Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN

WORKSHOP PENGUATAN IMPLEMENTASI


SAKIP DI ORGANISANAI PERANGKAT
DAERAH
DI HOTEL GRAND ELITE PEKANBARU
TAHUN 2017

O
L
E
H

HERMAN, SKM

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU


RUMAH SAKIT UMUM INDRASARI RENGAT
Jl. Lintas Timur – Sumatera Rengat  (0769) 341061, 341066 Fax.
(0769) 341061
Email : indrasarirsud@gmail.com
RENGAT
A. Latar belakang
Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, perlu dilakukan
penyesuaian terhadap dokumen perencanaan pembangunan daerah sesuai
dengan kelembagaan daerah yang dibentuk.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sesuai
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
merupakan sistem yang memberikan pedoman untuk tujuan penetapan,
pengukuran, pengumpulan data dan pelaporan kinerja oleh organisasi
perangkat daerah dalam rangka pertanggung jawaban dan peningkatan
kinerja pemerintah daerah.
B. Landasan hukum
- Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998
- Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang penyelenggaraan Negara
yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
- Undang-undang nomor 17 Tahun 2003 Undang-undang Nomor 1
Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004
- Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999
- Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006
- Perpres Nomor 29 Tahun 2014
-

C. Tujuan
Memberikan pedoman untuk tujuan penetapan, pengukuran,
pengumpulan data dan pelaporan kinerja oleh organisasi perangkat daerah
dalam rangka pertanggung jawaban dan peningkatan kinerja pemerintah
daerah.
D. Peserta
Kepala Organisasi Perangkat Daerah, bagian bappeda, bagian
program atau perencanaan serta bagian yang berhubugnan dengan SAKIP
E. Tempat dan waktu
Kegiatan workshop dilaksanakan di Pekanbaru dari tanggal 28 – 30
April 2017
F. Penyelenggara PT. XSYS Mitra Solusi Utama
G. Hasil Workshop
1) Isu Strategis
o Arahan presiden terkait permasalahan efisiensi birokrasi,
menghemat jumlah anggaran yang dibelanjakan dari kegiatan-
kegitan yang tidak penting.
o Anggaran hanya digunakan untuk membiayai program atau
kegiatan prioritas yang mendukung pencapaian tujuan
pembangunan.
o Anggaran yang digunakan menghasilkan manfaat besar untuk
masyarakat
2) Peran SAKIP dalam peningkatan efektifitas pembangunan
o Memastikan anggaran dialokasikan untuk sasaran/prioritas
pembangunan.
o Memastikan sasaran/prioritas pembangunan menjadi fokus
pemerintah daerah.
o memastikan terdapat perbaikan berkelanjutan untuk peningkatan
kinerja.
o memastikan sasaran kementerian/lembaga/pemerintah daerah
sesuai denga sasaran pembangunan
o memastikan upaya pencapaian target-target diperjanjikan kepada
pejabat yang berkompeten.
o memastikan data kinerja dikelola dengan baik untuk mengetahui
pencapaian dari tahun ke tahun.
o memastikan pencapaian kinerja dilaporkan kepada pemberi
amanah secara jujur.

3) Akuntabilitas berorientasi pada hasil


Akuntabilitas adalah setiap program dan kegiatan dari penyelenggara
Negara harus dapat dipertangung jawabkan hasilnya.
akuntabilitas keuangan adalah kepatuhan terhadap pertanggung
jawaban keuangan Negara.

Akuntabilitas kinerja adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan


akuntabilitas keuangan untuk hasil yang efektif efisein dan ekonomis.
Asas-asas pengelolaan keuangan Negara :
o Akuntabilitas
o profesionalitas
o keterbukaan
o pemeriksaan keuangan oleh abdan pemeriksa yang bebas dn
mandiri dalam pengelolaan keuangan Negara

4) Indikator Kinerja adalah : ukuran yang digunakan untuk mengetahui


perkembangan hasil yang telah dicapai.
indicator kinerja harus ada :
o variable
o perubahan
o statistiknya meningkat

Pelaporan kinerja :
o Harus tepat waktu
o Diupload di website
o Informasi mengenai pecapaian IKU
o Informasi mengenai pecapaian yang berorientasi Outcame
o Informasi mengenai pecapaian kinerja yang telah diperjanjikan.
o perbandingan data kinerja
o perbaikan perencanaan dan peningkatan kinerja.

5) langkah-langkah pemilihan program / kegiatan


o memastikan instansi pemerintah/SKPD/OPD memiliki ukuran
Outcame yang jelas dan terukur.
o menjabarkan sasaran/outcame/hasil ke outcame terinci yang
mendukung terbentuknya outcame tingkat instansi
o menentukan proses bisnis yang seharusnya dilaksanakan dalam
rangka mencapai outcome
o melakukan identifikasi, analisa dan mengurangi kegiatan yang
tidak ada kaitannya dengan proses bisnis yang seharusnya.
o melakukan identifikasi , analisa dan mengurangi output/
komponen dan belanja yang tidak relevan dengan maksud
kegiatan.
o isu strategis harus memasukkan masalah dan kebutuhan setiap
OPD yang berkaitan dengan visi, misi yang harus disesuaikan dan
diserpon dengan masalah yang ada dengan menyusun
/menerapkan program dan kegitan untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
o dalam penyusunan renstra harus searah dengan RPJMD, masalah
yang ada dalam RPJMD harus dicantumkan dalam renstra
penyelesaiannya dengan menyusun program dan kegiatan yang
mendukung RPJMD.

H. Penutup
Demikian hasil workshop ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai