PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita semua gemar bermain terutama saat kita masih kanak-kanak. Bermain
adalah aktifitas yang khas, berbeda dengan bukan bermain, dalam hal ini
adalah bekerja atau aktifitas lain yang serius fungsional dan selalu dilakukan
dalam rangka suatu hasil. Bermain tidak memperdulikan hasil akhir tetapi
yang lebih penting disini adalah proses bermain itu sendiri. Bermain selalu
menyenangkan dan tidak pernah menjadi beban. Bila anak sudah menganggap
rohaniah.
Para ahli berkesimpulan bahwa anak adalah makhluk yang aktif dan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Dapat mengembangkan imajinasi
2. Dapat berlatih bersosialisasi
3. Dapat berlatih bersikap sportif
4. Dapat mengurangi kecemasan dan ketegangan pada anak
5. Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan
6. Mengembangkan konsentrasi anak.
7. Membangun hubungan dan kerjasama yang baik antara sesama teman
bermain.
8. Mengembangkan motorik halus dan kasar pada anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
sosial dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan
lingkungan melakukan apa yang dapat dilakukan, dan mengenal waktu, jarak,
Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa, dan merupakan aspek
terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan satu cara yang paling
efektif untuk menurunkan stress pada anak, dan penting untuk kesejahteraan
B. Fungsi Bermain
1. Perkembangan Sensori
pembelajaran
berbahasa
lain.
4. Kreativitas
5. Kesadaran diri
6. Nilai Teraupetik
C. Tujuan
bervariasi, baik bermain aktif maupun bermain pasif.Pada anak yang sakit
keinginan untuk bermain umumnya menurun karena energi yang ada
3. Alat permainan
Alat permainan yang digunakan harus disesuaikan dengan usia dan tahap
sehingga alat permainan yang diberikan dapat berfungsi dengan benar dan
atau diberitahu oleh orang tuanya.Cara yang terahkir adalah yang terbaik
Dalam bermain, anak memerlukan teman, bisa teman sebaya, saudara, atau
dan perkembangan anak. Orang tua dan Perawat harus mengetahui dan
kondisi anak pada saat sakit dan jeli memilihkan permainan yang dapat
dilakukan anak sesuai dengan prinsip bermain pada anak yang sedang
3. Jenis kelamin
yang diyakini bahwa permainan adalah salah satu alat mengenal identitas
dirinya. Hal ini dilatarbelakangi oleh alasan adanya tuntutan perilaku yang
berbeda antara laki – laki dan perempuan dan hal ini dipelajari melalui
media permainan.
F. Karakteristik Bermain
3. Skiil play
benda).
4. Dramatik Role play
Pada permainan ini, anak memainkan peran sebagai orang lain melalui
5. Games
6. Un occupied behaviour
distimuli :
1. Pertumbuhan fisik dan motorik kasar seperti sepeda roda tiga/dua, bola,
4. Bahasa seperti buku bergambar, Buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
5. Menolong diri sendiri seperti gelas/ piring plastic, sendok, baju, sepatu,
1. An.Elson 10 tahun.
A. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Bagi anak
teman bermain.
b. Bagi Mahasiswa
tahun
Target : Anak
C. Setting Tempat
Keterangan:
: Peserta
: Leader
E. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan (5 menit)
umum baik)
c. Menyiapkan alat
a. Salam terapeutik
b. Kontrak
a) Jika anak ingin buang air kecil harus minta izin pada leader
b) Kontrak waktu
dilakukan
i. Beri pujian saat anak berhasil menjawab pertanyaan dan ajak anak
4. Terminasi (5 menit)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bagi anak
bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak mempunyai