Anda di halaman 1dari 14

TANAMAN OBAT KELUARGA

( TEMULAWAK & KUNCI )

DI SUSUN OLEH

NAMA : IDA MURTININGSIH


NIP : 197905082009032001
UNIT KERJA : UPTD PUSKESMAS GONDANG

UPTD PUSKESMAS GONDANG


TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat kesehatan,
iman, dan ilmu pengetahuan kepada umat manusia. Atas dasar nikmat tersebut itulah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Tanaman Obat Keluarga ”

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami dalam kesempatan kali ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan makalah ini sehingga kami mempresentasikannya.

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengjharapkan
kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun. Akhir kata, kami memohon maaf apabila
dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.

Gondang, 28 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Cover ................................................................................................................... i

Kata pengantar ................................................................................................................... ii

Daftar isi.............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A.Latar Belakang .................................................................................................... 1

B.Rumusan Masalah ............................................................................................... 1

C.Tujuan.................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2

A. Tanaman Obat Keluarga Temulawak ............................................................... 2

B. Tanaman Obat Keluarga Kunci .......................................................................... 3

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10

A.Kesimpulan ......................................................................................................... 10

B.Saran ................................................................................................................... 10

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian Tanaman Toga atau Tanaman Obat Keluarga adalah tanaman yang
dibudidayakan oleh keluarga yang mempunyai khasiat sebagai obat untuk menyembuhkan
penyakit, biasanya tanaman toga ini di budidayakan di perkarangan rumah ataupun di kebun.

Berdasarkan pengertian tanaman toga, hal ini banyak memicu kalangan pebisnis untuk
mencoba bisnis tanaman toga ini. ya, karena memang bisnis tanaman toga ini juga memiliki
nilai ekonomi yang tinggi sehingga wajar saja jika banyak para pengusaha melirik bisnis ini.

Menurut sejarahnya sendiri, tanaman toga ini sudah dibudidayakan beribu tahun yang
lalu. Contohnya saja di Cina. Di cina obat obatan menggunakan tanaman sudah terkenal dari
dulu, memang dari raja cina dulu menggunakan tanaman sebagai obat karena dahulu penyakit
di ibaratkan disebabkan oleh kekuatan jahat.

Kalau di Indonesia sendiri, tanaman toga ini diperkenalkan oleh Jacobus Rontius dalam
bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Di buku tersebut terdapat 60 jenis
tumbuh – tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai obat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Tanaman Obat Keluarga ?


2. Apa saja jenis tanaman obat keluarga ?
3. Bagaimana cara penyajian tanaman obat keluarga ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tanaman obat keluarga
2. Untuk mengetahui apa saja jenis tanaman obat keluarga
3. Untuk mengetahui cara penyajian tanaman obat keluarga ?

1
A. TANAMAN OBAT KELUARGA TEMULAWAK

Temulawak merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan baku
obat tradisional di industri jamu, industri farmasi, serta industri makanan dan minuman.
Tanaman ini terkenal khasiatnya sebagai antioksidan. (Hadi, 1985; Agustra dan Chairul
1994; Suksamran dkk, 1994). Senyawa yang bertanggung jawab terhadap efek farmakologis
tersebut adalah kurkumin yang merupakan kandungan utama dalam rimpang temulawak dan
kunyit (Jayaprakasha dkk, 2006)

Sejak lama masyarakat telah mengenal dan menggunakan obat-obatan alamiah yang
berasal dari tumbu-tumbuhan, hewan dan mineral. Mereka meramu dan meraciknya sendiri
atas dasar pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun oleh generasi
sebelumnya(Dalimartha, 2007)

Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai tanaman obat, diantaranya memiliki
efek farmakologis sebagai pelindung terhadap hati (hepatoprotektor), meningkatkan nafsu
makan, anti radang, memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum), dan mengatasi
gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, dan disentri (Wijaya kusuma, 2007). Namun
mekanisme kerja temulawak dalam mengatasi diare sampai saat ini belum diketahui.

Melihat tingginya pemanfaatan temulawak dalam kehidupan sehari-hari yang berfungsi


sebagai antioksidan, sangat penting dilakukan analisis senyawa kurkumin untuk menjamin
efek farmakologis yang dihasilkan dari produk olahan temulawak

Seiring perkembangan zaman, khasiat rimpang temulawak sebagai salah satu obat
alternatif semakin diakui. Saat ini telah dibuktikan secara ilmiah melalui berbagai
penelitian. Rimpang temulawak banyak digunakan sebagai bahan jamu atau obat
tradisional. Sari temulawak terkenal sebagai obat untuk mengembalikan kondisi tubuh yang
kelelahan (Muhlisah 1999). Disamping itu rimpang temulawak dapat digunakan sebagai
stimulansia (tonik), sehingga banyak dimanfaatkan sebagai jamu yang berkhasiat untuk
memulihkan nafsu makan dan sebagai obat penambah darah. Bertambahnya nafsu makan
dapat meningkatkan stamina tubuh karena asupan makanan dan energinya cukup (Anonim,
1989).

1. Klasifikasi tanaman

Ø Kingdom : Plantae
Ø Divisi : Spermatophyta
Ø Sub divisi : Angiospermae
Ø Kelas : Monocotyledonae
Ø Ordo : Zingiberales
Ø Family : Cingiberaceae

2
Ø Genus : Curcuma
Ø Spesies : Curcuma xanthorriza ROXB

Nama latin : Curcuma xanthorriza Roxb

Nama sinonim : Curcuma zerumbed maus Rumph

Nama daerah : Sumatera: temulawak, jawa: koneng gede, temu raya,


temu besar, aci koneng, koneng tegel, temulawak Madura : temo labak. Bali : tommo.
Sulawesi Selatan : tomon. Ternate : karbangga

2. Kandungan Kimia Tanaman Temulawak

· Fellandren

· Turmerol (Minyak menguap)

· Minyak atsiri

· Kamfer

· Glukosida

· Foluymetik karbinol

· Kurkumin sebagai acnevulgaris

· Anti hepototoksik (anti keracunan empedu)

3. Manfaat Tanaman Temulawak

Khasiat tanaman temulawak adalah sebagai anti sembelit, acnevulgaris, anti inflamasi
dan anti hepatotoksik, laktagoga, kolagoga, tonikum, diuretik, fungistatik dan bakteriostatik.
Kandungan adas hitam juga membantu mengeluarkan angin, dan mendorong pengeluaran
air seni.

4. Morfologi tanaman

Temulawak termasuk tanaman terna berbatang semu setinggi kurang lebih 2 cm,
berwarna hijau atau coklat gelap, akar rimpang berbentuk dengan sempurna, bercabang-
cabang kuat, berwarna hijau gelap tiap tanaman mempunyai daun 2 helai sampa 9 helai,
berbentuk bundar memanjang , berwarna hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap,
panjang 331 cm sampai 84 cm, lebar 10 cm sampa 18 cm, panjang tangkai daun (termasuk
helaian) 43 cm sampai 80 cm lebih (Anonim, 1979).

Ø Batang

Batang temulawak termasuk tanaman tahunan yang tumbuh merumpun. Tanaman ini
berbatang semu dan habitusnya dapat mencapai ketinggian 2 – 2,5 meter. Tiap rumpun
tanaman terdiri atas beberapa tanaman (anakan). Dan tiap tanaman memiliki 2-9 helai daun

Ø Daun

Daun tanaman temulawak bentuknya panjang dan agak lebar. Lamina daun dan seluruh ibu
tulang daun bergaris hitam. Panjang daun sekitar 50 – 55 cm. lebarnya kurang lebih18 cm,
dan tiap helai daun melekat pada tangkai daun yang posisinya saling menutupi secara

3
teratur. Daun berbentuk lanset memanjang berwarna hijau tua dengan garis-garis coklat.
Habitus tanaman dapat mencapai lebar 30-90 cm, dengan jumlah anakan perumpun antara
3-9 anak.

Ø Bunga

Bunga tanaman temulawak dapat berbunga terus-menerus sepanjang tahun secara


bergantian yang keluar dari rimpangnya(tipe erantha). Atau dari samping batang semuanya
setelah tanaman cukup dewasa. Warna bunga umumnya kuning dengan kelopak bunga
kuning tua, serta pangkal bunganya berwarna ungu. Panjang tangkai bunga kurang lebih 3
cm dan rangkaian bunga (inflorescentia) mencapai 1, 5 cm. dalam 1 ketiak terdapat 3-4
bunga

Ø Rimpang

Rimpang induk temulawak bentuknya bulat seperti telur, dan berukuran besar sedangkan
rimpang cabang terdapat pada bagian samping yang bentuknya memanjang. Tiap tanaman
memiliki rimpang cabang antara 3-4 buah. Warna rimpang cabang umumnya lebih muda
dari pada rimpang induk.

Ø Bunga

Bunga tanaman temulawak dapat berbunga terus-menerus sepanjang tahun secara


bergantian yang keluar dari rimpangnya(tipe erantha). Atau dari samping batang semuanya
setelah tanaman cukup dewasa. Warna bunga umumnya kuning dengan kelopak bunga
kuning tua, serta pangkal bunganya berwarna ungu. Panjang tangkai bunga kurang lebih 3
cm dan rangkaian bunga (inflorescentia) mencapai 1, 5 cm. dalam 1 ketiak terdapat 3-4
bunga.

5. Resep

Resep (Bahan minuman temulawak)

- Temulawak 50 gram
- Asam kawak (tanpa biji) 20 gram
- Kencur 25 gram
- Jinten 10 gram
- Air matang 100 ml
- Gula aren 100 gram
- Daun pandan 2 lembar
- Air 1 liter

6. Cara membuat minuman temulawak :

1. Iris dengan tipis rimpang temulawak dan juga kencur, sangrai irisan tersebut sebentar
saja
2. Campurkan temulawak dengan asam kawak, kencur, ditambah jinten dan sebanyak 100
ml air yang sudah matang, haluskan semua bahan dengan menggunakan blender

4
3. Sementara itu di didihkan air dengan campuran gula dan juga daun pandan hingga
gulanya menjadi larut
4. Campurkan campuran temulawak yang sudah di blender tadi dengan rebusan air gula
tersebut, aduk hingga rata dan saring
5. Sajikan baik hangat ataupun dingin untuk 5-6 gelas

5
B. TANAMAN OBAT KELUARGA TANAMAN KUNCI

Temu kunci adalah sejenis rempah-rempah yang banyak digunakan dalam bumbu
berbagai masakan Indonesia. Bentuknya agak berbeda dibanding jenis lain karena
tumbuhnya yang vertikal ke bawah. Dengan nama latin Boesenbergiae rhizoma, temu
kunci merupakan satu famili dengan jahe, lengkuas, kunyit dan sejenisnya.

Dari hasil penelitian, temu kunci diketahui mengandung banyak minyak atsiri
antara lain: sineol, kamfer, d-borneol, d-pinen seskuiterpene, zingiberen, kurkumin,
zedoarin.

Selain sebagai bumbu masak, temu kunci juga dikenal memiliki khasiat untuk
mengobati penyakit. Diantaraya sebagai peluruh dahak/untuk menanggulangi batuk,
peluruh kentut, penambah nafsu makan, menyembuhkan sariawan, pemacu keluarnya air
susu ibu (ASI), dll.

Nama Latin : Boesenbergiae Rhizoma (MMI)

Nama Umum / Dagang : Temu kunci

Nama Tanaman asal : Boesenbergia pandurata (Roxb) schlect

Keluarga : Zingiberacea

Sinonim : Gastrochilus pandurata (Roxb) Schult, Kaempferiae


pandurata (Roxb); Boesenbergiae rotunda

Nama local : Temu kunci (Indonesia), koncih (Sumatera), Tamu kunci


(Minangkabau), konce (Madura), kunci (Jawa Tengah),
Dumu kunci (Bima), Tamu konci (Makassar), Tumu
kunci (Ambon), Anipa Wakang (Hila-Alfuru), Aruhu
konci (Haruku), Sun (Buru), kakuzi (Seram), Tamputi
(Ternate)

1. KLASIFIKASI TANAMAN KUNCI

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

6
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Boesenbergia
Spesies : Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlect

2. DESKRIPSI MORFOLOGI TANAMAN KUNCI

Rimpang temu kunci banyak dipakai untuk obat-obatan / ramuan tradisional. Ada juga
sebagai bumbu masak, misalnya sayur bening. Selain itu, pelepah dan batang semu yang
masih muda dapat dimakan mentah sebagai lalap/direbus untuk dijadikan sayuran. Rimpang
biasanya tumbuh di bawah permukaan tanah secara mendatar dan beruas, sedikit keras,
bersisik tipis, dan berbau harum. Anakan rimpang menggerombol kecil di sebelah rimpang
induk, menyerupai rangkaian anak kunci. Kandungan kimia yang ada dalam tanaman ini
adalah minyak atsiri (terdiri dari kamfer, sineol, metil sinamat, dan hidromirsen), damar,
pati, saponin, flavonoid pinostrolerin, dan alipinetin. Karena khasiatnya cukup banyak, temu
kunci mudah dipasarkan. Diantara khasiatnya untuk pengobatan memberantas cacing
gelang, sukar kencing/ perut kembung, menyembuhkan sariawan, batuk kering, obat kurap.
Selain itu temu kunci juga berfungsi untuk obat pencahar & perangsang keluarnya air seni.
Selain bersifat analgetik (mengurangi rasa sakit), temu kunci juga berguna untuk mengobati
radang indung telur.

Temu kunci berperawakan herba rendah, merayap di dalam tanah. Dalam satu tahun
pertumbuhannya 0,3-0,9 cm. Batangnya merupakan batang asli di dalam tanah sebagai
rimpang, berwarna kuning coklat, aromatik, menebal, berukuran 5-30 x 0,5-2 cm. Batang di
atas tanah berupa batang semu (pelepah daun). Daun tanaman ini pada umumnya 2-7 helai,
daun bawah berupa pelepah daun berwarna merah tanpa helaian daun. Tangkai daun
tanaman ini beralur, tidak berambut, panjangnya 7-16 cm, lidah-lidah berbentuk segitiga
melebar, menyerupai selaput, panjang 1-1,5 cm, pelepah daun sering sama panjang dengan
tangkai daun; helai daunnya tegak, bentuk lanset lebar atau agak jorong, ujung daun
runcing, permukaan halus tetapi bagian bawah agak berambut terutama sepanjang
pertulangan, warna helai daun hijau muda, lebarnya 5-11 cm. Bunga tanaman ini berupa
susunan bulir tidak berbatas, di ketiak daun, dilindungi oleh 2 spatha, panjang tangkai 41
cm, umumnya tangkai tersembunyi dalam 2 helai daun terujung. Kelopak bunganya 3 buah
lepas, runcing. Mahkota bunganya 3 buah, warnanya merah muda atau kuning-putih,
berbentuk tabung 50-52 mm, bagian atas tajuk berbelah-belah, berbentuk lanset dengan
lebar 4 mm dan panjang 18 mm. Benang sarinya 1 fertil besar, kepala sarinya bentuk garis
membuka secara memanjang. Lainnya berupa bibir-bibiran (staminodia) bulat telur terbalik
tumpul, merah muda atau kuning lemon, gundul, 6 pertulangan, dan ukurannya 25×7 cm.
Putik bunganya berupa bakal buah 3 ruang, banyak biji dalam setiap ruang.

3. Habitat dan Penyebaran Tanaman Kunci

Tanaman ini banyak tumbuh dari daerah tropis dataran rendah. Waktu berbunganya pada
bulan Januari-Februari, April-Juni. Daerah distribusi dan habitat tanaman ini adalah tumbuh
liar pada dataran rendah, di hutan-hutan jati. Tanaman ini tumbuh baik pada iklim panas dan
lembab pada tanah yang relatif subur dengan pertukaran udara dan tata air yang baik. Pada
tanah yang kurang baik tata airnya (sering tergenang air, atau becek pertumbuhan akan

7
terganggu dan rimpang cepat busuk) (Plantus, 2008). Perbanyakannya temu kunci dapat
dilakukan dengan pemotongan rimpang menjadi beberapa bagian (tiap bagian terdapat
paling sedikit 2 mata tunas) dan penanaman dilakukan pada jarak tanam 3000 cm.

4. Manfaat Tanaman Kunci

Secara umum, masyarakat menggunakan rimpang temu kunci sebagai peluruh dahak atau
untuk menanggulangi batuk, peluruh kentut, penambah nafsu makan, menyembuhkan
sariawan, bumbu masak, dan pemacu keluarnya Air Susu Ibu (ASI). Minyak atsiri rimpang
temu kunci (Boesenbergia pandurata) juga berefek pada pertumbuhan Entamoeba coli,
Staphyllococus aureus dan Candida albicans; selain itu dapat berefek pada pelarutan batu
ginjal kalsium secara in vitro. Perasan dan infusa rimpang temu kunci memiliki daya
analgetik dan antipiretik. Di samping itu dapat mempunyai efek abortivum, resorpsi dan
berpengaruh pada berat janin tikus. Ekstrak rimpang yang larut dalam etanol dan aseton
berefek sebagai antioksidan pada percobaan dengan minyak ikan sehingga mampu
menghambat proses ketengikan. Dari penelitian lain diperoleh informasi bahwa ekstrak
rimpang temu kunci dapat menghambat bakteri isolat penyakit Orf (Ektima kontagiosa).
Selain di Indonesia, ternyata negara lain juga banyak yang memanfaatkan temu kunci. Di
Thailand, rimpang temu kunci biasa digunakan sebagai bumbu masak. Selain itu, tanaman
ini juga telah digunakan sebagai obat aprodisiac, disentri, antiinflamasi, kolik, serta untuk
menjaga kesehatan tubuh. Di Malaysia, rimpang temu kunci digunakan sebagai sebagai obat
sakit perut dan dekoksi pada wanita pasca melahirkan.

5. Penyakit-penyakit yang bisa disembuhkan :

a. Mengatasi sariawan
Temu kunci segar secukupnya dibersihkan lalu dikunyah-kunyah dan ditelan. Selain itu,
temu kunci digabung dengan buah pinang dikunyah-kunyah lalu dibuang.
b. Obat masuk angin
15 gram temu kunci, 1 sendok teh adas, dan 2 jari pulasari, dihaluskan lalu digosokkan
pada bagian perut, lakukan 1 sampai 2 kali sehari. Mengatasi perut kembung, 5 gram
temu kunci, daun temu kunci secukupnya, ditumbuk hingga halus lalu ditempelkan pada
perut sebagai tapal.
c. Sukar buang air kecil
Temu kunci, adas, dan pulasari dihaluskan lalu dijadikan tapal atau bedak tebal yang
ditempelkan pada perut. Mengatasi gatal-gatl, 10 gram temu kunci, 5 gram temu lawak,
15 gram kunyit, dan 15 gram daun ketepeng cina kering dihaluskan lalu dibalurkan pada
bagian tubuh yang sakit
d. Obat keputiha
10 gram temu kunci, 5 gram kunyit, 5 gram temulawak, dan 15 gram sambiloto kering,
direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu disaring dan diminum airnya
sebanyak 200 cc, lakukan dua kali sehari.
e. Obat panas dalam
10 gram temu kunci yang dipotong-potong, 25 gram daun kumis kucing segar, dan 20
gram daun sosor bebek segar, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan
disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc, lakukan dua kali sehari. Mengatasi
tuberkulosis, 15 gram temu kunci dan 4 gram biji pinang dihaluskan lalu ditambahkan
200 cc air masak, kemudian disaring dan diminum airnya.
f. Sebagai peluruh kentut
Dibuat sediaan “juice” yang terdiri dari 3 jari rimpang; diminum untuk dosis tunggal
dibuat “tapal” dari sejumlah rimpang dan ditempelkan pada perut, dibuat infusa /

8
diminum yang terdiri dari 25 gram serbuk rimpang kering dengan 100 ml air mendidih,
didiamkan sampai keadaan hangat; setelah disaring, diminum sebagai dosis tunggal.
g. Penambah nafsu makan
Dibuat diminum (infusa) yang terdiri dari 3 buah rimpang dan 110 ml air; atau diseduh,
diminum 1 kali sehari 100 ml, Lakukan selama 14 hari
h. Pemacu keluarnya air susu ibu (ASI)
20 gram rimpang temu kunci, dipotong kecil-kecil, direbus dengan 1 gelas air selama 15
menit; kemudian ditambah 1/4 sendok teh garam dapur, setelah dingin disaring dan
diminum sekaligus.
i. Penambah stamina
Campurkan empat rimpang temu kunci seukuran jari dengan 500 gr temu lawak. Setelah
ditumbuk, dicampur air, lalu peras. Agar tidak terlalu hambar, air perasannya dapat
ditambah sedikit madu, diminum segelas sehari.
j. Kurap
Bahan: temu kunci secukupnya. Cara membuat: bahan dicuci bersih. Tambahkan
belerang dan sedikit air kelapa muda ke dalam bahan. Giling semua bahan menjadi
seperti adonan. Cara menggunakan: balurkan ramuan pada tubuh yang sakit.
k. Batu empedu
Bahan: 10 gr temu kunci, 30 gr daun sendok, 30 lembar daun kumis kucing, 30 gr daun
sambiloto segar, 30gr rambut jagung, 15 gr meniran, dan akar alang-alang secukupnya.
Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu rebus bahan dalam 1,5 liter air hingga tersisa
600 cc. Saring ramuan. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, masing-masing 200
cc.
l. Sari rapet (mengecilkan vagina)
Bahan: 25 gr temu kunci, 25 gr kencur, 10 lembar daun sirih, 1 buah pinang, 5 gr
lempuyang wangi. Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu tumbuk semua bahan dan
tambahkan adas pulosari dan giling kembali hingga halus. Cara menggunakan: balurkan
ramuan pada perut.

6. Efek Samping Tanaman Kunci

Hasil penelitian, ekstrak kunci memberikan efek antimikroba yang merugikan tubuh,
terutama jenis Bacillus sp, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Candida
albicans, dan Aspergillus niger.Untuk konsumsi harian sebaiknya dalam setiap ramuan tidak
lebih dari 30 gram temu kunci. Konsumsi temu kunci berlebih (di atas 50 gram perhari
selama seminggu berturut-turut), bisa memicu terjadinya kemandulan pada wanita.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman
rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang
berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun
tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat,
khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga
(TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun
dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara
mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam
pengobatan keluarga

B. SARAN
Penyusun menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin menggalakkan
penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan khasiat
yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu juga tanaman obat
lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang lebih sederhana serta
pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jenistanaman.com/pengertian-tanaman-toga-dan-manfaatnya/

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_obat_keluarga

https://fentykurniasari.wordpress.com/2015/02/25/makalah-tanaman-toga/

http://www.duniaflora.com/mod.php?mod=publisher&op=printarticle&artid=44

http://putramaja.tripod.com/Tanaman/Pengobatan.htm

http://www.asiamaya.com

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Teknologi%20Pengolahan%20Tanaman%20Oba
t%20dan%20Peranan%20Tanaman%20Obat%20Dalam%20Pengembangan%20Hutan%20Tana
man&&nomorurut_artikel=294

11

Anda mungkin juga menyukai