424 1272 2 PB PDF
424 1272 2 PB PDF
1
Medikal Bedah, Master of Nursing Program, STIKes Binawan, Jakarta, Indonesia
Jl. Kalibata Raya No. 25-30, Cawang, Kramat Jati, RT.12/RW.5, Cawang, Kramatjati,
Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13630
Email: ulfah_karim@yahoo.com
Abstrak
Stroke merupakan penyakit defisit neurologis multi kompleks yang menyebabkan kecacatan fisik atau mental
dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan individu termasuk kualitas hidup pasien. Kualitas hidup terkait
kesejahteraan hidup pasien dan keluarga dengan pemberian perawatan Palliative homecare. Penelitian
fenomenologi ini dilakukan untuk mengeksplorasi secara mendalam kualitas hidup pasien dalam perawatan
Palliative homecare. Partisipan dalam penelitian ini dengan 13 partisipan dengan teknik purposive sampling.
Tema yang terkait dengan kualitas hidup adalah domain fisik yang meliputi aktivitas, pola makan, memori
dan konsentrasi, mobilitas fisik, bicara, nyeri, tidur dan istirahat. Domain psikologis antara lain gambaran
diri, motivasi hidup, perasaan bahagia dan perasaan sedih. Domain sosial antara lain perubahan sosial
antara lain perubahan fungsi sosial dan perubahan peran. Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan indepth interview (wawancara mendalam)
kepada partisipan utama dan Fokus Group Discussion (FGD) kepada partisipan pendukung. Data sekunder
menggunakan instrumen lain berupa formulir lembar data demografi, rekam medis berupa catatan medis,
catatan keperawatan pasien dan catatan lapangan peneliti. Kualitas hidup domain fisik meningkat pada
aktivitas, pola makan, mobilisasi fisik dan bicara. Kualitas hidup domain psikologis meningkat pada motivasi
hidup, perasaan bahagia. Kualitas hidup domain sosial meningkat pada perubahan fungsi sosial. Penelitian ini
berhasil membuktikan bahwa kualitas hidup pasien stroke meningkat dalam perawatan Palliative homecare.
Perawatan Palliative homecare dalam informasi layanan dan kolaborasi dengan tim medis dan sosial worker
sangat penting bagi peningkatan kebutuhan pasien dan pencapaian kualitas hidup.
42 Ulfah N. Karim, Erika Lubis, 2017. JNKI, Vol. 5, No. 1, Tahun 2017, 42-50
homecare information services and collaboration with the medical team and social worker is very important
for improving the patient’s needs and the achievement of quality of life.
Info Artikel:
Artikel dikirim pada 16 Februari 2017
Artikel diterima pada 29 Maret 2017
DOI : http://dx.doi.org/10.21927/jnki.2017.5(1).42-50
44 Ulfah N. Karim, Erika Lubis, 2017. JNKI, Vol. 5, No. 1, Tahun 2017, 42-50
Gambar 1. Skema Model Tema utama dalam penelitian
o
Q/~~~
Ak&.iI"
/L /"M~
L\ ~~.ra
I
MemlMid.n MoIiiasF.k
I \ / I
II)'ti \ TIdu.,d.nISli".h.1
/ \
lat~nAktMtas Perubahan Gan~~an KeluhanseJama Latilanmeroelan TrKiakan latihanBicara Kemampuangerak latiMngefak Caiimengatasi Fakb'peoyebab KekmnNyeri Keluhantidur KemampuanTHlur
AkIJ~tas Mere.n rna.. """,Ia; II)'ti II)'ti
gilfWJanmakan
Gambar 2. Sub Tema dan Sub Sub Tema pada Kualitas Hidup Domain Fisik Pasien
Stroke dalam Perawatan Palliative Homecare
Kualitas hidup pada domain sosial sudah bagus, pasien sudah bisa jalan dan bisa makan",
informan 7 menyatakan bahwa "....aktivitas dari dibantu
Sub tema pada domain sosial antara lain
perawat sekarang pake caregiver....", informan 8
perubahan sosial antara lain perubahan fungsi sosial
menyatakan bahwa "....aktivitas mesti dilatih dengan tim
dan perubahan peran, disajikan dalam Gambar 4.
dari kami terutama fisioterapi", informan 9 menyatakan
bahwa "....jadi dibantu secara penuh dan pasien bisa
Hasil Analisis Data Komparatif
terlihat menjadi lebih baik".
Domain Fisik Informan 6 menyatakan bahwa ".....perubahan
Informan yang paling banyak menyampaikan fisik lebih cepat perkembangannya makan bisa kelihatan
perubahan fisik yang dialami adalah aktivitas, pola langsung dapat mengurangi beban keluarga". Informan
makan, mobilisasi fisik serta bicara, disajikan dalam menyatakan bahwa "....bisa makan sendiri, pola makan
Gambar 5. ada peningkatan, pasien sudah bisa makan sendiri".
Berikut adalah beberapa transkrip wawancara Berdasarkan hasil FGD 1 (informan 5-9)
dengan beberapa partisipan. Informan 5 menyatakan menyatakan bahwa secara fisik, duduk di kursi,
bahwa "...... pasien sudah bisa makan sendiri hanya kalau perubahan fisik lebih cepat perkembangannya,
dibantu aktivitas yang lain", informan 6 menyatakan fisioterapi: secara fisik sudah baik, sudah nyaman:
bahwa "....perubahan aktivitas, seperti ibu...., dulu tidak ada masalah fisik.
Irrforman9 Informan 10
Irrforman2 lofunman1 lnfonnan 3 Infmman 5 Informan4 Inlorman6 InformanB Informan13
46 Ulfah N. Karim, Erika Lubis, 2017. JNKI, Vol. 5, No. 1, Tahun 2017, 42-50
Berdasarkan hasil FGD 1 (informan 7) atau takut, kalau kita ada yang datang.... menangis,
menyatakan bahwa untuk mengungkapkan, secara takut jatuh, jadi mesti ada yang mengawasi".
fisik: bisa bicara, perkembangannya cara bicara
dan sudah bisa bicara, perkembangan cepat dan Domain Sosial
baik. Informan 7 menyatakan bahwa "ibu... sulit
Informan yang paling banyak menyampaikan
untuk mengungkapkan, secara fisik: bisa bicara,
perubahan sosial yang dialami adalah perubahan
ibu .... sudah bisa jalan dan sudah bisa bicara,
fungsi sosial dan perubahan peran, disajikan dalam
perkembangan cepat dan baik kalau di rumah".
Gambar 7.
Penyakit stroke akan berdampak pada
Domain Psikologis
kondisi sosial informan, kondisi sosial merupakan
Informan yang paling banyak menyampaikan menggambarkan adanya bantuan yang didapatkan
perubahan psikologis yang dialami adalah gambaran oleh individu yang berasal dari lingkungan sekitarnya,
diri, motivasi hidup, perasaan bahagia dan perasaan mencakup relasi personal, dukungan sosial dan
sedih, yang disajikan dalam Gambar 6. aktivitas sosial. Pasien stroke yang dilakukan
Penyakit stroke akan berdampak pada kondisi perawatan Palliative homecare dengan keadaan
psikologis informan, kondisi psikologis merupakan sosial mengalami gangguan maka dampaknya akan
kemampuan psikologis untuk berfungsi secara semakin kompleks mempengaruhi kondisi yang
optimal sehingga dapat melakukan kepuasan hidup lainnya. Informan yang paling banyak menyampaikan
dan pencapaian tujuan hidup untuk memenuhi banyak perubahan sosial yang dialami adalah
kebutuhan hidupnya. Pasien stroke yang dilakukan perubahan fungsi sosial dan perubahan peran.
perawatan Palliative homecare dengan keadaan Berikut adalah beberapa transkrip hasil
psikologis mengalami gangguan maka dampaknya wawancara dengan beberapa partisipan. Berdasarkan
akan semakin kompleks mempengaruhi kondisi yang hasil FGD 1 (informan 9) yang menyatakan bahwa
lainnya. Informan yang paling banyak menyampaikan adanya ".....perubahan segi sosial. Stroke perlu sosial
banyak perubahan psikologis yang dialami adalah worker, perlu intens fisioterapi, kurang memberikan
gambaran diri, motivasi hidup, perasaan bahagia dan dukungan sehingga kondisi sosial pasien menurun,
perasaan sedih. adanya perubahan peran, kurangnya dukungan sosial
Berikut adalah beberapa transkrip hasil dan keterbatasan sosial".
wawancara dengan beberapa partisipan. Informan Berdasarkan hasil FGD 1 (informan 9)
5 menyatakan bahwa "Ibu... sekarang membangun menyatakan bahwa "yang penting pasien di fase
kepercayaan diri untuk turun dari tempat tidur". mana, fase penyembuhan pasien, prognosis, peran
Informan 6 menyatakan bahwa "...pasien sangat keluarga, caregiver, peranan dari tim peran keluarga
menjadi depresi dan menurun kepercayaan diri sangat penting, adanya perubahan peran, kurangnya
karena masalah psikologis, sehingga keluarga dukungan sosial dan keterbatasan".
mampu menjadi suporting yang baik". Informan 7 Kualitas hidup informan berdasarkan domain
menyatakan bahwa "pasien menjadi sedih". fisik mengalami peningkatan pada perubahan
Berdasarkan hasil FGD 3 (informan 12 dan 13) aktivitas, dimana kondisi ini dilihat dari perubahan
menyatakan bahwa selama di rumah semangat, ada selama pasca perawatan di rumah sakit dan di
kemajuan, semangat ke saya, selalu kasih semangat lakukan perawatan homecare. Hal ini didukung
dan diajak ngobrol. Informan 12 menyatakan bahwa oleh teori bahwa gangguan neuromuscular dapat
"....selama di rumah: oma semangat, ada kemajuan, memengaruhi aktivitas perawatan diri pasien yang
semangat". mengalami stroke akan mengalami gangguan dalam
Berdasarkan hasil FGD 7 (informan 8) yang aktivitas hidup sehari-hari (9).
menyatakan bahwa "... lebih senang sudah banyak Dalam penelitian terkait yang telah dilakukan pada
perubahan, seperti ibu.... keluarga sama kita sudah pasien dengan stroke yang memerlukan perawatan
dekat, sudah seperti keluarga, senang kalau kita Palliative homecare dengan judul “Associations
datang". Between Quality of Life and Sosioeconomic Factors,
Berdasarkan hasil FGD 1 (informan 9) Functional Impairments and Dissatisfaction with
menyatakan bahwa "..... seperti ibu..... sedih lihat Received Information and Home care Services
anaknya, tidak semangat dan kurang percaya diri Among Survivors Living at Home Two Years After
48 Ulfah N. Karim, Erika Lubis, 2017. JNKI, Vol. 5, No. 1, Tahun 2017, 42-50
menurunnya gangguan memori dan konsentrasi, nyeri diantaranya gangguan fisik, khususnya menurunnya
dan kemampuan tidur dan istirahat pasien, sehingga gangguan memori dan konsentrasi, nyeri, tidur dan
akan menjadi pengaruh pada domain psikologis. istirahat, serta kurangnya dukungan sosial.
Kualitas hidup berdasarkan domain sosial Berbagai domain kualitas hidup pada perubahan
pasien mengalami peningkatan pada perubahan fungsi sosial mengalami peningkatan khususnya
fungsi sosial selama di rumah. Perubahan sosial yang terkait dengan peningkatan dukungan keluarga
dialami oleh pasien, dimana pasien memiliki keluarga dan lingkungan, perubahan fisik dengan gejala sisa
atau caregiver yang mendampingi selama perawatan yang dialami. Kualitas hidup yang rendah dilihat
di rumah, didukung oleh tim medis dan sosial worker dari perubahan peran yaitu ketidakmampuan pasien
yang melakukan kunjungan dan pelayanan medis dalam pemenuhan peran dan tugas dalam keluarga
secara kontinu, sehingga terjadi peningkatan fungsi yang berpengaruh terhadap lingkungan dan adaptasi
sosial. terhadap kondisi kesehatan selama perawatan
Kualitas hidup yang rendah dilihat dari perubahan Palliative homecare.
peran yaitu perbedaan peran dan tugas pasien dalam
keluarga. Pada gangguan fungsional dilihat kualitas RUJUKAN
hidup rendah dimana saling bergantung dengan
aspek yang lain terutama pasien yang mewakili gejala 1. Hinkle JL, Cheever KH. No TitleBrunner &
depresi (perasaaan sedih). Suddarths Textbook of Medical Surgical Nursing
Gardiner mengamati bahwa partisipasi dalam 13 th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams &
rehabilitasi stroke pasien dibentuk oleh sikap yang Wilkins; 2014.
menguntungkan, motivasi, jaminan finansial dan 2. Kernan WN, Ovbiagele B, Black HR, Bravata DM,
penyediaan informasi (7). Kepatuhan terhadap Chimowitz MI, Ezekowitz MD, et al. Guidelines
pengobatan lebih baik antara pasien yang merasakan for the prevention of stroke in patients with
pelayanan dan komunikasi terapeutik menjadi stroke and transient ischemic attack: a guideline
tinggi. Namun, informasi dan pelayanan perawatan for healthcare professionals from the American
Palliative homecare tidak dapat diberikan secara adil, Heart Association/American Stroke Association.
meninggalkan orang-orang dengan kesulitan sosial Stroke [Internet]. 2014 Jul;45(7):2160–236.
ekonomi dengan kurangnya penjelasan, pengobatan Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
dan kepatuhan pengobatan. pubmed/24788967.
3. Prlić N, Kadojić D, Kadojić M. Quality of life in post-
stroke patients: self-evaluation of physical and
SIMPULAN DAN SARAN
mental health during six months. Acta Clin Croat
Penelitian ini menggambarkan kualitas hidup [Internet]. 2012 Dec;51(4):601–8. Available from:
pasien stroke dalam perawatan Palliative homecare http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23540168.
dengan melihat 3 domain yaitu domain fisik, 4. Kim K-J, Heo M, Chun I-A, Jun H-J, Lee J-S,
domain psikologis dan domain sosial. Penelitian ini Jegal H, et al. The relationship between stroke
menggambarkan kualitas hidup pasien stroke dalam and quality of life in Korean adults: based on
perawatan Palliative homecare yang menunjukkan the 2010 Korean community health survey. J
bahwa pasien memiliki gangguan fungsional terkait Phys Ther Sci [Internet]. 2015;27(1):309–12.
dengan peningkatan kualitas hidup di sejumlah Available from: https://www.jstage.jst.go.jp/article/
domain fisik, adalah aktivitas, pola makan, mobilisasi jpts/27/1/27_jpts-2014-435/_article.
fisik dan bicara. 5. Badaru U, Ogwumike O, Adeniyi A. Quality of life
Kualitas hidup informan domain psikologis of Nigerian Stroke Survivors and Its Determinants.
mengalami peningkatan motivasi hidup dan perasaan African J Biomed Res. 2015;18(1):1–5.
bahagia. Kemampuan aktivitas fisik, pola makan, 6. Campbell M. Nurse to Nurse Perawatan Paliatif.
mobilisasi fisik dan bicara meningkat, sehingga Jakarta: Salemba Medika; 2012.
mempengaruhi motivasi hidup dan perasaan bahagia. 7. Gardiner C, Harrison M, Ryan T, Jones A.
Kualitas hidup informan domain psikologis mengalami Provision of palliative and end-of-life care in stroke
penurunan pada gambaran diri dan perasaan sedih, units: a qualitative study. Palliat Med [Internet].
dimana ada beberapa faktor yang mempengaruhi 2013 Oct;27(9):855–60. Available from: http://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23579262.
50 Ulfah N. Karim, Erika Lubis, 2017. JNKI, Vol. 5, No. 1, Tahun 2017, 42-50