pada sumsum tulang belakang
4. Berat badan menurun tidak bejalan secara normal
5. Ptechiae, epistaksis, perdarahan gusi, 2. Hiperleukositosis adalah peningkatan jumlah sel leukosit darah
memar tanpa sebab tepi melebihi 100.000 / µl.. Hiperleukositosis dapat
6. Nyeri tulang dan persendian menyebabkan iskositas darah meningkat
7. Nyeri abdomen 3. Sindrom lisis tumor menyebabkan gangguan metabolism berupa
8. Hepatosplenomegali, limfadenopati hyperkalemia, hiperurisemia dan hiperfosfatemia.
9. Abnormalitas WBC 4. Gangguan I munitas terjadi karena ketidakstabilan sel darah
10. Nyeri kepala putih dalam menjalankan fungsi normalnya, misalnya pada
keadaan neutropenia
Perawatan pada anak : 5. Asidosis laktat hal ini terjadi karena adanya peningkatan
Mengatasi keletihan / intoleransi aktivitas glikogenolisis pada jaringan perifer dan klirens laktat dan
Mencegah terjadinya infeksi piruvar pada hepar yang tidak sempurna
Mencegah cidera (perdarahan)
Memberikan nutrisi yang adekuat Penatalaksanaan : Transfusi darah, Kortikosteroid (prednison,
Mencegah kekurangan cairan kortison, deksametason dan sebagainya), Sitostatika, Infeksi
Antisipasi berduka sekunder dihindarkan (bila mungkin penderita diisolasi dalam
Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan kamar yang suci hama), Imunoterapi, Cara pengobatan.
keluarga
Meningkatkan peran keluarga

Diagnosa 1: Risiko infeksi


NOC : setelah dilakukan tindakan keperawatan faktor risiko infeksi akan hilang dengan kriteria hasil:Terbebas dari
tanda dan gejala infeksi, Memperlihatkan hygiene personal yang adekuat,Immune dalam batas normal
NIC :
- Kaji faktor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi (misalnya usia lanjut, usia kurang dari 1 tahun,
luluh imun, malnutrisi).
- Instruksikan untuk menjaga hygiene personal untuk melindungi tubuh terhadap infeksi
- Pantau hasil laboratorium (hitung darah lengkap, hitung granulosit, absolute, hitung jenis, protein serum dan
albumin)
- Kolaborasi dalam pemberian obat bila diperlukan
Diagnosa 2: Intoleransi aktivitas
NOC :
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
Mampu melakukan aktivitas sehari hari dengan beberapa bantuan
NIC :
- Kaji kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur, berdiri, ambulasi dan melakukan aktivitas
- Kaji penyebab keletihan (misalnya perawatan, nyeri dan pengobatan)
- Bantu pasien untuk mengubah posisi atau dalam melakukan aktivitas
- Pantau respon oksigen pasien (misalnya denyut nadi dan pernapasan) terhadap aktivitas perawatan diri atau
aktivitas keperawatan

Pathway
Daftar Pustaka

Suriadi, Yuliani R. (2001). Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi I. Jakarta, CV Sagung Seto.
Reeeves, Lockart. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Cetakan I. Jakarta, Salemba Raya.
Wilkinson Judith M & Nancy R Ahem. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosa
NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC Edisi 9. Jakarta: EGC.
http://dokumen.tips/documents/askep-leukemia-limfositik-akut.html
https://www.scribd.com/doc/142283860/Laporan-Pendahuluan-Anak-Dengan-Leukemia-
Limfositik-Akut
https://www.scribd.com/document/328146891/Komplikasi-Dan-Prognosis-ALL

Kuala Kapuas, Juli 2018

Ners Muda,

Maria Malvega Eka Huang, S. Kep

Preseptor Akademik,

Evy Norhasanah, Ns, M. Imun.

Anda mungkin juga menyukai