1. Pengeritan ISK adalah keadaan adanya infeksi yang ditandai dengan adanya pertumbuhan
dan perkembangbiakan bakteri dalam saluran kemih meliputi infeksi parenkim
ginjal sampai kandung kemih dengan jumlah bacteriuria bermakna.
2. Tujuan Sebagai acuan Dokter melakukan pengelolaan Infeksi Saluran kemih
pada pasien yang meliputi.
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana
3. Penegakan diagnosis
4. Rencana penatalaksanaan
3. Kebijakan
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No. 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Pemeriksaan Laboratorium Urinalisa
Bahan
6. Prosedur 1. Petugas Menerima Pasien
2. Petugas melakukan anamnesis kepada pasien. Pada sistitis keluhan
berupa demam, sussah BAK, nyeri saat BAK, sering BAK, Nokturia,
Polakisuria. Sedangkan pada pielonefritis akut keluhan dapat juga
berupa nyeri pinggang, demam tinggi sampai menggigil, mual muntah,
dan nyeri pada sudut kostovertebra.
3. Petugas menanyakan faktor risiko berupa
a. Riwayat diabetes melitus
b. Riwayat kencing batu (urolitiasis)
c. Higiene pribadi buruk
d. Riwayat keputihan
e. Kehamilan
f. Riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya
g. Riwayat pemakaian kontrasepsi diafragma
h. Kebiasaan menahan kencing
i. Hubungan seksual
j. Anomali struktur saluran kemih
4. Petugas cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan fisik
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, dapat ditemukan berupa
a. Demam
b. Flank pain (Nyeri CVA)
c. Nyeri tekan supra pubis
6. Pemeriksaan Penunjang (bila diperlukan)
a. Darah perifer lengkap
b. Urinalisis
c. Ureum dan kreatinin
d. Kadar gula darah
7. Petugas melakukan cuci tangan setelah melakukan pemeriksaan fisik.
8. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang.
9. Petugas melakukan penatalaksanaan
a. Minum air putih minimal 2 liter/hari bila fungsi ginjal normal..
b. Menjaga higienitas genitalia eksterna.
c. Pada kasus non komplikata, pemberian antibiotic selama 3 hari
dengan pilihan sebagai berikut :
i. Trimetoprim sulfametoxazole
ii. Fluorikuinolon
iii. Amoxicillin-clavulanate
iv. Cefpodoxime
10. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien
a. Edukasi tentang penyebab dan faktor risiko penyakit infeksi saluran
kemih. Penyebab infeksi saluran kemih yang paling sering adalah
karena masuknya flora anus ke kandung kemih melalui perilaku
atau higiene pribadi yang kurang baik.
b. Pada saat pengobatan infeksi saluran kemih, diharapkan tidak
berhubungan seks
c. Waspada terhadap tanda-tanda infeksi saluran kemih bagian atas
(nyeri pinggang) dan pentingnya untuk kontrol kembali
d. Patuh dalam pengobatan antibiotik yang telah direncanakan
e. Menjaga higiene pribadi dan lingkungan
11. Kriteria rujukan
a. Jika ditemukan komplikasi dari ISK maka dilakukan ke layanan
kesehatan sekunder
b. Jika gejala menetap dan terdapat resistensi kuman, terapi
antibiotika diperpanjang berdasarkan antibiotika yang
sensitifdengan pemeriksaan kultur urin
7. Bagan Alir
ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
KONSELING DAN
EDUKASI
KRITERIA RUJUKAN