OLEH :
NOOR MAIDA
1814901210168
A. Pengertian B. Etiologi
Diabetes melitus adalah sindrom yang disebabkan 1. Infeksi : pneumonia, infeksi traktus
ketidakseimbangan antara tuntunan dan suplai urinarius, dan sepsis. diketahui bahwa
insulin. jumlah sel darah putih mungkin
Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi meningkat tanpa indikasi yang mendasari
berat insulin dan disertai gangguan metabolisme infeksi.
protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini terkadang 2. Ketidakpatuhan: karena ketidakpatuhan
disebut “akselerasi puasa” dan merupakan gangguan dalam dosis
metabolisme yang paling serius pada diabetes 3. Pengobatan: onset baru diabetes atau
ketergantungan insulin. (Wallace, T.M. & Matthews, dosis insulin tidak adekuat
D.R, 2004) 4. Kardiovaskuler : infark miokardium
C. Tanda dan Gejala 5. Penyebab lain : hipertiroidisme,
Gejala dan tanda-tanda yang dapat ditemukan pada pasien pankreatitis, kehamilan, pengobatan
KAD adalah : kortikosteroid and adrenergik. (Samijean
1. Kadar gula darah tinggi (> 240 mg/dl) Nordmark, 2008)
2. Terdapat keton di urin
3. Banyak buang air kecil sehingga dapat dehidrasi D. Patofisiologi
4. Sesak nafas (nafas cepat dan dalam)
Ketoasidois terjadi bila tubuh sangat
5. Nafas berbau aseton
6. Badan lemas kekurangan insulin. Karena dipakainya
7. Kesadaran menurun sampai koma
jaringan lemak untuk memenuhi
8. Keadan umum lemah, bisa penurunan kesadaran
9. Polidipsi, polyuria kebutuhan energi, maka akan terbentuk
10. Anoreksia, mual, muntah, nyeri perut
keton. Bila hal ini dibiarkan
11. Bisa terjadi ileus sekunder akibat hilangnya K+ karena
diuresis osmotic terakumulasi, darah akan menjadi asam
12. Kulit kering
sehingga jaringan tubuh akan rusak dan
13. Keringat <<<
14. Kussmaul (cepat, dalam) karena asidosis metabolic bisa menderita koma. Hal ini biasanya
terjadi karena tidak mematuhi
Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya KAD
adalah: perencanaan makan, menghentikan
1. Infeksi, stres akut atau trauma
sendiri suntikan insulin, tidak tahu
2. Penghentian pemakaian insulin atau obat diabetes
3. Dosis insulin yang kurang bahwa dirinya sakit diabetes mellitus,
mendapat infeksi atau penyakit berat
lainnya seperti kematian otot jantung,
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Glukosa
b. Natrium
c. Kalium
d. Bikarbonat.
e. Sel darah lengkap (CBC).
f. Gas darah arteri (ABG).
g. Keton.
h. β-hidroksibutirat.
i. Urinalisis (UA)
j. Osmolalitas
k. Fosfor
l. Tingkat BUN meningkat.
m. Kadar kreatinin
2. Pemeriksaan diagnostik
1. Tes toleransi Glukosa (TTG)
2. Gula darah puasa normal atau diatas normal.
3. Essei hemoglobin glikolisat diatas rentang normal
4. Kolesterol dan kadar trigliserida serum dapat meningkat
5. Aseton plasma : Positif secara mencolok
6. Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meninggkat
7. Elektrolit : Na normal/menurun
8. Hemoglobin glikosilat : Meningkat 2-4 kali normal
9. Gas Darah Arteri : pH rendah
10. Trombosit darah : Ht mungkin meningkat
11. Amilase darah : meningkat mengindikasikan pankreatitis akut
F. Komplikasi G. Penatalaksanaan
1. Ginjal diabetik (Nefropati Diabetik) Fase I/Gawat :
2. Kebutaan (Retinopati Diabetik)
1. Rehidrasi
3. Syaraf (Neuropati Diabetik)
2. Insulin
4. Kelainan Jantung
3. Infus K (tidak boleh bolus)
5. Hipoglikemia.
4. Infus Bicarbonat
6. Hipertensi.
5. Antibiotik dosis tinggi
Fase II/maintenance:
1. Cairan maintenance
2. Kalium
Pathway
Hiperosmolar darah
Peningkatan proses glukolisis
dan glukoneogenesis
Glukosuria
Rangsang metabolism
anaerobik
Shift cairan
Poliuria intraseluler →
ekstraseluer
Asidosis
Keseimbangan kalori negatf
Dehidrasi
Polipagia dan tenaga <<
Kesadaran terganggu
Gangguan keseimbangan
Nutrisi : kurang dari cairan dan elektrolit
kebutuhan
Hipovolemia management
1. Monitor status cairan termasuk intake dan output cairan
2. Pelihara IV line
3. Monitor tingkat Hb dan Ht
4. Monitor tanda vital
5. Monitor respon pasien terhadap penambahan cairan
6. Monitor BB
7. Dorong pasien untuk menambah intake oral
8. Pemberian cairan IV monitor adanya tanda dan gejala kelebihan volume cairan
9. Monitor adanya tanda gagal ginjal
Daftar Pustaka
Ahern, N. R & Wilkinson, J. M. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9 Edisi
Revisi. Jakarta: EGC.
Nurarif, A. H & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Mediaction.
Wallace, T.M. & Matthews, D.R. (2004). Recent Advance in The Monitoring and
management of Diabetic Ketoacidosis. QJ Med; 97 : 773-80.
Ners Muda,
Preseptor Akademik,