Anda di halaman 1dari 24

Skip to content

 MENU

Biotik Dan Abiotik


Oleh Dosen Pendidikan 2Diposting pada 25/10/2019

Biotik Dan Abiotik – Pengertian, Ciri, Faktor, Komponen & Peralatan –


Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Biotik Dan
Abiotik yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, faktor, komponen
dan peralatan, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan
selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Biotik
Daftar Isi Artikel Ini :
Biotik (bahasa Inggris: biotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam
lingkungan. Komponen biotik meliputi semua faktor hidup yaitu: kelompok
organisme produsen, konsumen dan pengurai.

Ciri-Ciri Biotik
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri biotik, terdiri atas:

1. Bernapas.
2. Tumbuh.
3. Berkembang biak.
4. Iritabilita.
5. Makan dan minum.
6. Melakukan ekskresi.
7. Beradaptasi dengan lingkungannya.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Pengertian Lingkungan Hidup


Dan 10 Faktor Penyebab Kerusakannya

Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidaup di
bumi,baik tumbuhan,hewan maupun manusia. Dalam ekosistem,tumbuhan
berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan
mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga meliputi
tingkatan- tingkatan organisme yang meliputi:

a. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing,
sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.
Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah
hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan,
mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus


seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan
tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang
jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut
adaptasi.

Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya,


yaitu:
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk
kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai
berikut:

 Gigi-gigi khusus

Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi
taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham
dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.

 Moncong

Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika
Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga
lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung
mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap
semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah
yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.

 Paruh

Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan
ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.

 Daun

Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong


semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang
licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim
yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan,
sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.

 Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang
terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau
untuk bernapas.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Flora Dan Fauna

2.  Adaptasi fsiologi


Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk
mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut:

1. Kelenjar bau

Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan


melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri
dari musuhnya.

2. Kantong tinta

Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila
musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh
tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.

3. Mimikri pada kadal

Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya.


Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor
luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.

3.  Adaptasi tingkah laku


Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah
laku. Contohnya sebagai berikut :
 Pura-pura tidur atau mati

Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan
ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor
anjing.

 Migrasi

Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat
yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem
dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk
disepanjang.

Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan
salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah
itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara
tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian
hilir dan akhirnya ke laut.

b.  Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu
disebut populasi. Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada
tahun 1989 berjumlah 2552 batang. Ukuran populasi berubah sepanjang
waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika
populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus
perubahan jumlah dibagi waktu.

Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980


populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990
dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa
selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang
pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah
batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi :
700 – 500   = 200 batang 1990-1980 10

tahun

= 20 batang/tahun

Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata


berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat
bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal.
Dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan
penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih.

Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk


kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya.
Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju
kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran
umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu
utama pertumbuhan populasi.

Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini
khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan
manusia. Imigrasi adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah
lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme;
didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini
akan meningkatkan populasi.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Ekologi – Pengertian Menurut


Para Ahli, Materi, Ruang Lingkup Dan Perbedaan

Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih


organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi
dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan
emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan
dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau
penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari
lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama.
c. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu
waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu
sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila
dibandingkan dengan individu dan populasi.Dalam komunitas, semua
organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling
berhubungan  melalui keragaman interaksinya.

d. Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini
menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Ekosistem adalah
suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari berbagai spesies makhluk hidup yang
berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik
(materi dan energi).memiliki komponen dan menjalankan fungsi/ proses
tertentu yang saling berkaitan dan bergantung satu dengan yang lainnya.

Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen


biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas
makhluk hidup,sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri
atas benda mati. Seluruhkomponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk
komunitas. Dengan demikian,ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan
antara komunitas dengan lingkunagn abiotiknya.

Komponen Biotik
Meliputi semua faktor hidup yaitu; kelompok organisme produsen, konsumen
dan pengurai.Lebih jelasnya berdasarkan caranya memperoleh makanan di
dalam ekosistem, organisme anggota komponen biotik dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:

 Produsen
Produsen, yang berarti penghasil. Dalam hal ini, produsen berarti organisme
yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri. Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah tumbuha hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil.Di
dalam ekosistem perairan, komponen biotik yang berfungsi sebagai produsen
adalah berbagai jenis alga dan fitoplankton.

Produsen merupakan organisme autotrof yang mampu menghasilkan zat


organik pembentuk tubuhnya dari zat-zat anorganik seperti air . dan mineral,
yang termasuk ke dalam kelompok produsen ini ailah semua tumbuhan hijau
yang dapat melakukan proses fotosintesis dan berkemampuan untuk
menghasilkan karbohidrat. Karbohidrat merupakan zat pembentuk dasar dari
berbagai zat makanan, seperti protein dan lemak yang terbentuk sebagai hasil
kombinasi dengan nutrisi lainnya seperti nitrat, fosfor dan potasium.

 Konsumen
Konsumen, yang    berarti    pemakai,    yaitu    organisme    yang    tidak   
dapat    menghasilkan    zat   makanan   sendiri   tetapi   menggunakan   zat  
makanan   yang    dibuat    oleh    organisme    Organisme yang secara
langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh
karena itu, herbivora sering disebut konsumen tingkat pertama. Karnivora
yang mendapatkan makanan dengan memangsa herbivora disebut konsumen
tingkat kedua.

Karnivora yang memangsa konsumen tingkat kedua disebut konsumen


tingkatketiga dan seterusnya. Konsumen, merupakan organisme heterotrof
yang menggunakan zat organik yang berasal dari hasil produksai produsen,
kemudian organisme heterotrof ini yang terdiri dari kelompok hewan terdiri
dari beberapa tingkat yaitu:

1) konsumen primer berupa hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan


secara langsung), 2) konsumen sekunder (kedua) berupa kelompok hewan
pemakan herbivora, 3) konsumen tersier (ketiga), berupa kelompok hewan
karnivora dan pemakan karnivora lainnya. Kelompok konsumen ini mengubah
bahan-bahan materi organik menjadi materi penyusun tubuhnya.

 Dekomposer atau Pengurai


Dekomposer adalah komponen biotik yang berperan menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil
pembuangan sisa pencernaan. Dengan adanya organisme pengurai, unsur
hara dalam tanah yang telah diserap oleh tumbuhan akan diganti kembali,
yaitu berasal dari hasil penguraian organisme pengurai.

Berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme merupakan makhluk


hidup dan disebut sebagai komponen biotik. Kelompok pengurai ini umumnya
terdiri atas kelompok bekteri dan jamur. Suatu ekosistem secara fundamental
menunjukkan proses-proses sirkulasi materi, transformasi dan akumulasi
energi melalui aktivitas organisme yang melibatkan kegiatan-kegiatan biologi
seperti fotosintesis, dekomposisi, respirasi dan predasi,

dengan demikian struktur dan fungsi ekosistem mempunyai kaitan yang erat
antara satu dengan lainnya. Pengurai, berupa kelompok organisme heterotrof
yang menguraikan produsen dan konsumen yang telah mati, sehingga materi
organik yang kompleks dapat diubah menjadi materi yang lebih sederhana
dan akhirnya menjadi mineral-mineral yang dapat dimanfaatkan kembali oleh
produsen.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Komponen Dan Manfaat


Ekosistem Pantai Dalam Biologi

Pengertian Abiotik
Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor
dalam lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak
bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang
terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk
tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan,
serta komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak
hidup.

Ciri-Ciri Abiotik
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri abiotik, terdiri atas:
1. Bernapas.
2. Tumbuh.
3. Berkembang biak.
4. Iritabilita.
5. Makan dan minum.
6. Melakukan ekskresi.
7. Beradaptasi dengan lingkungannya.

Faktor-Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup,
misalnya udara, air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam
pemenuhan kebutuhan manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem
antara lain :

1. Tanah
Seperti yang kita ketahui, tempat dimana manusia tinggal dan berpijak adalah
tanah. Manusia dapat beraktifitas, membangun rumah, gedung, bahkan
bercocok tanam. Tanah juga ditempati oleh komponen biotik seperti
tumbuhan dan hewan yang melakukan aktifitasnya setiap hari.

2. Suhu Atau Temperatur


Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada
kisaran suhu 00C–400C. hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup
dibawah 00C atau diatas 400C. hewan berdarah panas mampu hidup pada
suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang
konstan (tetap). Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk
hidup.

Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit


standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara
umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal yang penting dalam
lingkunan fisik ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan proses fisiologi
dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai.
Banyak species ternak membutuhkan temperatur nyaman 13 – 18 oC atau
Temperature Humidity Index (THI) < 72. Keadaan pergerakan molekul
ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan
mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.

Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan


kelembaban tinggi dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah
hujan adalah faktor penting untuk produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan
untuk suplai makanan bagi ternak.

Curah hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan


masalah penyakit ternak serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan
angin juga dapat menjadi petunjuk orientasi perkandangan ternak.

3. Sinar / Cahaya Matahari


Sinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari
menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang
dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Megabiodiversitas Adalah

Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama:

 Temperatur matahari yang tinggi.


 Radiasi termal dari tanah, pohon, awan dan atmosfir.

Petunjuk variasi dan kecepatan radiasi matahari, penting untuk mendesain


perkandangan ternak, karena dapat mempengaruhi proses fisiologi ternak.
Lingkungan termal adalah ruang empat dimensi yang sesuai ditempati ternak..
Mamalia dapat bertahan hidup dan berkembang pada suatu lingkungan termal
yang tidak disukai, tergantung pada kemampuan ternak itu sendiri dalam
menggunakan mekanisme fisiologis dan tingkah laku secara efisien untuk
mempertahankan keseimbangan panas di antara tubuhnya dan lingkungan.

4. Air
Sekitar 80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan
sebagai pelarut di dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan
mencegah sel dari kekeringan. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan,
perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan
untuk minum dan sarana hidup lain seperti transportasi bagi manusia dan
tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan, air
digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.

5. UDARA
Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan
sebagai penyebaran biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh  pola
tekanan yang luas dalam atmosfir yang berhubungan dengan sumber panas 
atau daerah panas dan dingin  pada atmosfir. Kecepatan angin  selalu diukur
pada ketinggian tempat ternak berada. Hal ini penting karena transfer panas
melalui konveksi dan evaporasi di antara ternak dan lingkungannya
dipengaruhi oleh kecepatan angin.

Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %),
karbon dioksida (CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan
penyusun udara terbesar di atmosfer bumi.

 Nitrogen

Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk
membentuk protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan
manusia tidak mampu memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara
langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara
misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman kacang,
atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla
(tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit
atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara yang
terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat
sehingga menjadi subur.

 Oksigen dan karbon dioksida

Okigen (O2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan,


misalnya karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran
(oksidasi) guna mendapatkan energi. Oksidasi tersebut sering disebut
sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan pula karbondioksida
(CO2) dan air (H2O). baik tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari
udara bebas untuk pernapasannya dlam rangka mendapatkan energi.

 Angin dan kelembaban

Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan


biji tumbuhan. Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh
angin ke tempat lain yang jauh.

Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena


penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di
tempat-tempat yang lembab. Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup
ditempat-tempat kering. Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara.
Kelembaban udara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan
panas dari ternak.

Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi kehilangan panas melalui


kulit dan saluran pernafasan (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).
Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative
Humidity = RH) dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air
dalam volume udara terhadap mol persen fraksi kejenuhan udara pada
temperatur dan tekanan yang sama (Yousef, 1984). Pada saat kelembaban
tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan
demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak (Chantalakhana dan
Skunmun, 2002).
6. Mineral
Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium
(K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl).
Mineral-mineral itu diperoleh tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut
didalam air tanah. Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya
metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun
memerlukan mineral untuk penyusun tubuh dan reaksi-reaksi
metabolismenya. Selain itu, mineral juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi (faal) tubuh.

7. Keasaman [PH]
Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk
hidup memerlukan lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak
dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah
di Kalimantan yang umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang
rendah dibandingkan dengan didaerah lain yang tanahnya netral.

Tanah di Kalimantan bersifat asam karena tersusun atas gambut. Oleh karena
itu sulit dijadikan areal pertanian jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih
dahulu. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk
kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Tanah berkapur seringkali
bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk
belerang.

8. Kadar Garam [Salinitas]


Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan
mematikan tumbuhan itu. Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup
tumbuhan tertentu. Misalnya pohon bakau di pantai yang tahan terhadap
lingkungan berkadar garam tinggi.

9. Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah.
Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah
disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang
khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda
dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda
dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran mahkluk
hidup.

10. Garis Lintang


Garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda
pula. Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi
organisme dipermukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis
lintang tertentu saja.

Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa dan di antara dua benua,


memiliki curah hujan yang cukup tinggi, rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan
curah hujan yang tinggi dan merata, cahaya matahari sepanjang tahun, dan
suhu yang cukup hangat dengan suhu rata-rata 27 0C, Indonesia memiliki
keaneka ragaman flora dan fauna yang tingggi.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Ekosistem Darat

Komponen Abiotik
Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah
komponen- komponen yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk
komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban,
udara, serta matahari.

a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil
pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.

1. CO2

Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya


kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin
yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari
mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar
CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena
banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas,
hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.

2. CO

Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan


mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak
sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon
monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan
orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di
dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari
knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.

3. CFC

Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon
(disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak
beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat
digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC
(freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray).

Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat


lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari
pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya
ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme,
tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker
kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi
reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”
yang disebut sebagai “lubang” ozon.

Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub


Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua
Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.
4. SO, SO2

Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran
fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen
oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka
terjadilah hujan asam.

Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati.


Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan-
bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula
bangunan gedungdan jembatan.

5. Asap Rokok

Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok.
Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat
menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam
kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok
pasif. Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah
orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan.

Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di


bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang
lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Adaptasi Hewan

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :

 Terganggu kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan


(bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paru-paru.
 Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan
memudarnya warna
 Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau
kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang
bersifat
 Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat
menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim
bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut
akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi
 Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida
nitrogen

b. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau
komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu.
Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.

Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat
dibedakan antara lain :

1. Limbah Pertanian Limbah pertanian dapat mengandung polutan


insektisida atau pupuk

Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati
kemudian dimakan hewan atau           manusia orang yang memakannya akan
keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang
berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat
biodegradabel obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air
dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi,
ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian
akan mengancam kelestarian bendungan- bemdungan akan cepat dangkal
dan biota air akan mati karenanya.

2. Limbah Rumah Tangga


Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari
limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa
sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air
got/parit, kemudian ikut aliran Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik,
alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air.

Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan


pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa
bibit penyakit, bakteri, dan jamur Bahan organik yang larut dalam air akan
mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air
turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik
meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan
bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya
pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.

Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang


menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali
bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga
di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang
ada.

3. Limbah Industri

Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan


yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan
organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau
mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk),
atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan
untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah
industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak
terjadi pencemaran.

Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan


kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan
dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-
hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan
dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan
polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.

4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun

Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari
tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan
juga semua biota air.

Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan


yang masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan
memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya.

Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan


pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya perairan.

Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain :

1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya


kandungan oksigen.
2. Terjadinya ledakan   populasi   ganggang    dan   tumbuhan   air
(eutrofikasi, dan
3. Pendangkalan Dasar
4. Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga
5. Munculnya banjir akibat got tersumbat
6. Menjalarnya wabah muntaber.

c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga,
pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan.
Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan
air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan,
jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah
yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium,
kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan
pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan
ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.

Sebaiknya, sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua wadah.


Pertama adalah sampah yang terurai, dan dapat dibuang ke tempat
pembuangan sampah atau dapat dijadikan kompos. Jika pembuatan kompos
dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, maka akan dapat diperoleh
hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual untuk pakan ternak, sedangkan
tanah kompos dapat dijual untuk pupuk. Proses ini merupakan proses
pendaurulangan (recycle). Kedua adalah sampah yang tak terurai, dapat
dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue
digunakan lagi untuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk
tempat bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk menyimpan air minum.

Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya


pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi
berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang
dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau
mengendalikannya.

Selain penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada lagi upaya untuk


mencegah pencemaran, yaitu melakukan pengurangan bahan/ penghematan
(reduce), dan melakukan pemeliharaan (repair). Di negara maju, slogan-
slogan reuse, reduce, dan repair, banyak diedarkan ke masyarakat. Akibat
yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :

1. Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam


tanah).
2. Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk
pertumbuhan tanaman, dan
3. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
Peralatan Mengamati Gejala Alam Biotik dan Abiotik
Berikut ini beberapa peralatan yang digunakan untuk mengamati gejala alam
biotik atau abiotik antara lain sebagai berikut:

 Teropong/Binokuler
Dengan menggunakan alat tersebut kita bisa melihat dengan jelas
benda-benda yang letaknya jauh. Hal ini sangat berguna ketika
mengamati sesuatu yang tidak memungkinkan untuk melakukannya
dari dekat, misalnya dengan mengamati burung yang hinggap dipohon,
binatang buas, gunung meletus, antena parabola dipuncak menara dan
sebagainya.

 Kamera
Alat ini berguna untuk mengambil gambar objek-objek yang tidak
memungkinkan dibawa ke laboratorium untuk dikaji lebih mendalam
atau untuk mengabadikan kegiatan maupun hasil kegiatan yang
dilakukan. Seperti untuk mengambil gambar batuan disungai yang
besar, pagar berkarat, hewan/tumbuhan langka atau bagian-bagiannya
yang ada dikawasan konservasi dan sebagainya.

 Berbagai alat ukur


Ketika mengamati objek biotik maupun abiotik maka harus
medeskripsikan ukurannya seperti panjang, luas, volume, berat dan
sebagainya. Karena itu penggunaan alat ukur yang tepat sangat
diperlukan. Contohnya, rol meter sangat cocok untuk mengukur lebar
lapangan, penggaris sesuai untuk mengukur panjang buku, sedangkan
mengukur diameter sekrup lebih tepat menggunakan jangka sorong
atau micrometer. Untuk mengukur volume bisa digunakan labu ukur
atau gelas ukur. Untuk mengukur berat digunakan timbangan atau
neraca. Untuk mengukur suhu benda maupun lingkungan digunakan
termometer, sedangkan untuk mengukur waktu dapat dengan
menggunakan alat stopwatch.
 Lup
Alat ini merupakan sebuah lensa cembung yang berguna untuk
mengamati benda-benda kecil supaya tampak lebih besar, contohnya
untuk mengamati permukaan batu apung, lumut kerak, dan sebagainya.

 Mikroskop
Alat ini digunakan untuk mengamati benda-benda renik seperti bakteri,
irisan penampang melintang daun, permukaan kristal garam dapur dan
sebagainya. Untuk menggunakan mikroskop kita dituntut memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang cukup.

 pH meter
pH meter merupakan alat untuk mengetahui derajat keasaman suatu
objek atau lingkungan disekitar objek.

 Kompas
Pada jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara-selatan medan
magnet bumi, oleh karena itu kompas cukup berguna sebagai penunjuk
arah ketika melakukan pengamatan di alam. Selain kompas saat ini
tersedia teknologi penentu lokasi yang menggunakan satelit sehingga
labih akurat, seperti GPS ( Global Positioning System ) selain tersedia
dalam sebuah alat, teknologi GPS juga telah diadopsi dalam
Handphone.

 Barometer dan Altimeter


Alat ini merupakan untuk mengukur tekanan udara. Biasanya pada
barometer sekaligus terdapat altimeter yakni alat untuk menentukan
ketinggian tempat dari permukaan air laut. Namun demikian ada pula
barometer dan altimeter yang terpisah, barometer dan altimeter
terutama berguna ketika melakukan pengamatan objek di alam.
Daftar Pustaka:
1. Pratiwi, D.A 1998. Buku Penuntun Biologi SMU kelas 1. Jakarta, Erlangga
2. Retnowati, Pristilla. 1999. Seribu Pena Biologi SMU Jilid I. Jakarta : Erlangga
3. Syamsuri, Istamar. Biologi 2000 SMU jilid B. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai