Dr.Lusi lestari i
Sistematika Pemaparan
Medical Error
Pendahuluan
Rumah sakit melayani pasien & masyarakat
Dalam pelayanan diharapkan ada mutu yang baik
Mutu yang baik diperoleh dari penerapan standar yang baik
Oleh karena banyak potensi risiko selama pelayanan kesehatan yang bisa
menyebabkan kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, atau kejadian nyaris
cedera, maka rumah sakit perlu melakukan upaya untuk mengurangi potensi risiko
ini.
Potensi risiko atau penyebab masalah harus diidentifikasi terlebih dahulu,
kemudian dipelajari, dan dicari serta diterapkan solusi atau penanggulangannya.
Adanya analisis ini diharapkan rumah sakit bisa menemukan solusi penerapan
standar dengan lebih baik, atau meningkatkan standar ke arah yang lebih baik.
Definisi
RCA FMEA
Root cause analysis = analisis akar Failure mode and effects analysis
masalah. = analisis efek dan mode
kegagalan.
Ketika ada kejadian tidak
diharapkan, maka secara umum Merupakan proses proaktif yang
diterima bahwa analisis secara ditujukan untuk memprediksi hasil
seksama pada tindakan perorangan yang tidak diharapkan dari
dan sistem akan pada akhirnya pelbagai kegagalan manusia,
mengungkapkan apa yang menjadi mesin, maupun kondisi sistem.
penyebabnya.
Belum umum diterapkan di dunia
Cukup umum diterapkan di dunia kedokteran, lebih banyak di dunia
kedokteran industri dan militer.
Hubungan
RCA dan FMEA tidak dapat dipisahkan.
Saat FMEA berfungsi memprediksi agen penyebab masalah yang tidak
diharapkan sebelum masalah itu muncul, maka RCA menjadi pelacak agen
penyebab setelah masalah yang tidak diharapkan timbul.
Asumsi dasarnya adalah “setiap efek yang ditimbul, pasti ada penyebabnya”,
dan bahwa “setiap sebab pasti akan menghasilkan efek”
FMEA melihat ke depan, sementara RCA melihat ke belakang.
MENGENAL FMEA/HFMEA
Bagaimana FMEA ada di dalam dunia kesehatan ?
Apa itu FMEA ?
FMEA umumnya digunakan dalam dunia industri, dan banyak melihat ke arah
alat dan komponen.
HFMEA (healtcare failure mode & effect analysis) lebih spesifik bagi dunia
kesehatan, di mana lebih banyak melihat ke arah proses.
Keduanya baik, jika hendak menerapkan di rumah, maka lebih tepat
mengadopsi HFMEA yang telah dimodifikasi bagi keperluan rumah sakit.
Contoh FMEA/HFMEA di RS
HFMEA Pelayanan Rawat Jalan
HFMEA Tranfusi Pasien
HFMEA Resiko Jatuh
HFMEA medikasi Pelayanan Rawat Inap
Mengapa Menggunakan FMEA/HFMEA?
• Melakukan tindakan korektif pada proses Apakah semua area yang terlibat terwakilkan?
melalui redesign proses YA/TIDAK
6 Disain ulang Proses • Contoh Apakah perbedaan tingkat dan jenis
pengetahuan ada di dalam tim? YA/TIDAK
• Proses pelayanan Tranfusi darah Siapa yang akan mencatat waktu dan
7 Analisis dan Uji Coba • Proses pemberian obat kepada pasien menyimpan catatan? ____________________
Proses Baru
• Bentuk Tim – sebuah tim multidisiplin
8 Implementasi dan monitor dengan Ahli di Bidangnya (subject
matter expert) ditambah seorang
proses Baru penasihat.
NO LANGKAH TUJUAN & HASIL
3 Identifikasi Modus
Kegagalan dan dampaknya
Occurance
Occurance
Detection
Detection
Failure Mode Causes for Effects of Controls Action
New RPN
Severity
Severity
Severity : Akibat yang
RPN
Failure Failure ditimbulkan ( skala 1-5)
(Potensi (Penyebab (Akibat) ( Alat (Rekomendasi)
Modus Modus Kontrol)
Occurance: Kemungkinan
NO Kegagalan) Kegagalan) terjadi (Tidak saring/sering)
(skala 1-5)
Detection : Kemudahan
untuk dideteksi (skala 1-4)
Modus kegagalan dengan RPN yang tinggi, otomatis menjadi perhatian untuk diatasi/ Menjadi
PRIORITAS
NO LANGKAH
TUJUAN & HASIL
1 Tetapkan Topik FMEA dan
Bentuk Tim • Teridentifikasi AKAR PENYEBAB
modus kegagalan yang telah
2 Gambarkan Alur Proses teridentifikasi.
• Lembar AKAR PENYEBAB
3 Identifikasi Modus
Kegagalan dan dampaknya
3 Identifikasi Modus
Kegagalan dan dampaknya
Panduan Analisis
4 Tetapkan Prioritas Modus 1. Agaimana proses yang baru
Kegagalan tersebut dapat diterapkan
2. Kapan proses yang baru akan
5 Identifikasi Akar Penyebab ditetapkan
Modus Kegagalan 3. Siapa yang bertindak &
bertanggung jawab.
6 Disain ulang Proses 4. Dimana proses baru tersebut
akan diterapkan
7 Analisis dan Uji Coba
Proses Baru
8 Implementasi dan monitor
proses Baru
NO LANGKAH
TUJUAN & HASIL
1 Tetapkan Topik FMEA dan
Bentuk Tim • PENERAPAN PROSES BARU
• Manajeman Perubahan
2 Gambarkan Alur Proses
• Lembar MONITORING PROSES BARU
3 Identifikasi Modus
Kegagalan dan dampaknya
a. Judul Proses :
Proses Medikasi pada Pelayanan Rawat Inap
b. Definisi :
Proses Medikasi adalah pelayanan pengobatan kepada pasien
dimulai dari peresepan obat, penyiapan obat, penyimpanan obat
sampai pemberian (minum/suntikan) obat kepada pasien.
Tahapan Proses :
1 2 3 4
Peresepan Persiapan Pemberian
Pencatatan
Obat Obat Obat
Modus Kegagalan: Modus Kegagalan : Modus Kegagalan: Modus Kegagalan : Modus Kegagalan : Modus Kegagalan :
1. Salah pengambilan 1. Tulisan dokter 1. Salah ambil 1. Etiket tertukar 1. Kelalaian 1. Pasien salah
obat tidak jelas obat 2. Etiket tidak petugas terima obat
2. Resep tidak 2. Salah tekhnik lengkap 2. Ketelian 2. Petugas tidak
lengkap meracik Kurang lengkap
3. Kemampuan menuliskan
SDM Kurang identitas
4. Konfirmasi pasien
resep ke
dokter sulit
5. Belum
Pengecekan
Allergy
LANGKAH 5. Identifikasi Akar Penyebab Modus Kegagalan
Occurance
Occurance
Detection
Detection
New RPN
Failure Mode Causes for Effects of Controls Action
Severity
Severity
Severity : Akibat yang
RPN
Failure Failure
ditimbulkan ( skala 1-5)
Occurance : (Tidak
saring/sering) (skala 1-5)
1 Tulisan tdk jelas Terburu-buru Pasien cedera reminding 5 3 4 60 e-prescribing 2 2 1 4
Detection : Kemudahan
Resep tdk dr malas untuk dideteksi (skala 1-4)
2 lengkap menulis
Pasien cedera None 5 4 5 100 e-prescribing 1 1 1 1
Penggunaan
Pengetahuan Buku RPN : Risk Priority Number
3 singkatan yg tdk SDM kurang Pasien cedera Singkatan 2 3 4 24 e-prescribing 1 1 1 1
lazim Hitung RPN S x O x D
Konfirm R/ ke dr Pelayanan
4 sulit Sulit dihubungi
tertunda
None 4 3 5 60 Pemasangan line khusus 2 2 1 4
Tidak dilakukan
turn over resep
5 pengecekan tinggi
Pasien cedera Form 5 2 4 40 e-prescribing 1 1 1 1
alergy
Rank by RPN
Potential Failure Potential Potential Current Recommended
Mode Causes for Effects of Controls Action
Occurance
Occurance
Failure Failure
Detection
Detection
New RPN
Severity
Severity
RPN
dr malas
2 Resep tdk lengkap menulis
Pasien cedera None 5 4 5 100 e-prescribing 1 1 1 1
Pelayanan
4 Konfirm R/ ke dr sulit Sulit dihubungi tertunda
None 4 3 5 60 Pemasangan line khusus 2 2 1 4
Penggunaan
Pengetahuan Buku
3 singkatan yg tdk
SDM kurang
Pasien cedera Singkatan 2 3 4 24 sosialisasi 1 1 1 1
lazim
LANGKAH 6. Disain ulang Proses
REDESIGN PROSES
NO. SEBELUM REDESIGN SESUDAH REDESIGN
1. Resep tdk lengkap Penggunaan e-prescribing
2. Tulisan tidak jelas Penggunaan e-prescribing
3. Konfirm R/ ke dr sulit, belum ada Pengadaan telepon di Depo Farmasi untuk
fasilitas telepon khusus. konfirmasi resep ke dokter
4. Penggunaan e-prescribing dengan system
Tidak dilakukan pengecekan alergy
alarm untuk adanya alergi pasien
5. Penggunaan singkatan yg tdk lazim Penggunaan e-prescribing.
LANGKAH 7. Analisis dan Uji Coba proses Baru
Failure CAUSE Recommend Action(s) to Implementat Implement Implementat Resource Resource Evidence of Monitoring & Sign- Sign-off
Mode ation(s) achieve ion by ation by ion of the required required completion evaluation off by Date
recommendati Whom when place (Time) (Money) arrangements
ons (How) (Where)
Resep Menyiapkan Ka Inst SIRS 1-Sep Pav Palem 3 bulan Rp 10 Juta sofwt ware sdh 1 Des
tidak dr malas perangkat diinstal dalam
e-prescribing
lengkap menulis sistem e-
prescribing
tulisan dr Menyiapkan Ka Inst SIRS 1-Sep Pav Palem 3 bulan sofwt ware sdh 1 Des
tdk jelas Terburu- perangkat diinstal dalam
e-prescribing sistem e- sistem
buru
prescribing
Confim menyiapkan Ka Inst. 1-Sep Depo 1 minggu Rp 1 Juta telp sudah 1 Oktober
resep ke Sulit Pemasangan perangkat sarana Farmasi terpasang
dr sulit dihubungi line khusus telpon Palem
tidak Penerimaan Ka instalasi 1-Sep Depo 2 minggu 1.5 jt/bln X 3 tenaga sudah 15 Des
dilakukan turn over Penambahan tenaga baru 3 farmasi Farmasi org terpenuhi
pengecek resep tinggi SDM org Palem
an alergi
pengguna Menyiapkan Ka Inst SIRS 1-Sep Pav Palem 3 bulan Soft ware sdh 1 Des
an Pengetahua perangkat diinstal dlm
singkatan n SDM e-prescribing sistem e- sistem
yg tdk kurang prescribing
lazim
RCA
Kini kita beralih membahas tentang Analisis Akar Masalah. Sebuah analisis
retrospeksi melihat di mana kemungkinan kesalahan bermula dari sebuah
kejadian tidak diharapkan (sentinel?) yang telah terjadi di rumah sakit.
Ilustrasi
Warna Bands : Hasil pertemuan antara nilai dampak yg diurut kebawah dan
nilai probabilitas yang diurut kesamping kanan
5 Tetapkan Upaya
penanganan
4 Tetapkan Akar
Masalah
5 Tetapkan Upaya
penanganan
Informasi Tambahan Pasien dipulangkan karena Tenaga keperawatan sangat Konsultan ingin melihat kondisi pasien
tempat tidur penuh, pasien sibuk karena tiba-tiba terjadi praoperasi, dan memberikan penanda
protes karena pembatalan ini. kedaruratan, dan kekurangan lokasi operasi. Namun karena pasien
staf. terlambat dimasukkan ke bangsal,
pasien tidak dijumpai saat jam
kunjungan konsultan pada pukul 10.00.
4 Tetapkan Akar
Masalah
5 Tetapkan Upaya
penanganan
3 Tetapkan Critical
Event/CMP Tiap akibat Mempunyai minimal 2 (dua)
penyebab dalam bentuk Aksi dan Kondisi
Belum
Genangan Pipa tua Pernah
Terpleset
Cedera Jatuh
lantai licin
dari pipa berkarat & Diganti
bocor rapuh dan
Dirawat
3 Tetapkan Critical
Event/CMP
4 Tetapkan Akar
Masalah
3 Tetapkan Critical
Event/CMP
4 Tetapkan Akar
Masalah
5 Tetapkan Upaya
penanganan
3 Tetapkan Critical
Event/CMP
4 Tetapkan Akar
Masalah
5 Tetapkan Upaya
penanganan
TIM :
Anggota :
1. Ka Yanmed
2. Komite Keperawatan
3. Ka RT / Housekeeping
4. Ka HRD
5. Ka Logistik / Pengadaan
6. Ka Bag Tehnik
Dokumentasi :
1. Catatan perawat,
2. Jadwal dinas jaga perawat
3. Status RM,
4. Jobdesc ajun,
5. SOP pasien high dependent
6. Laporan kerusakan, Kunjungan teknisi,
7. Permintaan alat / bel
8. Surat permintaan tenaga perawat
9. SOP rekruitmen di HRD,
10. SOP pengadaan barang
- Interview ( Dokter/Staf yang terlibat) :
MASALAH Bel rusak 1 perawat Kurang ~Ajun merubah Tidak ada Tn B jatuh
PELAYANAN minggu kurang tenaga posisi TT perawat di dari tempat
perawat (Ajun melakukan nurse station tidur
pekerjaan diluar
wewenangnya
(job desc)
~ Pasien & Ajun
tdk tahu bel rusak
Komunikasi
antaraperawat-
Langkah 4 Tetapkan Akar Masalah
CMP Tools
Keselamatan pasien (dan staf) merupakan salah satu indikator mutu dalam
pelayanan rumah sakit yang baik.
Dalam upaya peningkatan keselamatan pasien, dan secara umum peningkatan
mutu pelayanan, rumah sakit wajib memiliki analisis risiko keselamatan
pasien.
Analisis ini dapat dilakukan dengan HFMEA secara proaktif, ataupun RCA
secara retrospeksi.
Hasil analisis akan menjadi acuan perbaikan mutu pelayanan di rumah sakit.
Pemilik dan pimpinan rumah sakit, bersama seluruh staf dan karyawan wajib
mendukung proses penyelidikan dengan HFMEA dan RCA.
Laporan HFMEA dan RCA bersifat rahasia.
Daftar Bacaan
Sender, J.W. 2004. FMEA and RCA: the mantras*; of modern risk management. Qual
Saf Health Care 2004;13:249-250 doi:10.1136/qshc.2004.010868.
Sine, David M. 2001. The Basics of Healthcare Failure Mode and Effect Analysis.
Risk Assessment and Loss Prevention. Tenet Health System.
Thompson, Sandra. 2012. Maximizing Failure Mode & Effects Analysis As An
Effective Risk Management Tool. Laurens County Health Care System.
WHO. 2012. Knowledge is the Enemy of Unsafe Practice: Root Cause Analysis.
Doc:1.10.A. WHO Patient Safety.
Forsyth, Donna. 2014. Root Cause Analysis Investigation Training. National Patient
Safety. NHS.
Dunn, Edward J., et al. 2007. Root Cause Analysis – Faculty Development. VA
National Center for Patient Safety.
Ranstorm, Bev., et al. 2006. Root Cause Analysis – A Tool for Improvement. North
Dakota Health Care Review, Inc. Center for Rural Health, UND School of Medicine.
Terima Kasih