ABSTRAK
hasil belajar siswa kelas V SDN Loceret 1 terhadap konsep Satuan Jarak melalui
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT)?
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan subyek penelitian siswa kelas V SDN Loceret 1. Penelitian dilaksanakan
dalam dua siklus (siklus I menggunakan 1 pertemuan dan siklus II menggunakan
1 pertemuan), menggunakan instrumen berupa RPP, Uji Kompetensi (tes hasil
belajar), Lembar APKG1-PKP, APKG2-PKP, dan Lembar Observasi aktivitas
siswa.
Kesimpulan hasil peneliti ini dari 2 siklus dengan siklus I terdiri dari 1
pertemuan dan siklus II terdiri dari 1 pertemuan adalah (1) Pembelajaran dengan
model Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan aktifitas belajar
siswa kelas V SDN Loceret 1 khususnya pada pokok bahasan satuan jarak.
Diketahui dari hasil analisis dapat diketahui bahwa hasil aktifitas belajar siswa
rata – rata siklus I dan siklus II meningkat dari 59% menjadi 65%. (2)
Pembelajaran dengan model Numbered Heads Together (NHT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Loceret 1 mata pelajaran
Matematika khususnya pada pokok bahasan satuan jarak. Diketahui dari hasil
analisis data bahwa rata – rata nilai pada siklus I dan siklus II meningkat dari 72
menjadi 86 secara. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
rata – rata ketuntasan secara klasikal siklus I dan siklus II meningkat dari 59%
menjadi 85%.
Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka disampaikan saran tindak lanjut
sebagai berikut: (1) Sebaiknya guru menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together (NHT) karena aktifitas siswa menjadi lebih
menarik dan menyenangkan karena siswa terlibat langsung dalam pembelajaran
terutama pada pokok bahasan satuan jarak. (2) Sebaiknya guru menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam
pengembangan pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.
3
BAB I
PENDAHULUAN
Perlu adanya kombinasi yang baik antara waktu, materi dan metode
yang digunakan pada tahap tertentu untuk dapat meningkatkan
kemampuan berfikir siswa ke tahap yang lebih tinggi.
Dari data yang dikumpulkan peneliti dalam bentuk refleksi, hasil
belajar siswa, diskusi dengan teman sejawat (selaku observasi) dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas V SDN Loceret 1 ditemukan
permasalahan bahwa :
1) Dalam pembelajaran matematika siswa cenderung pasif, keaktifan
siswa yang berperan penting dalam pembelajaran masih rendah
mencapai 46% (kurang aktif).
2) Hasil belajar matematika siswa yang cenderung rendah, karena
konsep matematika yang dipelajari siswa sulit diingat atau tidak tahu
sama sekali khususnya pada pokok bahasan Satuan Jarak.
3) Masih banyak kendala dalam proses belajar matematika seperti
kemampuan matematika, metode yang kurang tepat, kurangnya
ketrampilan siswa dalam menyelesaikan soal maupun pemecahan
masalah serta minat siswa dalam proses belajar matematika.
Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan teman sejawat dan
supervisor, maka perbaikan pembelajaran difokuskan pada bagaimana
cara merancang proses pembelajaran yang bermakna untuk dapat
meningkatkan kemampuan serta hasil belajar siswa.
2. Analisa Masalah
1) Saat memberikan materi, guru hanya menggunakan metode
ceramah sehingga prestasi belajar matematika siswa yang
cenderung rendah, karena konsep matematika yang dipelajari siswa
sulit diingat atau tidak tahu sama sekali karena sebagai penerima
masih pasif.
2) Saat memberikan materi, guru tidak menggunakan alat
peraga/media pembelajaran
3) Siswa dalam pembelajaran cenderung pasif karena model
pembelajaran yang kurang tepat
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
1 Guru saat pembelajaran sebaiknya menggunakan model
pembelajaran kooperatif karena sangat cocok diterapkan pada
pembelajaran matematika karena dalam mempelajari matematika
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas V SDN Loceret 1
pada mata pelajaran matematika dengan topik mengenal Satuan Jarak
melalui permainan?
2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Loceret 1
terhadap konsep Satuan Jarak melalui penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran
1. Belajar
Belajar adalah suatu proses psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif subyek dengan lingkungan yang menghasilkan suatu
perubahan. Perubahan hasil belajar berupa sesuatu yang baru, yang segera
nampak dalam perilaku nyata atau yang masih tersembunyi (behavior
atau kognitif). Perubahan tersebut bisa juga merupakan penyempurnaan
dari hal-hal yang sudah dimiliki sebelumnya. Menurut (Sugiono, 2010 :
19) belajar adalah suatu proses N4 (Niteni, Niruake, Nemoake,
Nambani), Niteni artinya mengamati dengan teliti berbagai aspek
maupun komponen – komponen yang dipelajari. Niruake artinya
menirukan sesuatu model yang dianggap paling baik. Nemoake artinya
menemukan cara, metode, maupun produk baru sebagai hasil belajar, dan
Nambani artinya dengan kemampuannya tersebut bisa mengatasi
berbagai masalah.tidak saja mengobati jika ada masalah, tetapi bisa
mencegah sebelum terjadinya masalah dan memelihara yang baik agar
tetap baik.
Pengertian belajar menurut beberapa pakar dari barat Morgan,
“Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.
Selanjutnya Witherington, “ Belajar adalah suatu perubahan didalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada
reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu
pengertian”. Selanjutnya menurut Hilgard dan Bower “ Belajar adalah
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu
situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang – ulang
9
dalam situasi itu, perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau
dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan –
keadaan sesaat”. Selanjutnya Geoch “ Belajar adalah perubahan
performance sebagai hasil latihan”. Thobroni dkk, ( 2011 : 20).
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah disebutkan di atas,
dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses belajar yang
berulang – ulang dan menyebabkan adanya perubahan perilaku yang
disadari dan cenderung bersifat tetap.
2. Pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik,
yang didalamnya ada kegiatan utama yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan perencanaan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil
pembelajaran.pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik
belajar. Pembelajaran akan berhasil apabila bisa membawa perubahan
peserta didik yaitu adanya perubahan sebagian kecil atau sebagian aspek
pengetahuan, nilai dan sikap, serta ketrampilan (Kognitif, Afektif, dan
Psikomotorik).
Pembelajaran yang didalam aktifitasnya termasuk kegiatan untuk
memilih, menetapkan model, strategi, pendekatan dan metode
pembelajaran, serta merupakan implementasi dari kurikulum yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian seorang guru dalam
melaksaksanakan pembelajaran dituntut untuk mengetahui, memahami
serta mampu memilih dengan tepat sesuai dengan situasi dan kondisi
peserta didik tentang model, strategi, pendekatan dan metode
pembelajaran. Guru juga harus mampu mengelola kelas, sehingga
pembelajaran semakin efektif dan efisien mencapai tujuan. Sugiono,
(2010 : 44). Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan
orang atau makhluk hidup belajar. Menurut Kimble dan Garmezy “
pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan
merupakan hasil praktik berulang – ulang”. Pembelajaran memiliki
makna bahwa subjek belajar harus dibelajarkan bukan diajarkan.
Thobroni, mustofa, ( 2011 : 18 ).
10
B. Pembelajaran Matematika
Dalam kamus besar bahasa Indonesia matematika diartikan sabagai
“ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai
bilangan”(Depdikbud). Menurut Soedjadi (dalam Suryo Widodo, 2003: 2)
Mendefinisikan matematika sebagai ilmu yang mempelajari struktur dan
pola. Tidak heran matematika juga sebagai bagian yang abstrak dan lainnya.
Mengingat betapa pentingnya matematika maka diharapkan guru
matematika harus menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai.
Guru harus menciptakan atau membuat suasana dan kondisi yang
menyenangkan salam proses belajar mengajar matematika, sehingga tujuan
pembelajaran matematika dapat tercapai. Guru dituntut dapat memilih teknik
– teknik yang manyenangkan dalam pembelajaran matematika, misalnya
teknik mencatat.
Teknik mencatat yang baik, efektif dan menyenangkan dapat
membuat siswa menghemat waktu, menyimpan informasi secara mudah dan
mengingatnya kembali jika diperlukan. Menurut Tony Buzan (2012: 5)
mencatat yang baik harus membantu untuk mengingat informasi yang sudah
di tempatkan ke dalam otak dan mempermudah mengambil informasi itu
ketika di butuhkan.
Jadi pembelajaran matematika adalah serangkaian kegiatan yang
sengaja dirancang oleh guru dengan melibatkan peserta didik dan teknik
pembelajaran yang tepat untuk mempermudah mengingat informasi yang
sudah di tempatkan ke dalam otak dengan tujuan tercapainya pembelajaran
matematika.
C. Pembelajaran Kooperatif
1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial.
Menurut Arends dalam Agus Supriyono (2009 : 46) menyatakan bahwa
model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,
11
D. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai - nilai, pengertian -
pengertian, sikap - sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran
Gagne (dalam Suprijono, 2009:5), hasil belajar berupa hal-hal berikut:
1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis
2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang
3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas
kognitifnya
4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut
Selain itu, Bloom (dalam Suprijono, 2009 : 6) menyatakan bahwa hasil
belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulakn bahwa hasil belajar
merupakan penilaian yang berupa angka yang dihasilkan dari kemampuan
13
E. Aktivitas
Adapun pengertian aktivitas dari beberapa pendapat yaitu sebagai
berikut :
1. Menurut anton M. Mulyono (2001: 26), Aktivitas adalah “kegiatan atau
keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan – kegiatan
yang terjadi baik fisik maupun non-fisik merupakan suatu aktivitas/
2. Menurut Sriyono (didin, 2010 : 17) aktivitas adalah kegiatan yang di
laksanakan baik secara jasmani dan rohani. Aktivitas siswa selama
proses belajar mengajar merupakan salah satu indicator adanya
keinginan siswa untuk belajar
Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini penekanannya adalah pada
siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
terciptalah situasi belajar aktif. Aktivitas yang dilakukan dalam penilitian ini
yaitu tentang kedisiplinan, perhatian, kerjasama, bertanya dan mengutarakan
pendapat yang berlangsung pada pembelajaran kooperatif tipe NHT.
14
BAB III
bjumlah
Datasiswa yangKetuntasan
tentang nilainya meningkat lebih Klasikal
Belajar secara dari 85%dihitung
(Depdiknas) dari jumlah
dengan
rumus
siswa yangsebagai berikut
diketahui maka: dapat disimpulkan hasil belajar sudah meningkat.
Jika siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM yaitu 75 klasikal mencapai 85%
Kriteria Ketuntasan :
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, penelitian ini dikatakan
berhasil yaitu sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) dapat meningkatkan aktifitas belajar matematika siswa
kelas V SDN Loceret 1 khususnya pokok bahasan satuan jarak jika
dilihat dari lembar observasi siswa, siswa berperan aktif dalam proses
pembelajaran atau mendapat nilai rata – rata yaitu ≥ 85% dari
keseluruhan siswa.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa
kelas V SDN Loceret 1 khususnya pokok bahasan satuan jarak. Hasil
belajar siswa klasikal ≥ 85% (Depdiknas) siswa yang tuntas belajar
dalam artian ≥ KKM yang telah ditentukan yaitu 75.
18
BAB IV
Siklus I
No Uraian
(Pertemuan 1)
1 Nilai tertinggi 85
2 Nilai terendah 60
3 Nilai rata-rata 72
4 Jumlah siswa yang tuntas belajar 20
5 Jumlah total siswa 33
6 Prosentase ketuntasan klasikal 61%
Jumlah
Kriteria Skor Prosentase
siswa
3 Pelaksanaan Siklus II
a Perencanaan
Pelaksanaan kegiatan perencanaan meliputi :
1) Penentuan materi yang akan dibahas yaitu tentang satuan jarak
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
melampirkan LKS sebagai permasalahan dalam diskusi dalam
diskusi kelompok terkait penggunaan metode NHT
23
Siklus II
No Uraian
(Pertemuan 2)
Tabel 4.5
25
Jumlah
Kriteria Skor Prosentase
siswa
baik. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi terhadap
aktivitas siswa meningkat dari 59% pada siklus I menjadi 65%
pada siklus II
3 Meningkatkan hasil belajar siswa dalam melaksanakan post tes
terhadap kemampuan siswa menguasi materi pembelajaran. Hal
ini berdasarkan hasil belajar siswa yang mendapat nilai ≥ 75
pada siklus I dan siklus II meningkat dari rata – rata nilai 72
meningkat menjadi 86 dan hasil ketuntasan belajar dari seluruh
siswa meningkat dari 61% meningkat menjadi 85%.
Gambar 4.2
Tabel 4.6
28
Bukti Perubahan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Perubahan
(Siklus I) (Siklus II)
1. RPP Tidak menggunakan Menggunakan alokasi
alokasi waktu waktu sehingga lebih
sehingga kurang efisien dalam
efisien dalam menggunakan
menggunakan waktunya
waktunya
2. Observasi Aspek yang dinilai
Aspek yang dinilai
Aktivitas Siswa perhatian,
perhatian,
kedisiplinan,
kedisiplinan,
kerjasama dan
kerjasama, bertanya
bertanya
dan berpendapat
Tidak menumbuhkan
3. Observasi Menumbuhkan
kedisiplinan siswa
Aktivitas Guru kedisiplinan siswa
Tidak menumbuhkan
Menumbuhkan rasa
rasa hormat siswa
hormat siswa
Tidak memuat
Memuat pemahaman
pemahaman siswa
siswa terhadap materi
terhadap materi yang
yang disampaikan
disampaikan
Tidak memberikan
Memberikan
penghargaan
penghargaan
29
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan perbaikan pembelajaran dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pembelajaran dengan model Numbered Heads Together (NHT) dapat
meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas V SDN Loceret 1 khususnya
pada pokok bahasan satuan jarak. Diketahui dari hasil analisis dapat
diketahui bahwa hasil aktifitas belajar siswa rata – rata siklus I dan
siklus II meningkat dari 59% menjadi 65%.
2. Pembelajaran dengan model Numbered Heads Together (NHT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Loceret 1 mata pelajaran
Matematika khususnya pada pokok bahasan satuan jarak. Diketahui dari
hasil analisis data bahwa rata – rata nilai pada siklus I dan siklus II
meningkat dari 72 menjadi 86 secara. Dari hasil analisis dapat diketahui
bahwa hasil belajar siswa rata – rata ketuntasan secara klasikal siklus I
dan siklus II meningkat dari 59% menjadi 85%.
DAFTAR PUSTAKA