Anda di halaman 1dari 102

“NASIONALISME”

Diklat Prajabatan golongan III

Disampaikan oleh :
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
SISTEM PENYELENGGARAAN
LATSAR CPNS GOLONGAN III

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


TUJUAN PENGEMBANGAN PROGRAM LATSAR CPNS

TUJUAN : membentuk PNS profesional yang dibentuk oleh:


1. Sikap dan perilaku displin PNS,
2. Nilai-nilai dasar PNS,
3. Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, dan
4. Menguasai kompetensi teknis bidang tugas
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat.

SASARAN : terwujudnya PNS profesional sebagai pelayan


masyarakat. .

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


TUJUAN PENGEMBANGAN PROGRAM LATSAR CPNS

Kompetensi Yang Dibangun

“kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang


profesional”, yang diindikasikan dengan kemampuan:
1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka NKRI; dan
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang
dibutuhkan sesuai bidang tugas.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


TUJUAN PENGEMBANGAN PROGRAM LATSAR CPNS

STRUKTUR KURIKULUM
A. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS, yang terdiri dari:
1. Agenda Sikap dan Perilaku Displin PNS : TUS dan
Keprotokolan, Kes Jas & Men, Kesiapsiagaan
2. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS : ANEKA
3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI:
Manjemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government
4. Agenda Habituasi : aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap
kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai mata Pelatihan
yang telah dipelajari

B. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


TUJUAN PENGEMBANGAN PROGRAM LATSAR CPNS

TAHAP PEMBELAJARAN

Evaluasi
PNS
Akhir PROFESIONAL
YANG
Agenda IV BERKARAKTER
Orientasi Peserta SEBAGAI
Habituasi PELAYAN
MASYARAKAT

Agenda I: Sikap
Perilaku
Agenda III: Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI

Agenda II: Nilai-Nilai


Dasar PNS
Penguatan Kompetensi
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
Teknis Bidang Tugas
KURIKULUM DAN PENYELENGGARAAN
1. Mentor
PNS
2. Coach di tempat pelatihan
PROFESIONAL
Habituasi YANG
BERKARAKTER
Evaluasi
Agenda IV
(Materi Institusional: Kebijakan
SEBAGAI
Pengembangan SDM Aparatur dan MTSL) Akhir
PELAYAN
Agenda II: Nilai-Nilai MASYARAKAT
Dasar PNS
(ANEKA) 1. Pembentukan karakter PNS
2. Penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Agenda III: Kedudukan dan Tugas
Peran PNS dalam NKRI
(Manjemen ASN, Pelayanan Publik, WOG)

Agenda I: Sikap Perilaku


(TUS dan Keprotokolan, Kesehatan
Jasmani&Mental , Kesamaptaan)
TERINTEGRASI 1. Teknis Umum/Administrasi; dan
Oreintasi Peserta 2. Teknis Substantif.

Waktu Pelaksanaan Pelatihan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


Coach di tempat kerja
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
EVALUASI PESERTA LATSAR
(AKHIR)

Bobot
No Komponen Penilaian
(%)
1 Sikap Perilaku (agenda 1) 10
2 Akademik (agenda 2 dan 3) 20
3 Aktualisasi (agenda 4) 50
4 Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas 20
Jumlah 100

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


PEMBELAJARAN MATERI DIKLAT
NASIONALISME GOLONGAN III

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


“NASIONALISME”

P
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
Mata Diklat ini akan membahas bagaimana Pembentukan
Karakter melalui penanaman nilai-nilai Pancasila
dalam menumbuhkan nasionalisme Aparatur Sipil
Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa, beserta analisis dampaknya apabila
tidak diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas dan
jabatannya.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran ini
peserta
diharapkan mampu memahami
nilai-nilai Nasionalisme Pancasila
dan mampu mengaktualisasikan
dalam pelaksanaan tugas
jabatannya sebagai pelaksana
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
INDIKATOR HASIL BELAJAR

1. Memahami nilai-nilai nasionalisme Pancasila bagi ASN.

2. Memahami ASN sebagai pelaksana kebijakan publik;

3. Memahami ASN sebagai pelayanan publik; dan

4. Memahami ASN sebagai pemersatu bangsa

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


MATERI POKOK
1. Peranan Pancasila dalam menumbuhkan
nasionalisme ASN

2. ASN sebagai pembuat dan pelaksana


kebijakan publik

3. ASN sebagai pelayan publik

4. ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa

5. Implementasi nilai-nilai Nasionalisme


Pancasila dalam tugas jabatannya.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


NASIONALISME

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


MASALAH
BANGSA

1. IDEALISME KEBANGSAAN MENURUN.


2. BERPIKIR MENGECIL / MEMECAH  SIKAP KELIRU THD
OTODA.
3. GEJALA ETNISITAS.
4. DISIPLIN RENDAH  RUSAK LINGKUNGAN.
5. KEPENTINGAN DIRI SENDIRI ATAU GOLONGAN.

NAT’L POWER
GLOBALISASI
RENDAH

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Nasionalisme berperan dalam pembinaan MANIFESTASI
kharakter bangsa, pengawal nation building, KESADARAN
dan pengerat integrasi nasional. NASIONAL YANG
MENGANDUNG CITA-
CITA DAN PENDORONG
BAGI SUATU BANGSA
SECARA BAIK UNTUK MEREBUT
POLITIK KEMERDEKAAN
MAUPUN SEBAGAI
PEDORONG UNTUK
MEMBANGUN
DDIRINYA MAUPUN
LINGKUNGAN
NASIONALISME MASYARAKAT, BANGSA
DAN NEGARANYA

SUATU SIKAP YANG


SECARA MENINGGIKAN
SEMPIT BANGSANYA
SECARA SENDIRI, SEKALIGUS
LUAS TIDAK
MENGHARGAI
BANGSA LAIN
SEBAGAIMANA
Pandangan tentang rasa cinta MESTINYA
yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
menghormati bangsa lain
PANDANGAN ATAU PAHAM KECINTAAN
MANUSIA INDONESIA TERHADAP BANGSA DAN
TANAH AIRNYA YANG DIDASARKAN PADA
NILAI-NILAI PANCASILA

DENGAN INDIKASI :
MENEMPATKAN PERSATUAN KESATUAN,
KEPENTINGAN DAN KESELAMATAN BANGSA DAN
NEGARA DI ATAS KEPENTINGAN GOLONGAN
MENUNJUKKAN SIKAP RELA BERKORBAN DEMI
KEPENTINGAN BNGSA DAN NEGARA DLLL

LEMBAGA
NURMAYANA
ADMINISTRASI SIREGAR, SE, MSi
NEGARA
S

 MENEMPATKAN
PERSATUAN
PANDANGAN ATAU
KESATUAN,
PAHAM KECNTAAN
KEPENTINGAN
MANUSIA DAN
INDONESIA KESELAMATAN
NASIONALISME TERHADAP BANGSA BANGSA DAN
NASIONALISME
BANGSA DAN TANAH NEGARA DI
PANCASILA
INDONESIA AIRNYA YANG ATAS
DIDASARKAN PADA KEPENTINGAN
NILAI-NILAI GOLONGAN
PANCASILA  MENUNJUKKAN
SIKAP RELA
BERKORBAN
DEMI
KEPENTINGAN
BNGSA DAN
NEGARA DLLL

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan Bangsa
Indonesia

Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


PETA KOMPETENSI DASAR MATA DIKLAT
NASIONALISME
ASN yang mampu mengaktualisasikan wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme
dalam menjalankan profesinya sebagai pelayanan publik yang berintegrasi.

ASN sebagai pelaksana ASN sebagai perekat dan


kebijakan publik
ASN sebagai pelayan publik
pemersatu bangsa

SILA 1 SILA 2 SILA 3 SILA 4 SILA 5

ASN yang memahami dan memiliki kesadaran memngimplementasikan


nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan tugasnya

ASN YANG MEMILIKI


NASIONALISME KUAT
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
WAWASAN KEBANGSAAN

CARA PANDANG (KEMAMPUAN) ORANG ATAU


KELOMPOK ORANG UNTUK MEMAHAMI KEBERADAAN
JATI DIRINYA SEBAGAI SATU BANGSA, SERTA
MEMANDANG DIRINYA DAN BERTINGKAH LAKU
SESUAI FALSAFAH HIDUP BANGSA DALAM
LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA

PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA


KEPENTINGAN DAN KESELAMATAN BANGSA DAN NEGARA
ATAS KEPENTINGAN PRIBADI ATAU KELOMPOK
RELA BERKORBAN NURMAYANA
UNTUK KEPENTINGAN BANGSA
SIREGAR, SE, MSi
MAKNA WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA

Mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar


menempatkan persatuan dan kesatuan serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


PRINSIP WASBANG INDONESIA

• PENGORBANAN; KESEDIAAN MEREDUKSI


KEPENTINGAN PRIBADI-DAERAH-GOLONGAN DEMI
KEPENTINGAN BANGSA

• KESEDERAJATAN; KESEMPATAN YG SAMA UNTUK


BERPERAN DEMI BANGSA

• KEKELUARGAAN; KESEDIAAN UNTUK MENJALIN


HUBUNGAN HARMONIS DIANTARA SESAMA ANAK BANGSA

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


NILAI DASAR WASBANG INDONESIA

1) Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai mahluk


ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa;

2) Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas,


merdeka, dan bersatu;

3) Cinta akan Tanah Air dan Bangsa;

4) Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat;

5) Kesetiawanan Sosial;

6) Masyarakat adil dan makmur

LANDASAN WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA ADALAH


PANCASILA
NURMAYANA dan
SIREGAR, UUD
SE, MSi 1945
FAKTOR MEMPERKOKOH WASBANG INDONESIA

1. Keutuhan dan kedaulatan wilayah;

2. Pancasila dan UUD 1945 sebagai acuan dasar dalam hidup


bermasyarakat, berbangsa, bernegara;

3. Konsep wawasan nusantara dan ketahanan nasional sebagai


acuan operasional;

4. Kekayaan budaya bangsa Indonesia sebagai perwujudan cipta, rasa,


dan karsa bangsa Indonesia

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


FAKTOR PENGHAMBAT WASBANG INDONESIA

1. Pikiran dan perasaan fanatisme kelompok atau golongan,


atau adat istiadat;

2. Pikiran dan perasaan kecemburuan sosial;

3. Kesenjangan pembangunan antar wilayah;

4. Kesenjangan sosial dan ekonomis antar golongan penduduk

5. Upaya –upaya untuk mengekang proses demokratisasi


dan desentralisasi

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


WAWASAN NUSANTARA
PANDANGAN YANG MENYATAKAN BAHWA NEGARA INDONESIA
MERUPAKAN SUATU SATU KESATUAN DIPANDANG SEGALA ASPEK
(POLITIK, SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, PERTAHANAN DAN KEAMANAN)

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Hakikat
 kesamaan persepsi komponen bangsa sebagai dasar terbangunnya
rasa dan semangat kebangsaan dan kenusaan (nasionalisme) yang
tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.
 hakikat Wawasan Nusantara menghendaki dimilikinya sikap untuk
segera mengakhiri kesetiaan terhadap kelompok (partai, golongan,
suku bangsa dan seterusnya) atau kepada perseorangan, begitu
kesetiaan terhadap bangsa dan negara diperlukan.

LEMBAGA
NURMAYANA
ADMINISTRASI SIREGAR, SE, MSi
NEGARA
WAWASAN NUSANTARA

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa


Indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdasarkan ideologi nasionalnya yang dilandasi
oleh Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan
aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka,
berdaulat, dan bermanfaat serta menjiwai tata
hidup dan tindak kebijakannya dalam mencapai
tujuan nasional.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


WAWASAN NUSANTARA

Tujuan Wawasan Nusantara:


1.Tujuan ke dalam Wawasan Nusantara:
Untuk mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek
kehidupan bangsa, baik aspek alamiah maupun
aspek sosial.

2.Tujuan ke luar Wawasan Nusantara:


Untuk ikut serta rnewujudkan kebahagiaan,
ketertiban, dan perdamaian seluruh umat manusia.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


WAWASAN NUSANTARA
CAKUPAN WAWASAN NUSANTARA

1. Kesatuan Politik
2. Kesatuan Sosial Budaya
3. Kesatuan Ekonomi
4. Kesatuan Pertahanan Keamanan Negara

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Wawasan kebangsaan ialah cara pandang bangsa
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya
dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa
Indonesia di tengah-tengah lingkungan nusantara
itu

Wawasan Nusantara adalah cara pandang


Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai
satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Pertahanan Keamanan
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
NILAI SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


BENTUK NILAI-NILAI KETUHANAN DI INDONESIA

ALIRAN KEPERCAYAAN :
KEJAWEN, SINDA WIWITAN
ANIMISME

PENGARUH AGAMA
- BUDHA ABAD KE 3
DINAMISME - ISLAM ABAD 7
- KRISTEN ABAD KE 16

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Pancasila  menjadikan nilai-nilai moral ketuhanan sebagi landasan pengelolaan
kehidupan dalam konteks masyarakat yang majemuk, tanpa menjadikan salah satu
agama tertentu mendikte negara
Indonesia bukan negara sekuler sekaligus bukan negara agama
Nilai-nilai ketuhanan sebagai sila tertinggi di atas sila yang lain kehidupan berbangsa
dan bernegara memiliki landasan rohani dan moral yang kuat etos kerja

Implementasi menempatkan kekuasaan berada di bawah Tuhan dan rakyat .


Kekuasaan (jabatan) tidak hanya amanat rakyat tetapi juga amanat Tuhan
transparan dan akuntabel

Nilai ketuhanan  etika sosial di masyarakat


Nilai ketuhanan menjiwai nilai-nilai lain yang dibutuhkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara seperti persatuan,kemanusiaan, permusyawaratan
dan keadilan sosial.
Nilai Ketuhanan menjadi sila-sila yang lain dalam Pancasila

Nilai ketuhanan  memperkuat pembentukan karakter dan


kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif diri dan kekayaan alam
yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
IMPLEMENTASI SILA KETUHAN YANG MAHA ESA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI PADA ASN

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya


terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa kepada orang lain.
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
CONTOH CERITA KETELADANAN DALAM PENGALAMAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA

Kisah Nyata

Ketika Sultan HB IX terkena tilang di Pekalongan

Baca!! cari yang menunjukkan telah merapkan nilai Sila Ketuhanan YME

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


NILAI SILA KEMANUSIAAN YANG
ADIL BERADAB

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


SILA 2 PANCASILA

SEJARAH NILAI-NILAI KEMANUSIAAN DALAM MASYARAKAT


INDONESIA

NASIONALISME INDONESIA NASIONALISME YANG TIDAK TERLEPAS DARI KEMANUSIAAN


UNIVERSAL DALAM PERGAULAN ANTARBANGSA

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


SILA KEDUA PANCASILA

1. Ke dalam, pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai


kemanusiaan dan hak asasi, melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

2. Keluar, pedoman politik luar negeri bebas aktif dalam rangka ‘ikut
serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial’

Bung Hatta

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


NILAI-NILAI KEMANUSIAAN DALAM
KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA

KEMERDEKAAN INDONESIA MERUPAKAN UNGKAPAN


KEPADA DUNIA HARUS DIBANGUN BERDASARKAN
KESEDERAJATAN ANTAR BANGSA DAN EGALITARIANISME
ANTARUMAT MANUSIA
SEMANGAT NASIONALISME TIDAK BISA LEPAS DARI
SEMANGAT KEMANUSIAAN.
PEMBANGUNAN BANGSA : KEPEMERINTAHAN TAPI JUGA
MEMPERTIMBANGKAN BAGAIMANA MEMBANGUN
MANUSIA INDONESIA YANG ADA DI DALAMNYA

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB PADA ASN

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan


martabatnya sebagai mahluk tuhan oang maha esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa-selira
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan
9. Bangsa indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10.Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa
lain.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


CONTOH CERITA KETELADANAN DALAM PENGALAMAN
KEMANUSIAAN

YAP THIAM HIEN: PEJUANG


SI JALAK HARUPAT
HAM YANG MENJUNJUNG
KEMANUSIAAN DAN
KEADILAN

HJ. ANDI RABIAH


SUSTER APUNG
Baca!! cari yang menunjukkan telah merapkan nilai Sila Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
NILAI SILA PERSATUAN INDONESA

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


munculnya
nprasati
awal
SILA 3 berkemba
berhuruf
ngnya
pallawa
PANCASILA •
homo
dan
DITEMUKA
Sapiens
munculnya
•NNYAPenyebara
kerajaan-
FOSIL
nkerajaan
manusia
Pithecantr
drnusantara:
dataran
pusSunda :-
• 
Erectus
timur 
Kerajaan
yangnenek
Hindu: K.
kemudian
moyang
Mulawarm
MASA akanpenduudk
PURBA an, K
berevolusi
Papua,
tarumaneg
menjadi
kepualaua
MASA PRA ara
manusia
SEJARAH
• n
NUSANTA • Homomelanesia,
RA
Kerajaaan
sapiens
dan
Budha:
MASA
berasal
Aborigin,
SEJARAH K.Sriwijaya
dariBarat:
afrika
NUSANT timur , Kyang
ARA Sumatera,
Kalingga,
berigrasi
smenanju
K.
ng melayu,
Majapahit,
muangthai
K.Kediri, K
SEJARAH NUSANTARA hingga
singosari
vietnam
DALAM KEBHINEKAAN • utara
Kerajaa
• Ras n Islam: K.
Samudra
manusia
Pasai, K.
purba
Demak dst
Sunda
Masa
• bercampur
kolonalism
dengan
e
Mongoloid
• Purba

Portugis
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi thn 1511,
belanda
lebihyang
politik
terorganisir
dimungkinka
ex : SIrezim
n oleh
(Syarikat
kolonialisme
, Islam), SDI
(Syarikat
perkembang
anDagang
sarana
Islam),
komunikasi,
STOVIA,
kapasitas
Muhammadi
agen, dan
yah, Boedi
jaringan
Oetomo dst
nasional
• • 2 faktor yang
Bersifat
menjadi
lokalitas
pemersatu
meskipun
Nasionalism
keheterogen
perlawanan
e Purba itas
tersebut
(Archaic kelompok:
dapat
Nationalism
•  Agenda
KESADARAN berdampak
)
Nasionalis danbersama:
me Tua kemajuan,
mempengar
NASIONALISME
(Proto
nationalis uhikeesejahtera
m) an umu dan
perlawanan
di pentingnya
DI INDONESIA daerah
persatuan
lain
• •  Afiliasi
Banyak
(keanggotaa
didukung
n)ganda
/dilaksanaka
yang
n oleh
berfungsi
kounitas
sebagai
keagamaan
• Ex:jembatan
Perang
antar
Diponegoro (
perhimmpun
1825-1830),
an:
Perang
• Ex:radicale
Paderi di
concentrtie
Sumbar
dalam
(1821-1838),
volkraad
Perang
(semacam
Antasari di
Bnajarmasin
DPR)
(1859-1862)
perwakilan
dstdr SI, BU,
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi ISDP
SILA 3 PANCASILA

NASIONALISME INDONESIA PERSPEKTIF TEORITIS

Konsep nation state (negara bangsa):


Bangsa merupakan konsep budaya tentang suatu komunitas politis yang
secara keseluruhan dibayangkan (imagined) sebagai kerabat yang bersifat
terbatas dan berdaulat
kesamaan historis, mitos kebersamaan persada, sejarah, ekonomi
bersama, berbagi budaya, kebersamaan hak legal

Ben Anderson ,1911

Bangsa beroperasi  prinsip kedekatan dan keakraban


Negara  Kesamaan dan Kesetaraan di epan hukum dan keadilan

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


KONTEKS INDONESIA
PEMBENTUKAN
KESATUAN BANGSA
REAKSI TERHADAP
KOLONIALISME
KESADARAN
NASIONAL

PERJUANGAN RAKYAT TERHADAP NEGARA TERJAJAH AWALNYA


DIORIENTASIKAN UNTUK MEMBENTUK NEGARA DALAM NEGARA
DENGAN TUJUAN MENGHILANGKAN KATA-KATA BELANDA DALAM
ISTILAH ‘HINDIA BELANDA’

HATTA, 1982

Terbentuknya komunitas bayangan (imagined) konsep ethno-


nationalism atau cultural nationalism Budi Oetomo ( kesamaan
etnis) , Syarikat Islam ( keagamaan)
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
Cultural Nationalism

Political Nationalism

Nasionalisme indonesia

KONSEP NEGARA PERSATUAN INDONESIA:


- Semangat mempertahankan warisan historis kekuasaan dan kebudayaan
sebelumnya, sebagai kemajemukan etnis, budaya dan agama
- pengakuan terhadap hak-hak usul dari daerah yang bersifat istimewa (psl 18
UUD 1945)

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Aliran Modernis Bangsa  hasil dari modernisasi dan rasionalisasi

Aliran Primordialis Bangsa  merupakan pemberian historis yang terus


hadir dalam sejarah manusia dan memperlihatkan
kekuatan inheren pada masa lalu dan generasi masa
kini
( Clifford Geertz)

kebangsaan

Bangsa  dapat ditemukan di pelbagai jaman sebelum


periode modern
Aliran Perealis
(Adrian Hasting)

Gabungan dari ketiga teori


bangsa dari perspektif:
-primordialis: perlu memperhitungkan kekuatan efektif
yang berjangka panjang dr sentimen dan simbol etnis
Aliran Etnosimbolis - pereanialis: kehadiran politik etnis yag kompleks dalam
sejarah dan erannya meyediakan blokbangunan modern
-- moderni: pentingnya ideologi nasionalisme dan proses
baru seperti sekulerisasi, birokratisasi, industrialisasi
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
NILAI PERSATUAN INDONESIA DALAM MEMBANGUN SEMANGAT
NASIONALISME

Jadi gerombolan manusia, meskipun agamanya berwarna macam-macam, meskipun bahasanya


bermacam-macam, meskipun asal turunanya bermacam-bermacam, asal gerombolan manusia
itu mempunyai kehendak untuk hidup bersama itu adalah bangsa

Soekarno

Kehendak
Hidup
Bersama
Indonesia

Gotong
Royong
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
IMPLEMENTASI NIALAI-NILAI SILA PERSATUAN
INDONESIA PADA ASN

1. Mampu menempatkan persatuan , kesatuan, serta kepentingan dan


keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa, apabila
diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
indonesia
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial .
6. Mengembangkan persatuan indonesia atas dasar bhineka tunggal ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


CONTOH CERITA KETELADANAN DALAM PENGALAMAN
PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL

Sri Sultan
Laksamana John Lie
Hamengkubuwono IX
“Patriotisme dan
‘Menunjukkan rasa
nasionalisme warga
memiliki dan mencintai
keturunan”
tanah air’

Nurdin Abdullah
“Nasionalisme Tanpa
Batas”

Baca…!! Dan cari siapa yang telah menunjukkan / menerapkan nilai Sila
Persatuan Indonesia.
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
NILAI SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN
OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWALAN

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


SILA 4 PANCASILA

SIDANG BPUPKI 29 MEI 1945


PENTINGNYA KEDAULATAN RAKYAT SEBAGAI TUJUAN KEMERDEKAAN DAN
PERMUSYAWARATAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR NEGARA

MUH YAMIN

PIDATO 1 JUNI 1945


SOEKARNO MEMASUKKAN PRINSIP MUFAKAT DAN DEMOKRASI SEBAGAI DASAR
KETIGA

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


SUMBER-SUMBER KEHIDUPAN DEMOKRASI DI
INDONESIA

KEBIASAAN
MUSYAWARAH DI
PEM DES

AJARAN ISLAM KEHIDUPAN


TENTANG DEMOKRASI DI
PERSAUDARAAN INDONESIA
DAN KESAMAAN
DERAJAT

PAHAM DEMOKRASI
BARAT
BERPENGARUH PD
PERJUANAGAN
KEMERDEKAAN

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Tiga prasyarat dalam pemerintahan yang demokratis, yakni

 Kekuasaan pemerintah berasal dari rakyat yang


diperintah.
 Kekuasaan itu harus dibatasi, dan
 Pemeirntah harus berdaulat, artinya harus cukup kuat
untuk dapat menjalankan pemerintahan secara efektif
dan efisien

Ada 2 Model Demokrasi , yaitu:

 majoritarian democracy (demokrasi yang lebih


mengutamakan suara mayoritas)
 consensus democracy (demokrasi yang lebih
mengutamakan konsensus)- dilaksanakan di Indonesia
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
DEMOKRASI YANG DILAKSANAKAN DI INDONESIA

KERAKYATAN Adanya penghormatan thd


(KEDAULATAN RAKYAT) suara rakyat

Negara menghendaki
CIRI-CIRI
persatuan di atas
DEMOKRASI PERMUSYAWARATAN kepentingan perseorangan
PANCASILA (KEKELUARGAAN) dan golongan
Penyel. Pem berdsr atas
kekeluargaan

- Landasan etis dalam


HIKMAH KEBIJAKSANAAN berdemokrasi
- Adanya wawasan dan
pengetahuan yang mendalam
dalam musyawarah atau
pengambilan keputusan.
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
IMPLEMENTASI NIALAI-NILAI SILA Kerakyatan yg Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

1. Paham kedaulatan rakyat yang bersumber kepada nilai kebersamaan,


kekeluargaan, dan kegotongroyongan.
2. Musyawarah merupakan cermin sikap dan pandangan hidup bahwa
kemauan rakyat adalah kebenaran dan keabsahan yang tinggi.
3. Mendahulukan kepentingan Negara dan masyarakat
4. Menghargai kesukarelaan dan kesadaran daripada memaksakan sesuatu
kepada orang lain.
5. Menghargai sikap etis berupa tanggung  jawab yang harus ditunaikan
sebagai amanat seluruh rakyat baik kepada manusia maupun kepada
Tuhannya.
6. Menegakkan nilai kebenaran dan keadilan dalam kehidupan yang bebas,
aman, adil dan sejahtera.
7. Menghargai perbedaan pendapat, tidak memaksa kehendak pada orang
lain.
8. Mengembangkan Sikap Demokrasi

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


CONTOH CERITA KETELADANAN DALAM PENGALAMAN
DEMOKRASI

Natsir dan Pancaran


Kepemimpinan yang hikmat
dan kebijaksanaan

Baca!! cari yang menunjukkan telah merapkan nilai Sila Kerakyatan Yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


NILAI SILA KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT NDNESA

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


SILA 5 PANCASILA
Sunda menjadi pusat
HISTORIS kehidupan dan
peradaban dunia
stlh berakhir jaman es
ZAMAN PRA SEJARAH
berkembang jaringan
perdagangan maritim
pulau

KEMAKMURAN
INDONESIA Indonesia terletak di
posisi silang dengan
jawa sebagai pusat
Terganggunya
ZAMAN PRA perekonomian bangsa
MODERN karena kolonialisme
dam imperialisme
Munculnya
perkumpulan
perjuangan
kemerdekaan bagsa

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Suka •Marha
rno enisme
•Perlunya kerjasama
tolong menolong dalam
Hatt suasana kederajatan
dalam upaya

Gagasan keadilan sosial a memperjuangkan


keadilan sosial dan
kesejahteraan
•‘ negara
dan kesejahteraan Sutan
kesjahteraan’
Syahrir
(Welfare State)

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


PERSPEKTIF TEORI

Pra merkantilisme Merkantilisme Pasca merkantilisme

-Adanya ketimpangan - Merupakan kritk thd


sistem produksi dan merkantilisme
Liberalisasi -
distribusi dan dilegimitasi Adam Smith dg “ The
perdagangan dan teory of moral Sentiment”:
oleh siste politik yang ada
yang disebabkan: mengurangi peran - Mekanisme pasar peru
1. Perolehan dijadikan negara adanya kondisi persaingan
tujuan sempurna
2. Akumulasi modal dan - Pemerintah mempunai
kekayaan cenderung peran penting dalam
tidak mengenal batas mendukung mekanisme
3. Keuntungan sebagian pasar sebagai suatu
masyarakat diperoleh instistusi sosial. Penyedia
atas kerugian orla sarpras public, penegakan
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi hukum dan keadilann
KEADILAN SOSIAL DALAM KERANGKA PANCASILA
Perwujudan relasi yang adil semua
system kemasyarakatan

Proses fasilitasi akses atas informasi


layanan dan sumber daya yang
diperlukan
Peran negara dalam
mewujudkan rasa keadilan
sosial Dukungan atas partisipasi bermakna atas
pengambilan keputusan bagi semua orang

Dukungan atas partisipasi bermakna atas


pengambilan keputusan bagi smua orang

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Beberapa bentuk intervensi yang bisa dilakukan oleh
Negara dalam mendorong terwujudnya keadilan dan
kesejahteraan sosial, yaitu;
 Standar penghidupan minimum.
 Upah untuk memenuhi keperluan hidup secara
sederhana dan layak ditetapkan batas upahnya dengan
peraturan yang bijaksana.
 Pesangon (pensiun) bagi para orang tua.
 Kebebasan dari kewajiban membayar pajak bagi mereka
yang minim penghasilannya.
 Kerja 8 jam perhari bagi pekerja.
 Anak anak dibawah usia 15 tahun tidak boleh menjadi
buruh.
 Perempuan hamil tidak boleh bekerja.
 Ada uang pengganti untuk ongkos berobat.
 Ekstra gaji buruh yang mendapat kecelakaan.
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
beberapa tugas yang harus dilaksanakan oleh Negara:

 Membuat aturan pajak progresif.


 Membuat UU sosial keselamatan kerja.
 Menetapkan batas upah minimum.
 Menghapus hukuman sanksi rodi dan segala bentuk
kerja paksa.
 Mengeluarkan UU anti riba.
 Peraturan yang mewajibkan semua orang untuk menye
kolahkan anaknya, dan bebas biaya sekolah bagi anak
miskin hingga umur 15 tahun (wajib belajar pendidikan
dasar).
 Memerangi buta huruf melalui pengurusan rakyat dan
pendidikan umum.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEADILAN SOSIAL BAGI
APARATUR SIPIL NEGARA DALAM MENJALANKAN TUGASNYA
1. Setiap rakyat Indonesia diperlakukan dengan adil dalam bidang
hukum, ekonomi, kebudayaan, dan social.

2. Tidak adanya golongan tirani minoritas dan mayoritas.

3. Adanya keselarasan, keseimbangan, dan keserasian hak dan


kewajiban rakyat Indonesia.

4. Kedermawanan terhadap sesama, sikap hidup hemat, sederhana


dan kerja keras.

5. Menghargai hasil karya orang lain.

6. Menolak adanya kesewenang-wenangan serta pemerasan


kepada sesama.

7. Menjujung tinggi harkat danSIREGAR,


NURMAYANA martabat
SE, MSi manusia.
TUGAS KELOMPOK

Jembatan Tanipah, Kab. Barito Kuala Kalsel


dibangun tahun 2015, runtuh tgl 17 Agustus 2017
selaku calon PNS PUPR, bagaimana memandang kasus ini dikaitkan dengan
nilai-nilai pancasila dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN, bagaimana
seharusnya?
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
ASN Sebagai Pelaksanaan Kebijakan Publik

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik

Pengertian Kebijakan Publik

Thomas R. Dye : “public policy is whatever governments choose to do or not to do”,


Peter : “Public policy is the sum of activities of governments, whatever
acting directly or through agents, as it has on influence on the lives
of citizen.

James E Anderson  a relative stable purposive course of action followed by an acor


or set of actors in dealing with a problem or atter of
concern
kebijakan publik suatu tindakan yang ditujukan secara spesifik yang
dilakukan negara untuk merespon suatu permasalahan

William N. Dunn Kebijaksanaan Publik (Public Policy) : pedoman yang berisi nilai-nilai dan
norma-norma yang mempunyai kewenangan untuk mendukung
tindakan-tindakan pemerintah dalam wilayah yurisdiksinya
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
Kebijakan sebagai tindakan yang lebih
berorientasi pada pencapaian tujuan
bukan tindakan yang acak atau sporadis

Kebijakan merupakan pola yang dilakukan


oleh pemerintah

Kebijakan diciptakan
oleh aparat Kebijakan muncul karena tuntutan
pemerintah kebijakan

Kebijakan berkaitan dgn apa yang secara


aktual dilakukan oleh pemerintah

Kebijakan dapat bersifat: positif –>


respon terhada masalah melalui tindakan
Negatifrespon yang diberikan degan
tidak melakukan campur tangan

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


diperolehnya nilai-nilai oleh publik
baik yang bertalian dengan public
Tujuan Kebijakan Publik
goods maupun public service (jasa
publik)

-Perumusan kebijakan
-Implementasi kebijakan
-Pengawasan dan penilaian hasil kebijakan

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
PENEGASAN ASN SEBAGAI PELAKSANA KEBIJAKAN PUBLIK

Pasal 10 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara  salah satu fungsi ASN sebagai
pelaksana Kebijakan publik

ASN sebagai eksekutor yang melaksanakan segala peraturan


perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik di
berbagai bidang dan sektor pemerintahan

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Prinsip Pelaksana kebijakan publik

 ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada


kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan publik,
bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan
kepentingan nasional ketimbang kepentingan sektoral dan golongan.
 ASN harus berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya. Yaitu
yang memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran sebagai wujud keutuhan prinsip moral dan
etika bangsa dalam kehidupan bernegara.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Best Practices

Strategi Penataan PKL di Kota Medan

KABUPATEN BANTAENG:
BUKAN CUMA MURID,MUTU DAN STATUS GURU PUN
DITINGKATKAN
(Inovasi Membangun Sektor Pendidikan)

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


ASN SEBAGAI PELAYAN
PUBLIK

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


PELAYANAN PUBLIK
 negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk
memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik
amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik Pelayanan publik  kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Penyelenggara pelayanan publik disebut Penyelenggara setiap institusi
penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk
berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


ASN Profesional

Lima aspek tuntutan yang harus diperhatikan untuk melakukan reformasi


birokrasi dalam rangka mendorong agar pegawai ASN dapat bekerja secara
profesional:

 Adanya tuntutan dari masyarakat untuk menerapkan prinsip good


governance dan mendorong agar rekrutmen pegawai ASN jauh dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, tetapi lebih didasarkan pada
sistem merit (kompetensi).
 Adanya kritik dari masyarakat bahwa kualitas pelayanan publik semakin
menurun.
 Adanya tuntutan bahwa aparat pemerintah seharusnya lebih memiliki
sense of crisis sehingga memahami apa yang harus dilakukan dalam
situasi krisis.
 Aparat pemerintah dituntut dapat bekerja secara profesional dengan
mengedepankan prinsip publicaccountability dan responsibility.
 Masyarakat sebagai pihak yang dilayani menuntut agar pemerintah lebih
memperhatikan aspirasi mereka.
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
ASN yang Melayani Publik

Sedangkan pelayanan masyarakat (publik) adalah segala bentuk


pelayanan sektor publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah,
termasuk aparat yang bergerak di bidang perekonomian dalam
bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Menurut Arif Faizal dan Sujudi (1995) secara umum wujud pelayanan
yang didambakan masyarakat adalah sebagai berikut:
 Adanya kemudahan mendapatkan pelayanan
 Memperoleh pelayanan secara wajar
 Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap
kepentingan yang sama
 Pelayanan yang jujur dan terus terang
 Pelayanan yang bermutu

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dapat memberi kepuasan
yang optimal dan terus-menerus bagi pelanggan, yang memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:

 Adanya standar pelayanan;


 Bertujuan memuaskan pelanggan;
 Pelayanan sesuai standar yang ada;
 Bila belum ada standar pelayanan, maka pelayanan prima adalah
pelayanan yang dianggap terbaik oleh instansi yang bersangkutan,
tetapi harus dilanjutkan dengan menyusun standar pelayanan;

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Syarat minimum SPM sebagai diatur di dalam UU Pelayanan Publik
pasal 21 meliputi:
 dasar hukum;
 persyaratan;
 sistem, mekanisme, dan prosedur;
 jangka waktu penyelesaian;
 biaya/tarif;
 produk pelayanan;
 sarana, prasarana, dan/atau fasilitas;
 kompetensi pelaksana;
 pengawasan internal;
 penanganan pengaduan, saran, dan masukan;
 jumlah pelaksana;
 jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan;
 jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk
komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan
risiko keragu-raguan; dan
 evaluasi kinerja pelaksana
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
Hak-hak masyarakat sebagai konsumen dalam pelayanan publik (pasal
18 UU Pelayanan Publik):
 Mengetahui kebenaran standar isi pelayanan
 Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan
 Mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan
 Mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau pemenuhan pelayanan
 Memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk
memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak
sesuai dengan standar pelayanan
 Memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan
apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar
pelayanan
 Mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar
pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada
penyelenggara dan ombudsman
 Mengadukan penyelenggara yang melakukan penyimpangan
standar pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada
pembina penyelenggara dan ombudsman
 Mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
tujuan pelayanan.
ASN Berintegritas Tinggi
Kode etik dan kode perilaku ASN (pasal 5 UU ASN ), yaitu:
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
 Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan;
 Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
 Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
Memiliki Integritas artinya memiliki kemampuan di
antaranya:
 
 Mempertahankan keyakinannya secara terbuka dan
berani.
 Mendengarkan kata hati dan menjalani prinsip-prinsip
hidup.
 Bertindak secara terhormat dan benar..
 Terus membangun dan menjaga reputasi baik.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Prinsip-prinsip etika pelayanan sebagai berikut (dalam Sudana 2009):

 Pelayanan terhadap publik harus diutamakan;


 Rakyat adalah berdaulat, dan mereka yang bekerja di dalam pelayanan
publik secara mutlak bertanggung jawab kepadanya;
 Hukum yang mengatur semua kegiatan pelayanan publik. Apabila hukum
atau peraturan yang ada bersifat jelas, maka kita harus mencari cara terbaik
untuk memberi pelayanan publik;
 Manajemen yang efesien dan efektif merupakan dasar bagi administrator
publik. Penyalahgunaan, pemborosan, dan berbagai aspek yang merugikan
tidak dapat ditolerir;
 Sistem merit  dan kesempatan kerja yang sama harus didukung,
diimplementasikan dan dipromosikan;
 Mengorbankan kepentingan publik demi kepentingan pribadi tidak dapat
dibenarkan;
 Keadilan, kejujuran, keberanian, kesamaan, kepandaian, dan empathy
merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan secara aktif harus
dipromosikan;
 Kesadaran moral memegang peranan penting dalam memilih alternatif
keputusan;
 Administrator publik tidak semata-mata berusaha menghindari kesalahan,
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
tetapi juga berusaha mengejar atau mencari kebenaran
ASAS PENYELENGGARAAN

a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok
rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi
Dimensi Kualitas Pelayanan Publik :
-Ketepatan waktu pelayanan
-Akurasi pelayanan
-Kesopanan, keramhan dalam memberikan pelayanan
-Tanggungjawab
-Kelengkapan
-Kemudahan mendapatkan pelayanan
-Variasi model pelayanan
-Pelayanan pribadi
-Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan
-Atribut pendukung pelayanan lainnya
Gasperz dalam Lukman (1998:8)

Kualitas layanan  bagaimana pelayanan itu diberikan


oleh anggota dan sistem yang dipakai dalam organisasi

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Paradigma yang berorientasi pada
pengelola pelayanan

Pelayanan Publik

Paradigma pelayanan publik yang


berorientasi pada kepuasan
pengguna layanan (customer driven
government)

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Sebagai pelayan publik:
 bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
 profesional dan berintegritas dalam memberikan
pelayanan.
 menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak
korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan publik.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


TUGAS KELOMPOK

Bagaimana bentuk implementasi pasal 18 UU Pelayanan


Publik yang secara eksplisit dapat Anda lakukan sebagai
ASN PUPR?

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


ASN Sebagai Pemersatu Bangsa

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


ASN pemersatu bangsa
UU no 5 Tahun 2014 psl 66 ayat 1, 2:
PNS akan senantiasa etia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara dan Pemerintah

Asas, prinsip, nilai


Peran ASN sebagai
dasar, kode etik
pemersatu bangsa
dan kode perilaku.

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


Adanya kelompok yang tidak
setuju dg ideologi negara
Pancasila

Kemajuan Tekonologi
informasi dan Komunikasi

Potensi Perusak Persatuan

Konflik pemekaran wilayah

Konflik Pilkada dst..

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


ASN pemersatu bangsa dan negara
memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang
kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara,
menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi damai di
seluruh wilayah
.
Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


PERAN ASN DALAM MENCIPTAKAN KONDISI
DAMAI

1. Bersikap netral dan adil


2. Mengayomi kepentingan kelompok minoritastidak
membuat kebijakan diskriminatif
3. Menjadi figur teladan di lingkungan masyarakat

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


TUGAS KELOMPOK

Identifikasi beberapa hal yang berpotensi merusak


persatuan dan kesatuan bangsa, baik dari internal maupun
eksternal, bagaimana pemecahannya sebagai ASN .......
(tempat tugas anda)

Bagaimana bentuk implementasi pasal 18 UU Pelayanan


Publik yang secara eksplisit dapat Anda lakukan sebagai
ASN ....... (tempat tugas anda)

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


PESAN MENCAPAI SUKSES

EVALUASI

NURMAYANA SIREGAR, SE, MSi


MAAF NURMAYANA
atas SALAHSIREGAR, SE, MSi
& DOSA

Anda mungkin juga menyukai