Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS DEPEDENCY RASIO PROVINSI ACEH

Mata Kuliah : Geografi Penduduk ( KGO6122023 )


Dosen Pengampu : Dr. Trisnaningsih, M.Si.
Semester : Ganjil ( 3 )
Hari/Tanggal : Selasa, 1 Oktober 2019

Disusun Oleh:
Nama Penulis : Maharani (1813034001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JUSUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
PROVINSI ACEH

DISUSUN OLEH:

Maharani (1813034001)
BAB I

PENDAHULUAN

Rasio ketergantungan didefinisikan sebagi jumlah orang-orang yang secara


ekonomis tidak aktif per 100 orang yang secara ekonomis aktif tercakup di dalam
jumlah penduduk itu juga menurut Pollard ( Trisnaningsih, 2016:107 ). Rasio
beban ketergantungan atau rasio ketergantungan banyak manfaatnya untuk
menyusun studi di bidang perekonomian. Secara ekonomis, penduduk dapat
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok umur, yaitu kelompok umur belum
produktif ( 0-14 tahun ), kelompok umur produktif ( 15-64 tahun ), dan kelmpok
umur tiak lagi produktif ( 65 tahun ke atas ).

Menurut Mantra (Trisnaningsih, 2016:108 ) tingginya rasio beban


tanggungan ini merupakan factor penghambat pembangunan ekonomi Indonesia,
karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif
terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum
produktif. Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai
indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara
apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.

Untuk itu tulisan ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Angka rasio ketergantungan Provinsi Aceh


2. Perubahan kecenderungan angka beban ketergantungan di Provinsi Aceh
dari tahun 2014-2018
BAB II

ISI

Rasio ketergantungan atau dependency ratio (DR) adalah nilai yang menunjukkan
seberapa banyak penduduk peroduktif menanggung penduduk yang tidak
produktif (Mantra, 2000). Rasio ini didapatkan dengan membandingkan jumlah
penduduk tidak produktif (usia < 15 tahun dan > 64 tahun) dengan penduduk
produktif (usia 15 – 64 tahun).

Tabel 1. Rasio Beban Ketergantungan Provinsi Aceh Tahun 2014, 2015 , 2016,
2017 dan 2018

Keterangan Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah 1,738,800 1,768,664 1,796,892 1,824,306 1.632.984


penduduk non
produktif

Jumlah 3.168.000 3.233.289 3.299.356 3.365.160 3.430.013


penduduk
produtif

DR 54,87 54,70 54,46 54,21 53,97

Sumber : BPS Provinsi Aceh dalam angka 2015 halaman 45

BPS Provinsi Aceh dalam angka 2016 halaman 41

BPS Provinsi Aceh dalam angka 2017 halaman 42

BPS Provinsi Aceh dalam angka 2018 halaman 43

BPS Provinsi Aceh dalam angka 2019 halaman 48


Rasio ketergantungan di Provinsi Aceh selalu menurun dari tahun ke tahun
(Tabel 1). Hal ini dikarenakan jumlah penduduk produktif terus meningkat
dibandingkan penduduk nonproduktif. Tahun 2014 DR di Provinsi Aceh sebesar
54,87 sampai pada tahun 2018 beban ketergantungan di Provinsi Aceh kian
membaik yaitu ditandai dengan terjadi penurunan sebesar 53,97%.

Pola perubahan DR yang semakin menurun memungkinkan Provinsi Aceh


kelak akan mencapai bonus demografi. Dapat kita ketahui bahwa bonus demografi
akan dimulai pada tahun 2030 sampai 2040 kelak. Bonus demografi merupakan
jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan
penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).
Dikarenakan banyak usia non produktif yang sudah tidak lagi ditanggung oleh
kelompok penduduk produktif Peristiwa tersebut merupakan peluang bagi Aceh
untuk menyongsong datangnya bonus demografi.

Apabila Provinsi Aceh dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya


perubahan penurunan beban ketergantungan ini, maka hal ini akan mengakibatkan
Provinsi Aceh mencapai kesejahteraan bagi masyarakatnya karena jumlah
penduduk produktif akan lebih tinggi. Disisi lain, hal ini akan menjadi ancaman
atau bencana demografi apabila penduduk produktif tidak mendapat pekerjaan.

Agar Provinsi Aceh dapat memetik manfaat maksimal dari bonus


demografi, ketersediaan sumber daya manusia usia produktif yang melimpah
harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan
keterampilan, termasuk kaitannya dalam menghadapi keterbukaan pasar tenaga
kerja.

Untuk itu pemerintah Provinsi Aceh harus menyiapkan SDM yang unggul
dan berkompeten dalam bidangnya masing-masing bagi kelompok penduduk usia
produktif sebelum dimulainya bonus demografi kelak dengan cara membuka
lapangan pekerjaan baru yang disesuaikan dengan kemampuan atau ketrampilan
para penduduk usia produktif. Untuk mempercepat proses pembangunan Provinsi
Aceh.
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan tersebut, antara lain:

1. DR Provinsi Aceh terus mengalami penurunan hingga pada 2018


mencapai 53,97%.
2. DR Provinsi Aceh yang semakin menurun apabila pemerintah daerah
setempat dapat memanfaatkan momen tersebut maka hal ini akan
mengakibatkan pembangunan ekonomi Provinsi Aceh menjadi semakin
maju.
3. DR Provinsi Aceh yang rendah tidak menjamin bahwasanya daerah
tersebut telah mendapat bonus demografi. Bisa saja bukan manfaat
ekonomi yang didapatkan, melainkan beban. Jika pada angkatan kerja
masih banyak terdapat penduduk usia produktif yang menganggur karena
ketrampilan yang dimiliki tidak sesuai dengan lapangan kerja yang
dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2019. Provinsi Aceh dalam Angka Tahun 2017. Aceh: BPS.

....... 2018. Provinsi Aceh dalam Angka Tahun 2015. Aceh: BPS.

....... 2017. Provinsi Aceh dalam Angka Tahun 2012. Aceh: BPS.

....... 2016. Provinsi Aceh dalam Angka Tahun 2012. Aceh: BPS.

....... 2015. Provinsi Aceh dalam Angka Tahun 2012. Aceh: BPS.

Trisnaningsih. 2016. Demografi Edisi 2. Penerbit: Media Akademi, Yogyakarta.

Evi. 2010. Kegunaan Rasio Beban Ketergantungan. Wordpress

Anda mungkin juga menyukai