Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Bentuk septum normal adalahlurus di tengahronggahidungtetapipada orang dewasabiasanya


septum nasitidaklurussempurna di tengah. Angkakejadian septum yang benar-
benarlurushanyasedikitdijumpai, biasanya terdapatpembengkokan minimal
atauterdapatspinapada septum. Bilakejadianinitidakmenimbulkangangguanrespirasi,
makatidakdikategorikansebagai abnormal. Deviasi yang
cukupberatdapatmenyebabkanobstruksihidung yang
mengganggufungsihidungdanmenyebabkankomplikasiataubahkanmenimbulkangangguanestetik
wajahkarenatampilanhidungmenjadibengkok.
Padatahun 2002, di Turki,Ugyur dkkmelaporkan 15,6% bayi baru lahirdenganpersalinan normal
mengalami deviasi septum. Dalam penelitian Dipak Ranjan Nayak, insidendeviasi septum lebih
daripada laki-laki dengan perempuan dengan resiko perkiraan 2:1
Gejala sumbatan hidungmeskipunbukansuatugejalapenyakit yang berat,
tetapidapatmenurunkankualitashidupdanaktivitaspenderita.
Penyebabsumbatanhidungdapatbervariasidariberbagaipenyakitdankelainananatomis. Salah
satupenyebabnyadarikelainananatomiadalahdeviasi septum nasi.1
Deviasi septum nasimemangmerupakanmasalah yang seringditemukan di masyarakat.
Kelainaniniditandaidenganbengkoknyalempengkartilago septum, yaitustruktur yang
memisahkanantarakedua nostril. Deviasi septum biasanyadisebabkanoleh trauma,
walaupunterdapatbeberapakasus yang merupakanbawaansejaklahirdengandeviasi septum nasi.
Kelainaninidapatmenyebabkanterjadinyaobstruksi nasal unilateral maupun bilateral, yang
bermanifestasisebagaigangguanpernapasanmelaluihidung, tidurmendengkur, sakitkepala, infeksi
sinus rekuren, ataupunperdarahanhidung yang rekuren.3

Penatalaksanaan septum deviasisangattergantungdarikeluhanmaupunkomplikasi yang


ditimbulkannya. Bilagejalatidakadaataukeluhansangatringan,
tidakperludilakukantindakanoperatif yang dapatdilakukandenganpasiendengankeluhan yang
nyatayaitureseksisubmukosadanseptoplasti. Saatinidikenalberbagaiteknikseptoplastiantara lain
septoplastitradisional, septoplastiendoskopidanteknikopen book septoplasty.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 AnatomiHiungLuar
Hidung luar berbentuk piramid menonjol pada garis tengah di antara pipi dengan bibir atas. Struktur
hidung luar dapat dibedakan atas tiga bagian, yaitu yang paling atas berupa kubah tulang yang tak dapat
digerakkan, di bawahnya terdapat kubah kartilago yang sedikit dapat digerakkan, dan yang paling bawah
adalah lobulus hidung yang mudah digerakkan.4

Berikut bagian-bagiannya dari atas ke bawah :

pangkal hidung (bridge),

dorsum nasi,

puncak hidung,

ala nasi,

kolumela, dan

lubang hidung (nares anterior).5

Gambar 1. Anatomi Hidung Luar

Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan
beberapa otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung. Kerangka
tulang terdiri dari :

Tulang hidung (os nasal),


Prosesus frontalis os maksila, dan

Prosesus nasalis os frontal.

Sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan yang terletak di bagian
bawah hidung, yaitu :

Sepasang kartilago nasalis lateralis superior,

Sepasang kartilago nasalis lateralis inferior yang disebut juga sebagai kartilago alar mayor,

Beberapa pasang kartilago alar minor, dan

Tepi anterior kartilago septum.5

Gambar 2. Kerangka Tulang dan Tulang Rawan Hidung Luar

Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk terowongan dari depan ke belakang yang dipisahkan oleh
septum nasi di bagian tengahnya menjadi kavum nasi kanan dan kiri. Lubang masuk kavum nasi bagian
depan disebut nares anterior dan lubang bagian belakang disebut nares posterior (koana) yang
menghubungkan antara kavum nasi dengan nasofaring.4,5

Bagian dari kavum nasi yang letaknya sesuai dengan ala nasi, tepat di belakang nares anterior, disebut
vestibulum. Vestibulum ini dilapisi oleh kulit yang mempunyai banyak kelenjar sebasea dan rambut-
rambut panjang yang disebut vibrise. Tiap kavum nasi mempunyai 4 buah dinding, yaitu dinding medial,
lateral, inferior dan superior.4,5

Dinding medial hidung adalah septum nasi. Septum dibentuk oleh tulang dan tulang rawan. Bagian
tulang rawan adalah kartilago septum (lamina kuadrangularis) dan kolumela. Sedangkan bagian tulang
adalah :
lamina perpendikularis os etmoid,

os vomer,

krista nasalis os maksila, dan

krista nasalis os palatina.5

Septum dilapisi oleh perikondrium pada bagian tulang rawan dan periosteum pada bagian tulang,
sedangkan di luarnya dilapisi pula oleh mukosa hidung. Bagian depan dinding lateral hidung licin, yang
disebut agger nasi dan di belakangnya terdapat konka-konka yang mengisi sebagian besar dinding lateral
hidung.

Anda mungkin juga menyukai