Halaman judul
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
kepentingan publik. Bahkan hal yang berkenaan dengan Keuangan Negara memiliki
kedudukan yang istimewa dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang tertuang dalam
Bab III pasal 23c yang berisikan bahwa: “Hal-hal lain mengenai keuangan negara
Keuangan Negara menurut merupakan semua hak dan kewajiban yang dapat
dinilai dengan uang dan juga sesuatu baik berupa uang ataupun barang yang dapat
dari semua pihak baik itu masyarakat, swasta, terlebih lagi oleh pemerintah karena
dan penyelenggaraan kegiatan publik. Jika keuangan negara dikelola secara baik dan
pula terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di masa kini dan
mendatang.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu peningkatan fungsi pengawasan
1
peraturan diawali dengan amandemen ke-III Undang-Undang Dasar 1945 yang
1945 dan memiliki peran strategis mewujudkan keuangan negara yang berperan aktif
dalam mewujudkan tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan.
yang mulai berlangsung sejak berakhirnya Pemerintahan Orde Baru pada tahun 1998
sampai saat ini, hal ini menarik peneliti untuk meneliti lebih jauh tentang
2
1.2. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
pendapat atas kebenaran penyajian laporan keuangan perusahaan dan juga menjadi
analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional
negara yang baik melalui perolehan keyakinan bahwa pengelolaan dan tanggung
4
Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
a. hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman;
c. Penerimaan Negara;
d. Pengeluaran Negara;
e. Penerimaan Daerah;
f. Pengeluaran Daerah;
g. kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain
berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat
negara/perusahaan daerah;
diberikan pemerintah.
5
2.4 Manfaat Pemeriksaan Keuangan Negara
independen, objektif dan dapat diandalkan, berdasarkan bukti yang cukup dan
tepat;
pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT). Tujuan suatu
aspek tersebut. PDTT bertujuan untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan tujuan
6
pemeriksaan yang ditetapkan. PDTT dapat berbentuk pemeriksaan kepatuhan dan
pemeriksaan investigatif.
berintegritas, dan profesional demi kepentingan negara, setiap Anggota BPK atau
Pemeriksa Keuangan Negara harus mematuhi kode etik. Kode etik adalah norma-
norma yang harus dipatuhi oleh setiap Anggota BPK dan Pemeriksa Keuangan
dan kredibilitas BPK. Kode etik ditetapkan oleh BPK. Independensi, integritas, dan
profesionalisme adalah nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi oleh Anggota BPK dan
Pemeriksaan untuk tidak memihak kepada siapapun dan tidak dipengaruhi oleh
yang utuh, dimilikinya sifat jujur, kerja keras, serta kompetensi yang memadai.
7
bersikap skeptisisme profesional (professional skepticism) selama proses
(professional judgment).
bertanggung jawab adalah tidak jujur, tetapi juga tidak menganggap bahwa
wajar.
8
peluncuran exposure draft standar, dengar pendapat exposure draft standar,
pembahasan tanggapan dan masukan atas exposure draft standar, konsultasi draft
Revisi standar pemeriksaan dapat berupa revisi mayor dan revisi minor atas
pemeriksaan.
Kriteria
adalah aktivitas yang pertama kali dilakukan dari seluruh rangkaian kegiatan
audit. Strategi audit dapat didefinisikan sebagai proses penyusunan arahan atau
petunjuk audit dan penyelarasan antara pemahaman auditor atas kegiatan auditan
kegiatan utama (main activity) auditan dan indikator kinerja untuk industri atau
perusahaan sejenis yang dapat berpengaruh terhadap proses audit. Auditor perlu
baik dalam menyusun program audit untuk merumuskan opini audit maupun
diharapkan auditan.
9
dapat menghitung kinerja sosial, melaporkan kinerja dan menciptakan sebuah
stakeholders.
pencatat waktu kerja. Budget waktu harus dibuat untuk setiap pelaksanaan audit
karena bisa dijadikan pedoman bagi seseorang yang mendapat tugas ini, sehingga
dievaluasi. Sedangkan kertas pencatat waktu kerja (time sheet), setiap staf internal
audit diwajibkan mengisi time sheet agar setiap pelaksanaan pekerjaan harian
yang telas selesai dan waktu aktual yang dibutuhkan (jam kerja) untuk
yang diberikan kepada staf. Juga, sebagai dasar untuk menilai performance staf
4. Teknis, teknis atau teknik audit merupakan bagian dari langkah audit, lalu langkah
audit merupakan bagian dari prosedur audit dan prosedur audit menjadi bagian
Berikut ini dijelaskan beberapa contoh teknik audit yang umum dipakai:
a. Observasi: melihat atau menyaksikan suatu objek secara hati-hati dan kontinu
selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan suatu keadaan atau masalah.
10
Biasanya dilakukan dari jarak jauh dan tanpa disadari oleh pihak yang
diobservasi.
b. Inspeksi: memeriksa secara teliti atau mendalam atas dokumen, catatan, atau
d. Scanning: penelaahan secara cepat untuk menemukan hal yang tidak lazim
dalam data/dokumen.
f. Rekonsiliasi: mencocokkan dua data yang terpisah mengenai hal sama yang
kelengkapan.
11
j. Konfirmasi: mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi langsung
pihak luar yang dipandang kompeten. Hasilnya bukti lisan maupun bukti
pernyataan tertulis.
rekonsiliasi, atau beberapa aspek dalam proses transaksi tertentu yang telah
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional
negara yang baik melalui perolehan keyakinan bahwa pengelolaan dan tanggung
13
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
http://www.wikiapbn.org/pemeriksaan-keuangan-negara/
https://keuanganlsm.com/audit-administrasi/
http://kamusbisnis.com/arti/audit-strategik/
https://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/5898
https://www.klikharso.com/2016/04/merangkai-istilah-teknis-audit.html
14